Tuesday, December 31, 2013

BANGKIT Bersama Allah


Wacana SUFI ke-12

Ketika kita punya kehendak, tekad maupun kebaikan, ingatlah bahwa Anda melaksanakan ini semua Dari Allah, Bersama Allah dan Menuju Allah, bukan dari diri kita.  
Kalo dari diri kita, nanti kita berhadapan dengan sifat Qahhaar-nya Allah -Yang Maha Memaksa-, waduh bisa putus asa kita, nanti menjadi tidak punya tekad lagi.  
Termasuk tekad beribadah pun menjadi tidak ada, tapi kita ingat bahwa yang memerintahkan ibadah adalah Allah. Nah, akhirnya tekadnya bangun lagi.  
Bangun kembali.......menjadi tekadnya BANGKIT Bersama Allah.  
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid BANK INDONESIA Jakarta Pusat | 30 Mar 2011 - video menit ke 17:58]

Cara Allah Menghibur



Wacana SUFI ke-11
Bahwa rasa suka, rasa bahagia, biarlah itu tetap sebagai wataknya. 
Hanya tak lebih dari akibat dari seluruh perjalanan hidup. 
Dan akibat-akibat itu sebenarnya bukan disebabkan oleh perjalanan kita. 
Misalnya begini, Anda berdzikir tiba-tiba muncul rasa tentram, rasa senang.  Apakah rasa tentram itu akibat dzikir Anda ? ‘TIDAK’. 
Itu hanya cara Allah menghibur kita, diberikan hiburan supaya kita bisa terus berdzikir. 
Kadang-kadang diberi rasa tentram/senang, kapan waktu rasa nggak enak, rasanya biasa saja, kapan-kapan senang kembali. 
Ini supaya kita terus-menerus berdzikir saja.  
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid "GUSDUR" Ciganjur Jakarta Selatan | 17 Jan 2011 - video menit ke 03:02]

Penyebab Munculnya HIJAB



Wacana SUFI ke-10

Kita ini masuk menghadap kepada Allah, bukan karena usaha kita selama ini, puasa kita, juga bukan dzikir kita. 
Tetap semua dari Allah, bukan dari diri mereka. 
Kalo kita masih merasa dari diri kita, nanti macam-macam efeknya. 
Efeknya itu orang bisa riya/ada pamer, mulai ada takjub pada diri sendiri dan amalnya sendiri, kemudian orang tiba-tiba puas terhadap apa yang dilakukan. 
Itu semua malah menjadi HIJAB, penghalang hubungan kita dengan Allah.  
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid BANK INDONESIA Jakarta Pusat | 2 Mar 2011 - video menit ke 12:35]

Monday, December 30, 2013

TAFAKUR Kendaraannya Hati


Wacana SUFI ke-9

Dzikir dan FIKIR/kontemplasi adalah dua hal yang berkelindan. 
Lebih dulu mana antara dzikir dan FIKIR tsb ? 
Al-Qur’an menerangkan bahwa dzikir mendahului FIKIR. Akibat Allah itu mengingat kita, tumbuhlah FIKIR, merenung sampai sadar. 
TAFAKUR menjadi sebuah kendaraan bagi hati kita. Hati inginnya menjelajahi keagungan Allah. 
Dengan ber-TAFAKUR, kembalinya ke hati, menumbuhkan kesadaran baru, yang lebih naik derajat kesadarannya 
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid BANK INDONESIA Jakarta Pusat | 9 Feb 2011 - video menit ke 29:22]

Sunday, December 29, 2013

Tandanya AMAL Diterima



Wacana SUFI ke-8

" Kita tidak tahu diterima atau tidak AMAL kita, yang kita ketahui hanya tanda-tandanya saja. 
Diantara tanda-tanda AMAL berbuah, yaitu barangkali Anda tidak tahu bahwa amaliah Anda berbuah setiap hari, mungkin sahabat Anda tahu. 
Sudah sekian bulan Anda tidak bertemu sahabat Anda, kemudian melihat Anda :
' Lho Mas/Pak kok berubah ya sekarang ? '
Anda pun bingung : ' Berubah apanya ? ' 
Anda tidak menyadari bahwa terjadi sebuah perubahan pada diri Anda -lebih baik-, orang lain barangkali tahu. 
Itu berarti berbuah, taat kita berbuah. 
Jadi siapa yang seketika mendapatkan buah AMAL nya, maka itu tandanya dikabulkan/diterima oleh Allah swt kelak di akherat. "
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid Bank Indonesia, Jakarta Pusat | 4 Des 2013 - video menit ke 07:42]

Buahnya TAAT


Wacana SUFI ke-7

" Munculnya buah TAAT --karena yang ada hanya buahnya saja-- dan berbuah secara langsung, menandakan bahwa kelak di akherat akan dibalas. 
Habis sholat, membaca Al-Qur'an bertambah SABAR hatinya, ini berarti berbuah. 
Bertambah SYUKUR sehabis tahajjud, itu berbuah namanya. 
Ini tandanya kelak di akherat akan dibalas, maksudnya amal kita diterima Allah swt. "


[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid Bank Indonesia, Jakarta Pusat | 4 Des 2013 - video menit ke 07:07]



