Friday, November 11, 2016

HAFAL QURAN 30 JUZ DAN HADlTS TAK MENJAMIN KITA MASUK SURGA


Sebuah Kisah Nyata......


°~ Kisah nyata ini dituturkan Habib Quraisy bin Qosim Baharun, Cirebon, dr kisah perjalanannya th 1996.

Kala itu pesawat melintasi daratan Afrika. Diantara penumpangnya Habib Quraisy dan ibu Tua sekitar 65-70 tahun berpenutup jilbab di sebelahnya.

“Dimana asal Anda?” Tanyanya.

Tahu Habib Quraisy orang Indonesia, dia mengajaknya berbahasa Indonesia dan amat fasih pula.

Ibu Tua itu tersenyum bijak sambil berkata “Saya ‘Alhamdulillah’ menguasai sebelas bahasa dan 20 bahasa daerah”.

Ibu Tua mulai mengupas pembahasan Al Qur’an dg indah dan mahir.

Habib pun penasaran atas kehebatannya menjelaskan Al Qur’an,

“Apakah Ibunda HAFAL AL-QUR’AN ?”

Beliau jawab “Ya, saya telah menghafal Al Qur’an dan saya rasa tidak cukup hanya menghafal Al Quran sehingga saya berusaha menghapal Tafsir Jalalain dan saya pun hafal”.

Tidak sampai disitu saja, Ibu Tua itu melanjutkan bicaranya “Namun Al Qur’an harus bergandengan dengan hadist. Sehingga saya kemudian berupaya lagi menghafal hadist tentang hukum sehingga saya hafal kitab hadist Bulughul Marom di luar kepala”.

“Lantas saya masih belum merasa cukup, karena di dalam Islam bukan hanya ada halal dan haram tapi harus ada fadhailul amal, maka saya pilih kitab Riyadhus Sholihin untuk saya pelajari dan saya hafal”. Kata Ibu itu menuturkan pendalamannya tentang Islam kepada Habib Quraisy.

Ibu itu kembali bertutur “Di sisi agama ada namanya tasawuf, maka saya cenderung pada tasawuf sehingga saya pilih kitab Ihya Ulumuddin dan sampai saat ini saya sudah 50 kali mengkhatamkan membacanya."

"Saking seringnya saya baca Ihya Ulumuddin sampai-sampai Bab Ajaibul Qulub saya hafal di luar kepala”.

Habib Quraisy terperangah melihat kehebatan dan luarbiasanya Ibu itu. Namun karena tidak percaya begitu saja, Habib pun akhirnya mencoba test kebenaran perkataannya.

Apakah benar Ia telah hafal Al Qur’an? Apakah benar Ia menguasai Tafsir Jalalain ttg asbabun-nuzul dan qaul Ibnu Abbas? Setelah melalui beberapa pertanyaan. Ternyata benar Ibu itu hafal Qur’an bahkan mampu menjawab tafsirnya dengan mahir dan piawai.

Ketika Habib mengangkat permasalahan ihya mawat yang ada dalam kitab Bulughul Maram Ibu Tua itu pun menjabarkannya cukup jelas.

Ketika Habib membahas tentang hadist Riyadhus Sholihin maka Ibu Tua itu menyebutkan sesuai apa yang disebutkan dalam kitab Dalailul Falihin sebagai syarah kitab hadist tsb.

Dan lagi Ia menjelaskan masalah psikologi hati berbasis kitab Ihya Ulumuddin pada pasal ajaibul qulub.

Kembali Habib dibuat heran akan kehebatan Ibu Tua itu dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pesawat akan mendarat di Airport. Ibu itu mengambil tasnya yang ada di kabin. Kerana sudah merasa kenal, Habib membantu menurunkan 3 tasnya ke lantai pesawat.

Subhaanallah… Saat Ibu itu menunduk untuk mengambil tasnya ternyata keluar dari balik jilbabnya seutas kalung salib.

Seperti petir menyambar di siang bolong, Habib Quraisy menunduk lemah. Ibu itu tersenyum,  “Akan kujelaskan padamu nanti di hotel.”

Habib akan transit selama sehari semalam, pun Ibu Tua itu. Maka di ruang tunggu dia tunjukkan nomor kamarnya kepada Habib dan berjanji bertemu di ruang lobbi restaurant.

Keduanya akhirnya bertemu. Kpada Habib Qurasy ia mengatakan,

“Saya bukan orang Kristen, mengapa saya keluar dari Kristen ?… karena saya menganggap Kristen belum bisa memenuhi rasa ketertarikan saya pada agama. Dan kalung ini bukan berarti saya Kristen, tapi kalung ini pemberian almarhumah ibu saya”.

Ia mengatakan bahwa Ia telah mempelajari Kristen, Hindu juga Islam. Ia mengungkap ketertarikannya mengenai keagungan yang ada di balik wahyu Allah SWT dan hadits Nabi Muhammad SAW.

“Ibu apa agamanya sekarang ?” Habib bertanya.

Dia katakan “Saya tidak beragama”

“Andai Ibu masuk Islam, begitu baca syahadat, ibu akan langsung dapat titel ulama”. Karena demikian luas ilmu yang dimiliki kata Habib.

Ia menjawab, 
“MUNGKIN KARENA SAYA BELUM MENDAPAT HIDAYAH DARI ALLAH”

Habib Quraisy meneteskan airmata bersyukur kpd Allah SWT, bagaimana orang seperti dia yang sudah hafal Al Qur’an dan lain sebagainya belum Allah izinkan untuk beriman kepada-NYA.

Sementara kita tanpa usaha apapun, telah dipilih oleh Allah SWT untuk jadi seorang muslim.

Demikianlah kisah ajaib ini. Semoga dapat diambil iktibar betapa bersyukur kita dianugrahi iman dan semakin bertambah kuat sampai ajal menjemput, sehingga kita termasuk orang yang husnul khotimah.

Ibu tua itu namanya ANN MARIE SCHIMMEL, ahli terkemuka dalam literature Islam & mistisisme (tasawuf), berkebangsaan Jerman, sebagai professor mengajar di 3 Universitas terkenal di 3 Negara berbeda, dikenal memiliki ingatan fotografis. /

Wafat tahun 2003 di usia 80 thn, entah bagaimana tentang keimanannya di akhir hidupnya. Ada yang tahu???

BETAPA MAHALNYA HIDAYAH. 
SETINGGI-TINGGINYA ILMU, 
SELUAS-LUASNYA PENGETAHUAN,
SEDALAM-DALAMNYA PEMIKIRAN, DAN 
SEKUAT-KUATNYA HAFALAN AL-QUR’AN 30 JUZ DAN HADlTS
TIDAKLAH MAMPU MENGGAPAI HIDAYAH.
KERANA HIDAYAH DATANGNYA DARI RAHMAT ALLAH.
SEBAGAIMANA SEORANG HAMBA MASUK SURGA KARENA RAHMATNYA
Tidaklah cukup hafal Al-Qur'an dan hadist.

Semoga bermanfaat.

Hijrahmu untuk Siapa..???



 Kalau hijrahmu cuman untuk dapetin si doi, bisa sakit hati.
 Kalau ujungnya dia tak dimiliki.

 Kalau hijrahmu cuman untuk dikatain lelaki atau wanita baik, bisa dibilang munafik.
 Karena kata tak selaras dengan jiwa.

 Kalau hijrahmu cuman karena ikut-ikutan tren, kelak bisa berubah sesuai zaman.

 Tapi, kalau hijrah karena Allah,
 karena ingin tetap di jalan cahayaNya..

 Maka, Dia akan menghadirkan orang-orang tulus yang menjadi jalan hidayahmu.
 Dia juga yang mengizinkan dirimu untuk disukai lelaki atau wanita baik yang layak untukmu.

 Jika kini kau masih bertanya, "Kenapa sudah hijrah tapi tetep sudah dapet jodoh dan rizki?"

 CEK KEMBALI, APA NIAT HIJRAHMU!

oleh: Setia Furqon Kholid

JANGAN BACA KISAH INI JIKA TAKUT MENANGIS


Suatu hari saya bersenggolan dengan seseorang yang tidak saya kenal. “Oh, maafkan saya,” reaksi spontan saya. Ia juga berkata: “Maafkan saya juga.” Orang itu dan saya berlaku sangat sopan. Kami pun berpisah dan mengucapkan salam.

Namun cerita jadi lain, begitu sampai di rumah. Pada hari itu juga, saat saya sedang menelphone salah satu kolega terbaik saya, dengan bahasa sangat lembut dan santun untuk meraih simpati kolega saya itu, tiba2 anak lelaki saya berdiri diam-diam di belakang saya. Saat saya berbalik,
hampir saja membuatnya jatuh. "Minggir!!! Main sana, ganggu saja!!!" teriak saya dengan marah. Ia pun pergi dengan hati hancur dan merajuk.

Saat saya berbaring di tempat tidur malam itu, dengan halus, Tuhan berbisik, "Akan kusuruh malaikat menyabut nyawamu dan mengambil hidupmu sekarang, namun sebelumnya, aku akan izinkan kau melihat lorong waktu sesudah kematianmu. Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan. Tetapi dengan anak yang engkau kasihi, engkau perlakukan dengan sewenang-wenang, akan kuberi lihat setelah kematianmu hari ini, bagaimana keadaan atasanmu, kolegamu, sahabat dunia mayamu, serta keadaan keluargamu"
Lalu aku pun melihat, hari itu saat jenazahku masih diletakkan di ruang keluarga, hanya satu orang sahabat dunia mayaku yg datang, selebihnya hanya mendoakan lewat grup, bahkan jg ada yg tdk komentar apapun atas kepergianku, dan ada yg hanya menulis 3 huruf singkat, 'RIP'.
Lalu teman-temanku sekantor, hampir semua datang, sekejap melihat jenazahku, lalu mereka asik foto-foto dan mengobrol, bahkan ada yg asik membicarakan aibku sambil tersenyum-senyum. Bos yg aku hormati, hanya datang sebentar, melihat jenazahku dalam hitungan menit langsung pulang. Dan kolegaku, tidak ada satupun dari mereka yang aku lihat.
Lalu kulihat anak-anakku menangis dipangkuan istriku, yang kecil berusaha menggapai2 jenazahku meminta aku bangun, namun istriku menghalaunya. istriku pingsan berkali-kali, aku tidak pernah melihat dia sekacau itu. Lalu aku teringat betapa sering aku acuhkan panggilannya yg mengajakku mengobrol, aku selalu sibuk dengan hpku, dengan kolega2 dan teman2 dunia mayaku, lalu aku lihat anak2ku.. Sering kuhardik dan kubentak mereka saat aku sedang asik dengan ponselku, saat mereka ribut meminta ku temani. Oh Ya Allah.. Maafkan aku.

lalu aku melihat tujuh hari sejak kematianku, teman-teman sudah melupakanku, sampai detik ini aku tidak mendengar aku mendapatkan doa mereka untukku, perusahaan telah menggantiku dengan karyawan lain, teman-teman dunia maya masih sibuk dengan lelucon2 digrup, tanpa ada yg mbahasku ataupun bersedih terhadap ketiadaanku di grup mereka.
Namun, aku melihat istriku masih pucat dan menangis, airmatanya selalu menetes saat anak2ku bertanya dimana papah mereka? Aku melihat dia begitu lunglai dan pucat, kemana gairahmu istriku?
Oh Ya Allah Maafkan aku..

Hari ke 40 sejak aku tiada.
Teman FB ku lenyap secara drastis, semua memutuskan pertemanan denganku, seolah tidak ingin lagi melihat kenanganku semasa hidup, bosku, teman2 kerja, tdk ada satupun yang mengunjungiku kekuburan ataupun sekedar mengirimkan doa.
Lalu kulihat keluargaku, istriku sudah bisa tersenyum, tapi tatapannya masih kosong, anak2 masih ribut menanyakan kapan papahnya pulang, yang paling kecil yang paling kusayang, masih selalu menungguku dijendela, menantikan aku datang.

Lalu 15 tahun berlalu.
Kulihat istriku menyiapkan makanan untuk anak2ku, sudah mulai keliatan guratan tua dan lelah diwajahnya, dia tidak pernah lupa mengingatkan anak2 bahwa ini hari jumat, jangan lupa kekuburan papah, jangan lupa berdoa setiap sholat, lalu aku membaca tulisan disecarik kertas milik putriku malam itu, dia menulis.. "Seandainya saja aku punya papah, pasti tidak akan ada laki2 yang berani tidak sopan denganku, tidak akan aku lihat mamah sakit2an mencari nafkah seorang diri buat kami, oh Ya Allah.. Kenapa Kau ambil papahku, aku butuh papahku Ya Allah.." kertas itu basah, pasti karena airmatanya..
Ya Allah maafkanlah aku..

