Monday, February 29, 2016

Petuah ke-56 : Perlakukanlah manusia dengan benar dan layak


Petuah Singkat SUFI Agung

Petuah harian ke-56

๐Ÿฌ

~Perlakukanlah manusia dengan benar dan layak~

Syeikh Abu Madyan al-Maghribi r.a berkata:

"Perlakukanlah manusia dengan benar dan layak.
Terimalah nasihat meskipun dari orang yang lebih rendah darimu, pasti kau raih kedudukan mulia."

⛱ Meskipun orang lain tidak bergaul dan memperlakukanmu dengan baik, pergaulilah semua orang dengan baik dan layak.
⛱ Penuhi hak-hak mereka meskipun hak-hakmu tidak mereka penuhi.
⛱ Balas keburukan mereka dengan kebaikan.
⛱ Sambunglah silaturahim dengan orang yang memutuskannya darimu.
⛱ Bantulah orang yang pelit kepadamu.
⛱ Maafkan orang yang berbuat zalim kepadamu.
⛱ Dengan semua itu, niscaya kau raih kedudukan mulia.
⛱ Terimalah nasihat dari semua orang meskipun ia lebih rendah darimu.
⛱ Ambillah hikmah dari siapa pun, karena hikmah adalah harta milik mukmin yang hilang. Siapa pun yang menemukannya kembali, ia bisa langsung mengambilnya.
⛱ Jika kau mampu bersikap seperti itu, berarti kau seorang yang tawaduk.

Al-Fudhail r.a berkata,

"Tawaduk adalah menerima kebenaran dari siapa pun."

⛱ Orang yang tawaduk akan menjadi orang yang mulia dan bermanfaat bagi sesama.
⛱ Jika kau tawaduk, semua orang -muda maupun tua- akan mendengarmu.
⛱ Dan ketika kau tergoda memasuki wilayah atau perbuatan yang terlarang, pasti ada yang merintangi dan menghalangimu.


๐Ÿ“š Syarh al-Hikam al-Ghawtsiyyah Syekh Sayyid Abu Madyan al-Tilmisani al-Maghribi (w. 594 H), karangan Ahmad Ibn Ibrahim Ibn Ilan al-Shiddiqi al-Syafi'i al-Naqsyabandi


๐Ÿ

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ ๐ŸŒณ๐Ÿƒ๐ŸŒด

TEMPAT RUH DI DALAM BADAN


Menurut Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani tempat tempat Ruh Ruh diatas didalam Jasad manusia adalah seperti berikut :-

a. Ruh Jasmani Letaknya antara kulit dan daging

b. Ruh Ruhani Didalam jantung manusia itu

c. Ruh Sultani Di Baitillah Mukmin yaitu satu bahagian khusus
di-jantung manusia itu

d. Ruh Al-Qudsi Didalam RASA

RUH RUH yang merupakan Balutan Balutannya itulah yang dirujuk sebagai DIRI BATIN MANUSIA itu dan RUH AL-QUDSI itu pula dirujuk sebagai DIRI SEBENAR atau DIRI HAKIKI MANUSIA itu yang oleh Allah dirujuknya sebagai RAHSIA dan RAHSIAnya adalah ALLAH sendiri.

Maka inilah yang dirujuk oleh Allah didalam Al-Quran :-

Jika mereka bertanya tentang AKU Ya Muhammad maka katakanlah Aku DEKAT dan menyahut seruan orang yang memanggil Aku.

DIRI inilah yang diperintah oleh Allah untuk dikenali oleh manusia itu melalui Hadith :-

Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu

Yang demikian jika manusia itu dapat mengenal DIRI ini maka kenal ia akan Tuhannya Allah SWT. Maka sudahlah ianya menunaikan Perintah Allah.

BUKAN SEPERTI KU YANG SELALU MEMBANGKANG SEMUA YANG TELAH ALLAH PERINTAHKAN KEPADA NABI MUHAMMAD.... :) 

ITULAH AKU BUKAN SAUDARAKU
KALAU SAUDARAKU SUDAH TENTU
HAMBA ALLAH YANG AMAT TAAT KEPADA PERINTAH ALLAH DAN JUGAK PALING BISA MENJAUHI LARANGAN YANG ALLAH ANJURKAN KEPADA NABI MUHAMMAD :)

Manaqib Sulthonul Auliya Syeikh Abu Hasan al-Syadzily QS (20) : Pendiri Thoriqoh Syadziliyyah


๐ŸŒ™CAHAYA KEMULIAAN
(Manaqib Sulthonul Auliya
Syeikh Abu Hasan al-Syadzily QS)

Allamah Syeikh Dalhar
Watu Congol, Muntilan
Magelang, Jateng

⚓⚓⚓


~Pendiri Thoriqoh Syadziliyyah~

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily QS dilahirkan di desa bernama “Syadzillah” yaitu sebuah desa di  Ghimarah, Maroko, Afrika bagian ujung barat, pada tahun 593 H.

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a ketika sampai pada usia enam tahun, beliau pergi ke negara Tunisia. Ketika sampai disana, daerah tersebut sedang dalam keadaan paceklik (kesulitan makanan), hampir di setiap jalan banyak dijumpai orang yang sakit dikarenakan mereka dalam keadaan kelaparan.

⛵Karena didorong oleh kebaikan akhlak dan sifat kedermawanannya, beliau berkata, “Seandainya aku mempunyai uang, pasti akan kubelikan roti untuk mereka yang kelaparan”. Lalu Allah mengujinya dengan mengisi penuh uang dari alam ghoib di kantongnya kemudian diperintahkan oleh Allah untuk membelikan roti.

⛵Beliau dengan cepat membelikan roti dengan uang tersebut lalu membagikannya kepada orang-orang yang kelaparan sampai cukup mengenyangkan bagi seluruh penduduk yang dilanda kelaparan tersebut. Kemudian beliau bergegas pergi ke masjid, karena waktu itu bertepatan dengan hari jum’at. Setelah sampai di masjid, beliau melakukan shalat Sunnah kemudian duduk untuk beriktikaf, tidak lama kemudian datang seorang laki-laki yang berwibawa dan memberi salam padanya. Serta memberitahu namanya, bahwa ia adalah Ahmad Khidir (Nabi Khidir a.s) dan mengatakan bahwasanya ia (Nabi Khidir a.s) diperintahkan untuk menetapkan sebagai Waliyullah yang agung kepada Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a karena beliau mempunyai akhlak yang agung.

⛵Setelah selesai shalat jum’at, beliau pergi mencari Nabi Khidir a.s tetapi tidak menemukannya, kemudian pergi ke tempat Syeikh Abu Sa’id Al Baji r.a. Ketika sampai di hadapannya, Syeikh Abu Sa’id Al Baji r.a. bertutur kepada Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a tentang keadaan dan peristiwa yang dialami dalam perjalanannya, dari pembelian roti dengan uang yang berasal dari alam ghaib. Serta dibeberkan pertemuan beliau (Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a) dengan Nabi Khidir a.s yang telah memberi salam kepada beliau dan memperkenalkan namanya serta penuturannya bahwa ia (Nabi Khidir a.s) diperintahkan untuk menetapkan beliau sebagai Wali Agung.
Mengetahui hal ini, seketika itu Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a bersyukur atas rahmat Allah Ta’ala yang dianugerahkan kepadanya.

⛵Kemudian beliau memilih menetap dan berguru, bertahun-tahun kepada Syeikh Abu Sa’id Al Baji r.a. sampai beliau bisa melaksanakan ibadah haji berulang-ulang bersama gurunya. Dan ketika Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a sudah merasa cukup dan ‘alim serta mengerti seluk beluk dan tata cara ilmu dhahir masalah syariat, pergilah beliau melanjutkan perjalanannya ke negara Irak.

⛵Dimulai dengan berkunjung ke rumah Syeikh Abu Fathih al Wasiti r.a yang menjadi Maha Guru bagi para guru di daerah barat negara Mesir dan menjadi Guru Besar Toriqoh di zaman itu. Maka ketika Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a menjelaskan maksud kedatangannya maka berkata Syeikh Abu Fathih al Wasiti r.a kepada beliau bahwa Wali Qutub yang dicarinya tidak terdapat di negara Irak justru Wali Qutub tersebut berdiam di negara beliau sendiri, negara bagian barat dan Syeikh Abu Fathih al Wasiti r.a memberi isyarah atau petunjuk kepada beliau bahwa Wali Qutub tersebut berdiam di atas puncak gunung.

⛵Maka pergilah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a menuju tempat Wali Qutub yang berada di atas puncak gunung. Ketika beliau sampai di lereng gunung yang dituju dan mempersiapkan diri serta bersiap sedia untuk berta’dhim kepada Wali Qutub yang akan ditemui, beliau lebih dulu mandi di sebuah kolam air yang terletak di lereng gunung tersebut. Setelah mandi hendak beranjak pergi menuju tempat kediaman Wali Qutub tersebut, belum sempat melangkahkan kedua kakinya, tiba-tiba Wali Qutub tersebut sudah berdiri dihadapannya, hadir di tempat beliau mandi.

⛵Tiba-tiba Wali Qutub tersebut sudah hadir di hadapannya, tempat beliau mandi. Sang Wali Qutub itu berkata Rasulullah SAW telah memberitahukan kepadaku bahwa Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a akan mengunjungiku. Dan Rasulullah SAW memerintahkan kepadaku agar mendidiknya. Sang Wali Qutub tersebut adalah Syeikh Abdussalam Ibnu Masyisy r.a.

⛵Setelah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a merasa telah cukup dalam menggali ilmu, lalu beliau diperintahkan oleh gurunya untuk kembali ke daerahnya sendiri yaitu daerah Syadzilah. Dikatakan oleh gurunya bahwa beliau akan disebut-sebut dengan panggilan “Asy-Syadzily” dan akan menjadi seorang wali Qutub di negeri Mesir.

⛵Kemudian kembalilah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a ke tanah kelahirannya “Syadzilah”. Ketika sampai pada usia 19 tahun, beliau bertemu Rasulullah SAW di dalam tidurnya. Dan memerintahkan kepada beliau untuk berhijrah ke negara Mesir. Dan dikatakan oleh Rasulullah SAW bahwa beliau akan dianugerahi Allah dengan tujuh puluh macam kemuliaan dalam toriqohnya. Dan akan dikarunia sebanyak empat puluh murid dari golongan para wali Siddiqin.

⛵Ketika Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a berkunjung ke negara Mesir ternyata bertepatan dengan wafatnya Asy Syeikh Abu Hajjaj al Aqsori r.a, seseorang yang diberikan kedudukan oleh Allah sebagai wali Qutub di negara Mesir. Wafat pada malam nisfu Sya’ban tahun 612 H. Dan pada saat tersebutlah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a menggantikan kedudukan Asy Syeikh Abu Hajjaj al Aqsori r.a sebagai Wali Qutub di negara Mesir.

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a adalah samudera ilmu syariat dengan ilmu alatnya (Qowa’idul Fiqhiyah) sekaligus menguasai ruhnya ilmu syariat (Maqosid At Tasyri). Hal itu karena beliau dianugerahi oleh Allah berupa ilmu rahasia tiap-tiap Asma’ (Ismul A’dhom) yang merupakan ilmu warisan dari kakeknya Rasulullah SAW.

⛵Beliau pernah berkata, seandainya seluruh golongan manusia dan jin itu menjadi penulis ilmuku mereka akan kelelahan untuk menulisnya sebab keluasan ilmuku akan melelahkan mereka. Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a menasabkan masalah ilmu (toriqoh) kepada gurunya yang pertama yaitu Syeikh Abdussalam Ibnu Masyisy r.a.

⛵Selanjutnya beliau tidak hanya menasabkan ilmu pada satu orang guru saja, tetapi juga kepada guru-gurunya yang berjumlah sepuluh orang, yang masing-masing guru adalah termasuk samudera ilmu pengetahuan. Lima guru beliau ada di langit dan lima guru ada di bumi.

⛵Jika ditanyakan kepada beliau, “siapa gurumu?”,
beliau akan menjawab,
“nasab guruku yang pertama adalah Syeikh Abdus Salam”.
Adapun sekarang aku tidak merasakan pada satu orang guru saja, tetapi aku telah berenang pada sepuluh samudera, yaitu :

๐Ÿ•‹ Muhammad Rasulullah SAW,
๐Ÿ•‹ Abu Bakar Ash Siddiq r.a,
๐Ÿ•‹ Umar Ibnu Khattab r.a,
๐Ÿ•‹ Ustman bin Affan r.a,
๐Ÿ•‹ Ali Ibnu Abi Thalib karramallahu wajhahu,
๐Ÿ•‹ Jibril a.s,
๐Ÿ•‹ Mikail a.s,
๐Ÿ•‹ Israfil a.s,
๐Ÿ•‹ Izrail a.s,
๐Ÿ•‹ Ruhul Akbar.

๐Ÿ’Shalawat dan salam semoga tetap atas mereka semua.

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a adalah sorang yang ahli makrifat pada zamannya. Syeikh Taqiyyuddin Ibnu Daqiqil’id r.a pernah berujar, “aku tidak melihat orang yang lebih ma’rifat kepada Allah, selain dari Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a. Beliau adalah Samudera Ilmu Hakikat”.

⛵Dan sebagai petunjuk beliau seorang Samudera Ilmu Hakikat, Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a pernah berkata,
“Di katakan kepadaku (isyarah yang aku dapatkan) berkata, Hai Ali.....!

๐Ÿ™‡ tidak ada tempat di bumi majlis/tempat ilmu Fiqh yang lebih baik dari majlisnya Syeikh ‘Izzuddin Ibnu Abdis Salam r.a karena ia adalah rajanya para ulama.

๐Ÿ™‡ Dan tidak ada tempat di bumi majlis ilmu Hadits yang lebih baik dari majlisnya Syeikh Abdul Adhim Al Mundiri r.a.

๐Ÿ™‡ Dan tidak ada tempat di bumi majlis ilmu Hakikat yang lebih baik dari majlismu. "

๐Ÿ’ Ya Allah limpahkanlah kesempurnaan Rahmat dan Keridlaan pada Syeikh Hasan Syadily dan karuniakanlah kepadaku Kemakrifatan, sebagaimana kemakrifatan yang Engkau karuniakan kepadanya.

๐Ÿ’ Alfaatehah......
aamiin Ya Rabb


๐Ÿก


SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ ๐ŸŒณ๐Ÿƒ๐ŸŒด

HumOr Hikmah : Memerangi kaum kafir


Thole: mbah.ternyata memang dlm al quran buanyak ayat2 yg memerintahkan agar kita memerangi kaum kafir sampai mereka mengikuti kita ya. Berarti bener ya mujahidin2 itu..berqngkat perang dg gagah berani..

Simbah: bener sih bener.tapi mbok ya jangan ditelan mentah2 gitu..kan ada kafir yg bisa bekerjasama dg kita tanpa mengganggu akidah...

Thole: iya sih mbah..dzimmi namanya..tapi yg memusuhi..harus dibunuh dipenggal sampai mati..
Simbah: lhoo dipenggal atau sampai mereka mengikuti kita?

Thole: ehh..iya. Dua perintahnya berlawanan itu..trus piye?

Simbah: gini lho le...perang itu wujud dr sebuah persaingan..bukan melulu perang itu kontak konfrontasi fisik dan senjata..

Thole: lalu?

Simbah: umpama.kamu buka toko baju lalu sebelahmu juga ada toko baju lagi.andai kamu kalah bersaing dan toko sebelahmu laris,apa kamu akan ngajak perang fisik?mok jak gelut atau kamu bunuh?

Thole:hehehe yo ndak mbah..lucu lan guoblog kalo gitu.perangnya ya jadi perang harga,perang kwalitas dan pelayanan..

Simbah: naah gitu juga le..perang thd agama lain..kita tunjukkan pelayanan alias akhlaq..

kualitas,kita tingkatkan teknologi dan sains..perang sekarang adalah perang sains,ekonomi dan media informatika..

kita bunuh mereka dan sampai mereka mengikuti kita alias kita yg jadi pemimpin..

Thole: he he iya ya mbah..lucu juga kita kalah media kalah perekonomian kalah teknologi kok ngajak teror ngajak perang dan ngebom..makanya malah banyak yg mencibir..