Ketegasan Dalam AMAL


Wacana SUFI ke-6

" Manusia seringkali menimbang-nimbang keuntungan duniawi dengan wilayah keakheratan. 
Ini berarti menimbang antara sesuatu yang HINA dengan sesuatu yang MULIA 
Sebenarnya inilah yang mesti kita tegaskan di dalam AMALiah kita. "
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid Bank Indonesia, Jakarta Pusat | 4 Des 2013 - video menit ke 06:33]

Saturday, December 28, 2013

Berkhayal Tentang DEKAT


Wacana SUFI ke-5

" Allah memerintahkan kita beramaliah dan taat setiap hari, sebenarnya supaya hidup kita berubah. 
Berubah menjadi lebih baik, sifat-sifat mulia menempel, sifat-sifat buruk hilang dan kemudian lebih DEKAT terus semakin menDEKAT kepada Allah. 
Artinya tidak bisa orang itu menDEKAT kepada Allah, tanpa taat dan melakukan amaliah. 
Itu namanya berkhayal tentang DEKAT. "
[DR. KHM. Luqman Hakim| Masjid Bank Indonesia, Jakarta Pusat | 4 Des 2013 - video menit 08:55]


Friday, December 27, 2013

Fenomena Muara NIKMAT


Wacana SUFI ke-4

NIKMAT adalah satu bentuk rasa, rasa lezat luar biasa yang disertai kegembiraan dan kebahagiaan, dengan Sang Pemberi Nikmat. 
NIKMAT ini fenomenanya banyak sekali yang tdk bisa kita hitung, munculnya jg beragam sekali. Tapi sebenarnya muara semua nikmat ini, bahwa manusia supaya bisa terus menerus Musyahadah.
Musyahadah itu memandang Allah dan taqarrub dekat dengan Allah. Kata Musyahadah ini sebenarnya sbg wujud hakekat Ma’rifat. 
Ilmunya didalam pengetahuan akal pikiran, ketika merumuskan satu puncak dari musyahadah adalah  namanya Wahdatul Wujud, tapi hakekatnya sebenarnya adalah Wahdatul Syuhud.  
Wahdatul Wujud adalah satu-satunya wujud bahwa tiada Tuhan selain Allah, yaitu melalui musyahadahnya dan wujud kedekatan kita kepada Allah. 
Ini adalah fenomena muara dari NIKMAT. "  
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid "GUSDUR" Ciganjur Jakarta Selatan | 6 Juni 2011 - video menit ke 01:45]

Thursday, December 26, 2013

Manusia Harus IKHTIAR


Wacana SUFI ke-3

IKHTIAR itu ciptaan Allah, supaya kita menyadari bahwa kita ini tak berdaya, lemah dan butuh.
Sifat butuh itu menuntut IKHTIAR, coba kalo kita tidak memiliki sifat butuh, tidak ada IKHTIAR 
-- Misalnya minum kopi, langsung masuk kedalam perut kita, tanpa ada usaha membuat, mengambil dan meminum kopi. Karena kita tak berdaya, lemah dan butuh kopi akan berusaha membuat dan meminumnya. --
Usaha ini sebenarnya menunjukaan kelemahan kita, kalo orang tidak lemah tentunya tidak perlu ber-IKHTIAR.  
[Masjid An Nuur, Modern Hill, Pondok Cabe, Tangerang Selatan | 9 Des 2013 - video menit 28:20 ]

Tuesday, December 24, 2013

HATI Memantulkan Nur Allah


Wacana SUFI ke-2

" Ka'bah itukan batu saja, itupun bisa menyedot umat manusia seluruh dunia, apalagi HATI Anda.  
Itu berarti HATI Anda diberikan potensi oleh Allah untuk menjadi pantulan Nur-nya Allah kepada orang lain. 
Nur itu memang harus ditularkan, supaya kebajikan kita semakin banyak, semakin berlipat "
[DR. KHM. Luqman Hakim | Kantor Pusat PT Telkomsel Jakarta | 28 Nov 2013 - video menit ke 03:09]


Klik Videonya http://youtu.be/PkJgCnB7Fg4





Banyak GEMBIRA Banyak SUSAH


Wacana SUFI ke-1

" Sebenarnya SUSAH itu sedikit banyak tergantung pada sedikit banyak apa yang kita bangun tentang keGEMBIRAan dan keSENANGan.
Seluruh aspek keSUSAHan, itu diakibatkan oleh hilangnya apa yang kita anggap mengGEMBIRAkan.
Karena itu mestinya kita hrs mambangun imajinasi bahwa hidup di dunia ini jangan terlalu GEMBIRA, biar tidak terlalu SUSAH.  
Kalo kita punya program banyak tentang GEMBIRA, sebenarnya pada saat yang sama, kita sedang membangun/menumpuk program SUSAH yang banyak juga. 
Jadi, hidup di dunia, isinya hanya BERJUANG, TAAT dan menjalankan Perintah LaranganNYA. "  
[DR. KHM. Luqman Hakim| Ponpes Ciganjur GUSDUR, Jakarta Selatan | 17 Jan 2011 - video menit ke 01:52]