Sampai bertahun2 anak2 dan istriku pun masih terus mendoakanku setelah sholat, agar aku selalu berbahagia diakherat sana.

Lalu seketika,, aku terbangun.. Dan terjatuh dari dipan.. Oh Ya Allah Alhamdulillah.. Ternyata aku cuma bermimpi..

Pelan-pelan aku pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, masih aku lihat airmata disudut matanya, kasihan sekali, terlalu kencang aku menghardik mereka..
“Anakku, papah sangat menyesal karena telah berlaku kasar padamu.“Si kecilku pun terbangun dan berkata, “Oh papah, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu.”
“Anakku, aku mencintaimu juga. Aku benar-benar mencintaimu, maafkan aku anakku” Dan kupeluk anakku. Kuciumi pipi dan keningnya.
Lalu kulihat istriku tertidur, istriku yang sapaannya sering kuacuhkan, ajakannya bicara sering kali aku sengaja berpura2 tidak mendengarnya, bahkan pesan2 darinya sering aku anggap tak bermakna, maafkan aku istriku, maafkan aku.

Air mataku tak bisaku bendung lagi.
Apakah kita menyadari bahwa jika kita mati besok pagi, perusahaan di mana kita bekerja akan dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Teman2 akan melupakan kita sebagai cerita yang sudah berakhir, beberapa masih menceritakan aib2 yang tidak sengaja kita lakukan. Teman2 dunia maya pun tak pernah membahas lagi seolah, aku tidak pernah mengisi hari2 mereka sebagai badut di grup.
Lalu aku rebahkan diri disamping istriku, ponselku masih terus bergetar, berpuluh puluh notifikasi masuk menyapaku, menggelitik untuk aku buka, tapi tidak.. tidak..

Aku matikan ponselku dan aku pejamkan mata, maaf.. Bukan kalian yang akan membawaku ke surga, bukan kalian yang akan menolongku dari api neraka, tapi ini dia.. Keluargaku..
keluarga yang jika kita tinggalkan akan merasakan kehilangan sekali

6 NASEHAT UNTUK UMAT ISLAM


Oleh HABIB UMAR BIN HAFIDZ.

=======================
Berikut kutipan nasehat beliau saat hadir di Gedung Bustanul ‘Asyiqin Solo pada acara Majelis Muwasholah Bainal Ulama’il Muslimin.

1. Carilah guru yang bisa "membawamu" kepada Allah SWT. Guru tidak sekedar menjadi mudarris, namun juga sebagai murobbi, yang bisa mengantarkan kita kepada Allah SWT. Hilang berbagai hijabmu dengan Allah SWT, tebal kema'rifatanmu, sebagaimana para sahabat yang memandang wajah teragung Baginda Nabi Muhammad SAW.

2. Ciri ulama' akhirat salah satunya ialah mereka yang mau memelajari kitab-kitab karangan Imam Al Ghozali, Imam Al Haddad, dan Imam Abdul Wahhab Asy Sya'roni. Sebaliknya, ulama' dunia adalah mereka yang menolak untuk mempelajari kitab-kitab ketiga Imam besar itu.

3. Tazkiyyatun nafs itu sangat diperlukan untuk keselamatan kita dalam beragama. Hanya orang-orang ikhlas dalam bergama sajalah yg diselamatkan Allah SWT dari berbagai kesesatan.

4. Sadarlah, kalian semua dimandatkan oleh Allah SWT untuk berdakwah, mengajak orang-orang untuk beriman dan menaati Allah SWT. Apalagi gunanya ilmu kalian jika setelah kalian dapatkan tidak untuk berdakwah mengajak orang-orang kembali kepada Allah SWT?? Jangan main-main, tugas dakwah itu benar-benar dipikulkan Allah SWT kepada kalian. Tentunya jika kalian sadar, kalian akan lebih bersemangat berdakwah, karena "sedang mendapat tugas agung nan mulia dari Allaah SWT".

5. Sesungguhnya para syetan ingin menghalangi kalian dari memelajari ilmu agama, dengan membisikkan provokasi takut miskin. Sebaliknya, para syetan mengajak kalian dengan janji-janji manis untuk meninggalkan ilmu agama dengan lebih memilih ilmu dunia agar kaya. Tolaklah bisikan bodoh itu, atau penyesalan abadi akan menimpamu. Rizqi sudah ditentukan. Dunia ini sementara, dan akhirat kekal abadi.

6. Jadikan kamar rumah kalian terhubung dengan kamarnya Rosulullah SAW. Juga jadikan rumah kalian sebagai panggungnya Rasulullah SAW, jangan jadikan rumah kalian sebagai panggung hiburan musuh-musuhnya Allah SWT.

MENJADI MANUSIA POSITIF



Oleh : Agus Taufiq

Seperti yang sudah saya duga, bahwa pasca aksi damai 4 November 2016, maka berita negatif tentang aksi ini akan muncul jauh melebihi berita positifnya.

Bad news is a good news.

Beberapa orang di media sosial memberi judgement, bahwa aksinya ricuh, aksinya anarkis, umat islam gak peduli kebersihan, merusak fasilitas umum, gak peduli keindahan taman, dll.

Dan semua yang mengeluarkan statement itu ternyata TIDAK IKUT AKSI.

"Sok ganteng boleh, sok tau jangan." -ICR-

Bagaimana mungkin memberi penilaian tanpa melihat langsung?
Adilkah kita memberi judgement tanpa ada di lokasi?

"Loh, kan gw lihat di berita...."

Dan jawabannya sangat mudah, siapa sih yang punya media itu?
Kemana sih keberpihakan media itu?

Ini bukan lagi era informasi. Ini adalah era "kecerdasan" mengelola informasi.

Broadcast (BC) yang berisi kebencian, permusuhan, adu domba, fitnah, teror dan hal negatif lainnya, datang silih berganti dengan sangat cepat. Lebih cepat dari masa tunggu ojek online yang sedang kita pesan.

Saat membaca berita terdakang kita harus lebih cerdas dan kritis. Pun dalam menyebarkan broadcast, jika tidak ada sumbernya, jika yang posting adalah teman kita yang kita kenal biasa asal copy-paste berita, atau sekedar ingin terlihat update, maka sebaiknya tidak usah diteruskan.

Wait and see terkadang lebih baik. Sampai rilis berita yang resmi dan terpercaya. Berita resmi saja kadang bisa dipelintir dan hanya dikutip sebagian hingga merubah keutuhan makna, apalagi BC. Bersabarlah menunggu sampai kita melihat wawancara resmi / konferensi pers yang utuh. Baru simpulkan.

Bagi saya yang hadir aksi damai 4 November 2016, sungguh indah sekali. Aksinya tertib dan damai. Massa aksi sejak jam 5 sore sudah berangsur-angsur pulang dan merapat ke masjid terdekat. Yang di depan MK, patung kuda, gedung indosat, bundaran BI sampai balaikota sudah mulai bersih.
Tersisa segelintir (dibanding keseluruhan massa) yang masih bertahan didepan istana.
Lantas, pecah kericuhan setelah maghrib, yang konon didalangi sekelompok orang beratribut HMI, tapi jika diperhatikan jelas cara berpakaiannnya lebih mirip preman. Dan PB HMI juga sudah mengkonfirmasi bahwa itu bukan mereka. #HidupProvokator

Acungan jempol luar biasa untuk FPI yang memegang teguh janjinya untuk aksi damai. Bahkan FPI membuat barikade khusus untuk melindungi polisi. Dan tiba-tiba saya ngefans sama FPI. #CowoBanget #lah

Lantas ada kericuhan gak jelas di Penjaringan yang merusak minimarket. Media menggiring opini untuk langsung meyimpulkan bahwa itu ulah massa aksi 4 November, hanya karena atributnya.

Apakah bisa sedangkal itukah analisisnya?
Adilkah memberi label tanpa konfirmasi?
Pun begitu dengan semua orang yang ikut menyebarkan info tsb, padahal gak ada di lokasi.

"Kalo gak asik jangan sok asik, kalo gak tau jangan sok tau." -ICR-

Tak ada habisnya membahas hal negatif. Selalu datang dan saling membalas.

Sekarang, yuk mari berusaha melihat hal-hal positif yang tak terberitakan.
Jujur, ini demonstrasi paling humanis yang pernah saya rasakan (siang-maghrib).

Selama saya SMA dan kuliah dulu, berkali-kali saya ikut demonstrasi tidak pernah ada yang "sesantai" ini, padahal secara jumlah massa, ini yang paling banyak. Konon sampai 1 JUTA massa aksi yang hadir dari seluruh indonesia.

Dan bayangkan, dimana-mana massa aksi berlomba memunguti sampah, ada yang berkostum putih, hitam, orange, dll. Dimana mayoritas anak muda yang melakukannya. Inilah wajah generasi muda Islam sesungguhnya. Cinta kebersihan.

Saat biasanya aksi membuat saya kehausan dan kelaparan, kali ini sepanjang jalan selalu ada yang menawari minum dan makan, mulai dari air mineral ukuran gelas sampai botol, dari gorengan hingga nasi padang. Beragam snack pun di bagikan ibu-ibu pengajian secara gratis. Jadi inget bulan Ramadhan tiap buka puasa di jalan. #ParaPencariTakjil

Saat saya ingin melompati taman kecil hanya untuk memotong jalan, tiba-tiba seseorang berpeci putih menghadang dan bilang "jangan lewat sini mas, nanti  rusak tanemannya". #deg. Malu luar biasa. Biasanya saya sering negur orang, kali ini saya yang ditegur. Padahal gak niat menginjak, hanya ingin lompat.

Tapi, ada rasa bahagia luar biasa, ternyata banyak yang peduli dengan penjagaan taman dan fasilitas umum saat aksi ini.

Tak ada dorong-dorongan dengan polisi seperti aksi biasanya saat jadi bunker, tak sibuk juga berlari berputar jadi border. Bahkan saya bisa mendengarkan orasi ulama sambil duduk di trotoar dan makan cilok. #HidupMecin

Disisi jalan yang lain, beragam makanan lengkap dijajakan pedagang, semua jenis jajanan sepertinya tersedia. Dan raut muka bahagia dari pedagang terlihat jelas karena beberapa laris manis. Dagangannya sudah ludes terjual meski masih siang. #BerkahAksiDamai

Di sudut yang lain, polisi sangat santai mengobrol dengan massa aksi, layaknya teman lama yang lagi coba pdkt.

Beberapa yang lain sibuk foto-foto dan minta difotoin, sepertinya sedang reuni dengan sahabat-sahabat lama. Yang mainstream, tentu saja sedang sibuk selfie untuk segera di upload ke media sosial agar selalu hitz. #UpdateNgetz

Dibeberapa titik massa aksi sedang saling menbantu wudhu dengan bergantian memegangi air mineral, untuk sholat ashar dengan beralas aspal dan spanduk.
Indahnya ukhuwah.

Ada juga yang menyediakan fasilitas listrik dan colokan agar massa aksi bisa mengisi ulang daya hp-nya.

Akhirnya saya tiba pada sebuah kesimpulan, ini bukan demonstrasi.

ini lebih mirip festival aspirasi, car free day, reuni, pasar jajanan, bagi-bagi takjil, atau apalah sebutannya. Yang jelas bahasa yang saya rasa cukup ideal adalah SILATURAHIM AKBAR UMAT ISLAM. Bukan demonstrasi.

Karena berbagai kebahagiaan hadir disini. Karena berbagai golongan ada disini. Yang biasa terpecah karena perbedaan manhaj dan harokah tiba-tiba bersatu padu disini.

Bergotong royong, berswadaya memberikan kontribusi terbaik yang mampu dihadirkan.
Demi tujuan untuk berpihak membela Al-Qur'an, karena kelak Al-Qur'an yang akan menjadi pembela bagi kita.

Sejuk kan kalau mendengar hal postif dari aksi ini? :)

Bahwa masih ada umat islam yang "nyeleneh" tentu saja ada. Banyak.

Masih buang sampah sembarangan, masih injak tanaman, orasinya provokatif dan mengundang kebencian. Kata-kata "Gantung" / "penggal lehernya" / "deportasi" tertulis di beberapa spanduk dan terdengar dari orator-orator gak jelas yang provokatif, dan teriakkan tsb diikuti beberapa massa aksi yang kurang cerdas dan sumbunya pendek.

Tapi apa itu yang harus di highlight?
Apa itu tuntutan utamanya?