Inilah Dalilnya : Kesalehan Leluhur


๐ŸŒฟ Selain bermanfaat untuk mereka yg telah meninggal dunia,ternyata amal saleh seseorang juga bermanfaat untuk mereka yg belum lahir ke dunia. Allah telah menjelaskan bahwa kesalehan orang tua ternyata akan sangat bermanfaat untuk anak keturunannya kelak di akhirat. Terkadang orang mendapat kedudukan tinggi di surga bukan karena amal salehnya akan tetapi jasa orang tuanya atau amal saleh leluhurnya. Allah mewahyukan:

ูˆุงู„ุฐูŠู† ุฃู…ู†ูˆุง ูˆุงุชุจุนุชู‡ู… ุฐุฑูŠุชู‡ู… ุจุฅูŠู…ู† ุฃู„ุญู‚ู†ุงุจู‡ู… ุฐุฑูŠุชู‡ู… ูˆู…ุง ุฃู„ุชู†ู‡ู… ู…ู† ุนู…ู„ู‡ู… ู…ู† ุดูŠุก
"Dan orang-orang yg beriman yg diikuti oleh keturunannya dengan keimanan,Kami hubungkan (kumpulkan) keturunannya itu dengan mereka (di dalam surga). Dan (dengan itu) tidak sedikitpun Kami kurangi pahala amal-amal mereka."(QS. Thur,52:21).

๐Ÿ€ Seorang anak yg meninggal dunia diwaktu kecil,yg sama sekali belum memiliki amal,kelak di hari kiamat akan diletakkan dalam timbangan ayahnya. Orang tua akan memberikan syafaat kepada anak keturunannya dan sebaliknya, anakpun akan memberikan syafaat kepada orang tua (leluhurnya). Kita tidak tahu,siapakah diantara kita yg kelak di akhirat lebih banyak manfaatnya,orang tua ataukah anak. Allah mewahyukan:

ุฃุจุงุคูƒู… ูˆุฃุจู†ุงุคูƒู… ู„ุงุชุฏุฑูˆู† ุฃูŠู‡ู… ุฃู‚ุฑุจ ู„ูƒู… ู†ูุนุง
"(Tentang) orang tua kalian dan anak-anak kalian,kalian tidak mengetahui siapa diantara mereka yg lebih dekat (yg lebih banyak) manfaatnya untuk kalian."(QS. An-Nisa,4:11).

๐Ÿ“„ Ayat diatas sekaligus membuktikan bahwa seseorang dapat memperoleh pahala berkat amalan orang lain.

ูˆุงู„ู„ู‡ ุงุนู„ู…...
Dinukil dari buku "Inilah Dalilnya" oleh Habib Novel Alaydrus
๐Ÿ“š๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹====[=๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐Ÿ“š

Saturday, February 27, 2016

HumOr Hikmah : USTADZ MODERN vs KYAI KAMPUNG


Ada seorang Ustadz Modern (UM) yang gerah melihat amalan warga kampung yang dipimpin seorang Kyai Kampung (KK)

Akhirnya Ustadz Modern mendatangi Kyai Kampung. Setelah ucapkan salam, maka terjadilah dialog:

UM: Sudahlah Kyai tinggalkan kitab-kitab kuning (turats) itu, karena itu hanya karangan ulama kok. Kembali saja kepada al-Quran dan Hadits ”

Mendapat pertanyaan, Kyai Kampung tak langsung mereaksi. Sang KK mendengarkan dengan penuh perhatian dan tak langsung menanggapi.

Malah KK itu menyuruh anaknya mengambil termos berisi kopi dan gelas. Kemudian mempersilahkan minum.

Tamu itupun menuangkan kopi ke dalam gelas.

Lalu KK bertanya dengan santainya: “Kok tidak langsung diminum dari termos saja. Mengapa dituang ke gelas dulu?”

Kemudian UM menjawab: ” Ya... ini agar lebih mudah minumnya too kyai..!

Akhirnya KK memberi penjelasan: ” Itulah jawabannya, mengapa kami tidak langsung mengambil dari al-Quran dan Hadits. Kami menggunakan kitab-kitab kuning yang mu’tabar, ibarat gelasnya, karena kami mengetahui bahwa kitab-kitab mu’tabarah itupun diambil dari al-Quran dan Hadits, ibarat termosnya, sehingga kami yang awam ini lebih mudah mengamalkan wahyu, sebagaimana apa yang engkau lakukan saat minum kopi dengan menggunakan gelas, agar lebih mudah minum kopinya, bukankah begitu ? ”semoga manfaat.

Petuah harian ke-55 : Kesabaran Tanpa Batas Orangtua, melahirkan Sufisme Cinta Rabiah Al-Adawiyah

 

Petuah Singkat SUFI Agung

Petuah harian ke-55

๐Ÿฌ

~Kesabaran Tanpa Batas Orangtua, melahirkan Sufisme Cinta Rabiah Al-Adawiyah~

๐ŸŒพRabiah al-Adawiyah, lahir tahun 105 H dan wafat 185 H, lahir dan besar di kota Bashrah, Iraq.

๐ŸŒพRabiah mempunyai makna harfiah sebagai empat. Rabiah adalah anak keempat yang dilahirkan dari orang tua yang miskin. Mereka tidak biasa mengeluh pada siapapun. Bilapun kekurangan menimpa keluarganya, biasanya mereka akan bermunajat atau meminta permohonan kepada Allah SWT sebagai pemilik segala sesuatu.

๐ŸŒพKarena teramat miskinnya, saat kelahiran Rabiah, ayahnya Ismail hanya menemani istrinya di pembaringan. Tidak tahu harus berbuat apa, uang pun juga tidak ada. Bahkan makanan yang dimiliki hanya sedikit untuk kebutuhan beberapa hari bagi seluruh keluarganya. Penghasilan dari usahanya tidak seberapa, meskipun begitu rahmat Allah SWT tersebut diterimanya dengan lapang dada.

๐ŸŒพIsmail awalnya berharap anak laki-laki yang lahir, agar dapat membantu perekonomian keluarga, tapi tidak disangka malah anak perempuan yang dianugerahkan Allah SWT kepada dirinya.

๐ŸŒพKondisi orang tua Rabiah yang sangat miskin, hingga minyak sbg persediaan dapur dan bahan penerangan rumah pun tidak ada. Tidak hanya itu, kain yang harus membungkus Rabiah pun dari kain bekas istri Ismail.

๐ŸŒพDari ketidakberdayaan tsb, istrinya meminta suaminya untuk meminjam sedikit minyak kepada tetangga, tapi ayah Ismail telah memutuskan hasrat hidupnya utk tdk bergantung kpd siapapun kecuali kepada Allah SWT. Ia tidak pernah meminta-minta kepada makhluk.

๐ŸŒพNamun demikian, menurut riwayat, untuk memenuhi hasrat istrinya tsb, Ismail (pura") pergi ke rumah tetangga. Hingga sampai ke pintu rumah tetangganya, ia kembali pulang ke rumah dengan tangan kosong.

๐ŸŒพAtas kesedihan yang dialami tersebut Ismail bermimpi di malam hari didatangi Baginda Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpinya Nabi SAW mengatakan agar Ismail tidak bersedih karena Rabiah akan menjadi seorang wanita yang mulia dan akan ada banyak orang yang mengharap syafaatnya. Dari mimpi tersebut Ismail menjadi lega, karena apa yang dikahwatirkan sudah ditanggung oleh Allah SWT.

๐ŸŒพDalam mimpi Ismail, Nabi Muhammad SAW mengatakan,
"Janganlah bersedih hati, sebab anak perempuanmu yang baru lahir ini adalah seorang suci yang agung, yang pengaruhnya akan dianut oleh 7.000 umatku."

๐ŸŒพAtas kesabaran orang tua Rabiah menghadapi kemiskinan, dan terutama keengganan ayah Rabiah untuk tidak menggantungkan persoalan dan kebutuhan hidup kepada selain Allah SWT, lahirlah seorang Sufi agung perempuan Rabiah Al-Adawiyah yang dikatakan oleh banyak pemikir tasawuf sebagai perintis aliran tasawuf dengan pendekatan cinta.

๐ŸŒพMayoritas ulama, baik yang menggeluti keilmuan Islam dan tasawuf di Timur Tengah, adalah laki-laki. Adanya Rabiah al-Adawiyah sebagai "kiblat" penyanggah ilmu tasawuf seakan-akan "menisbikan" kaum laki-laki. Bahwa ulama bisa lahir dari kaum mana saja, baik laki-laki maupun perempuan. Rabiah seakan menjadi tonggak keilmuan yang bersumber dari seorang perempuan.

๐ŸŒพSufisme Cinta bagi Rabiah merupakan jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Kekasih, yakni Allah SWT. Secara tidak langsung Rabiah mengajarkan manusia untuk meluapkan rasa cinta dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

๐ŸŒพBanyak karya cinta yang telah ditelorkan Rabiah. Bagi Rabiah menghadirkan cinta ialah menghadirkan kefanaan diri pada sosok yang dicinta. Ia bahkan "berani" tidak mendapatkan apa-apa, sebagaimana orang awam yang mengharapkan surga dan pahala. Dalam konsep cintanya, Rabiah hanya ingin berada terus di dekat Sang Maha Cinta.

๐ŸŒพBerikut salah satu puisi cinta Rabiah yang mengguncang jagad makrifat, menginspirasi para Sufi madzab cinta generasi setelahnya :

๐Ÿ’•Aku mengabdi kepada Tuhan
๐Ÿ’•Bukan karena takut neraka
๐Ÿ’•Bukan pula karena mengharap masuk surga
๐Ÿ’•Tetapi aku mengabdi,
๐Ÿ’•Karena cintaku padaNya
๐Ÿ’•Ya Allah, jika aku menyembahMu
๐Ÿ’•Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
๐Ÿ’•Dan jika aku menyembahMu
๐Ÿ’•Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
๐Ÿ’•Tetapi, jika aku menyembahMu
๐Ÿ’•Demi Engkau semata,
๐Ÿ’•Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
๐Ÿ’•Yang abadi padaku


๐Ÿ

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ ๐ŸŒณ๐Ÿƒ๐ŸŒด

Info Kesehatan : Obat DBD, Daun UBI JALAR



Hati" musim penghujan sdh banyak yg terkena DBD :

Ternyata ini sdh lama dipake TNI/KOPASSUS kalo lg sakit di lapangan/ hutan. Utk reference; Obat DBD, demam berdarah dengue yang paling  top dan ampuh saat ini, dan perlu dimasyarakatkan adalah Daun ULAR, alias Daun UBI JALAR. Ambil pucuk daun ubi jalar sebanyak porsi ikatan sayuran, rebus dengan seliter air selama lebih dari 5 menit [godok 1 jam juga bisa]. Minum sebagai pengganti air minum, berarti sekitar seliter sehari. Daun UBI JALAR ya bukan daun singkong..!! Makanya saya singkat jadi DAUN ULAR, biar pada inget.
Resep ini sudah saya coba beberapa kali. Ponakan kena DBD, trombosit turun ke 80 ribu, sehari diberi rebusan daun ular, langsung naik diatas 150 ribu. Rumah sakit pada marah, kehilangan pasien. hehehe..
Beberapa teman juga sudah saya suruh coba, ampuh banget. Temen saya 3 minggu lalu di "vonis" DBD oleh dokter, tanpa lihat hasil labnya, langsung saya kasih daun ular, besoknya test lagi Trombositnya jadi 396 ribu. Gila, maximumnya biasanya 400 ribu. Hebat tenan.
Resep ini dari mana? Dari teman di Philippine, dan sedang populer sekali di sana dan beberapa kali menjadi topik seminar kesehatan di sana. Untuk lebih afdolnya anda googling saja " comote" atau "kamote", begitu bahasa disananya.. supaya yakin,
http://www.stuartxchange.org/Kamote.html
Simpan postingan ini baik2, suatu saat dibutuhkan atau teman anda membutuhkan.
yg ingin menanam ubi jalan, bisa melalui umbinya atau daunnya.Namun lbh mudah lwt umbinya banyak dijual.

MENDETEKSI KEANGKUHAN DIRI


Seorang pria yg bertamu di rumah Sang Kiyai tertegun keheranan. Dia melihat Sang Kiyai sedang sibuk bekerja sendiri menyikat lantai rumahnya sampai bersih.

Pria itu bertanya:
“Apa yg sedang Anda lakukan Pak Kiyai ?”.

Pak Kiyai menjawab:
“Tadi sy kedatangan tamu yg meminta nasehat. Sy berikan banyak nasehat yg bermanfaat. Namun, setelah tamu itu pulang sy MERASA jadi orang Hebat.
Kesombongan sy mulai muncul, krn itu, sy lakukan PEKERJAAN INI utk membunuh perasaan SOMBONG.”

SOMBONG adalah PENYAKIT yg sering menghinggapi kita semua, benih~benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.

Ditingkat PERTAMA:
SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR MATERI, di mana kita merasa:
~ Lebih KAYA,
~ Lebih RUPAWAN, &
~ Lebih TERHORMAT drpd orang lain.

Ditingkat ke~dua:
SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KECERDASAN, kita merasa:
~ Lebih PINTAR,
~ Lbh KOMPETEN yg PALING BENAR, &
~ Lbh BERWAWASAN dibandingkan orang lain.

Ditingkat ke~Tiga:
SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KEBAIKAN, kita sering menganggap diri:
~ Lebih BERMORAL,
~ Lebih PEMURAH, &
~ Lebih TULUS dibandingkan dgn orang lain.

Yg menarik...., Semakin Tinggi tingkat KESOMBONGAN kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya.

SOMBONG krn MATERI mudah terlihat,  namun SOMBONG krn PENGETAHUAN, apalagi SOMBONG krn KEBAIKAN, SULIT TERDETEKSI, krn seringkali hanya berbentuk benih~benih halus di dalam batin kita..!!

Cobalah setiap hari, kita INTROSPEKSI diri kita krn setiap hal yg baik & yg bisa kita lakukan, semua adalah karena "ANUGRAH ALLAH"..!!

KESOMBONGAN hanya akan membawa kita pd KEJATUHAN yg mendalam.

Tetap BERSABAR, RENDAH HATI sebab KADANG orang yg KITA HADAPI ternyata LEBIH HEBAT dr KITA.

Semoga kita termasuk dalam orang~orang yang TERHINDAR dari KESOMBONGAN & termasuk dalam orang-orang yang BERSABAR, RENDAH HATI &  memperoleh PETUNJUK serta KERIDHOAN ALLAH. 

Aamiin

Munajat Syech Ibnu Athoillah


Dari kitab Lathaa-iful Minan.


Munajat Ibnu Athoillah


"Tuhanku, betapa Engkau amat mengasihiku padahal aku begitu dungu. Betapa Engkau menyayangiku padahal begitu buruk perbuatanku"☀๐Ÿƒ


"Tuhanku, ketika dosa dosa membuatku bisu, kemurahan Mu membuatku kembali bicara. Setiap kali perangaiku membuatku putus asa, karunia Mu membuatku kembali berharap "๐ŸŒพ๐ŸŒฟ๐ŸŒผ


"Tuhanku, hilir mudikku di alam benda ini menjauhkan perjalanan. Maka, dekatkanlah aku kepada Mu lewat pengabdian yg mengantarkanku kepada Mu."๐ŸŒป๐ŸŒผ๐Ÿ’ง


SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari

ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ ๐ŸŒณ๐Ÿƒ

ADAB (DALAM ISLAM)


Ali putra Abi Thalib tergesa-gesa berjalan pada suatu subuh. Dia sedang memburu waktu shalat berjamaah dengan Nabi Muhammad s.a.w. di masjid tapi langkahnya terhambat oleh langkah seorang laki-laki tua yang lamban berjalan di depannya.

Ali cemas akan ketinggalan shalat berjamaah tapi dia tak punya pilihan. Dia melambatkan langkahnya mengikuti laki-laki tua itu demi menghormati ketuaannya. Hingga menjelang masuk ke masjid, tahulah Ali, orang tua itu tidak masuk ke masjid. Dia adalah seorang Nasrani.

Lalu masuk ke masjid, Ali mendapati Nabi masih memimpin shalat subuh dan sedang ruku’ pada rakaat yang masih bisa diburu. Terlihat, Nabi memperpanjang waktu ruku’ sekitar dua kali waktu ruku’ sehingga Ali masih bisa mengejar rakaat terakhir.

