Monday, February 22, 2016

Tamu Nabi SAW


Ketika kita melakukan shalawat atas Nabi (saw), itu seperti saklar, ketika kalian melakukan shalawat, saklarnya pada posisi menyala, hubungan antara kalian dengan Nabi (saw) terbuka, tetapi syahwat kalian akan menutupinya, kalian tidak dapat melihat di mana saluran menuju Nabi (saw).  Antara kita dengan Nabi (saw) terdapat jembatan di mana kita harus melewatinya tetapi bila syahwat kalian menutupinya maka  kalian tidak dapat melihatnya.  Awliya mampu membuat kita melihat dan menjangkau sisi sebrang untuk melihat Nabi (saw).  Dapatkah seseorang mengatakan kepada saya bahwa ketika mereka bershalawat mereka mampu melihat Nabi (saw)?  Beliau menunggu untuk dapat terlihat! 

------

Setiap orang yang datang ke Madinah adalah apa? Mereka adalah tamu.  Tuan rumah, apa yang dilakukannya?  Beliau menjadi tuan rumah bagi mereka, dan beliau tidak membeda-bedakan apakah mereka orang Arab atau bukan.  Jika kita membicarakan seorang Arab biasa, atau seorang Muslim, jika ada tamu yang datang ke rumahnya, apa yang ia lakukan?  Ia akan menjamunya selama 3 hari tanpa meminta apa-apa.  Tamunya bisa tidur, makan, dan minum apa saja.  Jadi bagaimana dengan Nabi (saw)?  Orang-orang datang dari segala penjuru dunia untuk mengunjunginya.  Mereka adalah tamu dan Nabi (saw) akan mengakomodasi setiap orang di antara mereka.  Beliau akan memberi mereka apa yang mereka perlukan.  Dan setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda satu sama lain.  Dan Nabi (saw) dapat melihat mereka semua sekaligus pada waktu yang sama.  Ketika mereka  memasuki Madinatul Munawwarah, ketika mereka memasuki Baabu ‘s-Salaam, beliau (saw) menyambut kedatangan mereka.   






Shaykh Hisham Kabbani

No comments:

Post a Comment