Itu hanya oknum. Dan itu sebagian kecil. Tuntutan resmi tentu yang disampaikan kepada pemerintah. Apa saat diskusi dengan pemerintah, ulama kita tuntutannya adalah "gantung" / "penggal lehernya"? Tidak.
Ini negara hukum, ulama kita menjunjung tinggi hukum sebagai panglima.

Jika masih ada orang yang nyeleneh ya harap dimaklumi, karena tingkat pendidikan masyarakat kita berbeda-beda, background-nya pun berbeda. Sehingga gak mungkin dipaksakan sama.

Yang jelas kita bisa memilah dan memilih informasinya sebagai insan yang cerdas.

So, mari merawat akal sehat.
Dan selamat menjadi manusia positif.
:)

Sumber: Grup FIM Dejapu

PESAN DAMAI BUAT DEMONSTRAN


PESAN DAMAI HABIB UMAR BIN HAFIDZ

Petikan Tausiyah Al 'Allamah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, Masjid Istiqlal, Jakarta, Indonesia, 31 Oktober 2016

Disalin oleh: Imron Rosyadi, Jamaah Majelis Rasulullah.

Sebagian perkumpulan di dunia ternyata memberikan kegelapan di akhirat, membuahkan penyesalan yang dahsyat, masuk ke dalam Adzab, terhijab dari doa para Nabi, membuat orang tersebut tidak dapat datang ke Telaga Rasulullah.

Wahai orang-orang yang hadir, kalian hadir untuk siapa ? Kalian hadir demi siapa?

Barangsiapa yang hadir di majelis ini jika dalam hatinya ada campuran niat yang kurang lurus semoga hatinya diluruskan dalam barisan orang-orang yang ikhlas.

Beruntunglah karena Allah Subhanahuwata'ala memuliakan kalian yang hadir di Majelis ini. Barangsiapa yang terharamkan mendampingi para Ulama dan Auliya Allah di dunia maka terharamkan baginya mendampingi di akhirat.

Fir'aun pada masanya binasa karena kesombongannya. Dia ingin mencela Nabi Musa dengan celah kesalahan ucapan Nabi Musa. Tapi Allah menjaga segala ucapan Nabi Musa dengan ucapan-ucapan yang baik.

Allah Subhanahuwata'ala menjelaskan kebinasaan Fir'aun dan bala tentaranya di dalam Al Qur'an. Apakah semua hartanya dan kekuasaannya masih bermanfaat bagi dirinya setelah binasa? TIDAK.

Karena segala sesuatu yang indah dan bagus akan selalu milik kaum Sholihin.

Ada dua buah nama yang tertulis di tiang-tiang Arsy-Nya Allah Subhanahuwata'ala, yang pertama ALLAH SUBHANAHUWATA'ALA dan yang kedua NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM.

Ketika datang Hari Kiamat, Nabi Musa bergelantungan di tiang-tiang Arsy, namun ketika Rasulullah datang Nabi Musa turun dan mengikuti Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Semua para Nabi, para Shiddiqin, para Kaum Sholihin, di bawah bendera Nabi Muhammad.

Demi Allah tidak ada satu orang pun masuk ke surganya Allah kecuali dia berada di bawah bendera Nabi Muhammad.

Mintalah kepada Allah agar kita berada di bawah bendera Nabi Muhammad, Semoga Allah mengumpulkan kita semua di bawah bendera Nabi Muhammad.

Orang-orang yang memegang teguh keimanan, mereka akan dikumpulkan bersama Rasulullah. Kita menjadi umat Nabi Muhammad tanpa paksaan. Allah yang menjadikan kita menjadi umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Namun banyak dari golongan umat ini ketika wafat dalam keadaan tidak memegang iman. Semoga kita dijadikan sebaik-baik umat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Bagaimana cara menghadapi orang yang memusuhi agama kita pun telah diatur oleh Allah Subhanahuwata'ala.

Tidak ada sesuatu yang paling menyakitkan, kecuali sebuah penghinaan yang merendahkan Allah Subhanahuwata'ala, merendahkan Rasulullah, dan merendahkan Al Qur'an

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

ู„ุงَ ูŠُุคْู…ِู†ُ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ุญَุชَّู‰ ูŠُุญِุจَّ ู„ุฃَุฎِูŠْู‡ِ ู…َุง ูŠُุญِุจُّ ู„ِู†َูْุณِู‡ِ
"Tidak benar keimanan seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri"

Mereka membuat ucapan.

Tidak ada peluang untuk seseorang yang memusuhi Islam sebagaimana tidak ada peluang seseorang yang bertindak tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah.

Kebanyakan orang yang mati syahid dari umatku ini adalah orang yang mati di atas kasur (keranjang), bahkan banyak para mujahid perang ketika wafat belum tentu hatinya niatnya tulus karena Allah Subhanahuwata'ala.

Sabarkanlah dirimu untuk duduk bersama orang yang berdoa tulus kepada Allah Subhanahuwata'ala.

Rendahkan dirimu untuk mencari Allah, siapa yang mengangkat kalian berkumpul disini.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ุจَุงุฏِุฑُูˆุง ูِุชَู†ًุง ูƒَู‚ِุทَุนِ ุงู„ู„َّูŠْู„ِ ุงู„ْู…ُุธْู„ِู…ِ. ูŠُุตْุจِุญُ ุงู„ุฑَّุฌُู„ُ ู…ُุคْู…ِู†ًุง ูˆَูŠُู…ْุณِูŠ ูƒَุงูِุฑًุง، ูˆَูŠُู…ْุณِูŠ ู…ُุคْู…ِู†ًุง ูˆَูŠُุตْุจِุญُ ูƒَุงูِุฑًุง، ูŠَุจِูŠุนُ ุฏِูŠู†َู‡ُ ุจِุนَุฑَุถٍ ู…ِู†ْ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง.
“Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.”

Jagalah hati kita agar tidak tergantung kepada dunia, karena sesungguhnya fitnah-fitnah dunia ini disebabkan kepada cinta dinar dan dirham, cinta kepada jabatan dan kekuasaan.

Indonesia negeri Muslim paling banyak di dunia, yang dibawa oleh para Ulama dan keturunan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Hati-hati dengan adu domba yang terjadi, sebab di dalam perpecahan tersebut ada tangan-tangan yang bermain baik dari sesama umat Islam sendiri maupun dari tangan umat lainnya agar Islam hancur binasa.

Baik kekuatan Islam dari sisi keilmuan, sisi ekonomi, dan kekuatan lainnya, akan dipecah dengan fitnah dan adu domba.

Hendaknya para Muslimin di Indonesia MEWASPADAI benih-benih perpecahan yang disebabkan adu fitnah dan domba. Pasanglah iman dan ketakwaan yang tinggi. Jangan saling bertikai, jangan saling bertentangan, jangan saling menikam sesama umat Islam.

Banyak pertanyaan kepada saya apakah saya harus keluar untuk demo atau tidak?

Dan sesungguhnya sumbernya entah mau berdemo atau lainnya, selama hal tersebut yang tidak dilarang oleh Allah Subhanahuwata'ala dan selama tidak menimbulkan perpecahan bagi umat Islam, maka silahkan agar jangan sampai bertikai bagi yang berdemo dan yang tidak berdemo.

Hendaknya Kaum Muslimin memahami bahwa kita mengagungkan Agama Allah dengan TIDAK MENCACI berhala-berhalanya umat Non Muslim agar mereka tidak mencaci Allah Subhanahuwata'ala.

Baik yang keluar untuk demo TIDAK BOLEH mencaci dan tidak boleh melanggar aturan dan perintah agar tidak mengganggu yang lainnya.

Sebagaimana pemerintah tidak boleh melarang mereka yang berdemo dengan cara-cara yang tidak benar, selama mereka berada di jalur yang sesuai syariat Allah Subhanahuwata'ala.

Silahkan kalian berdemo tetapi JANGAN MENCACI, JANGAN MENDENGKI, dan JANGAN MEMBENCI, karena apabila dilakukan justru membuat semakin RUNYAM.

Begitulah orang yang tidak berdemo, TIDAK BOLEH mencela orang yang berdemo.

Kita berpesan pada mereka agar mereka BERDEMONSTRASI YANG DAMAI, DENGAN CARA YANG BAIK.

Kita berpesan pada mereka yang TIDAK BERDEMONSTRASI bahwa mereka lebih mencari keamanan bagi dirinya, kedamaian bersama, dan jangan lupa berdoa agar ISLAM tetap terjaga kemuliannya hingga akhir nanti.

Ini yang KAMI PAHAMI dari caranya Nabi Muhammad dan caranya Para Sahabat dan Para Tabi'in.

Kami TIDAK AKAN mengajak masa kepada Partai manapun sebab kami hanya mengajak kepada Allah Subhanahuwata'ala.

Kita takut wajah kita akan menjadi hitam jika kami salah mengambil pilihan karena memilih orang yang tidak diridhoi Allah Subhanahuwata'ala.

Kami mengajak kepada Allah kepada semua partai semua pejabat pemerintahan dan semua kaum Muslimin, untuk memakai akal sehat agar menggunakan cara-cara yang baik.

Tugas para ulama untuk mengajak umat kepada Allah Subhanahuwata'ala, ulama bukan menjadi barang dagangan untuk memuluskan kepentingan pribadi atau kelompoknya.

Kalau seandainya para pemimpin negara itu pantas untuk menjadi kendaraan menuju Surganya Allah maka aku akan mengikutinya.

Arahkan hati kalian untuk menuju Rahmat Allah Subhanahuwata'ala, marilah kita bersama menghadap kepada Allah Subhanahuwata'ala.

Ya Allah jauhkanlah Indonesia dari segala perpecahan dan musibah. Amiin...

Ya Allah jadikanlah hawa nafsu kami ikut kepada apa yang diinginkan oleh Allah Subhanahuwata'ala. Amiin...

Apabila ada sebagian dari anda untuk mengabarkan perkataan kami, SILAHKAN kutip secara lengkap, jangan sepotong-potong untuk memenuhi kepentingan pribadi dan kelompoknya sehingga menimbulkan perpecahan.

Kami memohon kepada Allah Subhanahuwata'ala agar kami wafat dalam keadaan Khusnul Khotimah.

_________
Demikian Pidato
Al Habib Umar bin Hafidz  dan beliau menyampaikan doa panjang tentang pengagungan kepada Allah Subhanahuwata'ala, dan mengharapkan ampunan dan ridho dari Allah Subhanahuwata'ala. Amiin Ya Robbal 'Alamiin.


Sebarkan sebanyak-banyaknya
Manfaat-Berkah-Istiqamah

Cara dan etika POLITIK Rasulullah SAW


KH Yunus A Hamid
Muqodam Thoriqoh Tijaniyyah

Cara dan etika POLITIK Rasulullah SAW


Ada ihwan yg menegor saya karena ikut bicara POLITIK. Setelah ditegor oleh lhwan lain ia bertanya lagi: Sudah faham atau tidak dengan ETIKA POLITIK RASULULLAH SAW. oleh karena itu, saya merasa perlu menjawab sebagai bentuk klarifikasi.

Kalau nanya ETIKA POLITIK Rasulullah SAW. Masalah itu JELAS ada di Qur'an. Yaitu: TEGAS DENGAN ORANG KAFIR dan KASIH SAYANG DENGAN SESAMA MUSLIM. bukan seperti  NUSRON WAHID si ketua GP ANSOR itu. Yg GARANG sama ULAMA dan menjadi PEMBELA KAFIR MUSUH yg sudah jelas di depan mata tanpa harus pakai teropong kalau ia MUSUH ISLAM.

Rasulullah SAW bukan hanya mimpin demo. Tapi beliau juga PEMIMPIN NEGARA di Madinah dan JADI PANGLIMA PERANG BADAR. UHUD dll. Dalam sejarah. Rasulullah SAW yg memerintahkan agar MASJID DIRAR dihancurkan krn memecah belah ummat Islam. Jg Rasulullah yg memerintahkan PENGUSIRAN TOTAL ORANG YAHUDI dari kota Madinah. Apa ini bukan urusan POLITIK?... kalau orang Thariqah haram berpolitik, bagaimana dengan Rasulullah dan para Shahabatnya?...

Orang yg paling dalam ilmu Tasawufnya dan orang pertama mengambil wirid Thariqah langsung dari Rasulullah SAW adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. Jg Syd Abu Bakar Siddiq ra. Mereka adalah Khulafa Ar Rasyidin (para petugas pengganti kepemimpinan Agama dan POLITIK) setelah Rasulullah SAW. wafat.
Syd Abubakar Syiddiq ra. Menentang keras dan memerangi orang2 murtad dan ingkar zakat setelah Rasulullah SAW wafat.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. Adalah Shabat, menantu dan Prajurit Rasulullah SAW yg selanjutnya jadi Khalifah yg mengurus agama dan politik setelah Rasulullah SAW dan para Khalifah sebelumnya. Beliau adalah penghulu para Sufi dari ummat Radulullah SAW yg tiap hari mengadakan akad TALAK TIGA dengan dunia. Tapi beliau adalat POLITIKUS ISLAM SEJATI yg tdk pernah takluk dengan gemerlapnya dunia. Jadi kalau tashawwuf dan thariqah itu ALERGI DENGAN POLITIK dunia akan jadi apa nanti?....

Jadi masalah sebenarnya yg tidak boleh adalah menjadikan agama sebagai ALAT / KEDOK POLITIK untuk mendapatkan JABATAN DAN DUNIA.

Tapi kalau menjadikan AGAMA sebagai pedoman POLITIK dan panglima untuk menguasai dunia agar kita bisa mengendalikannya sesuai hukum Allah dan RasulNya. Maka ini adalah hakekat perjuangan yg sebenar benarnya dan bagian dari Sunnah Rasulullah SAW.

Kalau MUQADDAM haram bicara politik. Bagaimana dengan Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At Tijani ra.?... Beliau berpolitik dengan menjadi PENASEHAT Raja Maroko Maulay Sulaiman ra. Beliau adslah murid besar Syeikh Tijani. Lalu bagaimana pula dengan Syd Muhammad Al Kabir At Tijani ra. Beliau adalah Khalifah Thariqah Tijani yg juga jadi penasehat Raja Maroko saat ini.

Di Indonesia. Silahkan lihat dan tanya siapa para muqaddam kita terdahulu. Kl di Jawa Barat Syeikh Usman Domiri dan Kh. Badruzzaman. Keduanya masyhur sebagai pejuang kemerdekaan. (Apa ini bukan politik?...) demikian pula para muqaddam terdahulu di daerah lain di jawa. Semua adalah pejuang dan BERPOLITIK.

Jadi orang thariqah bukanlah orang yg modelnya seperti PERTAPA HINDU/RESI yang tidur panjang dan cuek bebek menjauh dari hiruk pikuk dunia hanya dengan alasan membersihkan hati. Jiwa dan fikiran. Pertanyaannya: kalau hati sufi sudah bersih, lalu apakah selanjutnya cukup tidur mlungker sambil bawa tasbih dan membiarkan ummat Islam serta kehormatan Islam diinjak injak orang kafir?....

Justru. Ini tugas berat para sufi selanjutnya. Setelah hatinya bersih dan benar2 ikhlas. Mereka harus bertebar dimuka bumi membawa cahaya iman para wali untuk memperbaiki kehidupan manusia dalam segala lininya. Baik dlm pendidikan. Sodial. Politik  Ekonomi. Keamanan. Pertahanan maupun kebudayaan. Bukan langsung tidur melungker dan ngorok nunggu tamu datang mlnta berkah dan berobat dan dapat amplop. Bukan seperti itu saudaraku.... sekali lagi bukan seperti itu!!!.

Tugas kita banyak dan berat. Termasuk ketika fitnah politik seperti saat ini. Orang thariqah harus bangkit dengan doanya. Dengan semangat JIHADnya. Atau minimal jadi pendorong semangat bg ummat Islam yg berjuang. Bukan jadi PENGGEMBOS dengan dalih tashawuf dan thariqah. Pemikiran orang sufi harus diam apatis itu kalau di Indonesia adalah CIPTAAN BELANDA agar para Kyai dan santrinya cukup duduk manis, adem ayem tdk mau berontak kpd belanda.

Ayo kita belajar cerdas, jangan malas. Musuh nyata sudah didepan mata. Mari kita berjuang dengan hati bersih dari sifat sifat tercela. Dalam rangka menjunjung tinggi kesucian AGAMA, Bangsa dan Negara.

ุงู„ู„ู‡ ุงูƒุจุฑ...... ุงู„ู„ู‡ ุงูƒุจุฑ..... ุงู„ู„ู‡ ุงูƒุจุฑ.....
 Hidup merdeka atau mati syahid!!!...
Jangan jadi tukang GEMBOS.... jangan sampai jadi pendukung ORANG KAFIR baik langsung atau tdk langsung.

Ya Allah... ya Rab.... santunilah hati kami dan semua orang yg berjuang di jalanMu. Aminn......

sumber : WAGrup Jatman DKI Jakarta

Petuah SUFI ke-107 : Sadar bersama Ahli Dzikir dan Mulia bersama Orang Saleh


Petuah Singkat SUFI Agung

ke-107

๐Ÿฌ

~ Sadar bersama Ahli Dzikir dan Mulia bersama Orang Saleh ~

Syeikh Abu Madyan al-Maghribi r.a mengatakan :

"Jika kau duduk bersama ahli dzikir, kau akan sadar dari lalaimu. Jika kau mengabdi kepada orang saleh, kau menjadi mulia karenanya"
Duduk dan bersahabatlah dengan para ahli dzikir agar keterjagaan mereka mengalir dan membuatmu terjaga. Mengabdilah dengan tulus dan baik kepada orang-orang saleh sehingga pengabdianmu kepada mereka menaikkan kedudukanmu.

Syeikh al-Suhrawardi r.a berkata,

"Suatu ketika aku dan paman berada di masjid al-Khafif. Ia terus berjalan dan berputar-putar di sisi masjid. Ketika kutanyakan kenapa, ia menjawab, 'Aku mencari satu kelompok yang jika pandangan mereka tertuju kepada seseorang itu akan serupa ramuan ajaib yang bisa mengubah tembaga menjadi emas. Apabila pandangan mereka dari kejauhan memiliki keistimewaan semacam itu, apalagi jika mereka diperhatikan dan dicintai, apalagi jika mereka dijadikan teman duduk dan sahabat, serta apalagi jika kita tunduk dan merendah kepada mereka. Sungguh kemuliaan mereka akan menarik kita ke dalamnya'."

Karena itu, Syeikh Abu al-Hasan al-Syadzily QS berkata,

"Kura-kura bertelur dan membesarkan anak-anaknya dengan memandangi mereka dari kejauhan. Pandangannya benar-benar istimewa. Apabila hewan saja memiliki pandangan istimewa semacam itu maka apalagi pandangan seorang wali ?! Apalagi pandangan orang yang sibuk mengabdi dan mencintai-Nya ?!"

Sahl al-Tustari r.a berkata,

"Allah menatap suatu kaum sebagai pembelaan dan penjagaan kepada mereka. Dia menatap suatu kaum yang berada dalam hati suatu kelompok. Maka, cintailah para wali Allah agar kalian berada dalam hati mereka. Jika begitu, ketika Allah menatap mereka, Dia juga melihatmu di dalam hati mereka sehingga kau pun mendapat curahan rahmat-Nya."

Seorang sufi bersyair :

Kupunya pimpinan yang mulia
Kakinya berada di atas dahiku
Jika aku tak termasuk golongannya
Mencintainya jadi kemuliaan bagiku


Imam al-Syafi'i r.a bertutur,

"Kucintai orang saleh, tapi aku tak termasuk golongan mereka. Hanya saja kuberharap, bersama mereka kudapatkan syafaat. Sungguh kubenci orang yang berdagang maksiat. Meski daganganku dan dagangannya tiada beda"

Saudaraku, jika kau memahami hal itu, kau harus duduk dan melayani mereka. Dengan cara itu, kau akan meniti jalan yang paling mulia. Jika kau mendapat karunia itu, ikuti dan contohlah akhlak mereka. Tempuhlah jalan mereka, pasti kau akan mendapat anugerah seperti yang mereka raih.


๐Ÿ“š Syarh al-Hikam al-Ghawtsiyyah Syekh Sayyid Abu Madyan al-Tilmisani al-Maghribi (w. 594 H), karangan Ahmad Ibn Ibrahim Ibn Ilan al-Shiddiqi al-Syafi'i al-Naqsyabandi


๐Ÿ

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ

Petuah SUFI ke-108 : Tingkatan Ketaatan


Obor Penerang Bathin

Petuah Singkat SUFI Agung

ke-108

๐Ÿฌ

~ Tingkatan Ketaatan ~

Syeikh Abu Thalib al-Makki r.a dalam kitab 'Ilm al-Qulub bagian kedua menerangkan :

Orang melakukan ketaatan itu ada enam tingkat :

1  Orang yang melakukan ketaatan karena Allah SWT lalu berhenti melakukannya dan begitu seterusnya, sehingga ia terkadang melakukannya, terkadang meninggalkannya.

Tingkatan pertama ini bagi kaum mukmin awam.

2  Orang yang mengerjakan amal saleh karena Allah SWT, lalu berhenti melakukannya dan setelah berhenti, ia melakukan suatu keburukan. Keburukannya ini menghapus amal saleh dan menggugurkan usahanya.

Terhapusnya amal saleh dapat disebabkan 4 hal :

๐ŸŒพMenampakkan diri setelah sebelumnya beramal secara sembunyi-sembunyi.
๐ŸŒพSemula mengingat-Nya, lalu berhenti mengingat-Nya.
๐ŸŒพBangga dengan amal dan memamerkannya kepada orang lain.
๐ŸŒพMerasa telah banyak berbuat amal saleh dan menganggap rendah orang lain yang dinilai sedikit beramal saleh.

Tingkatan kedua ini sikap orang-orang munafik.

3  Orang yang melakukan ketaatan karena Allah SWT, tetapi setelah banyak bergaul ia kemudian dihinggapi penyakit amal dan akhirnya berhenti melakukan ketaatan. Orang seperti ini semua ketaatannya gugur karena buruk akhir perjalanan hidupnya ( su’ al-khatimah ).

Yang ketiga ini perilaku orang-orang yang zalim.

4    Orang yang mengerjakan ketaatan sambil membawa kekurangan dan kecacatan, baik dalam dirinya maupun dalam ketaatannya, namun seiring bergulirnya waktu, kekurangan dan kecacatan itu kemudian hilang. Orang semacam ini dinilai sebagai orang yang beramal baik dan amalnya diterima, sebab ia berhasil menghilangkan kekurangan dan kecacatan dari diri dan amalnya. Dengan kata lain, ia berhasil mengakhiri perjalanan hidupnya dengan baik ( husn al-Khatimah ). Kalau yang sebelumnya mengakhiri perjalanan hidupnya dengan buruk, yang ini justru mengakhirinya dengan perbaikan diri dan tobat.

Tingkatan keempat ini bagi kaum muqtashidin (pertengahan).

5   Orang yang mengerjakan amal saleh karena Allah SWT, dan berhenti mengerjakannya juga karena Allah SWT. Ketika beristirahat dari mengerjakan amal saleh, ia tidak mengisi masa istirahatnya itu dengan melakukan keburukan. Dibandingkan empat golongan sebelumnya, yang kelima ini yang paling baik, sebab ketika beramal ia menyaksikan keagungan dan kemuliaan Tuhan Yang Mahamulia.

Tingkatan kelima ini bagi kalangan khusus dari kaum mukmin.

6 Golongan yang lebih tinggi lagi dari golongan kelima, yaitu orang yang mengerjakan amal saleh karena Allah SWT dan senantiasa berada dalam amal saleh bersama-Nya. Kalaupun sesekali berhenti, ia berhenti sebentar saja dan itu pun sambil tetap memelihara kebersamaan dengan-Nya.

Ini tingkatan para muwahhidin (orang-orang yang benar-benar manauhidkan Allah) dan kedudukan para musyahidin (orang-orang yang benar-benar menyaksikan keesaan-Nya).

Tingkatan keenam ini bagi kalangan khusus dari orang-orang yang ikhlas, yaitu para ahli makrifat.

Setiap orang memperoleh bagiannya masing-masing sesuai dengan tingkatan amal yang diperbuatnya.

Yahya ibn Mu’adz r.a bermunajat,
“Tubuhku, hatiku, perilakuku, dan negeriku semuanya tidak luput dari kekurangan. Apakah Engkau menuntutku agar aku sanggup melakukan amal yang luput dari kekurangan di tengah-tengah semua yang tidak luput dari kekurangan itu ? Demi keagungan-Mu, aku tidak sanggup melakukannya kecuali atas keagungan dan pertolongan-Mu, maka tolonglah aku!”

Hal terbaik yang harus dilakukan seorang hamba terhadap amalnya adalah
๐Ÿ”ธtidak berniat selain mengharap keridhaan Allah SWT,
๐Ÿ”ธsemata karena mencintai sifat-sifat-Nya,
๐Ÿ”ธmengagungkan dan memuliakan hak-hak-Nya,
๐Ÿ”ธserta dalam rangka mengendalikan diri untuk tetap melakukan ibadah dan pengabdian kepada-Nya.

Apabila hal ini luput dari agenda amal seorang hamba, Allah Yang Mahaagung lagi Mahamulia pun akan luput darinya ketika ia melakukan amal. Jadilah ia beramal hanya karena mengharapkan pahala yang dijanjikan-Nya bagi orang-orang yang beramal atau hanya karena takut akan ancaman siksa bagi orang-orang yang tidak beramal.

Sebagian ulama berpendapat bahwa beramal karena mengharap pahala (raja’) lebih baik daripada beramal karena takut siksa (khawf).


๐Ÿ

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ

Tuesday, March 1, 2016

Petuah ke-57 : Menghormati para Wali Kekasih Allah


Petuah Singkat SUFI Agung

Petuah harian ke-57

๐Ÿฌ

~Menghormati para Wali Kekasih Allah~

๐ŸŒ™ Syeikh Abu Madyan al-Maghribi r.a berkata:

"Jika kau tak menghormati para wali, kau akan dimurkai makhluk-Nya"

☄Hormatilah para wali dan tunjukkanlah sikap baikmu kepada mereka.
☄Jadilah tanah untuk mereka sehingga dalam dirimu tumbuh aneka kekayaan ruhani yang mereka tanam sehingga rerumputannya tumbuh menghijau di sekelilingmu.

☄Jangan sampai kau menjauhi sikap hormat, karena akan dimurkai dan dijauhkan dari tingkatan orang mulia.

๐ŸŒ™Perhatikanlah firman Allah Ta'ala dalam sebuah hadis qudsi:

"Barang siapa yang memusuhi wali-Ku, kunyatakan perang kepadanya".
(HR al-Bukhari, Ibnu Hibban, dan al-Thabari dalam al-Kabir)

☄Maksudnya, Kuberitahukan kepadanya bahwa Aku akan memeranginya.

☄Lalu siapakah yang mampu berperang melawan Sang Raja Diraja?!
☄Karena itu, apa yang menghalangimu untuk tunduk dan merendah kepada orang yang berada dalam perlindungan Tuhannya, orang yang berlindung di benteng "La ilaha illallah", serta meraih kekayaan "la hawla wa la quwwata illa billah".

☄Wali Allah telah keluar dari daya dan kekuatan mereka menuju daya dan kekuatan Allah.
☄Mereka keluar dari perbuatan, sifat dan wujud mereka menuju perbuatan, sifat dan wujud Allah.
☄Barang siapa yang bersikap buruk, menyakiti dan tidak menghormati para wali Allah, berarti ia bersikap buruk kepada Allah, menyakiti zat yang telah memberinya berbagai karunia.
☄Karena itulah ia layak mendapat murka besar dari Allah Ta'ala serta dijauhkan dari perlindungan-Nya.

☄Jadi, jika kau ingin mencapai tingkatan kekasih, kau harus setia dan menunjukkan adab yang baik.


๐Ÿ“š Syarh al-Hikam al-Ghawtsiyyah Syekh Sayyid Abu Madyan al-Tilmisani al-Maghribi (w. 594 H), karangan Ahmad Ibn Ibrahim Ibn Ilan al-Shiddiqi al-Syafi'i al-Naqsyabandi


๐Ÿ

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ ๐ŸŒณ๐Ÿƒ๐ŸŒด

Inilah Dalilnya : Mengirimkan Pahala Bacaan Alquran


๐Ÿ‚ Dalam kitab Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi diceritakan bahwa Imam Syafi'i berkata:
ู‚ุงู„ ุงู„ุดุงูุนูŠ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡:ูˆูŠุณุชุญุจ ุฃู† ูŠู‚ุฑุฃ ุนู†ุฏู‡ ุดูŠุก ู…ู† ุงู„ู‚ุฑุขู† ูˆุฅู† ุฎุชู…ูˆุง ุงู„ู‚ุฑุขู† ูƒู„ู‡ ูƒุงู† ุญุณู†ุง
Syafi'i RHM berkata,"Dianjurkan di makam seseorang untuk dibacakan sebagaian dari Alquran dan jika mereka mengkhatamkan Alquran secara keseluruhan,maka itu lebih bagus.
Maka bagaimana jika pembacaan Alquran tsb tidak dilakukan sekitar makam?

๐ŸŒด Dalam permasalahan ini terdapat perbedaan pendapat dikalangan 4 madzhab. Meski demikian,TIDAK ADA SATUPUN IMAM MADZHAB YG MENYATAKAN MENGIRIMKAN PAHALA BACAAN ALQURAN SEBAGAI PERBUATAN BID'AH DAN HARAM. Mereka mengkaji dan mencari solusi agar saudara muslim tertolong dg bacaan Alquran. Perbedaan diantara mereka hanya terletak sebatas SAMPAI ATAU TIDAK. Sebab pembacaan Alquran merupakan ranah ijtihad.

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Imam Nawawi dalan kitab Al-Adzkar menyebutkan:

ูˆุงุฎู†ู„ู ุงู„ุนู„ู…ุงุก ููŠ ูˆุตูˆู„ ุซูˆุงุจ ู‚ุฑุงุกุฉ ุงู„ู‚ุฑุขู†،ูุงู„ู…ุดู‡ูˆ ู…ู† ู…ุฐู‡ุจ ุงู„ุดุงูุนูŠ ูˆุฌู…ุงุนุฉ،ุฃู†ู‡ ู„ุงูŠุตู„. ูˆุฐู‡ุจ ุฃุญู…ุฏุจู† ุญู†ุจู„ ูˆุฌู…ุงุนุฉ ู…ู† ุงู„ุนู„ู…ุงุก،ูˆุฌู…ุงุนุฉ ู…ู† ุฃุตุญุงุจ ุงู„ุดุงูุนูŠ،ุฅู„ู‰ ุฃู†ู‡ ูŠุตู„،ูุงู„ุงุฎุชูŠุงุฑ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ุงู„ู‚ุงุฑู‰ุก ุจุนุฏ ูุฑุง ุบู‡: ุงู„ู„ู‡ู… ุฃูˆุตู„ ุซูˆุงุจ ู…ุง ู‚ุฑุฃุชู‡ ุฅู„ู‰ ูู„ุงู†،ูˆุงู„ู„ู‡ ุงุนู„ู…
Para Ulama berbeda pendapat terkait sampainya pahala bacaan Alquran,pendapat yg masyhur dari madzhab Safi'i dan sejumlah ulama Syafi'i adalah tidak sampai. Sedangkan Iman Ahmad bin Hanbal dan sejumlah ulama lainnya dan juga sahabat (ulama) Syafi'i berpendapat bahwa pahalanya sampai. Pendapat yg terpilih adalah agar setelah pembacaan Alquran, dia yg membaca Alquran mengucapkan doa:"Ya Allah sampaikanlah pahala dari apa yg telah kubaca kepada Fulan."Hanya Allah yang Maha Mengetahui.

๐ŸŒพ Perhatikan dengan baik ungkapan Imam Nawawi diatas karena tidak sedikit orang yg mengutip ungkapan beliau dg niat bathil dan tidak mengutipnya dengan lengkap. Dalam menyikapi apa yg telah diungkapkan Imam Nawawi diatas,ada 3 pokok yg harus dijelaskan dan ditegaskan.

1⃣ Pertama,mayoritas Ulama menyatakan sampainya pahala bacaab Alquran untuk yg meninggal dunia.
2⃣ Kedua, Imam Syafii tidak pernah melarang seseorang membaca Alquran dengan niat untuk yg meninggal dunia,beliau hanya menyatakan jika Alquran itu dibacakan tidak dihadapan mayit atau makam maka tidak akan sampai manfaat atau pahalanya. Akan tetapi jika dibacakan di depan mayit atau makam akan sampai dan bermanfaat. Terbukti didalam kesempatan yg lain,beliau selalu menganjurkan membaca Alquran sampai khatam di makam seseorang.
3⃣ Ketiga,para Ulama selalu memilihi pendapat yg bisa diterima semua golongan,keluar dari perbedaan pendapat,mencari titik kesamaan. Itulah yg dilakukan Imam Nawawi. Semua Ulama sepakat bahwa doa seseorang akan sampai dan bermanfaat bagi yg meninggal dunia ,karena itulah Imam Nawawi dan para Ulama lainnya bahkan Ibnu Taimiyyah sekalipun mengajarkan untuk mengirimkan pahala bacaan Alquran atau dzikir melalaui doa. Imam Nawawi mencontohkan bahwa hendaknya setelah selesai pembacaab Alquran,orang yg ingin mengirimkan pahala bacaannya mengucapkan:
ุงู„ู„ู‡ู… ุฃูˆุตู„ ุซูˆุงุจ ู…ุง ู‚ุฑุฃุชู‡ ุฅู„ู‰ ูู„ุงู†
"Ya Allah sampaikan pahala apa yg telah kubaca kepada Fulan."

ูˆุงู„ู„ู‡ ุงุนู„ู…....
Dinukil dari buku "Inilah Dalilnya" oleh Habib Novel Alaydrus.
๐Ÿ“š๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹======๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐ŸŽ‹๐Ÿ“š

Dor! Meletuslah balon azab itu


LGBT… Heran? Gak perlu. Itu sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Tepatnya jaman nabi Luth.

Kenapa bisa terjadi dan apa akibatnya bagi peradaban mungkin lebih enak dipahami sambil ngopi.

Pertama, yang perlu kita kaji dan mungkin penting bahwa azab itu turunnya selalu di tengah kemakmuran, bahasa tepatnya di kemodernan peradaban. Bukan di keterbelakangan peradaban

Kenapa penting untuk dipahami? Karena masih banyak ulama kita memakai kata azab yang diletakkan di waktu dan kondisi yang tidak tepat. Misalnya, ketika Tsunami atau letusan gunung, tiba-tiba banyak da’i langsung memvonis bahwa itu azab Alloh. Padahal itu siklus bencana.

Negara kita, sejak jutaan tahun, sebelum ada penghuni  sudah menjadi tempat bencana. Bahasan geologi dan katastropi menjelaskan bahwa Nusantara adalah tempat lempengan, patahan, tumbukan dan pusat gunung berapi.

Ada atau tidak manusia, tanah negara kita tetap selalu berproses yang  pastinya menimbulkan gempa, Tsunami dan letusan.
Tiga hal ini ( gempa, Tsunami dan meletusnya gunung ) adalah metode keseimbangan sunatullah agar bumi tetap subur, bersih udara dan air. Dan efek dari itu ya kita sendiri yang menikmati. 

Ketiganya bisa diprediksi dan ditanggulangi dengan mitigasi siaga bencana.

Jadi, mari belajar membedakan mana bencana alam, mana azab. Bencana alam adalah siklus hidup bumi. Sedang azab adalah ulah manusia. Datangnya azab juga tak bisa diprediksi. Sebenarnya sih bisa diprediksi. Tetapi karena nafsu manusia sudah meninggi, maka sistem peringatan-peringatan azab itu menjadi abai.

Balik lagi, azab kaum  Luth terjadi di puncak kemakmuran. Kenapa begitu? Quran sendiri sudah menjelaskan bahwa kemakmuran sering membuat orang lalai, sedang keterhimpitan dan keterbelakangan malah membuat orang merintih pada Tuhannya.

Dengan kemakmuran orang merasa bahwa apa yang dinikmati adalah hasil jerih payahnya, bukan karunia Alloh. Dampak anggapan cara berfikir ini, manusia akan berbuat yang paling disukai, pastinya pada titik puncaknya akan menjadi penumpukan-penumpukan perlawanan pada sunatullah.

Nah, ketika “wadah” tumpukan pelanggaran sunatullah ini tak kuat menampung, meletuslah wadah itu.

Meletus balon hijau, dor! Hatiku sangat kacau. Letusan azab itu terjadi tiba2. Persis seperti anak kecil yang girang meniup balon tanpa peduli akibat berlebihannya. Padahal orang2 tua sudah mengingatkan. Seperti itulah azab. Seakan cicilan tiupan2 perlawanan sunatullah itu tak berdampak. Padahal  saat titik klimaks wadah itu tak kuat menahan, hmmm…tak ada yang siap. Karena datangnya sangat tiba-tiba.

Ah….intronya terlalu panjang. Mari kita rinci azab Luth secara teknis.

LGBT itu terjadi karena kejenuhan, kebosanan dan ketakutan. Jenuh dan bosan karena tak punya tujuan akhirat. Lha kalau dunia sudah terengkuh semua, terus ngapain ya? Akhirnya bingung sendiri karena gak ada tujuan. Padahal usia masih panjang.

Ketakutan juga karena ketiadaan sistem keyakinan. Karena tak adanya keyakinan mengarungi sunatullah hidup, akhirnya cari cara aman dan nyaman yang aneh-aneh.
Teknis detailnya lagi, LGBT itu terjadi karena komplikasi antara kejenuhan pengumbaran sex dan ketakutan “sakit hati” dengan lawan jenis.

Kalau sudah bolak-balik free sex dengan mudah, maka  secara sunatullah seseorang akan bosan dengan lawan jenis. Dicobalah dengan yang sejenis. Kalau bolak-balik sakit hati dengan lawan jenis, maka muncullah ketakutan dengan lawan jenis dan cari aman bahagia dengan sesama jenis.

Apa akibatnya?

Manusia diciptakan berpasang-pasangan. Ketika kita melakukan LGBT, maka kita sedang melakukan sesuatu yang tidak visioner, tidak memaknai khalifah fil ardh. Yang tidak visioner berarti kehancuran.

Yang perlu kita ingat, pikiran manusia bekerja dengan energi listrik dan frekwensi. Ketika  manusia tidak menjalankan misi sunatullah, maka ia sedang melakukan deviasi energi dan frekwensi . Akan menjadi kekacauan medan magnet dan gelombang pikiran.

Bayangkan bila penyimpangan  ini dilakukan dalam skala besar. Baik secara besar kualitatif personal maupun komunal. Maka di ruang atmosfer ini akan terbentuk energi baru yang tidak cocok dengan energi hidup bumi.

Energi itu akan mengacaukan sistem kerja peradaban yang sudah susah-susah dibangun oleh kaum ulama, alias kaum berilmu. Secara teknisnya disebut RFI, Radio Frequency interference atau EMI electro Magnet Interference.

Kerja pikiran berjamaah penganut LGBT ini akan bertahap mengintervensi kerja tehnologi yang suatu saat,,, Dor! Meletuslah balon azab itu.

Simulasi sederhana, bayangkan bila segala penjuru dunia saat ini yang frekwensi kerja listriknya antar 50-60Hz tiba2 kena interferensi gelombang mendadak yang menyimpangkan  frekwensi tersebut. Voltase ada, tapi frekwensi berubah.

Akibatnya, seluruh listrik mati. Genset pun tak bisa bekerja. Hanya ada voltase tapi frekwensi tersebut sudah dilock. Artinya, samasaja tak ada energi listrik samasekali.
Lampu mati, segala yang berhubungan dengan kerja motor langsung mati. Mobil, kereta api, mesin pabrik, komputer, HP,GPS, Satelit, trasnreciever BTS, pompa air  bendungan, reaktor nuklir dll semuanya kompak mati mendadak dalam jam, waktu dan detik yang sama. Bagaimana hancurnya transportasi ✈๐Ÿš€๐ŸŽก๐Ÿญ๐Ÿ—ผ๐Ÿš‚๐Ÿš๐ŸšŠ๐Ÿš†๐Ÿš„dan data komunikasi ๐Ÿ“€๐Ÿ’ฟ๐Ÿ’พ๐Ÿ“ก๐Ÿ“ž๐Ÿ“Ÿ๐Ÿ“ ☎๐Ÿ“ฑ hanya butuh satu kedipan mata.

Kemudian tumpukan voltase ini  yang tak bisa bekerja ini menjadi kekuatan bersama seluruh muka bumi, yang kemudian mengundang petir dari langit. Persis kalau kita nyalain televisi waktu hujan. Tapi ini terjadi di seluruh bumi, jauuuuh lebih dahsyat.

Diam, pejamkan mata dan bayangkan sejenak. Blaarrrr!!!!⚡⚡⚡⚡ Detik itu juga kita semua wassalam tersambar petir wis….

Jadi, petir yang menyambar suatu kaum seperti yang dijelaskan Quran itu samasekali bukan tinjauan mitos, legenda atau klenik. Tapi benar-benar tinjauan fisika murni yang luput dari analisa kita.

Ini hanya tulisan singkat dan sangat mengandung be’e lho yo. Lebih baik urusan gini dikonfirm ilmuwan fisika langsung aja.

Kalau buat kita sih sederhana kok,  sering2 tafakur istighfar. Karena itu adalah jalan menetralisir  pengaruh EMI & RFI energi LGBT.

Perkara orang bilang LGBT itu HAM, ya dimaafkan aja. Kalau perlu dikuliahkan ke Massachusett๐Ÿ˜‚ biar sedikit melek tehnologi. Agar membahas prilaku manusia gak cuma mandeg bahasan hak atau tinjauan sosio-psikologi aja.

Apabila Malaikat Harut Dan Marut Diberikan Sifat Manusia Dan Ditarik Sifat Malaikatnya


" Daripada Tafsir Ibnu Kathir, Riwayat Sohih, Riwayat Al Imam Ahmad bahawasanya, setelah Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ Berfirman kepada Malaikat Nya, Sesungguhnya Aku menciptakan manusia di atas muka bumi ini sebagai Khalifah. Malaikat berkata, Ya Allah kenapa nak menciptakan satu lagi makhluk sedangkan kami sentiasa Bertahmid dan Bertasbih kepada Mu, tidak perlu Ya Allah, adakah kau nak menciptakan seorang yang boleh merosakkan bumi dunia?

Firman Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰, Sesungguhnya aku tau apa yang kamu tidak tau. Kata Malaikat, Ya Allah tidak perlu menciptakan sesiapa, kita sudah sentiasa beribadah kepada kau, ambillah pengajaran daripada apa yang sudah berlaku. Malaikat Allah nak menegur Allah kerana sebelum ini Jin sudah merosakkan bumi.

Kemudian Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ Berfirman, Sesungguhnya Aku tau apa yang kamu tidak tahu. Tidak perlu Ya Allah. Lalu Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ Berfirman kepada Malaikat Nya, Pilih lah dua daripada kalangan kamu semua, berikan dua malaikat kepada Aku. Kemudian mereka memilih Malaikat Harut dan Marut.

Setelah itu Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ mengambil daripada Harut dan Marut sifat Malaikatnya dan memberikan kepada mereka dan menciptakan di dalam diri mereka sifat manusia. Kemudian Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ Perintahkan mereka untuk turun ke bumi. Lalu Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ menguji mereka dengan satu ujian yang sangat berat .

Ujian mereka Harut dan Marut sangat berat apabila Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ menjadikan Zuhro yakni satu bintang dari langit itu kepada makhluk yang cantik, perempuan yang sangat cantik. Kemudian Zuhro ini bertemu dengan Harut dan Marut. Sifat Malaikat yang ada pada mereka berdua sudah ditarik Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ .

Apabila mereka melihat Zuhro ini, mereka mahukan dirinya kerana sangat cantik. Kemudian Zuhro itu berkata, Tidak boleh, sehingga kamu melakukan satu perkara. Apakah perkara itu ? Syiriklah kepada Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ , buatlah satu perkara yang menjadikan kamu musyrik kepada Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰. Mereka kata, tidak boleh. Zuhro pun pergi tinggalkan mereka.

Kemudian esoknya mereka bertemu lagi, tapi kali ini Zuhro membawa bayi bersamanya. kecantikan Zuhro MashaAllah sehingga mereka minta perkara yang sama daripada Zuhro. Bila sifat Malaikat sudah takda, maka syahwat dan nafsulah yang ada di dalam diri mereka. Zuhro pun berkata, Saya tidak akan beri apa yang kamu minta sehingga kamu buat apa yang saya minta. Nak kami buat apa? Bunuhlah bayi ini. Mereka pun kata, tidak boleh, barangsiapa yang bunuh seseorang seakan-akan dia membunuh semua manusia,haram. Zuhro pun pergi.

Kali ketiga, esoknya mereka bertemu lagi. Harut dan Marut masih meminta perkara yang sama daripada Zuhro. Zuhro pun berkata, tidak boleh sehingga kamu berdua minum khamar (arak) ini. Mereka pun berkata, ini tidak ada masalah, kita boleh minum khamar ini kemudian bertaubat kepada Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰.

Setelah mereka minum, Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ berikan kepada mereka dua pilihan yakni mahu Azab Dunia atau Azab di Akhirat. Mereka pilih Azab Dunia. Maka Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ kekalkan mereka dengan sifat manusia dan kekalkan mereka di atas muka bumi ini sehingga hari Akhirah.

Ada seorang bertanya, bagaimana mereka boleh jadi seperti ini, sedangkan mereka ini Malaikat Allah, yang dijaga oleh Allah? Al Imam Ibnu Hajar berkata, inilah Kuasa Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ .

Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ nak menerangkan bagaimana keadaan seseorang kalau dia berada di atas muka bumi dunia ini dan bagaimana keadaan seseorang itu yang tidak ikut apa yang Allah suruh dan tidak tahan dengan ujian daripada Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰. Inilah ujian buat Harut dan Marut yang akan kekal di atas bumi sehingga hari Akhirah. Mereka berada di Babil, satu tempat yang tidak ada sesiapa boleh berjumpa dengan mereka."

- Murobbi Ad Da'ie IlaAllah Sheikh Abdullah Bin Muhammad Bin Salim Al Jahaf ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ -

HumOr Hikmah : KELAKAR POLITIK ALA GUS MIEK & GUS DUR


Dialog ini terjadi ketika pemerintahan/rezim Orde Baru

-Gus Dur : “Wah.., gimana Gus, ini pemerintah kok makin seenaknya saja?“
-Gus Miek : “Sae niku (bagus itu) !”
-Gus Dur : “Politik, ekonomi makin ‘morat-marit’(amburadul)”
-Gus Miek : “Sae, …sae (bagus, …bagus) !”
-Gus Dur : “KKN makin merajalela !”
-Gus Miek : “Niku ‘nggih tasi’ sae (itu juga masih bagus) !”
-Gus Dur : “Lho, pripun toh (gimana sih) Gus ?”
-Gus Miek : “Lha ‘nggih toh Gus, ingkang mboten sae niku NAMUNG KALEH (Lha iya khan Gus, yang tidak bagus itu HANYA DUA) !”
-Gus Dur : “Nopo niku Gus (apa itu Gus) ?”
-Gus Miek : “KULO kalehan ‘NJENENGAN ! Iso’e mung ngomongne wong tho’ (SAYA sama SAMPEYAN ! Bisanya cuma ‘ngomongin’ orang saja) he... he... he...”
-Gus Dur : “Astaghfirullaah ... ‘nggih-nggih Gus ! He... he... he...”
Ini menunjukkan sikapTa’zhim dan Tawaddlu’ beliau berdua dengan cara menertawakan kekurangan diri sendiri, lebih berhati-hati serta mawas diri

Pahala Melimpah bagi Muslimah yg tinggal dirumah



Diantara perintah Allah kepada Muslimah adalah perintah untuk tinggal dan menetap di rumah-rumah mereka. Sebuah perintah yang banyak mengandung hikmah dan maslahat. Tidak hanya bagi wanita itu sendiri, namun juga mengandung kemaslahatan bagi umat.

Perintah dari Dzat Yang Maha Hikmah

Wahai saudariku muslimah, renungkanlah firman dari Rabbmu berikut ini. Rabb yang telah menciptakanmu, yang paling tahu tentang kemaslahatan bagimu. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :

“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab: 33).

bahwa makna dari ayat {ูˆَู‚َุฑْู†َ ูِูŠ ุจُูŠُูˆุชِูƒُู†َّ} yaitu menetaplah kalian di rumah kalian sebab hal itu lebih selamat dan lebih memelihara diri kalian. Sedangkan makna ayat { ูˆَู„ุง ุชَุจَุฑَّุฌْู†َ ุชَุจَุฑُّุฌَ ุงู„ْุฌَุงู‡ِู„ِูŠَّุฉِ ุงู„ุฃูˆู„َู‰ }  yaitu  janganlah banyak keluar dengan bersolek atau memakai parfum sebagaimana kebiasaan orang-orang  jahiliyah sebelum Islam yang tidak memiliki ilmu dan agama. Perintah tersebut bertujuan untuk mencegah munculnya kejahatan dan sebab-sebabnya. (Lihat  Tafsir surat Al Ahzab 33).