Usai shalat, para sahabat yang ikut berjamaah segera bertanya kepada Nabi: gerangan apa yang membuat Nabi memperpanjang waktu ruku’. Nabi lantas bercerita bahwa pada saat ruku’, dia sebetulnya hendak mengangkat kepala untuk berdiri hingga Jibril datang dan merentangkan sayapnya di atas punggungnya lama sekali. Baru ketika sayap itu diangkat, Nabi bisa mengangkat kepala.

“Mengapa Jibril melakukan hal itu wahai Rasul?” Nabi menjawab dirinya tidak tahu, tapi Jibril segera datang kembali dan menjelaskan kepada Nabi.
”Wahai Muhammad, sesungguhnya aku merentangkan sayap di punggungmu hanya karena Ali tergesa-gesa mengejar shalat subuh berjamaah, tapi terhalang langkah seorang laki-laki tua Nasrani yang berjalan di depannya. Ali tidak berani mendahului orang tua itu. Dia menghormatinya karena ketuaannya dan memberi hak orang tua itu berjalan. Maka Allah memerintahkan malaikat Mikail mengekang laju matahari dengan sayapnya agar waktu subuh menjadi panjang. Itu semua dilakukan hanya demi Ali.”

Syahdan Nabi menjelaskan kepada para sahabat yang berjamaah shalat subuh dengannya saat itu bahwa seperti itulah derajat orang yang memuliakan orang tua, kendati orang tua itu adalah seorang Nasrani.

Kisah Ali yang memburu waktu shalat subuh dan terhalang oleh langkah orang tua itu, diceritakan di buku “Al Mawa’izihul ‘Usfuriyah” [nasihat-nasihat burung pipit]. Hikayat itu bercerita tentang adab yang nilainya lebih penting dari ibadah sebab Nabi Muhammad s.a.w. diutus untuk memperbaiki adab, akhlak itu. Dan cerita tentang pentingnya adab dalam ajaran Islam itu bertebaran di Al Quran dan hadis.

Salah satunya adalah hadis otentik [sahih] yang diriwayatkan oleh Bukhari berdasarkan cerita dari Jabir putra Abdullah kepada Ubaidillah putra Muqsim kepada Yahya kepada Hisyam. Hadis itu menceritakan tentang kisah tentang Sahal putra Hunaif r.a. dan Qais putra Sa’ad r.a.

Sewaktu keduanya berada di Qadisiyah dan sedang bersantai, lewatlah di depan mereka iring-iringan jenazah. Keduanya berdiri untuk menghormati jenazah itu tapi orang-orang yang melihat sikap dua orang itu keheranan. Menurut orang-orang, jenazah yang diantar oleh iring-iringan itu adalah jenazah seorang dimmi [bukan Muslim] sehingga mereka bertanya kepada Sahal dan Qais alasan mereka berdiri untuk menghormatinya.

Dua orang itu lantas menceritakan kisah dari Abdur Rahman r.a. bahwa sesungguhnya pernah pada suatu hari, Rasulullah berdiri dan diam sewaktu lewat di depannya iring-iringan orang yang mengantar jenazah seorang Yahudi. Para sahabat pun mengikuti perilaku Nabi, tapi setelah itu mereka menjelaskan kepada Nabi bahwa iring-iringan orang itu mengantar jenazah seorang Yahudi.

Nabi yang mendengarkan penjelasan itu menjawab, “Aku tahu, tapi tidakkah si fulan [orang Yahudi yang mati] juga manusia?”
Dalam sebuah hadis sahih Muslim diceritakan bahwa Nabi menjelaskan bahwa sesungguhnya kematian adalah peristiwa yang menggetarkan. Karena itu, “Apabila kalian melihat iringan jenazah, berdirilah untuk menghormatinya sampai iringan jenazah itu lewat meninggalkan kalian atau sampai diletakkan dalam kubur.”

Cerita lain soal adab dalam ajaran Islam adalah kisah tentang Juraid. Dia seorang ahli ibadah dan pada suatu hari ketika sedang menunaikan shalat, ibu kandungnya memanggilnya. Juraid karena sedang shalat tidak menjawab panggilan ibunya itu. Ibunya lantas mendatanginya, menyentuh kepala Juraid di antara kening dan telinganya. “Wahai Juraid, aku ibumu jawablah panggilanku.”

Juraid tentu mendengar panggilan ibunya tapi dia memilih untuk meneruskan bershalat. Ibunya kembali mendatanginya dan memanggilnya. Juraid masih meneruskan shalatnya. Kejadian itu berulang hingga tiga kali, sampai ibu Juraid meninggalkannya lalu bermunajat kepada Allah. “Ya Allah sesungguhnya Juraid adalah anakku. Aku sudah memanggilnya berulang-ulang tapi dia enggan menjawab. Maka janganlah Engkau matikan dia sebelum dia mendapat fitnah yang disebabkan oleh perempuan pelacur.”

Beberapa waktu setelah kejadian itu, seorang penggembala kambing dan seorang perempuan berzina tak jauh dari tempat Juraid biasa bershalat. Singkat cerita perempuan itu hamil lalu melahirkan. Dan ketika orang ramai bertanya kepada perempuan itu bapak dari bayinya, dia menjawab, bapak dari bayinya adalah Juraid.

Orang-orang lantas mendatangi tempat Juraid. Mereka berteriak memanggil Juraid tapi Juraid yang sedang bershalat tidak mengindakan. Mereka mengamuk dan merobohkan tempat ibadah Juraid dan setelah selesai shalat, Juraid yang menemui orang-orang itu terkejut karena orang-orang telah menuduhnya berzina. “Tanyalah anak ini.”

Juraid tak punya pilihan. Sembari mengusap kepala si bayi, dia pun bertanya seperti yang dikehendaki orang-orang yang sedang marah: “Siapa bapakmu?” Dan ajaib, bayi itu menjawab, bapaknya adalah seorang penggembala kambing.

Kisah tentang Juraid itu diceritakan oleh Nabi pada saat dia menjelaskan tentang tiga orang yang dapat berbicara sewaktu bayi. Orang pertama adalah Isa putra Maryam. Orang kedua adalah Ashabul Ukhdud yang tercantum dalam surat Al‐Buruj. Dan orang ketiga adalah bayi dalam kisah Juraid.

Dinukil dari hadis itu, Juraid melihat wajah pelacur seperti yang diharapkan dalam doa ibunya yang kecewa karena Juraid tidak memenuhi panggilannya karena menunaikan shalat. Istimbat ulama menyepakati bahwa shalat harus dibatalkan demi memenuhi panggilan ibu. Taat dan adab kepada orang tua harus didahulukan dari ibadah.

Dalam hadis yang lain, Ibnu Hazm bahkan meriwayatkan bahwa seseorang dilarang berjihad melainkan mendapat izin orang tuanya, kecuali pada saat itu musuh sudah menyerang mereka.
Wallahu ‘alam.

by: Rusdi Mathari

DESA YANG HILANG


DESA YANG HILANG

(Dukuh Legetang, desa Pekasiran, kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah)

KISAH NYATA SODOM-GOMORAH DI BANJARNEGARA, KISAH NYATA SODOM-GOMORAH DI BANJARNEGARA.

Ada sekelumit kisah nyata, sayangnya peristiwa yang penuh dengan pelajaran ini sama sekali tidak disinggung-singgung sedikit pun di dalam buku pelajaran di sekolah. Kita dan anak-anak kita tidak pernah tahu jika ada suatu desa yang penduduknya nyaris sama dengan KAUM SODOM-GOMORAH, senang bermaksiat, yang oleh Allah swt dikubur seluruhnya dalam satu malam hingga tidak bersisa. Satu desa bersama seluruh penduduknya lenyap dalam satu malam tertutup puncak sebuah gunung yang berada agak jauh dari lokasi desa itu.

Siapa yang mampu memindahkan puncak gunung itu ke suatu tempat untuk mengubur satu desa kecuali Allah Yang Maha Kuasa? “Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang dilangit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?” (QS Al Mulk 67: 16). Inilah kisah tentang Dukuh Legetang, yang masuk dalam wilayah Banjarnegara, Jawa Tengah. Kejadiannya di tahun 1955.

Dukuh Legetang adalah sebuah dukuh makmur yang lokasinya tidak jauh dari dataran tinggi Dieng-Banjarnegara, sekira 2 kilometer di sebelah utaranya. Penduduknya cukup makmur dan kebanyakan para petani yang cukup sukses. Mereka bertani sayuran, kentang, wortel, kobis, dan sebagainya. Apabila di daerah lain tidak panen tetapi mereka penduduk Legetang panen berlimpah. Kualitas buah dan sayur yang dihasilkan juga lebih baik dari yang lain. Namun bukannya mereka bersyukur, dengan segala kenikmatan ini mereka malah banyak melakukan kemaksiatan. Barangkali ini yang dinamakan “ISTIDRAJ” atau disesatkan Allah dengan cara diberi rezeki yang banyak namun orang tersebut akhirnya makin tenggelam dalam kesesatan.

Masyarakat Dukuh Legetang umumnya ahli maksiat. Perjudian di dukuh ini merajalela, begitu pula minum-minuman keras. Tiap malam mereka mengadakan pentas LENGGER, sebuah kesenian tradisional yang dibawakan oleh para penari perempuan, yang sering berujung kepada perzinaan, baik antara laki-laki dengan perempuan maupun sesama jenis (LGBT). Ada juga anak yang malah melakukan kemaksiatan bersama ibunya sendiri, Bapak dengan Anak Perempuannya dan Beragam kemaksiatan lain sudah sedemikian parah di dukuh ini.

Pada suatu malam, 17 April 1955, turun hujan yang amat lebat di dukuh itu. Tapi masyarakat Dukuh Legetang masih saja tenggelam dalam kemaksiatan. Barulah pada tengah malam hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara keras seperti sebuah bom besar dijatuhkan di sana, atau seperti suara benda yang teramat berat jatuh. Suara itu terdengar sampai ke desa-desa tetangganya. Namun malam itu tidak ada satu pun yang berani keluar karena selain suasana teramat gelap, jalanan pun sangat licin.

Pada pagi harinya, masyarakat yang ada di sekitar Dukuh Legetang yang penasaran dengan suara yang amat keras itu barulah keluar rumah dan ingin memeriksa bunyi semalam. Mereka sangat kaget ketika di kejauhan terlihat puncak Gunung Pengamun-amun sudah terbelah, rompal. Dan mereka lebih kaget bukan kepalang ketika melihat Dukuh Legetang sudah tertimbun tanah dari irisan puncak gunung tersebut. Bukan saja tertimbun tapi sudah berubah menjadi sebuah bukit, dengan mengubur seluruh dukuh beserta warganya. Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah, kini sudah menjadi sebuah gundukan tanah baru menyerupai bukit. Seluruh penduduknya mati. Gegerlah kawasan Dieng… kini diabadikan dengan sebuah tugu. Lihat gambar berikut ini :

Ditugu tersebut ditulis dengan plat logam:

“TUGU PERINGATAN ATAS TEWASNJA 332 ORANG PENDUDUK DUKUH LEGETANG SERTA 19 ORANG TAMU DARI LAIN-LAIN DESA SEBAGAI AKIBAT LONGSORNJA GUNUNG PENGAMUN-AMUN PADA TG. 16/17-4-1955″

Salah seorang saksi tragedi Legetang, SUHURI warga Pekasiran RT 03/04 yang kini berusia sekitar 72 tahun mengatakan, musibah terjadi malam hari pukul 23.00 saat musim hujan. ”Saya dan beberapa teman malam itu tidur di masjid. Saya baru dengar kabar gunung Pengamunamun longsor jam tiga pagi,” katanya. Suhuri mengaku lemas seketika begitu mendengar kabar tersebut, karena kakak kandungnya, Ahmad Ahyar, bersama istri dan 6 anaknya tinggal di dusun Legetang. Namun Suhuri maupun keluarganya dan warga lain tak berani langsung ke dusun yang berjarak sekitar 800 meter dari pusat desa Pekasiran, karena beredar kabar tanah dari lereng gunung Pengamunamun masih terus bergerak.

Lenyapnya desa Legetang dan penghuninya juga menyimpan misteri, karena Suhuri dan beberapa warga Desa Pekasiran lain seusianya yang kini masih hidup mengatakan, antara kaki gunung sampai perbatasan kawasan pemukiman di dusun itu sama sekali tidak tertimbun, padahal jaraknya beberapa ratus meter. ”Longsoran tanah itu seperti terbang dari lereng gunung dan jatuh tepat di pemukiman. Sangat aneh”, kata Suhuri

Sungguh kisah tenggelamnya dukuh Legetang ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa azab Allah swt yang seketika itu tak hanya terjadi di masa lampau, di masa para nabi, tetapi azab itu pun bisa menimpa kita di zaman ini. Kini tanah lokasi bencana itu sedikit demi sedikit digarap warga untuk budidaya tembakau dan sayur juga kentang.

Kalimat Yang Mendatangkan Ampunan Allah



๐Ÿ‚ูˆููŠ ุงู„ุตุญูŠุญ ุฃู†ู‡ ูƒุงู† ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุขุฎุฑ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุงู„ู„ู‡ู… ุงุบูุฑ ู„ูŠ ู…ุง ู‚ุฏู…ุช ูˆู…ุง ุฃุฎุฑุช ูˆู…ุง ุฃุณุฑุฑุช ูˆู…ุง ุฃุนู„ู†ุช ูˆู…ุง ุฃุณุฑูุช ูˆู…ุง ุฃู†ุช ุฃุนู„ู… ุจู‡ ู…ู†ูŠ ุฃู†ุช ุฅู„ู‡ูŠ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุฃู†ุช #
Di dalam hadis sahih disebutkan pula bahwa Rasulullah SAW setiap kali selesai salat mengucapkan doa berikut:

"ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุบْูِุฑْ ู„ِูŠ ู…َุง ู‚َุฏَّู…ْุชُ ูˆَู…َุง ุฃَุฎَّุฑْุชُ، ูˆَู…َุง ุฃَุณْุฑَุฑْุชُ ูˆَู…َุง ุฃَุนْู„َู†ْุชُ، ูˆَู…َุง ุฃَุณْุฑَูْุชُ، ูˆَู…َุง ุฃَู†ْุชَ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِู‡ِ ู…ِู†ِّูŠ، ุฃَู†ْุชَ ุฅِู„َู‡ِูŠ ู„َุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ุฃَู†ْุชَ"
"Ya Allah, ampunilah bagiku semua dosa yang telah kulakukan dan semua dosa yang kusembunyikan, dan semua dosa yang aku lahirkan, dan semua keberlebih-lebihanku serta semua perbuatan yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Engkau."

๐ŸŒผ ูˆููŠ ุงู„ุตุญูŠุญ ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ ูŠุง ุฃูŠู‡ุง ุงู„ู†ุงุณ ุชูˆุจูˆุง ุฅู„ู‰ ุฑุจูƒู… ูุฅู†ูŠ ุฃุณุชุบูุฑ ุงู„ู„ู‡ ูˆุฃุชูˆุจ ุฅู„ูŠู‡ ููŠ ุงู„ูŠูˆู… ุฃูƒุซุฑ ู…ู† ุณุจุนูŠู† ู…ุฑุฉ #
Di dalam hadis sahih disebutkan pula bahwa Nabi SAW pernah bersabda:

"ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ، ุชُูˆุจُูˆุง ุฅِู„َู‰ ุฑَุจِّูƒُู…ْ، ูَุฅِู†ِّูŠ ุฃَุณْุชَุบْูِุฑُ ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุฃَุชُูˆุจُ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ูِูŠ ุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุฃَูƒْุซَุฑَ ู…ِู†ْ ุณَุจْุนِูŠู†َ ู…َุฑَّุฉً"
Hai manusia, bertaubatlah kamu kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya aku pun memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.

