Thursday, February 11, 2016
Petuah ke-46 : Seorang kekasih Allah yang tidak pernah berbaring kecuali ketika sakit menjelang wafatnya
Petuah Singkat SUFI Agung
Petuah harian ke-46
๐ฌ
~Seorang kekasih Allah yang tidak pernah berbaring kecuali ketika sakit menjelang wafatnya~
Syeikh Sariy As-Saqothy R.A
Beliau wafat pada tahun 253 H di baghdad, maqamnya ramai diziarahi orang. Tokoh di zaman itu, komplit ilmu lahir dan bathin, sebagai pondasi pertama yakni orang pertama yang bicara tentang taswwuf di baghdad. Muridnya Syeikh Ma'ruf al Karhiy, gurunya Imam Junaid R.a. Satu-satunya kekasih Allah yang tidak pernah berbaring (tiduran mengenakkan diri) kecuali ketika sakit menjelang wafatnya.
Berikut petuah-petuah Syech Sariy As Saqothy r.a. :
๐ Barang siapa tenang terhadap orang lain yang mengatakan bahwa ia adalah wali Allah maka ia tertawan oleh nafsunya.
๐ Barang siapa ingin selamat agamanya, enak badannya, sedikit susahnya karena mendengar omongan yang memprihatinkan, maka asingkanlah/jauhkanlah dirimu dร ri orang lain. Karena sekarang sudah zamannya 'uzlah dan menyendiri.
๐ Sebagian dari alamat seseorang itu dimanja, dia tak mau melihat kejelekannya sendiri dan suka melihat kejelekan-kejelekan orang lain.
๐ Bagaimana orang itu akan bisa cerah hatinya kalau makannya dari hartanya orang yang ngawur bekerjanya, bekerjanya dengan orang yang tukang aniaya dan makan dari harta suapan. Apalagi jika dia meminta dengan merendah kepada orang-orang semacam itu karena dia tak punya pekerjaan.
๐ Setengah dari tandanya orang itu dimurkai Allah, orang itu banyak bermain-mainnyร , menertawakannya dan membicarakan kejelekan orang lain.
๐ Aku tidak melihat sesuatu yang lebih melebur amal dan lebih cepat merusakkan seorang hamba dan lebih langgeng susahnya dan lebih mudah mendapat murka dan lebih senang pamer, riya', 'ujub dan senang pangkat, daripada sedikitnya merasakan jelek pribadinya sendiri dan yang diperhatikan malah kejelekan orang lain. Apalagi jika dia sudah masyhur dan terkenal ibadahnya.
๐ Dunia itu sebagai ular naga bagi hatinya para ulama dan bagaikan tukang sihir bagi hatinya para orร ng yร ng tekun beribadah dan para qurro'. Menggodanya pikiran para orang-orang itu bagaikan anak kecil bermร in bola.
๐ Ada orang bertanya : apa tujuannya orang-orang yang ahli lapar dengan kelaparannya?
Jawab beliau : lha apa tujuannya orang kenyang dengan kekenyangannya? Lapar itu bisa mendatangkan ilmu nafi' dan hikmah, sedang kenyang itu menjadikan berat badannya malas beribadah.
๐ Berkata Syeikh al Junaid : pada satu hari guruku Syeikh Sari datang bertanya kepadaku : apa yang dinamakan mahabbah, jawabku begini dan begini. Kemudian Syeikh mencubit dan mengolor kulit lengannya dan berkata : kulit ini sampai kering dan melekat dengan tulang karena cintanya. Kemudian beliau pingsan dan wajahnya kelihatan lebih bersinar.
๐Berkata pensyarahnya : Syeikh Sari ini bersungguh-sungguh dalam mendidik murid biar si murid mau bersungguh-sungguh mujahadahnya. Jadi barang siapa kuat cintanya terhadap apa saja maka pasti bersungguh-sungguh di dalam berusaha menghasilkan sampai tidak tidurnya, lama berjaganya dan prihatinnya, sedikit makan dan minumnya, menjadi habis dagingnya tinggal kulit dan tulang saja. Syeikh Sari juga begitu dalam menerangkan betul-betul mahabbah dengan Allah dan sampai pingsan dan bersinar merah mukanya. Mendidik dengan hal ihwal/tingkah laku itu lebih sempurna daripada hanya dengan perkataan. Begini ini diperbolehkan bagi para guru memperlihatkan sifat-sifat bagusnya dan menerangkan kepada muridnya agar si murid sempurna dalam menirukannya.
๐
SIRR✨SUFI Islam Ramah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment