Monday, February 29, 2016

Manaqib Sulthonul Auliya Syeikh Abu Hasan al-Syadzily QS (20) : Pendiri Thoriqoh Syadziliyyah


๐ŸŒ™CAHAYA KEMULIAAN
(Manaqib Sulthonul Auliya
Syeikh Abu Hasan al-Syadzily QS)

Allamah Syeikh Dalhar
Watu Congol, Muntilan
Magelang, Jateng

⚓⚓⚓


~Pendiri Thoriqoh Syadziliyyah~

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily QS dilahirkan di desa bernama “Syadzillah” yaitu sebuah desa di  Ghimarah, Maroko, Afrika bagian ujung barat, pada tahun 593 H.

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a ketika sampai pada usia enam tahun, beliau pergi ke negara Tunisia. Ketika sampai disana, daerah tersebut sedang dalam keadaan paceklik (kesulitan makanan), hampir di setiap jalan banyak dijumpai orang yang sakit dikarenakan mereka dalam keadaan kelaparan.

⛵Karena didorong oleh kebaikan akhlak dan sifat kedermawanannya, beliau berkata, “Seandainya aku mempunyai uang, pasti akan kubelikan roti untuk mereka yang kelaparan”. Lalu Allah mengujinya dengan mengisi penuh uang dari alam ghoib di kantongnya kemudian diperintahkan oleh Allah untuk membelikan roti.

⛵Beliau dengan cepat membelikan roti dengan uang tersebut lalu membagikannya kepada orang-orang yang kelaparan sampai cukup mengenyangkan bagi seluruh penduduk yang dilanda kelaparan tersebut. Kemudian beliau bergegas pergi ke masjid, karena waktu itu bertepatan dengan hari jum’at. Setelah sampai di masjid, beliau melakukan shalat Sunnah kemudian duduk untuk beriktikaf, tidak lama kemudian datang seorang laki-laki yang berwibawa dan memberi salam padanya. Serta memberitahu namanya, bahwa ia adalah Ahmad Khidir (Nabi Khidir a.s) dan mengatakan bahwasanya ia (Nabi Khidir a.s) diperintahkan untuk menetapkan sebagai Waliyullah yang agung kepada Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a karena beliau mempunyai akhlak yang agung.

⛵Setelah selesai shalat jum’at, beliau pergi mencari Nabi Khidir a.s tetapi tidak menemukannya, kemudian pergi ke tempat Syeikh Abu Sa’id Al Baji r.a. Ketika sampai di hadapannya, Syeikh Abu Sa’id Al Baji r.a. bertutur kepada Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a tentang keadaan dan peristiwa yang dialami dalam perjalanannya, dari pembelian roti dengan uang yang berasal dari alam ghaib. Serta dibeberkan pertemuan beliau (Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a) dengan Nabi Khidir a.s yang telah memberi salam kepada beliau dan memperkenalkan namanya serta penuturannya bahwa ia (Nabi Khidir a.s) diperintahkan untuk menetapkan beliau sebagai Wali Agung.
Mengetahui hal ini, seketika itu Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a bersyukur atas rahmat Allah Ta’ala yang dianugerahkan kepadanya.

⛵Kemudian beliau memilih menetap dan berguru, bertahun-tahun kepada Syeikh Abu Sa’id Al Baji r.a. sampai beliau bisa melaksanakan ibadah haji berulang-ulang bersama gurunya. Dan ketika Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a sudah merasa cukup dan ‘alim serta mengerti seluk beluk dan tata cara ilmu dhahir masalah syariat, pergilah beliau melanjutkan perjalanannya ke negara Irak.

⛵Dimulai dengan berkunjung ke rumah Syeikh Abu Fathih al Wasiti r.a yang menjadi Maha Guru bagi para guru di daerah barat negara Mesir dan menjadi Guru Besar Toriqoh di zaman itu. Maka ketika Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a menjelaskan maksud kedatangannya maka berkata Syeikh Abu Fathih al Wasiti r.a kepada beliau bahwa Wali Qutub yang dicarinya tidak terdapat di negara Irak justru Wali Qutub tersebut berdiam di negara beliau sendiri, negara bagian barat dan Syeikh Abu Fathih al Wasiti r.a memberi isyarah atau petunjuk kepada beliau bahwa Wali Qutub tersebut berdiam di atas puncak gunung.

⛵Maka pergilah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a menuju tempat Wali Qutub yang berada di atas puncak gunung. Ketika beliau sampai di lereng gunung yang dituju dan mempersiapkan diri serta bersiap sedia untuk berta’dhim kepada Wali Qutub yang akan ditemui, beliau lebih dulu mandi di sebuah kolam air yang terletak di lereng gunung tersebut. Setelah mandi hendak beranjak pergi menuju tempat kediaman Wali Qutub tersebut, belum sempat melangkahkan kedua kakinya, tiba-tiba Wali Qutub tersebut sudah berdiri dihadapannya, hadir di tempat beliau mandi.

⛵Tiba-tiba Wali Qutub tersebut sudah hadir di hadapannya, tempat beliau mandi. Sang Wali Qutub itu berkata Rasulullah SAW telah memberitahukan kepadaku bahwa Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a akan mengunjungiku. Dan Rasulullah SAW memerintahkan kepadaku agar mendidiknya. Sang Wali Qutub tersebut adalah Syeikh Abdussalam Ibnu Masyisy r.a.

⛵Setelah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a merasa telah cukup dalam menggali ilmu, lalu beliau diperintahkan oleh gurunya untuk kembali ke daerahnya sendiri yaitu daerah Syadzilah. Dikatakan oleh gurunya bahwa beliau akan disebut-sebut dengan panggilan “Asy-Syadzily” dan akan menjadi seorang wali Qutub di negeri Mesir.

⛵Kemudian kembalilah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a ke tanah kelahirannya “Syadzilah”. Ketika sampai pada usia 19 tahun, beliau bertemu Rasulullah SAW di dalam tidurnya. Dan memerintahkan kepada beliau untuk berhijrah ke negara Mesir. Dan dikatakan oleh Rasulullah SAW bahwa beliau akan dianugerahi Allah dengan tujuh puluh macam kemuliaan dalam toriqohnya. Dan akan dikarunia sebanyak empat puluh murid dari golongan para wali Siddiqin.

⛵Ketika Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a berkunjung ke negara Mesir ternyata bertepatan dengan wafatnya Asy Syeikh Abu Hajjaj al Aqsori r.a, seseorang yang diberikan kedudukan oleh Allah sebagai wali Qutub di negara Mesir. Wafat pada malam nisfu Sya’ban tahun 612 H. Dan pada saat tersebutlah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a menggantikan kedudukan Asy Syeikh Abu Hajjaj al Aqsori r.a sebagai Wali Qutub di negara Mesir.

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a adalah samudera ilmu syariat dengan ilmu alatnya (Qowa’idul Fiqhiyah) sekaligus menguasai ruhnya ilmu syariat (Maqosid At Tasyri). Hal itu karena beliau dianugerahi oleh Allah berupa ilmu rahasia tiap-tiap Asma’ (Ismul A’dhom) yang merupakan ilmu warisan dari kakeknya Rasulullah SAW.

⛵Beliau pernah berkata, seandainya seluruh golongan manusia dan jin itu menjadi penulis ilmuku mereka akan kelelahan untuk menulisnya sebab keluasan ilmuku akan melelahkan mereka. Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a menasabkan masalah ilmu (toriqoh) kepada gurunya yang pertama yaitu Syeikh Abdussalam Ibnu Masyisy r.a.

⛵Selanjutnya beliau tidak hanya menasabkan ilmu pada satu orang guru saja, tetapi juga kepada guru-gurunya yang berjumlah sepuluh orang, yang masing-masing guru adalah termasuk samudera ilmu pengetahuan. Lima guru beliau ada di langit dan lima guru ada di bumi.

⛵Jika ditanyakan kepada beliau, “siapa gurumu?”,
beliau akan menjawab,
“nasab guruku yang pertama adalah Syeikh Abdus Salam”.
Adapun sekarang aku tidak merasakan pada satu orang guru saja, tetapi aku telah berenang pada sepuluh samudera, yaitu :

๐Ÿ•‹ Muhammad Rasulullah SAW,
๐Ÿ•‹ Abu Bakar Ash Siddiq r.a,
๐Ÿ•‹ Umar Ibnu Khattab r.a,
๐Ÿ•‹ Ustman bin Affan r.a,
๐Ÿ•‹ Ali Ibnu Abi Thalib karramallahu wajhahu,
๐Ÿ•‹ Jibril a.s,
๐Ÿ•‹ Mikail a.s,
๐Ÿ•‹ Israfil a.s,
๐Ÿ•‹ Izrail a.s,
๐Ÿ•‹ Ruhul Akbar.

๐Ÿ’Shalawat dan salam semoga tetap atas mereka semua.

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a adalah sorang yang ahli makrifat pada zamannya. Syeikh Taqiyyuddin Ibnu Daqiqil’id r.a pernah berujar, “aku tidak melihat orang yang lebih ma’rifat kepada Allah, selain dari Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a. Beliau adalah Samudera Ilmu Hakikat”.

⛵Dan sebagai petunjuk beliau seorang Samudera Ilmu Hakikat, Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a pernah berkata,
“Di katakan kepadaku (isyarah yang aku dapatkan) berkata, Hai Ali.....!

๐Ÿ™‡ tidak ada tempat di bumi majlis/tempat ilmu Fiqh yang lebih baik dari majlisnya Syeikh ‘Izzuddin Ibnu Abdis Salam r.a karena ia adalah rajanya para ulama.

๐Ÿ™‡ Dan tidak ada tempat di bumi majlis ilmu Hadits yang lebih baik dari majlisnya Syeikh Abdul Adhim Al Mundiri r.a.

๐Ÿ™‡ Dan tidak ada tempat di bumi majlis ilmu Hakikat yang lebih baik dari majlismu. "

๐Ÿ’ Ya Allah limpahkanlah kesempurnaan Rahmat dan Keridlaan pada Syeikh Hasan Syadily dan karuniakanlah kepadaku Kemakrifatan, sebagaimana kemakrifatan yang Engkau karuniakan kepadanya.

๐Ÿ’ Alfaatehah......
aamiin Ya Rabb


๐Ÿก


SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ ๐ŸŒณ๐Ÿƒ๐ŸŒด

No comments:

Post a Comment