 ๐ŸŒพูˆู‚ุงู„ ุงู„ุฅู…ุงู… ุฃุญู…ุฏ ุญุฏุซู†ุง ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุฌุนูุฑ ุญุฏุซู†ุง ุดุนุจุฉ ุนู† ุนุงุตู… ุงู„ุฃุญูˆู„ ู‚ุงู„ ุณู…ุนุช ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุณุฑุฌุณ
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Asim Al-Ahwal yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Sarjis menceritakan hadis berikut

๐ŸŒณ ู‚ุงู„ ุฃุชูŠุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูุฃูƒู„ุช ู…ุนู‡ ู…ู† ุทุนุงู…ู‡ ูู‚ู„ุช ุบูุฑ ุงู„ู„ู‡ ู„ูƒ ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูู‚ุงู„ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูˆู„ูƒ ูู‚ู„ุช ุฃุณุชุบูุฑ ู„ูƒ
bahwa aku datang kepada Rasulullah SAW lalu makan bersamanya dari makanannya, dan aku berkata, "Semoga Allah memberikan ampunan kepada Engkau, ya Rasulullah." Beliau SAW menjawab, "Juga bagimu." Maka aku berkata, "Aku memohon ampun buat engkau." Beliau SAW menjawab, "Ya, juga (aku pun memohon ampun) bagimu."

๐Ÿ ูู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู†ุนู… ูˆู„ูƒู… ูˆู‚ุฑุฃ « ูˆุงุณุชุบูุฑ ู„ุฐู†ุจูƒ ูˆู„ู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ูˆุงู„ู…ุคู…ู†ุงุช » ุซู… ู†ุธุฑุช ุฅู„ู‰ ู†ุบุถ ูƒุชูู‡ ุงู„ุฃูŠู…ู† ุฃูˆ ูƒุชูู‡ ุงู„ุฃูŠุณุฑ ุดุนุจุฉ ุงู„ุฐูŠ ุดูƒ ูุฅุฐุง ู‡ูˆ ูƒู‡ูŠุฆุฉ ุงู„ุฌู…ุน ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุซุขู„ูŠู„
Lalu Rasulullah SAW membaca firman-Nya: dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. (Muhammad: 19) Kemudian aku memandang ke arah belikatnya yang sebelah kanan atau belikatnya yang sebelah kiri, Syu'bah (perawi) ragu- tiba-tiba padanya terdapat sesuatu yang berupa seperti tahi lalat (cap kenabian).

 ๐ŸŒฑูˆุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ูˆุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ุดู…ุงุฆู„ ูˆุงู„ู†ุณุงุฆูŠ ูˆุงุจู† ุฌุฑูŠุฑ ูˆุงุจู† ุฃุจูŠ ุญุงุชู… ู…ู† ุทุฑู‚ ุนู† ุนุงุตู… ุงู„ุฃุญูˆู„ ุจู‡ ูˆููŠ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุขุฎุฑ ุงู„ุฐูŠ ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆ ูŠุนู„ู‰#
Imam Muslim, Imam Turmuzi, Imam Nasai, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hadis ini melalui berbagai jalur dari Asim Al-Ahwal dengan sanad yang sama.
Di dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la disebutkan:

 ๐Ÿ‚ุญุฏุซู†ุง ู…ุญุฑุฒ ุจู† ุนูˆู† ุญุฏุซู†ุง ุนุซู…ุงู† ุจู† ู…ุทุฑ ุญุฏุซู†ุง ุนุจุฏ ุงู„ุบููˆุฑ ุนู† ุฃุจูŠ ู†ุตูŠุฑุฉ ุนู† ุฃุจูŠ ุฑุฌุงุก ุนู† ุฃุจูŠ ุจูƒุฑ ุงู„ุตุฏูŠู‚ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ุนู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ ุนู„ูŠูƒู… ุจู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุงุณุชุบูุงุฑ ูุฃูƒุซุฑูˆุง ู…ู†ู‡ู…ุง ูุฅู†ุฅุจู„ูŠุณ ู‚ุงู„ ุฅู†ู…ุง ุฃู‡ู„ูƒุช ุงู„ู†ุงุณ ุจุงู„ุฐู†ูˆุจ ูˆุฃู‡ู„ูƒูˆู†ูŠ ุจู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุงุณุชุบูุงุฑ ูู„ู…ุง ุฑุฃูŠุช ุฐู„ูƒ ุฃู‡ู„ูƒุชู‡ู… ุจุงู„ุฃู‡ูˆุงุก ูู‡ู… ูŠุญุณุจูˆู† ุฃู†ู‡ู… ู…ู‡ุชุฏูˆู†
Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Aun, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Matar, telah menceritakan kepada kami Abdul Gafur, dari Abu Nasr, dari Abu Raja, dari Abu Bakar As-Siddiq RA dari Rasulullah SAW yang telah bersabda: "Bacalah oleh kalian kalimah 'La ilaha illallah' (tidak ada Tuhan yang wajib disembah) selain Allah dan istighfar, perbanyaklah kalian membaca keduanya, karena sesungguhnya iblis telah mengatakan, "Sesungguhnya aku telah binasakan umat manusia dengan dosa-dosa, dan mereka membinasakanku dengan kalimah 'la ilaha illallah' dan istigfar. Setelah kulihat demikian, maka kubinasakan mereka dengan hawa nafsu, maka mereka mengira bahwa dirinya mendapat petunjuk.”

๐Ÿ’ ูˆููŠ ุงู„ุฃุซุฑ ุงู„ู…ุฑูˆูŠ ู‚ุงู„ ุฅุจู„ูŠุณ ูˆุนุฒุชูƒ ูˆุฌู„ุงู„ูƒ ู„ุง ุฃุฒุงู„ ุฃุบูˆูŠู‡ู… ู…ุง ุฏุงู…ุช ุฃุฑูˆุงุญู‡ู… ููŠ ุฃุฌุณุงุฏู‡ู… ูู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ูˆุนุฒุชูŠ ูˆุฌู„ุงู„ูŠ ู„ุง ุฃุฒุงู„ ุฃุบูุฑ ู„ู‡ู… ู…ุง ุงุณุชุบูุฑูˆู†ูŠ #
Di dalam atsar yang telah diriwayatkan disebutkan bahwa iblis berkata, "Demi keagungan dan kebesaran-Mu, Aku tetap akan menyesatkan mereka selama nyawa mereka masih ada di tubuh mereka." Maka Allah SWT berfirman, "Demi keagungan dan kebesaran-Ku, Aku terus menerus memberikan ampunan bagi mereka selama mereka memohon ampunan kepada-Ku."

ูˆุงู„ู„ู‡ ุงุนู„ู…....
Dikutip dari Kitab Tafsir Ibnu Katsir,Surat Muhammad ayat 19.

Carilah kesucian hati dan cahayanya

⁠⁠⁠⁠⁠
ู‚ุงู„ ุง๏ปนู…ุงู… ุงู„ุญุจูŠุจ ุนุจุฏุงู„ู„ู‡ ุจู† ุนู„ูˆูŠ ุงู„ุญุฏุงุฏ

ุงุทู„ุจ ุตูุงุก ุงู„ู‚ู„ุจ ูˆ ุงุณุชู†ุงุฑุชู‡ ููŠ ุซู„ุงุซุฉ ุฃู…ูˆุฑ :
ุง๏ปทูˆู„ : ู‚ุฑุงุกุฉ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุจุงู„ุชุฏุจุฑ ูˆ ุงู„ุชุฑุชูŠู„
ุงู„ุซุงู†ูŠ : ุงู„ุฐูƒุฑ ู„ู„ู‡ ู…ุน ุง๏ปทุฏุจ ูˆ ุงู„ุญุถูˆุฑ
ุงู„ุซุงู„ุซ : ุงู„ู‚ูŠุงู… ู…ู† ุงู„ู„ูŠู„ ุจู‚ู„ุจ ู…ู†ูƒุณุฑ ูˆ ุฌูˆุงุฑุญ ุฎุงุดุนุฉ

ูˆ ุงุณุชุนู† ุนู„ู‰ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุซู„ุงุซุฉ ุจุซู„ุงุซุฉ :
ุจุชุฎููŠู ุงู„ู…ุนุฏุฉ ู…ู† ุงู„ุทุนุงู… ูˆ ู…ุฌุงู†ุจุฉ ุฃู‡ู„ ุงู„ุบูู„ุฉ ู…ู† ุง๏ปทู†ุงู… ูˆ ุงู„ุชูุฑุบ ู…ู† ุฃุดุบุงู„ ุฏุงุฑ ุง๏ปนู†ุตุฑุงู…

( ุงู„ูˆุตุงูŠุง ุงู„ู†ุงูุนุฉ )

Al Imam Al Habib Abdullah Al Haddad berkata :" Carilah kesucian hati dan cahayanya dengan 3 perkara :

1. Membaca Al Qur'an dengan memahami arti Dan Tafsir nya dengan tartil.
2. Berdzikir pada Allah dengan tata krama/adab dan hati yang hudur dan Hudu'.
3. Qiyamul Lail dengan hati yang merasa hina ( mengharap ridha Allah) dan anggota badan yang khusyuk.

Nah untuk mempermudah jalan masuknya cahaya dan kesucian hati tadi dengan 3 perkara :

1. Menyedikitkan makan. Makan seperlunya saja seperti perkataan Nabi " Makanlah jika merasa lapar dan berhentilah makan sebelum kenyang". karena terlalu banyak makan akan timbul rasa malas,  mata mudah mengantuk, dan itu alamatnya akan tertidur.

2. Menjauhi bergaul dengan orang-orang yang lupa pada Allah SWT.
Bertemanlah dengan orang2 sholeh, Nabi bersabda "Sebaik-baik kawan ialah mereka yang selalu mengingatkanmu kepada Allah, percakapan dan perbuatannya adalah ilmu (HR. Muslim)

3. Mengurangi kesibukan-kesibukan dunia yang fana.
Mengurangi aktivitas atau kesibukan yang membuat kita lalai untuk mengerjakan kewajiban kita kepada Allah dan karena kesibukan kita bisa membuat kita lupa kepada Allah.

Zuhud



๐ŸƒBila sedang berpikir keras atau sedang merasakan sesuatu dihati yang amat serius… tanyakanlah pada diri:
Apakah semua ini akan menyelesaikan masalah atau malah menambah masalah?
Apakah Alloh ridho dengan pikiran, perasaan ini atau tidak?
Mudah-mudahan kita tidak terjebak, larut dan hanyut oleh pikiran dan perasaan yang merusak dan menjauhkan dari Alloh.

๐ŸŒฑBagi yang ingin di cintai Alloh, juga dicintai manusia inilah kuncinya.
Dari Abul ‘Abbas, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiallahu ‘anhu, ia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu perbuatan yang jika aku mengerjakannya, maka aku dicintai Allah dan dicintai manusia’. Maka sabda beliau : ‘Zuhudlah engkau pada dunia, pasti Allah mencintaimu dan zuhudlah engkau pada apa yang dicintai manusia, pasti manusia mencintaimu”. (HR. Ibnu Majah no.4102)
ูˆَู‚َุงู„َ ุงู„َّุฐِูŠ ุขَู…َู†َ ูŠَุง ู‚َูˆْู…ِ ุงุชَّุจِุนُูˆู†ِ ุฃَู‡ْุฏِูƒُู…ْ ุณَุจِูŠู„َ ุงู„ุฑَّุดَุงุฏِ (38) ูŠَุง ู‚َูˆْู…ِ ุฅِู†َّู…َุง ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ْุญَูŠَุงุฉُ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ู…َุชَุงุนٌ ูˆَุฅِู†َّ ุงู„ْุขَุฎِุฑَุฉَ ู‡ِูŠَ ุฏَุงุฑُ ุงู„ْู‚َุฑَุงุฑِ (39)
“Orang yang beriman itu berkata: “Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Ghafir: 38-39)

๐ŸŒทZuhud kepada dunia: bukan berarti tak berharta, tapi sama sekali tak diperbudak dunia ini, ada ditangan namun tak ada di hati,
Lebih yakin dengan apa yang ada di sisi Alloh daripada yang ada di genggamannya

๐Ÿ€Zuhud terhadap apa yang ada ditangan orang; sama sekali tak menginginkan , berharap dan bergantung kepada orang lain.

๐ŸŒพDitulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )

Inilah Dalilnya : Sedekah Untuk Yang Telah Meninggal Dunia



๐ŸŒธ Selain doa,sedekah dg niatan untuk orang yg telah meninggal dunia juga akan sampai dan bermanfaat baginya. Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
ุฃَู†َّ ุณَุนْุฏَ ุจْู†َ ุนُุจَุงุฏَุฉَ – ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ – ุชُูˆُูِّูŠَุชْ ุฃُู…ُّู‡ُ ูˆَู‡ْูˆَ ุบَุงุฆِุจٌ ุนَู†ْู‡َุง ، ูَู‚َุงู„َ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†َّ ุฃُู…ِّู‰ ุชُูˆُูِّูŠَุชْ ูˆَุฃَู†َุง ุบَุงุฆِุจٌ ุนَู†ْู‡َุง ، ุฃَูŠَู†ْูَุนُู‡َุง ุดَู‰ْุกٌ ุฅِู†ْ ุชَุตَุฏَّู‚ْุชُ ุจِู‡ِ ุนَู†ْู‡َุง ู‚َุงู„َ « ู†َุนَู…ْ » . ู‚َุงู„َ ูَุฅِู†ِّู‰ ุฃُุดْู‡ِุฏُูƒَ ุฃَู†َّ ุญَุงุฆِุทِู‰ ุงู„ْู…ِุฎْุฑَุงูَ ุตَุฏَู‚َุฉٌ ุนَู„َูŠْู‡َุง
“Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.(HR. Bukhori,Tirmidzi,Abu Dawud dan Ahmad).

๐Ÿ€ Dalam shahih muslim:

ุฅِู†َّ ุฃُู…ِّูŠَ ุงูْุชُู„ِุชَุชْ ู†َูْุณَู‡َุง ูˆَู„َู…ْ ุชُูˆุตِ، ูˆَุฃَุธُู†ُّู‡َุง ู„َูˆْ ุชَูƒَู„َّู…َุชْ ุชَุตَุฏَّู‚َุชْ، ุฃَูَู„َู‡َุง ุฃَุฌْุฑٌ، ุฅِู†ْ ุชَุตَุฏَّู‚ْุชُ ุนَู†ْู‡َุง؟ ู‚َุงู„َ: «ู†َุนَู…ْ ุชَุตَุฏَّู‚ْ ุนَู†ْู‡َุง»
“Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya. Bersedekahlah atas nama ibumu.”

๐Ÿ“• Dalam hadits diatas jelas bahwa Rasulullah mengizinkan dan menyatakan bahwa pahala sedekah anak untuk orang tuanya yg telah meninggal dunia akan dicatat sebagai pahala sedekah orang tuanya pula.

ูˆุงู„ู„ู‡ ุงุนู„ู…....
Dinukil dari buku "Inilah Dalilnya" oleh Habib Novel Alaydrus

๐Ÿ“š๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹======๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐Ÿ“š

HumOr HIkmah : Harus Seimbang


Hum๐Ÿ˜r Hikmah

~Harus Seimbang~

Muhammad bin Shabih baru selesai berpidato memberi nasihat kepada orang banyak. Lalu dia bertanya kepada seorang hamba sahaya perempuan :
"Bagaimana pidatoku tadi?"

"Oh.......baik sekali, hanya saja terlalu banyak mengulang-ulang", jawab sahaya perempuan.

"Aku bermaksud untuk lebih memberi pengertian kepada yang belum mengerti", kata Muhammad bin Shabih.

"Akan tetapi, untuk membuat orang bodoh menjadi mengerti, Tuan telah mengorbankan orang pandai", ujar sahaya perempuan.


๐Ÿค’๐Ÿค“๐Ÿ˜Ž๐Ÿค—๐Ÿ™ƒ


๐Ÿšฅ๐Ÿšฅ๐Ÿšฅ

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ ๐ŸŒณ๐Ÿƒ๐ŸŒด

Info kesehatan : 3 WAKTU DILARANG MANDI


3 WAKTU DILARANG MANDI :

A. 30 Minit Setelah Solat Asar.
B. Setelah Maghrib.
C. Setelah Isya' sehingga pukul 12 malam.

Penjelasan :

A. 30 minit setelah solat asar itu adalah waktu dimana darah didalam diri kita ketika itu sedang panas, jika kita mandi ketika itu, akan menyebabkan badan menjadi lelah dan penat untuk melakukan perkerjaan.

B. Jantung kita setelah maghrib sudah mulai lemah untuk melakukan perkerjaan. Jadi, kajian menunjukkan bahwa ketika ini jika kita mandi akan menyebabkan paru-paru boleh dimasuki air dan boleh menyebabkan paru-paru basah.

C. Setelah solat isya, ini saatnya jantung kita berhenti dan melakukan istirahat, jika mandi ketika ini akan menyebabkan kerosakan jantung akibat kemasukan air.
Sebaiknya mandi setelah 1 jam dari jam 12 malam. Antara pukul 2 - 3 pagi, itu akan lebih memberikan energy kepada badan seperti mana bateri yang telah lemah di cas semula.

Semoga renungan ini bermanfaat...

Risalah ke-14 : Golongan Ahli Allah.....Orang-orang terbaik di muka bumi yang telah dipilih Allah Ta'ala


๐ŸŒŸMenyingkap Rahasia Ilahi
(Futuuhul Ghaib)

Sulthonul Auliya
Syeikh Abdul Qadir al-Jailany QS

๐Ÿ”‹๐Ÿ”‹๐Ÿ”‹

ุจู€ุณู€ู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู€ุฑุญู€ู…ู€ู† ุงู„ู€ุฑุญู€ูŠู€ู…
ุงู„ู€ุญู€ู…ู€ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ู€ุนู€ุงู„ู€ู…ู€ูŠู€ู† ูˆุงู„ู€ุตู€ู„ุงุฉ ูˆ ุงู„ู€ุณู€ู„ุงู… ุนู€ู„ู€ู‰ ุฃุดู€ุฑู ุงู„ุฃู†ู€ุจู€ูŠู€ุงุก ูˆ ุงู„ู€ู…ู€ุฑุณู€ู„ู€ูŠู€ู†

~Golongan Ahli Allah.....
Orang-orang terbaik di muka bumi yang telah dipilih Allah Ta'ala~


RISALAH 14

ุงู„ู…ู‚ุงู„ุฉ ุงู„ุฑุงุจุนุฉ ุนุดุฑุฉ

ูู€ูŠ ุฅุชู€ุจู€ุงุน ุฃุญู€ูˆุงู„ ุงู„ู€ู‚ู€ู€ูˆู…

ู‚ู€ุงู„ ุฑุถู€ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุชู€ุนู€ุงู„ู‰ ุนู€ู†ู€ู‡ ูˆ ุฃุฑุถู€ุงู‡ : ู„ุง ุชุฏุน ุญุงู„ุฉ ุงู„ู‚ูˆู… ูŠุง ุตุงุญุจ ุงู„ู‡ูˆู‰ ุฃู†ุช ุชุนุจุฏ ุงู„ู‡ูˆู‰ ูˆู‡ู… ุนุจูŠุฏ ุงู„ู…ูˆู„ู‰, ุฃู†ุช ุฑุบุจุชูƒ ููŠ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆุฑุบุจุฉ ุงู„ู‚ูˆู… ููŠ ุงู„ุนู‚ุจู‰, ุฃู†ุช ุชุฑู‰ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆู‡ู… ูŠุฑูˆู† ุฑุจّ ุงู„ุฃุฑุถ ูˆุงู„ุณู…ุงุก, ูˆุฃู†ุช ุฃู†ุณูƒ ุจุงู„ุฎู„ู‚ ูˆุฃู†ุณ ุงู„ู‚ูˆู… ุจุงู„ุญู‚، ุฃู†ุช ู‚ู„ุจูƒ ู…ุชุนู„ู‚ ุจู…ู† ููŠ ุงู„ุฃุฑุถ ูˆู‚ู„ูˆุจ ุงู„ู‚ูˆู… ุจุฑุจّ ุงู„ุนุฑุด, ุฃู†ุช ูŠุตุทุงุฏูƒ ู…ู† ุชุฑู‰ ูˆู‡ู… ู„ุง ูŠุฑูˆู† ู…ู† ุชุฑู‰ ุจู„ ูŠุฑูˆู† ุฎุงู„ู‚ ุงู„ุฃุดูŠุงุก ูˆู…ุง ูŠุฑู‰, ูุงุฒ ุงู„ู‚ูˆู… ุจู‡ ูˆุญุตู„ุช ู„ู‡ู… ุงู„ู†ุฌุงุฉ, ูˆุจู‚ูŠุช ุฃู†ุช ู…ุฑุชู‡ู†ุงً ุจู…ุง ุชุดุชู‡ูŠ ู…ู† ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆุชู‡ูˆู‰، ูู†ูˆุง ุนู† ุงู„ุฎู„ู‚ ูˆุงู„ู‡ูˆู‰ ูˆุงู„ุฅุฑุงุฏุฉ ูˆุงู„ู…ู†ู‰ ููˆุตู„ูˆุง ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ู„ูƒ ุงู„ุฃุนู„ู‰, ูุฃูˆู‚ูู‡ู… ุนู„ู‰ ุบุงูŠุฉ ู…ุง ุฑุงู… ู…ู†ู‡ู… ู…ู† ุงู„ุทุงุนุฉ ูˆุงู„ุฌุฏ ูˆุงู„ุซู†ุงุก }ุฐَู„ِูƒَ ูَุถْู„ُ ุงู„ู„ّู‡ِ ูŠُุคْุชِูŠู‡ِ ู…َู† ูŠَุดَุงุกُ ูˆَุงู„ู„ّู‡ُ ูˆَุงุณِุนٌ ุนَู„ِูŠู…ٌ{.ุงู„ู…ุงุฆุฏุฉ54. ูู„ุงุฒู…ูˆุง ุฐู„ูƒ ูˆูˆุงุธุจูˆุง ุจุชูˆููŠู‚ ู…ู†ู‡ ูˆุชูŠุณูŠุฑ ุจู„ุง ุนู†ุงุก, ูุตุงุฑุช ุงู„ุทุงุนุฉ ู„ู‡ู… ุฑูˆุญุงً ูˆุบุฐุงุก, ูˆุตุงุฑุช ุงู„ุฏู†ูŠุง ุฅุฐ ุฐุงูƒ ููŠ ุญู‚ู‡ู… ู†ู‚ู…ุฉ ูˆุฎุฒูŠุงً، ููƒุฃู†ู‡ุง ู„ู‡ู… ุฌู†ุฉ ุงู„ู…ุฃูˆู‰ ุฅุฐ ู…ุง ูŠุฑูˆู† ุดูŠุฆุงً ู…ู† ุงู„ุฃุดูŠุงุก ุญุชู‰ ูŠุฑูˆุง ู‚ุจู„ู‡ ูุนู„ ุงู„ุฐูŠ ุฎู„ู‚ ูˆุฃู†ุดุฃ ููŠู‡ู… ุซุจุงุช ุงู„ุฃุฑุถ ูˆุงู„ุณู…ุงุก, ูˆู‚ุฑุงุฑ ุงู„ู…ูˆุช ูˆุงู„ุฅุญูŠุงุก ุฅุฐ ุฌุนู„ู‡ู… ู…ู„ูŠูƒู‡ู… ุฃูˆุชุงุฏุงً ู„ู„ุฃุฑุถ ุงู„ุฐูŠ ุฏุญู‰, ููƒู„ ูƒุงู„ุฌุจู„ ุงู„ุฐูŠ ุฑุณู‰, ูุชู†ุญ ุนู† ุทุฑูŠู‚ู‡ู… ูˆู„ุง ุชุฒุงุญู… ู…ู† ู„ู… ูŠูุฏู‡ ุนู† ู‚ุตุฏู‡ ุงู„ุขุจุงุก ูˆุงู„ุฃุจู†ุงุก، ูู‡ู… ุฎูŠุฑ ู…ู† ุฎู„ู‚ ุฑุจูŠ ูˆุจุซ ููŠ ุงู„ุฃุฑุถ ูˆุฐุฑุฃ, ูุนู„ูŠู‡ู… ุณู„ุงู… ุงู„ู„ู‡ ูˆุชุญูŠุงุชู‡ ู…ุง ุฏุงู…ุช ุงู„ุฃุฑุถ ูˆุงู„ุณู…ุงุก

๐Ÿš Wahai mereka yang menjadi hamba hawa nafsu mereka !
๐Ÿš Janganlah kamu mengira bahwa diri kamu masuk ke dalam golongan mereka yang menjadi ahli Allah.
๐Ÿš Kamu telah menghambakan diri kamu kepada hawa nafsu kamu, sedangkan mereka menghambakan diri mereka kepada Allah SWT.
๐Ÿš Kamu menghendaki dunia, sedangkan mereka menghendaki akhirat.
๐Ÿš Kamu hanya melihat dunia ini saja, sedangkan mereka melihat Tuhan yang menjadikan langit dan bumi.
๐Ÿš Kesenanganmu terletak pada mahluk, sedangkan kesenangan mereka terletak pada Allah.
๐Ÿš Hati kamu terikat kepada Dunia, tetapi hati mereka terikat kepada Allah Yang Maha Agung.
๐Ÿš Kamu adalah mangsa setiap apa yang kamu lihat, tetapi mereka adalah mangsa apa yang tidak kamu lihat, mereka melihat Allah yang menjadikan segala perkara yang tidak dapat dilihat dengan mata kepala.
๐Ÿš Mereka telah mencapai tujuan hidup dan mendapatkan kesejahteraan, sedangkan kamu masih saja terbenam di dalam nafsu keduniaanmu.

๐ŸŒค Mereka menghilang dari mahluk, dari nafsu keduniaan dan dari kehendak mereka sendiri.
๐ŸŒค Sehingga dengan demikian, mereka dapat sampai ke hadlirat Illahi yang memberi mereka kekuatan untuk mencapai puncak wujud mereka, seperti menta’ati dan memuji Allah.
๐ŸŒค Inilah karunia Illahi yang diberikan-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
๐ŸŒค Mereka menjadikan keta’atan kepada Allah dan pujian terhadap-Nya sebagai kewajiban mereka.
๐ŸŒค Mereka berpegang teguh kepada-Nya dengan pertolongan yang diberikan-Nya kepada mereka.
๐ŸŒค Semua ini mereka lakukan tanpa mengalami kesukaran apa-apa.
๐ŸŒค Maka jadilah ketaatan mereka itu sebagai nyawa dan santapan mereka.

๐ŸŒ˜ Dengan demikian, dunia ini menjadi berkat bagi mereka dan memberikan nikmat kepada mereka, seakan-akan dunia ini telah menjadi surga bagi mereka.
๐ŸŒ˜ Karena, apabila mereka melihat sesuatu, maka sebelum mereka melihatnya, mereka terlebih dahulu melihat perbuatan Allah yang menjadikan segalanya itu.
๐ŸŒ˜ Orang-orang ini membekali diri dengan kekuatan yang ada di bumi dan di langit, serta menyenangkan mereka yang telah mati dan masih hidup.
๐ŸŒ˜ Karena Tuhan mereka telah menjadikan mereka seperti pasak bumi (gunung) yang dijadikan-Nya ini.
๐ŸŒ˜ Oleh karena itu, mereka menjadi seperti gunung yang berdiri dengan megah dan agung.
๐ŸŒ˜ Janganlah kamu mengacau mereka dan jangan pula kamu menghalangi perjalanan mereka yang ibu-bapak dan sanak-saudara mereka tidak dapat menyelewengkan mereka dari tujuan mereka.
๐ŸŒ˜ Mereka adalah orang-orang terbaik yang dijadikan Allah di muka bumi ini.
๐ŸŒ˜ Keridhaan dan kesejahteraan dikaruniakan oleh Allah kepada mereka, selagi langit dan bumi masih ada.


๐Ÿšฒ

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ ๐ŸŒณ๐Ÿƒ๐ŸŒด

Syair Sufi Imam Syafi'i


Syakautu ila Waqi’in sua hifdzi, Fa arsyadani ila tarki al ma’ashi, Wa akhbaroni bi anna ‘ilmu nuurun, Wa Nuurullahi la yu’tha li aashi”

Aku mengadukan buruknya 'ingatanku' kepada syeikh waqi. Beliau berkata “tinggalkanlah maksiat, tinggalkanlah dosa. Ilmu adalah cahaya. Bukan sembarang cahaya. Ia adalah cahaya dari Allah SWT. Dan Cahaya Allah tak akan teranugerahkan kepada si Al ‘ashi (pelaku maksiat) atau pendosa”.

Syair populer ini dilantunkan oleh Imam Syafii. Orang lebih mengenal imam syafii sebagai imam mazhab fikih, tapi sesungguhnya beliau juga seorang pengembara ruhani. Secara sanad beliau berguru kepada imam malik dan imam malik berguru kepada imam Jafar As shadiq hingga bersambung sampai rasulallah.

Beliau gelisah karena terlempar dari mengingatNya. Memohon agar dibimbing untuk bs mengingatNya kembali. Sang guru menjawab di balik ilmu ada cahaya. Dan itu adalah cahaya Allah. Jika pengetahuan yang kita dapat tidak menerangi hati tetapi malah membuat kita bermaksiat kepada Allah dengan merasa paling benar, paling alim, paling tahu, paling pintar, paling bijak,  paling sufi, paling kenal Tuhan maka sesungguhnya ilmu yang kita dapat hanya kumpulan teori dan rumus rumus pemuas syahwat nalar kita. Karena yang terpenting bukan ilmu yang kita dapat tetapi sejauh mana 'NUR' yang Allah simpan dibalik pengetahuan atau bahkan dibalik huruf per huruf itu menyala nyala dalam hati kita untuk menerangi perjalanan kita menuju Allah.

Pertemuan, perkumpulan dan persahabatan  kaum sufi bukan untuk membahas dan memperdebatkan teori dan  konsep cahaya, tetapi justru untuk saling membantu setiap jiwa agar sanggup menyalakan cahaya dalam dirinya lalu bersimpuh di hadapan Allah dan menunggu 'waktu' dimana Allah membuka pintuNya untuk menerima kedatangan hambaNya.

Melepaskan kemelakatan atau keterikatan kepada dunia bukan dengan lari dari dunia. Tapi dengan berusaha menyalakan cahaya cinta di dalam hati kita agar hati kita sadar siapa Tuan bagi hati ini dan siapa penumpang gelap. setelah itu kita hadapi dan tundukan penumpang gelap yang bernama dunia itu sebagaimana Musa menundukkan ular untuk kembali menjadi tongkat.

Pelajaran terpenting dari kisah imam syafii adalah jangan pernah melihat ilmu dari kegagahannya (hawa nafsu) karena akan melahirkan kesombongan (maksiat). Saat sombong kita telah terlempar dari mengingatNya dan ilmu yang ada pada diri kita tidak memancarkan cahaya. Tidak menerangi diri sendiri apalagi orang lain. Justru pada akhirnya akan mendegradasi kualitas kemanusiaan kita.

Sekedar renungan untuk bercermin bagi diri sendiri yang masih membutuhkan bimbingan dan mohon maaf bila terkesan menggurui. Wallahu alam. Asnawi

Friday, February 26, 2016

Nasehat Bijaksana Pengusaha Sukses


Nasehat Bijaksana Bob Sadino ::

1. Membawa selusin bodyguard bukan jaminan keamanan. Tapi rendah hati, ramah, dan tidak mencari musuh, itulah kunci keamanan yang hakiki.

2. Obat dan vitamin bukan jaminan hidup sehat. Jaga ucapan, jaga hati, istirahat cukup, makan dengan gizi seimbang dan olahraga yang teratur, itulah kunci hidup sehat.

3. Rumah mewah bukan jaminan keluarga bahagia. Saling mengasihi, menghormati, dan memaafkan, itulah kunci keluarga bahagia.

4. Gaji tinggi bukan jaminan kepuasan hidup. Bersyukur, berbagi, dan saling menyayangi, itulah kunci kepuasan hidup.

5. Kaya raya bukan jaminan hidup terhormat. Tapi jujur, sopan, murah hati, dan menghargai sesama, itulah kunci hidup terhormat.

6. Hidup berfoya-foya bukan jaminan banyak sahabat. Tapi setia kawan, bijaksana, mau menghargai, menerima teman apa adanya dan suka menolong, itulah kunci banyak sahabat.

7. Kosmetika bukan jaminan kecantikan. Tapi semangat, kasih, ceria, ramah, dan senyuman, itulah kunci kecantikan sejati.

8. Satpam dan tembok rumah yang kokoh bukan jaminan hidup tenang. Hati yang damai, kasih dan tiada kebencian itulah kunci ketenangan dan rasa aman.

9. Hidup kita itu sebaiknya ibarat “bulan & matahari”—dilihat orang atau tidak, ia tetap bersinar. Dihargai orang atau tidak, ia tetap menerangi. Diterimakasihi atau tidak, ia tetap “berbagi”.

10. Jika Anda bilang Anda susah, banyak orang yang lebih susah dari Anda. Jika Anda bilang Anda kaya, banyak orang yang lebih kaya dari Anda. Di atas langit, masih ada langit. Suami, istri, anak, jabatan, harta adalah “titipan sementara”. Itulah kehidupan.

11. Nikmatilah hidup selama Anda masih memilikinya dan terus belajar untuk bersyukur dengan keadaanmu! Karena Anda tidak akan tahu kapan Sang Pemilik Raga akan datang dan mengatakan pada Anda, “Ini saatnya pulang!”—memaksa Anda meninggalkan apa pun yang Anda cintai, dan Anda banggakan, serta sombongkan.

Kriteria mujtahid muthlaq


Dalam hal ijtihad, saat ini, menurut para ulama Ahl Al-Sunnah wa Al-Jama’ah, sangat sulit menemukan mujtahid muthlaq.

Memang ada ulama yang memiliki kompetensi ijtihad, namun tidak sampai pada mujtahid muthlaq. Untuk menjadi mujtajid muthlaq saja sulit, apalagi mujtahid muthlaq mustaqill (independen dalam mendirikan madzhab). Dan yang paling mungkin diraih adalah mujtahid madzhab (pengkaji salah satu madzhab) tertentu. Tidak sampai mampu mujtajid muthlaq. Kenapa begitu sulit? Apakah harus memiliki ilmu yang tabahhur (ibarat lautan luas)? Itu memang syaratnya, tapi ada pra-syaratnya lagi. Di dalam kedudukan mujtahid madzhab saja masih dapat digolongkan ke beberapa kategori lagi. Saya beri ulasannya.

Dalam ijtihad (pengkajian) madzhab, ada kategori pendapat mu’tamad (yang dipegang) dan ghairu mu’tamad. Status menjadi mu’tamad bukan hanya karena pendapat itu dikeluarkan oleh ulama yang memiliki pendapat (argumen) lebih kuat. Namun lebih dari itu, selain memiliki dasar argumen yang kuat, tapi ulama tersebut menduduki maqam (kedudukan) bathiniyah yang luhur. Jadi bukan hanya argumen yang kuat saja yang membikin pendapatnya mu’tamad, tapi maqamat (kedudukan) bathiniyahnya (spiritual) juga. Pendapat salah satu ulama disebut rajih (unggul) atau mu’tamad karena bathiniyah-nya lebih tinggi dibanding yang lainnya.

Imam Rafi’i, misalnya, memiliki umur yang lebih sepuh daripada Imam Nawawi. Tapi Imam Nawawi jauh lebih mu’tamad pendapatnya. Hal ini karena Imam Nawawi menduduki maqamat bathiniyah yang sedikit lebih unggul daripada ulama lain. Sedalam apapun kaca mata lahiriyah dan argumen yang diolah, tetap saja ranah ini sangat terbatas. Berbeda dengan "kaca mata" bathiniyah yang jauh lebih luas dan tak tertakar ujungnya. Jika bathiniyah diibaratkan sinar-X yang mampu menebus hal-hal lahiriah (dzahir), maka Imam Nawawi melebihi sinar-X tadi. Lebih menembus. Para ulama lain mungkin memiliki kemampuan sinar-X yang menembus materi, tapi mungkin tidak sedalam yang dimiliki Imam Nawawi. Ibarat lain lagi, jika para ulama mujtahid ketika di pinggir pantai sudah dapat melihat isi lautnya, Imam Nawawi lebih tahu yang dalam lagi. Mungkin bisa yang lebih dalam, lebih dalam, dan lebih menembus hakikat materi yang ada di dalam lautan. Jadi penempatan sebuah pendapat ulama mujtahid tidak melulu didasarkan pada lebih alim & argumen yang lebih kuat.

Itu tadi baru ulama, yang hidup setelah Baginda Nabi wafat puluhan bahkan ratusan tahun lamanya. Lantas bagaimana dengan sahabat? Sebodoh-bodohnya sahabat, tidak dapat dibandingkan dengan para ulama mujtahid sekalipun. Setinggi-tingginya maqam bathiniyah seorang mujtajid, tidak akan layak dibandingkan dengan maqam bathiniyah para sahabat. Kemampuan seorang mujtahid bertemu Baginda Nabi secara kasat mata, dengan maqam bathiniyahnya, tidak seperti sahabat. Para sahabat makan bersama Baginda Nabi, shalat bersamanya, berbincang-bincang dengannya, secara langsung, sewaktu beliau hidup. Sementara ulama mujtahid untuk mencapai maqam bathiniyah tertentu harus menempuh jalan riyadlah dll., baru dibuka hijabnya oleh Allah. Demikianlah letak perbedaan tentang maqam bathiniyah, sehingga berakibat pada kualitas pendapat para ulama.
Wallahu A’lam. @HabibluthfiYahy

COMPETITION vs. COOPERATION !!!



Bagus untuk anak-anak & cucu-cucu kita :

Jumat lalu kedua anak saya menerima Report Card dari sekolahnya Ronald Reagan Elementary School. Di Indonesia namanya rapot. Melihat keduanya dapat nilai-nilai yang sangat bagus sementara tidak tercantum info tentang rangking, saya tergoda bertanya ke salah satu gurunya. “Anak saya ranking berapa, Ms. Batey ???"

“Kenapa Anda orang Asia selalu nanya gitu
???", jawabnya. (Weleh, salah apa ane gan, batin saya.) “Anda sangat suka sekali berkompetisi. Di level anak Anda, tidak ada rangking2an. Tidak ada kompetisi. Kami mengajari mereka tentang cooperation alias kerjasama.

Mereka harus bisa bekerja dalam team work dan mereka harus bisa cepat bersosialisasi dan beradaptasi. Mereka harus punya banyak teman.

Lebih penting bagi kami untuk mengajari mereka story telling dan bagaimana mengungkapkan isi pikiran dalam bahasa yang terstruktur dan sistematis. Kami mengajari mereka logika dalam setiap kalimat yang mereka ucapkan.”
(Dari sini rupanya kenapa temen2 saya di kantor mentalnya ”How can I help you”, hampir ga pernah saya liat jegal-jegalan. Dan di US, hampir semua profesi mendapatkan penghasilan yang layak, tidak harus semua jadi “dokter” seperti di Indonesia.

Semua orang boleh mencari penghidupan sesuai passionnya, sehingga semua bidang kehidupan sangat berkembang maju karena diisi orang2 yang bekerja dengan gairah)

Weleh…saya jadi ingat, memang pendidikan di negeri saya sangat kompetitif. Banyak orangtua yang narsis memajang prestasi anak-anaknya di sosmed. Tanpa disadari sebagian dari mereka nanti akan tumbuh menjadi orang-orang yang terlalu suka berkompetisi dan lupa bekerjasama.

Kiri kanannya dianggap saingan dan dirinya harus menjadi yang terbaik. Mending kalo dia mengembangkan dirinya supaya menang persaingan, yang ada kadang mereka menunjukkan baiknya dirinya dengan cara mengungkapkan jeleknya orang lain.

Kalo bukan kita siapa lagi, begitu jargonnya…Wuih, betapa arogannya, seakan-akan yang lain tidak mampu dan hanya dia yang mampu. Sakit mentalnya…

Bapaknya yang berkesempatan sekolah di sekolah2 yang konon terbaik di tanah air sebenarnya juga pernah kena sindrom yang sama. Bagaimana tidak ???Setiap hari dicekoki bahwa Anda putra terbaik bangsa, calon pemimpin masa depan dll selama bertahun-tahun.

Tidak perlu saya cerita gimana yang Maha Kuasa memberikan tamparan bertubi-tubi di awal-awal masa kerja, supaya saya tidak terlalu jauh tersesat.

Aku menang… aku menang… begitu suara anak-anak dari sebuah gang di ibukota. Entah permainan apa yang dimenangkannya… Entah kapan dia sadar bahwa hidup bukan melulu soal menang dan kalah.

Bakersfield, Feb 2016.
(LJ).

PIKIRAN DAN PERASAAN



Ketika saya mengatakan, “Ini mobil saya” maka yang saya maksudkan adalah “Ini mobil KEPUNYAAN saya”, bukan mobil si A, si B atau si C. Artinya, mobil ini dalam PENGUASAAN saya.

Terserah kepada saya mau saya apakan mobil ini. Yang penting mobil ini TIDAK MENGUASAI SAYA. Yang lebih penting lagi MOBIL ini BUKAN saya. Saya BUKAN mobil.

Hal yang sama, ketika saya mengatakan, “Ini PIKIRAN dan PERASAAN saya” maka yang dimaksud adalah “Ini pikiran KEPUNYAAN saya”, bukan pikiran si A, si B atau si C. Artinya, pikiran dan perasaan ini dalam PENGUASAAN saya.

Terserah kepada saya mau saya apakan pikiran dan perasaan ini. Yang penting pikiran dan perasaan ini TIDAK MENGUASAI SAYA. Yang lebih penting lagi PIKIRAN dan PERASAAN ini BUKAN saya.

Saya BUKAN PIKIRAN dan saya BUKAN pula PERASAAN, tetapi, PIKIRAN dan PERASAAN KEPUNYAAN SAYA.

Sayalah yang semestinya MENGUASAI PIKIRAN dan PERASAAN. SAYA TIDAK DIKUASAI oleh PIKIRAN dan PERASAAN.

Bertahun-tahun saya TERJEBAK dengan ANGGAPAN bahwa PIKIRAN dan PERASAAN adalah saya atau DIRI SAYA. Sehingga, bertahun-tahun pula saya DIKUASAI oleh PIKIRAN dan PERASAAN. Maka timbullah anggapan bahwa “SAYA PENING” atau “SAYA SEDIH”. Akhirnya, hanya KESUSAHAN yang saya alami. Padahal semestinya tidak begitu.

Setelah saya disadarkan oleh Yang Maha Mengetahui, saya dijadikanNya MEYAKINI bahwa saya adalah yang MENGAMATI PIKIRAN dan PERASAAN. Dan agar saya dapat MENGAMATI pikiran dan perasaan, maka saya mesti MEMBUAT JARAK antara SAYA dan PIKIRAN serta PERASAAN dengan cara MENDEKATI Sang AKU yang sebenarnya TIDAK BERJARAK dari saya.

Dengan adanya JARAK antara SAYA dan PIKIRAN serta PERASAAN, maka ada RUANG di dalam diri saya. Melalui RUANG ini saya diperlihatkan GERAK-GERIK pikiran dan perasaan. Dengan demikian saya dapat mengendalikan pikiran dan perasaan.

(Mulyadi Hasan, Bengkulu, 25 Januari 2016)

Arti Basmalah Menurut KH Shalih Darat



✅Kebesaran nama KH Muhammad Shalih bin Umar Assamarani yang dikenal dengan Mbah Sholih Darat sudah tidak asing. Kyai kelahiran Desa Kedung Jumbleng Mayong Jepara pada tahun 1235 H/1820 M ini banyak melahirkan karya tulis dengan huruf pegon Jawa. Sebagai anak pejuang Pangeran Diponegoro, tentunya semangat perjuanganya sangat tinggi. Termasuk ketekunan dalam bidang agama ia jalani dengan belajar kitab kuning pada para Kyai di Jawa. Kyai yang menjadi gurunya di Jawa: KH M Syahid Pati, KHR Muhammad Sholih Asnawi Kudus, Kyai Ishak Damaran Semarang, Kyai Abu Abdullah Muhammad bin Hadi Baquni, Sayyid Ahmad Bafaqih Ba'alawi, Syaikh Abdul Ghani Bima Semarang dan Mbah Muhammad Alim Bulus Purworejo.

✅Ia juga mengaji dengan ulama haramain, dimana ia tinggal di Makkah selama 45 tahun (1835-1880). Diantara gurunya di Arab adalah: Syaikh Muhammad Al Muqri Al Mishri Al Makki, Syaikh Muhammad bin Sulaiman Hasballah, Syaikh Ahmad bin Zaini Dahlan, Syaikh Ahmad An Nahawi Al Makki, Syaikh Muhammad Shalih Zawawi, Syaikh Zahid, Syaikh Umar Al Syami, Syaikh Yusuf Al Sunbukawi dan Syaikh Jamal.

✅Dalam melahirkan karyanya, KH Sholih Darat sangat kuat keinginannya dalam memahamkan agama untuk orang awam. Maka semua karyanya yang kurang lebih berjumlah 14 menggunakan bahasa Jawa dengan huruf pegon. Dalam beberapa muqaddimah kitab, ia tegaskan bahwa itu semua untuk memudahkan para awam dalam mempelajari ilmu agama. Ada hal yang menarik dalam karya-karyanya dimana Mbah Sholih Darat memaknai kalimat basmalah dengan sangat indah. Sebuah penjabaran makna kalimat sakral yang selalu disebut umat Islam dalam memulai segala aktifitas, yakni: ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…

✳Dalam kitab Tarjamah Sabil Al Abid ‘ala Jauharotu Al Tauhid, Mbah Shaleh Darat memaknai basmalah: “Artinya sudah saya mulai kitabku dengan menyebut namanya Allah Swt yang sudah memberikan kemudahan bagi hambanya di dunia dan memberikan kasih sayang bagi hambanya yang beriman besok di akhirat. Artinya bahwa Allah selalu memberikan kemurahan rejeki jasmaniyah di dalam dunia. Dan juga melimpahkan rejeki ruhani berupa iman, tauhid dan makrifat pada hambanya yang mukmin”.

✳Sementara dalam kitab Fashalatan karya Mbah Sholih disebutkan arti basmalah: “Artinya saya shalat dengan pertolongan Allah Swt yang bersifat murah pada semua hambanya. Dan Allah yang bersifat belas kasih terhadap umatnya yang mukmin dengan memberikan taufiq rajin menjalankan shalat”.

✳Keberadaan kalimat basmalah kemudian diperjelas oleh Mbah Shalih Darat dalam Tafsir Faidl Al Rahman jilid I. Dimana basmalah disebutnya menjadi bagian surat Al Fatihah menurut Imam Syafi'i dan menurut Imam selain Syafi'i masih khilaf. Bismillah itu terbagi menjadi empat martabat (tingkatan): martabat asma', martabat dzat, martabat sifat jalal dan martabat sifat jamal. Dan kesemuanya itu menjadi pertanda tingkatan: uluhiyyah (ketuhanan), ruhaniyah (spiritual), jismaniyah (fisik) dan hayawaniyah (kebinatangan).

✳Jadi pada hakikatnya, makna basmalah itu menurut Mbah Shalih: “Sesungguhnya wujud Allah itu sesuai dzatnya sendiri dan semua sifat Allah dari sisi kemuliaan Allah (murba masisa) dan keagungan Allah yang sempurna. Maka arti Allah Subhanahu wata'ala, maka dengan Dzat Allah berdiri semuanya dan selain Allah tidak mampu berdiri di atas wujud Allah. Sebab kekuasaan Allah berada pada Allah. Fasubhanallazi biyadihi malakutu kulli syai'in wa ilaihi turja'un.”

♻Inilah sepintas tentang makna basmallah yang dihadirkan oleh Mbah Shalih Darat dalam tiga kitabnya. Wallahu a'lam bi Al Shawab.*) Oleh. M. Rikza Chamami (Dosen UIN Walisongo)

Inilah Dalilnya : Manfaat Amal Orang Lain Untuk Yang Meninggal



๐Ÿ“œ Dalam hadits yg berkenaan dengan 3 hal yg akan mengalirkan pahala seseorang setelah ia meninggal dunia,jelas disebutkan bahwa doa anak saleh akan sampai kepada kedua orang tuanya. Seseoranh yg memiliki anak kemudian dididiknya hingga menjadi anak yg saleh maka setiap kali sang anak beramal saleh,orang tuanya akan ikut menikmati hasil pahalanya juga tanpa mengurangi pahala si anak. Seorang anak saleh akan memanjatkan doa untuk kebahagiaan orang tuanya di alam barzakh dg ikhlas.

๐Ÿ Meskipun doa anak saleh disebut secara khusus dalam hadits diatas akan tetapi bukan berarti bahwa hanya doa anak yg saleh yg diterima dan bisa sampai kepada orang tuanya yg telah meninggal dunia. Pengertiannya adalah bahwa dari berbagai doa orang,maka doa anaklah yg paling utama. Sebab seorang anak dengan orang tuanya memiliki hubungan batin yg teramat kuat. Doa yang dipanjatkan orang lain selain anak,tentu tetap diterima Allah dan bahkan bisa menambah kenikmatan kubur. Allah mewahyukan:

ูˆุงู„ุฐูŠู† ุฌุงุกูˆุง ู…ู† ุจุนุฏู‡ู… ูŠู‚ูˆู„ูˆู† ุฑุจู†ุง ุงุบูุฑุจู†ุง ูˆู„ุฅุฎูˆุงู†ู†ุง ุงู„ุฐูŠู† ุณุจู‚ูˆู†ุง ุจู„ุฅูŠู…ุงู† ูˆู„ุง ุชุฌุนู„ ููŠ ู‚ู„ูˆ ุจู†ุง ุบู„ุง ู„ู„ุฐูŠู† ุฃู…ู†ูˆุง ุฑุจู†ุง ุฅู†ูƒ ุฑุกูˆู ุฑุญูŠู…
"Dan orang-orang yg akan datang sesudah mereka (sesudah kaum muhajir dan anshar),mereka berdoa:'Wahai Tuhan kami,ampunilah kami dan saudara-saudara kami yg telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami perasaan dengki terhadap orang-orang beriman. Wahai Tuhan kami,sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang."(QS. Al-Hasyr,59:10).

๐Ÿ“„ Dalam sunan Dawud disebutkan bahwa Amirul Mukminin Utsman bin Affan berkata,"Dahulu setelah jenazah dikebumikan,Rasulullah berdiri didepan makam dan bersabda:

ุฅุณุชุบูุฑูˆุง ู„ุฃุฎูŠูƒู… ูˆุณู„ูˆุงู„ู‡ ุจุงู„ุชุซุจูŠุช ูุฅู†ู‡ ุงู„ุขู† ูŠุณุฃู„
"Mintakan ampun saudara kalian ini dan berdoalah agar ia diteguhkan (dalam menjawab pertanyaan malaikat),sebab saat ini dia sedang ditanya."(HR. Abu Dawud).
Ayat dan hadits diatas jelas mengajarkan agar kita memanjatkan doa dan istighfar memohonkan ampun bagi saudara-saudara kita yg telah meninggal dunia.

๐ŸŒณ Sholat jenazah juga membuktikan bahwa seseorang bisa mendapatkan tambahan pahala dan ampunan berkat orang lain. Sebagaimana kita ketahui,setiap kali ada muslim yg meninggal dunia sebagaian dari kita wajib untuk mensholatkannya. Sholat jenazah salah satu bentuk doa dan permohonan ampun yg kita persembahkan bagi saudara kita. Kalau amal orang laib tidak bermanfaat buat jenazah maka bukankah seharusnya tidak ada syariat sholat jenazah? Salah satu doa sholat yg diajarkan Rasulullah:

ุงู„ู„ู‡ู… ุงุบูุฑู„ู‡ ูˆุงุฑุญู…ู‡،ูˆุงุนู ุนู†ู‡ ูˆุนุงูู‡،ูˆุฃูƒุฑู… ู†ุฒู„ู‡،ูˆูˆุณุน ู…ุฏุฎู„ู‡،ูˆุงุบุณู„ู‡ ุจู…ุงุกูˆุซู„ุฌ ูˆุจุฑุฏ،ูˆู†ู‚ู‡ ู…ู† ุงู„ุฎุทุงูŠุง ูƒู…ุง ูŠู†ู‚ู‰ ุงู„ุซูˆุจ ุงู„ุฃุจูŠุถ ู…ู† ุงู„ุฏู†ุณ،ูˆุฃุจุฏู„ู‡ ุฏุงุฑุง ุฎูŠุฑุง ู…ู† ุฏุงุฑู‡،ูˆุฃู‡ู„ุง ุฎูŠุฑุง ู…ู† ุฃู‡ู„ู‡،ูˆุฒูˆุฌุง ุฎูŠุฑุง ู…ู† ุฒูˆุฌู‡،ูˆู‚ู‡ ูุชู†ุฉุงู„ู‚ุจุฑ ูˆุนุฐุงุจ ุงู„ู†ุงุฑ
"Ya Allah ampunilah dosanya,sayangilah dia,maafkanlah dia,sehatkanlah dia,muliakanlah tempat tinggalnya,luaskanlah kuburannya,mandikanlah dia dengan air,es dan embun,bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih bersih dari kotoran,berilah dia tempat tinggal yg lebih baik dari tempat tinggalnya,keluarga yg lebih baik dari keluarganya,pasangan yg lebih baik dari pasangannya dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka."(HR. Muslim).

๐ŸŒธ Adapun manfaat sholat jenazah bagi yg telah meninggal dunia telah disebutkan Rasulullah dalam berbagai hadits,diantaranya:

ู…ุงู…ู† ู…ุณู„ู… ูŠู…ูˆุช ุบูŠุตู„ูŠ ุนู„ูŠู‡ ุซู„ุงุซุฉ ุตููˆู ู…ู† ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ุฅู„ุง ุฃูˆุญุจ
"Setiap muslim yg telah meninggal dunia dan kemudian disholatkan oleh 3 shaf muslim maka dia mendapat ampunan dan surga Allah."(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

ู…ุง ู…ู† ู…ูŠุช ุชุตู„ูŠ ุนู„ูŠู‡ ุฃู…ุฉ ู…ู† ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ูŠุจุจู„ุบูˆู† ู…ุงุฆุฉ ูƒู„ู‡ู… ูŠุดูุนูˆู† ู„ู‡ ุฅู„ุงุดูุนูˆุงููŠู‡
"Setiap mayat yg disholatkan oleh umat Islam yg jumlahnya mencapai 100 orang dan semuanya berdoa untuknya,niscaya doa mereka untuknya diterima."(HR. Muslim,Nasai dan Ahmad).

ู…ุง ู…ู† ู…ุณู„ู… ูŠู…ูˆุช ููŠู‚ูˆู… ุนู„ู‰ ุฌู†ุงุฒุชู‡ ุฃุฑุจุนูˆู† ุฑุฌู„ุง ู„ุง ูŠุดุฑูƒูˆู† ุจุงู„ู„ู‡ ุดูŠุฆุง ุฅู„ุง ุดูุนูˆุงููŠู‡
"Setiap muslim yg meninggal dunia dan disholatkan oleh 40 orang yg tidak menyekutukan Allah dg sesuatupun,maka doa mereka untuknya diterima Allah."(HR. Abu Dawud dan Ahmad).

๐Ÿ“‹ Beberapa hadits diatas dg jelas menyebutkan bahwa jenazah mendapat manfaat dari sholat dan doa umat Islam yg masih hidup. Bahkan ia mendapat ampunan dan surga.

ูˆุงู„ู„ู‡ ุงุนู„ู…...
๐Ÿ“š๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹======๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐Ÿ“š

Ulama Sufi Nusantara : Keunikan RA LILUR..



"RA LILUR, ULAMA JADAB MIRIP NABI KHIDIR~~"

Siapa yang tak kenal sosok ulama fenomenal, Syaikhuna Khalil Bangkalan, Madura? Orang NU Pasti tahu. Sebab beliau adalah "mesin pencetak ulama". Hampir seluruh ulama besar Indonesia berguru pada mBah Kholil. Sebut saja, antara lain, K.H. Hasyim Asy'ari (pendiri NU) dan K.H. Abdul Karim (pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Dan, masih banyak lagi.

Rupanya, keilmuan beliau menitis pada salah satu cicitnya yang terkenal nyentrik, K.H. Kholilurrahman atau populer dipanggil Ra Lilur.

Beliau ibarat lampu yang menyala di malam gulita: kedalaman ilmunya menerangi sekitar. Ra Lilur pun ibarat madu: dikunjungi siapapun yang ingin "merasakan" manisnya hikmah keturunan wali pulau garam. Bukan hanya warga biasa, ulama ini pun sering didatangi orang penting negeri ini. Tentu tujuan orang terakhir ini berbeda dengan niat warga biasa murni minta barokah untuk urusan sehari-hari, mulai dari urusan minta hari untuk pernikahan sampai minta obat alternarif, pilkades.

Ra Lilur, demikian masyarakat menyebut kiai ini. Nama lengkapnya KH. Kholilurrahman. Kalau dirunut nasabnya ke atas, ia adalah cicit ulama besar Indonesia, KH Kholil Bin Abd Latief, atau Syaikhona Kholil Bangkalan, atau Mbah Kholil.

Bergelar Syaikhona, karena KH Kholil merupakan guru mayoritas ulama Indonesia. Masyarakat Madura menilai Ra Lilur dalam maqom jadab. Dalam terminologi sufi (tassawuf), jadab merupakan suatu tahapan untuk mencapai tingkat karamah (keistimewaan) yang biasanya disebut wali.

Namun sebagian masyarakat menilai Ra Lilur adalah sudah mencapai tingkat wali. Mana yang benar? wallahu a'lam. Yang pasti, kiai ini memang luar biasa. Penampilannya yang sangat bersahaja - bahkan jauh di bawah kehidupan normal - membuat hati orang yang melihatnya bergetar. Wajahnya memang memancarkan Nur Ilahi. Ia bagai magnet kehidupan sehingga membuat orang lupa segala gemerlap duniawi. Duh, Gusti, inikah ulama sebenarnya?

Ya, ia zuhud, tak perduli gemerlap duniawi dan tanpa pamrih. Hidupnya hanya untuk Allah, berkelana dari satu tempat ke tempat lain.

Orang yang tak paham bisa jadi mengira ia gila. Maklum, penampilannya apa adanya. Apalagi perilakunya cenderung aneh. Ia kadang hidup di tengah laut, merendam diri sampai berhari-hari. Namun justru sikapnya inilah yang kemudian mengingatkan orang pada Nabi Khidlir.

Ia seolah mengasingkan dari hiruk pikuk kehidupan yang kian renta, tanpa nurani. Dari tengah-tengah arus gelombang laut itu ia membaca tanda-tanda kehidupan. Apa yang akan terjadi terhadap negeri ini.
ra lilur "Tamunya beragam, tapi jangan kaget kalau tak kesokan (tidak mau,red), beliau tak mau menemuinya," tegas KH Badrus Sholeh, salah seorang ulama Bangkalan bercerita soal kenyelenehan cicit ulama Bangkalan, KH Syaikhona Mohammad Kholil bin Abdul Latif ini.

Menurut pengakuannya, tak sedikit pejabat penting, mulai regional, Jatim bahkan nasional berusaha menemui kiai yang berpenampilan nyeleneh ini. "Bahkan Pak Imam sebelum pilgub 2003 lalu sowan ke kiai," tegas wakil ketua PCNU Bangkalan ini.

Pengasuh Ponpes Wali Songo, Kwanyar Bangkalan ini melanjutkan ceritanya soal tamu-tamu penting Ra Lilur. Belakangan, orang kepercayaan Abu Rizal Bakri, bos PT Lapindo berusaha sowan ke La Lilur.
Keinginan kuat bos itu bisa ditebak, yakni minta saran agar semburan lumpur yang sangat meresahkan itu bisa dihentikan.

"Namun kiai tak kesokan (tak berhasrat) tamu utusan bos Lapindo itu,"tambahnya.
Kalangan warga biasa tak sedikit ingin sowan ke La Lilur. Mulai urusan mencari rezeki, jodoh sampai ingin agar penyakitnya sembuh.
Ada pengalaman menarik, salah seorang warga pernah sakit tak komplikasi penyakit dalam stadium akut.

Bahkan sang pasien sudah hampir satu bulan opname di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya. Karena terapi penyembuhan kedokteran tak ada perkembangan mengembirakan. Salah seorang anggota keluarga pasien memutuskan untuk minta barokah La Lilur. "Kiai memberikan obat maaq dan obat puyer sakit kepala, setelah diminum Alhamdulillah sembuh, "tegas Salim, saudara si pasien menjelaskan.

Ia memang benar-benar misterius. Ia tak menghiraukan pakaian, apalagi harta benda. Ia tak peduli penilaian orang tentang dirinya. Hidupnya hanya untuk Allah, Allah, Allah...

Ia juga jarang -untuk tak mengatakan tak pernah- bergaul dengan orang seperti umumnya ulama masa kini. Ia juga jarang disorot TV, apalagi berebut memberi komentar di koran seperti umumnya "ulama milenium."

Namun begitu ia muncul di tengah keramaian orang, suaranya adalah "sabda." Apa yang diucapkan sering terjadi. Karena itu ia lantas berpesan agar hati-hati.

Namun tak jarang ia bertindak tanpa bicara. Pernah suatu ketika ia tiba-tiba membakar bangunan pondok pesantren yang diasuh KH. Abdullah Schaal Bangkalan Madura. Pesantren yang lokasinya berdekatan dengan masjid Jami' dan alun-alun kota Bangkalan itu pun hangus dilalap api.

Anehnya, Kiai Abdullah Schaal yang dikenal sangat berpengaruh di Bangkalan itu diam saja. Ia tak bereaksi, apalagi marah. Kenapa?

Perilaku Ra Lilur memang mirip Nabi Khidlir. Selain suka bertempat di kawasan berair juga isyaratnya selalu kontroversial. Nabi Khidlir pernah menumpang kapal bersama Nabi Musa. Tiba-tiba ia mengkampak dan membocori kapal yang ia tumpangi. Karuan saja Nabi Musa menegur dan marah. Sudah menumpang kapal secara gratis, kok masih bikin ulah melubangi kapal. Apalagi kapal itu sangat bagus.

Namun kemudian Nabi Musa mengerti isyarat Nabi Khidlir yang aneh itu. Ternyata itu dilakukan Nabi Khidlir justru menyelamatkan kapal tersebut. Karena dalam pelayaran selanjutnya ada beberapa aparat raja dzalim yang merampas kapal yang ditumpangi Nabi Musa dan Khidlir sudah berlubang, meski masih bagus, akhirnya lolos, tak dirampas. Tampak apa yang dilakukan Ra Lilur itu juga ada kemiripan dengan perilaku aneh Nabi Khidlir.

Buktinya, setelah ia membakar pesantren itu kemudian terjadi peristiwa naas yang menimpa bangsa ini. "Banyak terjadi aksi pembakaran di mana-mana," kata KH. Imam Buchori, ketua PCNU Bangkalan yang juga keponakan Ra Lilur. Aksi anarki pembakaran ini terjadi mengiringi konflik politik yang terus berkepanjangan di negeri ini. Misalnya pembakaran pertokoan, kantor-kantor partai politik, dan banyak lagi. Isyarat Ra Lilur itu kian kongkrit ketika terjadi pembakaran yang dilakukan orang-orang Dayak terhadap gubuk-gubuk orang Madura yang mengungsi dari Sampit dan Sambas.

Tak jelas, apa karena Kiai Abdullah Schaal yang dikenal sangat berpengaruh di Bangkalan itu paham terhadap keistimewaan Ra Lilur sehingga ia lalu diam saja, meski pondoknya dibakar Ra Lilur. Yang pasti, setelah gubuk santri di pesantrennya dibakar, pesantren Kiai Abdullah Schaal semakin maju pesat.

Bilik-bilik santri yang semula berupa gubuk-gubuk kini dibangun mentereng. Bahkan pesantren putri yang menyatu dengan tempat istirahat Kiai Schaal persis hotel. Bangunannya megah dan menjulang tinggi, penuh tingkat. Siapa pun yang tak pernah ke Madura akan mengira bangunan itu hotel, karena memang didesain cukup artistik.

Kiai Abdullah Schal sendiri tampak sangat hormat terhadap Ra Lilur. Maklum Ra Lilur cenderung misterius dan kontroversial. Apalagi ia memiliki keistimewaan kasyaf luar biasa. Bahkan kabarnya Ra Lilur sering memberi isyarat-isyarat kepada Kiai Abdullah terutama tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi. Biasanya, kalau menyangkut persoalan besar, Ra Lilur minta Kiai Abdullah Schaal hati-hati.

Yang menarik, sinyal Mega akan jadi Presiden pun sudah terdeteksi Ra Lilur sejak awal. Isyaratnya waktu itu sangat aneh. Apa? Isyarat ala Nabi Khidlir yang dilakukan Ra Lilur memang luar biasa. Lebih-lebih bila menyangkut peristiwa politik nasional. Selain selalu tepat isyarat itu juga terjadi pada peristiwa-peristiwa besar nasional. Yang menarik, isyarat itu tidak disampaikan dalam bentuk kata-kata atau ramalan. Melainkan melalui perilaku aneh. Jadi, ia tak pernah membuat pernyataan, apalagi prediksi. Justru itulah hebatnya.

Semua isyarat itu hanya tampak dalam perilakunya yang nyeleneh. Ia sendiri bahkan tampak tak peduli. Maklum, ia tak punya kepentingan sama sekali dengan urusan duniawi, apalagi peristiwa-peristiwa nasional.

Tampaknya tingkah anehnya itu semata transfer dari Tuhan begitu saja. Bahkan bisa jadi ia sendiri tak menyadarinya. Buktinya, ia tak pernah melontarkan kata-kata. Kalau ada peristiwa besar yang akan terjadi hanya perilakunya saja yang tiba-tiba aneh. Seolah semua perilakunya menjadi radar peristiwa masa depan.

Benarkah? Ini bisa dilihat pada perilaku anehnya ketika Gus Dur akan jatuh dan diganti Megawati. Isyarat itu muncul sekitar akhir tahun 2000. Jadi jatuh sebelum Gus Dur benar-benar jatuh. Saat itu perilaku aneh Ra Lilur muncul secara tak terduga. Ia tiba-tiba selalu diikuti dan ditempel oleh istrinya (nyai) kemanapun pergi. Mau pergi kemanapun, ia terus dibuntuti oleh sang bu nyai.

Menurut keterangan tiga khadam (penjaga rumah) Ra Lilur di Desa Banyu Buneh Banjar dan Pakaan Dajah Kecamatan Galis, saat itu Ra Lilur selalu tidur satu kamar dengan istrinya. Namun anehnya, Ra Lilur tidak tidur dalam satu tempat tidur (lencak, bahasa Madura). Ia tidur terpisah dengan istrinya, meski dalam satu kamar. Lebih aneh lagi, istrinya tidur diatas ranjang, sedangkan Ra Lilur malah selalu tidur di tanah. "Jadi, Ra Lilur tidur di bawah, sedang istri beliau di atas," jelas KH. Imam Buchori, keponakan Ra Lilur, kepada Taufiqurrahman, wartawan HARIAN BANGSA di Bangkalan Madura.

Lalu apa makna perilaku nyeleneh Ra Lilur itu? Jawabannya sangat jelas. Bahwa di Indonesia akhirnya terjadi pergantian kepemimpinan, dari Presiden pria, yakni Gus Dur, ke Presiden wanita, Megawati.

Isyarat ini masih bisa dirinci lagi dalam kontek kekeluargaan. Yaitu terjadi pergantian kepemimpinan dari Presiden ke Wakil Presiden. Bukankah istri hakikatnya adalah wakil atau pembantu suami dalam keluarga? Namun yang lebih jelas, tentunya, perilaku aneh itu merupakan isyarat pergantian kepemimpinan dari pria ke pemimpin wanita. "Terlepas benar atau salah, banyak kalangan yang memprediksi isyarat tersebut berkaitan dengan kursi presiden," jelas Kiai Imam Buchori yang sehari-harinya aktif sebagai ketua PCNU Bangkalan.

Sayangnya, waktu itu tak ada yang tanggap terhadap isyarat yang terjadi lewat perilaku aneh Ra Lilur itu. Tak jelas, apakah karena masyarakat kurang peka atau karena isyarat aneh itu hanya diketahui kalangan terbatas. Yang pasti, isyarat itu cukup nyata dan jelas.

Masih banyak isyarat lain dari Ra Lilur yang berhubungan dengan peristiwa nasional. Apa itu?
Isyarat yang muncul dari Ra Lilur tampaknya memang bukan berasal dari kemauan pribadi. Lalu dari mana? Bisa jadi "titipan" Allah. Buktinya, isyarat itu lebih sering muncul dari perilaku aneh ketimbang kata-kata.

Isyarat dengan perilaku memang cenderung lebih obyektif. Sebaliknya, isyarat melalui kata-kata selalu subyektif, bercampur nafsu pribadi. Bahkan bisa jadi ditambah-tambahi. Karena itu mudah dipahami jika isyarat-isyarat yang muncul melalui perilaku aneh Ra Lilur sering terjadi pada kemudian hari.

Yang menarik, perilaku aneh Ra Lilur sering tak masuk akal. Menjelang pemilu 1999, misalnya, Ra Lilur tiba-tiba mengenakan pakaian aneh. Cicit ulama besar Syaikhona Kholil Bangkalan itu mengenakan pakaian serba merah. Bajunya berwarna merah. Begitu ikat kepalanya, berwarna merah. Lebih unik lagi, ia memakai sarung wanita yang juga berwarna merah. "Pakaian itu dikenakan pada menjelang Pemilu," tutur KH. Imam Buchori, keponakan Ra Lilur kepada Taufiqurrahman, wartawan HARIAN BANGSA di Bangkalan.

Ternyata isyarat itu kemudian terbukti. PDIP yang warna kebesarannya merah menjadi pemenang Pemilu.

Apakah Ra Lilur pendukung PDIP? Tentu saja tidak. Kalau ia memakai pakaian serba merah semata ingin menunjukkan bahwa pemenang pemilu 1999 adalah PDIP. Ra Lilur malah berasal dari keluarga fanatik NU dan PKB. Bahkan semua anggota keluarganya pengurus dan warga PKB. Begitu juga keluarga ndalem Ra Lilur, baik dari khadam (pembantu) sampai keluarga intinya, pendukung berat PKB.

Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa isyarat melalui perilaku cenderung obyektif. Buktinya, betapapun Ra Lilur berasal dari PKB ternyata malah berpakaian serba merah untuk menunjukkan peristiwa yang akan terjadi.

Kecenderungan Ra Lilur berperilaku seperti Nabi Khidlir memang cukup tinggi. Akibatnya, masyarakat cenderung tak paham. Bahkan ada yang nggrundel menyalahkan. Mereka baru sadar setelah peristiwa itu terjadi kemudahan.

Banyak sekali kisah tak masuk akal disaksikan banyak orang tentang Ra Lilur. Suatu ketika ia bersama banyak orang masuk hutan. Kala itu bulan puasa. Begitu tiba di dalam hutan ternyata adzan maghrib bergema. Orang-orang bingung. Sebab tak ada makanan sama sekali untuk buat buka. Ra Lilur mengisyaratkan agar tak resah.

Benar. Tanpa diduga tiba-tiba terhampar tikar semacam permadani. Yang menakjubkan, di atas tikar itu tersedia berbagai macam makanan. Karuan saja orang-orang itu heran. Meski demikian mereka tetap saja lahap berbuka puasa.

Peristiwa aneh lain terjadi pada seorang dokter dari Malaysia. Dokter ini sengaja datang untuk menemui cicit Syaikhona Kholil tersebut. Tak jelas, dari mana dokter itu kenal nama Ra Lilur.
Dokter itu bersama seseorang yang bertindak sebagai pengantar. Dokter itu kemudian diajak Ra Lilur masuk ke dalam bilik rumahnya. Di situ terjadi pembicaraan cukup lama, sekitar satu jam. Sehingga pengantar dokter itu mengaku capek menunggu di luar.

Apa yang dibicarakan? Menurut pengakuan sang dokter, Ra Lilur ternyata menguasai ilmu kedokteran secara luar biasa. Semua ilmu kedokteran dia pahami. "Saya belajar puluhan tahun, tidak seperti ilmu yang dimiliki beliau," kata sang dokter.

Yang membuat si dokter kaget, Ra Lilur memberikan sebuah foto berukuran poscard dengan pakaian putih lengkap dengan stetoskop tergantung di leher. Sang dokter heran menerima foto Ra Lilur. "Kalau dipikir, kapan beliau berpose seperti itu."

Keanehan Ra Lilur memang telah banyak yang menyaksikan. Habib Ali Zainal Abidin Bin Anis Al Muchdor mengaku pernah menyaksikan keajaiban Ra Lilur. Kepada Yudi Eko Purnomo, wartawan HARIAN BANGSA di Mojokerto, Habib ini bercerita banyak tentang Ra Lilur. Habib kelahiran Jember 33 tahun lalu itu berkisah tentang Ra Lilur di kediamannya di kawasan Jalan Empunala Mojokerto.

Tiga tahun lalu, tutut Habib, dirinya bersama istrinya, MN Hidayah, melanglang buana. Ia penasaran ingin bertemu Ra Lilur. Ketika sampai di kediaman kiai nyentrik itu ia diterima ajudan Ra Lilur. Ia mengutarakan maksud kedatangannya. Namun Ra Lilur tak langsung menerima begitu saja. "Kiai tidak bisa menemuinya sekarang," tolak sang ajudan.

Ra Lilur, pada waktu itu memang banyak menerima tamu-tamu ulama dan masyarakat di rumahnya. Habib semakin penasaran. Karena itu si Habib tak langsung pergi meninggalkan rumah itu. Sambil merenung, ia bersikeras bagaimana caranya bertemu. Ia kemudian pergi ke sebelah samping rumah tersebut. Saat berjalan di bawah rimbun bambu, ia teringat pesan salah satu gurunya. "Saya kemudian mengamalkan perintah. Waktu itu saya segera membaca Al-Fatihah, saya tujukan kepada Nabi Muhammad SAW, para wali, dan Syaikhona Kholil Bangkalan.
Bacaan saya tutup dengan permintaan saya, kalau kamu -Ra Lilur- memang cucu Kiai Kholil, keluarlah," tutur Habib.

Masyaallah. Tak disangka, seketika itu juga pundak Habib ada yang menepuk. Karuan saja Habib terkejut. Lebih terkejut lagi Habib menoleh. Ternyata yang menepuk itu Ra Lilur.
"Saya terkejut bukan main, usai membaca Al-Fatihah, mendadak pundak saya ditepuk Ra Lilur, yang sudah berdiri tepat dibelakang saya," kenangnya.

Habib semakin tak percaya ketika tiba-tiba Ra Lilur berkata, "Sudah lama kita tak bertemu. Kamu yang saya tunggu beberapa hari ini." Padahal Habib Ali merasa tak pernah bertemu dengan Ra Lilur.
Setelah itu Ra Lilur mengajak Habib duduk di atas gubug di tengah sawah.

Saat itu mereka ditemani salah satu ajudan Ra Lilur. Namun tiba-tiba keanehan muncul lagi.
Karena mendadak diantara Ra Lilur dan Habib tersedia susu. Padahal tak ada pelayan yang mengantarkan. Ajudan yang tadi menemani juga tak beranjak pergi.
"Silakan susunya diminum," kata Ra Lilur seolah tak terjadi apa-apa.

Lalu apa saja keanehan Ra Lilur yang lain? Berikut laporan Taufiqurrahman, wartawan HARIAN BANGSA di Bangkalan Madura.

Sampai kini Ra Lilur kabarnya masih sering terlihat berendam di air. Tak jelas, apakah ini suatu bagian dari tirakat, atau memang digerakkan begitu saja oleh Tuhan. Yang pasti, kebiasaan Ra Lilur berendam di tengah laut ini tergolong tirakat tingkat tinggi. Siapa sih yang mau kedinginan di tengah laut. Apalagi pada malam hari.

Belum lagi gangguan-gangguan hewan baik kecil maupun yang buas. Karena itu tirakat jenis ini hanya bisa dilakukan makhluk Allah yang memiliki kemampuan fisik dan jiwa luar biasa.

Namun bagi Ra Lilur itu tampaknya sangat sepele. Maklum, ia telah mencapai tingkat gila Tuhan. Nah, kegilaannya terhadap Allah itulah yang menyebabkan ia kebal dan tak merasakan apa-apa, terutama dari segi fisik. Yang bergelora dalam jasad dan jiwanya hanyalah Allah, Allah, Allah... Ia memang benar-benar telah gila Tuhan.

Cukup banyak orang yang menyaksikan Ra Lilur berendam di tengah laut, meski ia sendiri tak pernah menghiraukan sorotan masyarakat.

Bahkan suatu ketika pernah terjadi peristiwa menarik yang dialami para nelayan ikan. Kala itu seorang nelayan di Kecamatan Sepulu sontak kaget. Karena jaring yang ia tebar di tengah laut tiba-tiba terasa berat ketika diangkat. Dengan harap-harap cemas ia menarik jaringnya. Dalam pikirannya, ini pasti ikan besar.

Namun betapa ia tertegun begitu jaring itu berhasil diangkat ke atas. Masyaallah, ternyata bukan ikan, melainkan tubuh manusia. Yang lebih mengagetkan lagi, ternyata tubuh itu adalah tubuh Ra Lilur yang sedang membujur. Kontan nelayan itu menceburkan kembali tubuh Ra Lilur ke laut.

Si nelayan terus tertegun. Ia tak habis pikir. Bagaimana mungkin tubuh manusia berendam dalam air sekian lama, apalagi itu jelas tubuh Ra Lilur. Sejenak ia sempat menduga, jangan-jangan Ra Lilur telah meninggal karena tenggelam di laut. Tapi dugaan nelayan itu meleset. Karena Ra Lilur sehat wal-afiat, tubuhnya tetap segar bugar sampai kini.

Menyaksikan kenyataan itu si nelayan semakin percaya betapa Ra Lilur itu waliyullah(kekasih Allah).
Apalagi, sejak peristiwa itu hasil tangkapan nelayan tersebut langsung melimpah. Bahkan, setiap kali turun melaut, hasil tangkapannya lebih banyak daripada nelayan lainnya. Ia pun yakin bahwa dirinya telah mendapat barakah. Yakni terus bertambahnya kebaikan. Bukankah sebagian orang menyebut barakah sebagai zidayatul khoir (semakin bertambahnya kebaikan)?

Dalam terminologi ilmu sufi ada empat jenis keistimewaan yang diberikan kepada manusia. Pertama, mukjizat. Mukjizat ini hanya diberikan kepada para Nabi. Seperti kita pahami, bentuk mukjizat bermacam-macam. Umumnya tak masuk akal. Misalnya, dari jari Nabi Muhammad tiba-tiba bisa memancar air dan sebagainya.

Kedua, karamah. Karamah ini diberikan kepada manusia istimewa di bawah Nabi. Jadi diberikan kepada orang tertentu yang memang disayang Tuhan. Karena itu mereka disebut wali (kekasih Allah). Wali sebenarnya tak bisa dideteksi. Bahkan dalam ajaran sufi disebutkan bahwa tak ada yang bisa mengetahui wali kecuali sesama wali. Karena itu kalau tiba-tiba ada orang mengaku wali patut diragukan.

Ketiga, mau'nah. Yaitu keistimewaan untuk orang biasa. Jadi orang biasa, tapi punya keistimewaan tertentu. Misalnya, bisa terbang atau sejenisnya.

Keempat, istidraj. Keistimewaan ini diberikan kepada orang-orang yang menentang Allah. Jadi orang-orang yang sesat pun oleh Allah diberi keistimewaan. Hanya saja keistimewaan itu hakikatnya sekedar untuk memanjakan mereka (me-lulu-bahasa Jawa). Karena kelak di akhirat ia akan disiksa habis-habisan.

Lalu bagaimana dengan Ra Lilur? Wallahu a'lam. Tapi kalau dilihat dari keluarbiasaan kehidupan sehari-harinya ia memang telah memasuki proses wali. Atau paling tidak, ia masuk dalam kategori jadab, yakni orang gila Allah yang masuk tahapan menuju proses wali.

Buktinya, ia sudah tak peduli masalah duniawi. Ia total kepada Allah melalui proses spiritual kontroversial. Diantaranya berendam di air laut siang malam. Maka mudah dipahami jika ia memiliki mukasafah (kemampuan meneropong masalah yang akan terjadi) cukup tinggi. Bahkan untuk melihat peristiwa yang akan terjadi pada masa datang seolah melihat di balik tirai saja.
Isyarat-isyarat Ra Lilur memang banyak terjadi...