Imam Ibnu Katsir rahimahullah  menjelaskan bahwa makna ayat di atas artinya tetaplah di rumah-rumah kalian dan janganlah keluar tanpa ada kebutuhan. Termasuk kebutuhan syar’i yang membolehkan wanita keluar rumah adalah untuk shalat di masjid dengan syarat-syarat tertentu, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :‘Janganlah kalian melarang istri-istri dan anak-anak kalian dari masjid Allah. Namun, hendaklah mereka keluar dalam keadaan berjilbab.’ Dan dalam riwayat lain disebutkan : ‘Dan rumah mereka adalah lebih baik bagi mereka.” (TafsirAl Qur’an Al Adzim tafsir surat Al Ahzab ayat 33)

Yang perlu dipahami bahwa perintah dalam ayat di atas tidak hanya terbatas pada istri-istri nabi saja, tetapi juga berlaku untuk seluruh kaum wanita muslimah. Imam Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan : “Semua ini merupakan adab dan tata krama yang Allah Ta’ala perintahkan kepada para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun kaum wanita umat ini seluruhnya sama juga dengan mereka dalam hukum masalah ini.” (Tafsir Al Qur’an Al Adzim surat Al Ahzab 33).

Saudariku muslimah, perhatikanlah. Perintah untuk tinggal di dalam rumah ini datang dari Dzat Yang Maha Memiliki Hikmah, Dzat yang lebih tahu tentang perkara yang memberikan maslahat bagi hamba-hamba-Nya. Ketika Dia menetapkan wanita harus berdiam dan tinggal di rumahnya, Dia sama sekali tidak berbuat zalim kepada wanita, bahkan ketetapan-Nya itu sebagai tanda akan kasih sayang-Nya kepada para hamba-Nya.

Tanggung Jawab Terbesar bagi Wanita adalah Rumah Tangganya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Pemimpin negara adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin bagi anggota keluarga suaminya serta anak-anaknya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari 893 dan Muslim 1829).

Yang dimaksud dengan  (ุฑَุงุนٍ ) adalah seseorang yang dikenai tanggung jawab untuk menjaga sesuatu perbuatan, dan diberi amanah atas perbuatan tersebut, serta diperintahkan untuk melakukannya secara adil . Seorang istri merupakan pemimpin yang menjaga  di rumah suaminya dan akan ditanya tentang penjagaanya. Maka wajib baginya untuk mengurusi rumah dengan baik, Tidak boleh melampaui batas dalam apa yang tidak sepantasnya. Istri juga memiliki tanggung jawab terhadap anak-anaknya dalam mengurus dan memperbaiki urusan mereka, Setiap wanita akan ditanya tentang semua itu.
Dengan demikian, tugas seorang istri selaku pendamping suami dan ibu bagi anak-anaknya adalah memegang amanah sebagai pengatur urusan dalam rumah suaminya serta anak-anaknya. Dia kelak akan ditanya tentang kewajibannya tersebut. Inilah peran penting seorang wanita, sebagai pengatur rumah tangganya. Wanita sudah memiliki amanah dan tugas tersendiri yang harus dipikulnya dengan sebaik-baiknya. Yang menetapkan amanah dan tugas tersebut adalah manusia yang paling mulia, paling berilmu, dan paling bertakwa kepada Allah, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tidaklah menetapkan syariat dari hawa nafsunya, semuanya adalah wahyu yang Allah wahyukan kepada beliau.

Tinggal di Rumah adalah Fitrah Muslimah

Islam adalah agama yang adil. Allah menciptakan bentuk fisik dan tabiat wanita berbeda dengan pria. Kaum pria diberikan kelebihan oleh Allah Ta’ala baik fisik maupun mental dibandingkan kaum wanita sehingga pantas kaum pria sebagai pemimpin atas kaum wanita. Allah Ta’ala berfirman:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)” (QS. An Nisa’: 34)

Pada asalnya, kewajiban mencari nafkah bagi keluarga merupakan tanggung jawab kaum lelaki. Islam menetapkan masing-masing dari suami dan istri memiliki kewajiban yang khusus agar keduanya menjalankan perannya masing-masing  sehingga sempurnalah bangunan masyarakat di dalam dan di luar rumah. Suami berkewajiban mencari nafkah dan penghasilan sedangkan istri berkewajiban mendidik anak-anaknya, memberikan kasih sayang, menyusui dan mengasuh mereka, serta tugas-tugas lain yang sesuai baginya seperti mengajar anak-anak perempuan, mengurusi sekolah mereka, dan mengobati mereka serta pekerjaan lain yang khusus bagi kaum wanita. Bila wanita sampai meninggalkan kewajiban dalam rumahnya, berarti ia telah menyia-nyiakan rumah serta para penghuninya. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan dalam keluarga baik secara hakiki maupun maknawi.

Para wanita muslimah hendaknya jangan tertipu dengan teriakan orang-orang yang menggembar-gemborkan isu kesetaraan gender sehingga timbul rasa minder terhadap wanita-wanita karir dan merasa rendah diri dengan menganggur di rumah. Padahal banyak pekerjaan mulia yang bisa dilakukan di rumah.  Di rumah ada suami yang harus dilayani dan ditaati. Ada juga  anak-anak yang harus ditarbiyah dengan baik. Ada harta suami yang harus diatur dan dijaga sebaik-baiknya. Ada pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang butuh penanganan dan pengaturan. Semua ini pekerjaan yang mulia dan berpahala di sisi Allah Ta’ala. Para wanita muslimah harus ingat bahwa kelak  pada hari kiamat mereka akan ditanya tentang amanah tersebut yang dibebankan kepadanya.

Namun demikian, jika dalam kondisi tertentu menuntut wanita untuk mencari nafkah, diperbolehkan baginya keluar rumah untuk bekerja, namun harus memperhatikan adab-adab keluar rumah sehingga tetap terjaga kemuliaan serta kesucian harga dirinya.

Mendidik Generasi Shalih dan Shalihah

Tugas besar seorang wanita yang juga penting adalah mendidik anak-anak. Minimnya perhatian dan kelembutan seorang ibu yang tersita waktunya untuk aktifitas di luar rumah, sangat berpengaruh besar pada perkembangan jiwa dan pendidkan mereka. Terlebih jika keperluan anak dan suaminya justru diserahkan kepada pembantu. Jika demikian, lalu bagaimanakah tanggung jawab wanita untuk menjadikan rumah sebagai madrasah bagi anak-anak mereka?

Sebagian orang juga mendengung-dengungkan bahwa wanita jangan dikungkung dalam rumahnya, karena membiarkan wanita berada di dalam rumah berarti membuang separuh dari potensi sumber daya manusia. Biarkan wanita berperan dalam masyarakatnya, keluar rumah bekerja sama dengan para lelaki untuk membangun negerinya dalam berbagai bidang kehidupan. Demikian ucapan yang mereka lontarkan.

Ketahuilah saudariku, Islam agama yang datang untuk kemaslahatan umat justru memberi pekerjaan yang mulia kepada wanita muslimah. Mereka  di antaranya diberi tanggung jawab untuk mendidik anak-anak mereka. Sebuah tanggung jawab yang tidak ringan, sumbangsih yang besar bagi perbaikan umat. Betapa banyak generasi shalih dan shalihah muncul dari tarbiyah yang dilakukan oleh para wanita. Melalui tarbiyah yang baik mereka mencetak generasi umat Islam yang shalih dan shalilah. Hal itu bisa terwujud jika mereka langsung terjun untuk mendidik anak-anak mereka. Namun kita saksikan pula, betapa banyak anak-anak yang berakhlak bejat yang tidak pernah mendapat pendidikan di rumahnya. Hal itu disebabkan orang tua tidak mendidik mereka secara langsung. Peran orangtua yang dominan dalam mendidik anak berada di pundak para wanita, karena laki laki mempunyai tugas lain yaitu untuk mencari nafkah.  Dengan demikian, pendidikan di rumah  merupakan salah satu tanggung  jawab yang besar bagi seorang muslimah.

Peran Besar Wanita Walaupun Tetap Tinggal di Rumahnya

Dengan tetap tinggal di rumah , bukan berarti wanita tidak bisa ikut andil dalam perbaikan umat. Posisi wanita sebagai sang istri atau ibu rumah tangga memilki arti yang sangat penting bagi perbaikan masyarakatnya. bahwa perbaikan masyarakat dapat dilakukan dengan dua cara:

Pertama: Perbaikan secara dhahir. Hal ini bisa di lakukan di pasar-pasar, di masjid-masjid dan selainnya dari perkara-perkara yang nampak.  Ini didominasi oleh kaum laki-laki karena merekalah yang bisa keluar untuk melakukannya.

Kedua: Perbaikan masyarakat yang dilakukan dari dalam rumah. Hal ini dilakukan di dalam rumah dan merupakan tugas kaum wanita. Karena merekalah yang sangat berperan sebagai pengatur dalam rumahnya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

“Tetaplah kalian tinggal di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah bertabarruj (berpenampilan) sebagaimana penampilannya orang-orang jahiliyah yang pertama.” (Al Ahzab: 33)

Oleh karena itu  peran dalam  perbaikan masyarakat separuhnya atau bahkan mayoritasnya tergantung kepada wanita. Hal ini disebabkan dua alasan:

1. Jumlah kaum wanita sama dengan laki-laki, bahkan lebih banyak kaum wanita.  Keturunan Adam mayoritasnya adalah wanita sebagamana hal ini ditunjukkan oleh As Sunnah An Nabawiyah. Akan tetapi hal ini tentunya berbeda antara satu negeri dengan negeri lain, satu jaman dengan jaman lain. Terkadang di suatu negeri jumlah kaum wanita lebih dominan dari pada jumlah lelaki atau sebaliknya.  Intinya, wanita memiliki peran yang sangat besar dalam perbaikan masyarakat.

2. Tumbuh dan berkembangnya satu generasi pada awalnya berada dibawah asuhan wanita. Sehingga sangat jelaslah peran wanita dalam perbaikan masyarakat.

Ibadah Wanita di Dalam Rumah

Dengan berdiam di rumah, bukan berarti wanita tidak  bisa melaksanakan aktifitas ibadah. Banyak ibadah yang bisa dilakukan di rumah seperti shalat, puasa, membaca Al Qur’an, berdizkir, dan ibadah-ibadah lainnya. Bahkan Sebaik-baik shalat bagi wanita adalah di rumahnya. Dari Ummu Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ุฎَูŠْุฑُ ู…َุณَุงุฌِุฏِ ุงู„ู†ِّุณَุงุกِ ู‚َุนْุฑُ ุจُูŠُูˆุชِู‡ِู†َّ

“Sebaik-baik masjid bagi para wanita adalah diam di rumah-rumah mereka.” (HR. Ahmad 6/297. hadits hasan).

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Shalat seorang wanita di rumahnya lebih utama baginya daripada shalatnya di pintu-pintu rumahnya, dan shalat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di bagian lain di rumahnya” (HR. Abu Dawud 570. hadits shahih).

Shalat wanita di rumah adalah pengamalan dari perintah Allah agar wanita diam di rumah. Namun demikian, jika wanita ingin melaksanakan shalat berjamaah di masjid selama memperhatikan aturan seperti menutupi aurat dan tidak memakai harum-haruman, maka janganlah dilarang. Dari Salim bin Abdullah bin Umar bahwasanya Abdullah bin ‘Umar berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Janganlah kalian menghalangi istri-istri kalian untuk ke masjid. Jika mereka meminta izin pada kalian maka izinkanlah dia” (HR. Muslim 442).

Bahkan dengan tetap tinggal di rumahnya, wanita bisa mendapatkan pahala yang banyak Aktifitas hariannya di dalam rumah bisa bernilai pahala. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia mengatakan :

“Seorang wanita datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata : “Wahai Rasulullah, laki-laki memiliki keutamaan dan mereka juga berjihad di jalan Allah. Apakah bagi kami kaum wanita bisa mendapatkan amalan orang yang jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda : “ Brangsiapa di antara kalian yang tinggal di rumahnya  maka dia mendapatkan pahala mujahid di jalan Allah.”

Adab Keluar Rumah bagi Muslimah

Saudariku muslimah, walaupun syariat menetapkan engkau harus tinggal di rumah, namun bila ada kebutuhan, dibolehkan bagi wanita untuk keluar rumah dengan memperhatikan adab-adab berikut ini:

Pertama. Memakai hijab syar’i yang menutup aurat.

Allah Ta’ala berfirman:

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan putri-putrimu serta wanita-wanitanya kaum mukminin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka di atas tubuh mereka. Yang demikian itu lebih pantas bagi mereka untuk dikenali (sebagai wanita merdeka dan wanita baik-baik) sehingga mereka tidak diganggu” (Al Ahzab: 59)

Kedua. Jangan memakai wangi-wangian.

Dilarang memakai wewangian ketika keluar rumah. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Wanita mana saja yang memakai wewangian, maka janganlah dia menghadiri shalat Isya’ bersama kami” (HR. Muslim 444).

Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melewati sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang wanita pezina” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad.)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Setiap mata itu berzina. Bila seorang wanita memakai wewangian kemudian ia melewati kumpulan laki-laki laki-laki (yang bukan mahramnya) maka wanita itu begini dan begitu.” (HR. Tirmidzi  2937)

“Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian, kemudian ia melewati satu kaum agar mereka mencium wanginya, maka wanita itu pezina.” (HR Ahmad 4/414)

Ketiga. Berjalan dengan sopan

Ketika berjalan, tidak dengan menggesek-gesekkan sandal/sepatu dengan sengaja dan jangan pula menghentak-hentakkan kaki agar terdengar suara gelang kaki, karena Allah Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah mereka (para wanita) memukulkan kaki-kaki mereka ketika berjalan agar diketahui apa yang disembunyikan dari perhiasan mereka.” (An Nur: 31)

Jangan pula engkau berlenggak lenggok ketika berjalan sehingga mengundang pandangan lelaki karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan:

“Wanita itu aurat maka bila ia keluar rumah syaitan menyambutnya.” (HR. Tirmidzi 1183)

Keempat. Hendaklah keluar rumah dengan seizin suami.

Apabila telah menikah, wanita harus minta izin kepada suami ketika keluar rumah , termasuk ketika pergi ke masjid. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Apabila istri salah seorang dari kalian minta izin ke masjid maka janganlah ia melarangnya.” (HR. Bukhari 873 dan Muslim 442)

Kelima. Jika bepergian jauh harus bersama mahram.

Bila jarak perjalanan yang ditempuh adalah jarak safar maka wanita harus didampingi mahram karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak boleh seorang wanita safar kecuali bersama mahramnya.” (HR. Muslim 1341)

Keenam. Menjaga pandangan dan merendahkan suara

Hendaklah pandangan mata, jangan mengarahkan pandangan ke kiri dan ke kanan kecuali bila ada kebutuhan, karena Allah Ta’ala berfirman:

“Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminat: Hendaklah mereka menundukkan pandangan-pandangan mereka…” (An Nur: 31)

Apabila berjalan bersama sesama wanita sementara di sana ada lelaki, hendaklah jangan berbicara yang mengundang fitnah.  Demikianlah yang Allah Ta’ala perintahkan dalam firman-Nya:

“Maka janganlah kalian melembut-lembutkan suara ketika berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al Ahzab: 32)

Saudariku muslimah, demikianlah beberapa adab Islami yang sepatutnya diperhatikan saat keluar dari rumah. Sungguh kemuliaan akan diraih bila senantiasa berpegang dengan adab yang diajarkan agama Islam. Sebaliknya kehinaan akan terjadi ketika ajaran agama telah jauh ditinggalkan.

Penutup

Wahai saudariku muslimah, renungkanlah! Betapa banyak pahala yang melimpah meskipun kalian tetap tinggal di rumah. Betapa banyak pula tugas-tugas mulia yang bisa dilakukan di dalam rumah. Melaksanakan ibadah di rumah, mengurus rumah tangga, mendidik anak menjadi genarasi shalihah, dan kegiatan lain yang bernilai pahala. Tidak ada profesi yang lebih mulia bagi wanita selain tinggal di rumahnya untuk menjadi ibu rumah tangga.

Wallahu a’lam.

ADA ANAK GADIS BERTANYA PADA IBUNYA YANG CANTIX...

 

“Ibu..,
ibu selalu terlihat cantik.
Aku ingin seperti ibu, beritahulah aku caranya.”

Dengan tatapan lembut & senyum haru, sang ibu menjawab:

“Untuk bibir yang menarik,
ucapkanlah perkataan yang baik”

“Untuk pipi yang lesung,
tebarkanlah senyum ikhlas kepada siapapun…”

“Untuk mata yang indah menawan,
lihatlah selalu kebaikan orang lain…”

“Untuk tubuh yang langsing,
sisihkanlah makanan untuk fakir miskin…”

“Untuk jemari tangan yang lentik menawan, hitunglah kebajikan yang telah diperbuat orang kepadamu…”

“Untuk wajah putih bercahaya,
bersihkanlah kekotoran batin…”

Anakku..
Janganlah sombong akan kecantikan fisik karena itu akan pudar oleh waktu.

Kecantikan perilaku tidak akan pudar walau oleh kematian..

Jika kamu BENAR,
maka kamu tidak perlu marah.

Jika kamu SALAH,
maka kamu wajib minta maaf.

Kesabaran dengan keluarga
adalah KASIH.

Kesabaran dengan orang lain
adalah HORMAT.

Kesabaran dengan diri sendiri
adalah KEYAKINAN.

Kesabaran dengan ALLAH
adalah IMAN.

Jangan terlalu mengingat masa lalu,
karena hal itu akan membawa AIR MATA.

Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena hal itu akan membawa KETAKUTAN.

Jalankan saat ini dengan senyuman,
karena hal itu akan membawa KECERIAAN!

Setiap ujian dalam hidup ini
bisa membuat kamu pedih atau lebih baik.

Setiap masalah yang timbul
bisa menguatkan atau menghancurkan.

Pilihan ada padamu,
apakah kamu akan memilih menjadi korban atau pemenang.

Carilah hati yang indah
dan bukan wajah yang cantik.

Hal-hal yang indah tidak selalu baik,
tapi hal-hal yang baik akan selalu indah...

Monday, February 29, 2016

Petuah ke-56 : Perlakukanlah manusia dengan benar dan layak


Petuah Singkat SUFI Agung

Petuah harian ke-56

๐Ÿฌ

~Perlakukanlah manusia dengan benar dan layak~

Syeikh Abu Madyan al-Maghribi r.a berkata:

"Perlakukanlah manusia dengan benar dan layak.
Terimalah nasihat meskipun dari orang yang lebih rendah darimu, pasti kau raih kedudukan mulia."

⛱ Meskipun orang lain tidak bergaul dan memperlakukanmu dengan baik, pergaulilah semua orang dengan baik dan layak.
⛱ Penuhi hak-hak mereka meskipun hak-hakmu tidak mereka penuhi.
⛱ Balas keburukan mereka dengan kebaikan.
⛱ Sambunglah silaturahim dengan orang yang memutuskannya darimu.
⛱ Bantulah orang yang pelit kepadamu.
⛱ Maafkan orang yang berbuat zalim kepadamu.
⛱ Dengan semua itu, niscaya kau raih kedudukan mulia.
⛱ Terimalah nasihat dari semua orang meskipun ia lebih rendah darimu.
⛱ Ambillah hikmah dari siapa pun, karena hikmah adalah harta milik mukmin yang hilang. Siapa pun yang menemukannya kembali, ia bisa langsung mengambilnya.
⛱ Jika kau mampu bersikap seperti itu, berarti kau seorang yang tawaduk.

Al-Fudhail r.a berkata,

"Tawaduk adalah menerima kebenaran dari siapa pun."

⛱ Orang yang tawaduk akan menjadi orang yang mulia dan bermanfaat bagi sesama.
⛱ Jika kau tawaduk, semua orang -muda maupun tua- akan mendengarmu.
⛱ Dan ketika kau tergoda memasuki wilayah atau perbuatan yang terlarang, pasti ada yang merintangi dan menghalangimu.


๐Ÿ“š Syarh al-Hikam al-Ghawtsiyyah Syekh Sayyid Abu Madyan al-Tilmisani al-Maghribi (w. 594 H), karangan Ahmad Ibn Ibrahim Ibn Ilan al-Shiddiqi al-Syafi'i al-Naqsyabandi


๐Ÿ

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ ๐ŸŒณ๐Ÿƒ๐ŸŒด

TEMPAT RUH DI DALAM BADAN


Menurut Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani tempat tempat Ruh Ruh diatas didalam Jasad manusia adalah seperti berikut :-

a. Ruh Jasmani Letaknya antara kulit dan daging

b. Ruh Ruhani Didalam jantung manusia itu

c. Ruh Sultani Di Baitillah Mukmin yaitu satu bahagian khusus
di-jantung manusia itu

d. Ruh Al-Qudsi Didalam RASA

RUH RUH yang merupakan Balutan Balutannya itulah yang dirujuk sebagai DIRI BATIN MANUSIA itu dan RUH AL-QUDSI itu pula dirujuk sebagai DIRI SEBENAR atau DIRI HAKIKI MANUSIA itu yang oleh Allah dirujuknya sebagai RAHSIA dan RAHSIAnya adalah ALLAH sendiri.

Maka inilah yang dirujuk oleh Allah didalam Al-Quran :-

Jika mereka bertanya tentang AKU Ya Muhammad maka katakanlah Aku DEKAT dan menyahut seruan orang yang memanggil Aku.

DIRI inilah yang diperintah oleh Allah untuk dikenali oleh manusia itu melalui Hadith :-

Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu

Yang demikian jika manusia itu dapat mengenal DIRI ini maka kenal ia akan Tuhannya Allah SWT. Maka sudahlah ianya menunaikan Perintah Allah.

BUKAN SEPERTI KU YANG SELALU MEMBANGKANG SEMUA YANG TELAH ALLAH PERINTAHKAN KEPADA NABI MUHAMMAD.... :) 

ITULAH AKU BUKAN SAUDARAKU
KALAU SAUDARAKU SUDAH TENTU
HAMBA ALLAH YANG AMAT TAAT KEPADA PERINTAH ALLAH DAN JUGAK PALING BISA MENJAUHI LARANGAN YANG ALLAH ANJURKAN KEPADA NABI MUHAMMAD :)

Manaqib Sulthonul Auliya Syeikh Abu Hasan al-Syadzily QS (20) : Pendiri Thoriqoh Syadziliyyah


๐ŸŒ™CAHAYA KEMULIAAN
(Manaqib Sulthonul Auliya
Syeikh Abu Hasan al-Syadzily QS)

Allamah Syeikh Dalhar
Watu Congol, Muntilan
Magelang, Jateng

⚓⚓⚓


~Pendiri Thoriqoh Syadziliyyah~

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily QS dilahirkan di desa bernama “Syadzillah” yaitu sebuah desa di  Ghimarah, Maroko, Afrika bagian ujung barat, pada tahun 593 H.

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a ketika sampai pada usia enam tahun, beliau pergi ke negara Tunisia. Ketika sampai disana, daerah tersebut sedang dalam keadaan paceklik (kesulitan makanan), hampir di setiap jalan banyak dijumpai orang yang sakit dikarenakan mereka dalam keadaan kelaparan.

⛵Karena didorong oleh kebaikan akhlak dan sifat kedermawanannya, beliau berkata, “Seandainya aku mempunyai uang, pasti akan kubelikan roti untuk mereka yang kelaparan”. Lalu Allah mengujinya dengan mengisi penuh uang dari alam ghoib di kantongnya kemudian diperintahkan oleh Allah untuk membelikan roti.

⛵Beliau dengan cepat membelikan roti dengan uang tersebut lalu membagikannya kepada orang-orang yang kelaparan sampai cukup mengenyangkan bagi seluruh penduduk yang dilanda kelaparan tersebut. Kemudian beliau bergegas pergi ke masjid, karena waktu itu bertepatan dengan hari jum’at. Setelah sampai di masjid, beliau melakukan shalat Sunnah kemudian duduk untuk beriktikaf, tidak lama kemudian datang seorang laki-laki yang berwibawa dan memberi salam padanya. Serta memberitahu namanya, bahwa ia adalah Ahmad Khidir (Nabi Khidir a.s) dan mengatakan bahwasanya ia (Nabi Khidir a.s) diperintahkan untuk menetapkan sebagai Waliyullah yang agung kepada Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a karena beliau mempunyai akhlak yang agung.

⛵Setelah selesai shalat jum’at, beliau pergi mencari Nabi Khidir a.s tetapi tidak menemukannya, kemudian pergi ke tempat Syeikh Abu Sa’id Al Baji r.a. Ketika sampai di hadapannya, Syeikh Abu Sa’id Al Baji r.a. bertutur kepada Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a tentang keadaan dan peristiwa yang dialami dalam perjalanannya, dari pembelian roti dengan uang yang berasal dari alam ghaib. Serta dibeberkan pertemuan beliau (Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a) dengan Nabi Khidir a.s yang telah memberi salam kepada beliau dan memperkenalkan namanya serta penuturannya bahwa ia (Nabi Khidir a.s) diperintahkan untuk menetapkan beliau sebagai Wali Agung.
Mengetahui hal ini, seketika itu Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a bersyukur atas rahmat Allah Ta’ala yang dianugerahkan kepadanya.

⛵Kemudian beliau memilih menetap dan berguru, bertahun-tahun kepada Syeikh Abu Sa’id Al Baji r.a. sampai beliau bisa melaksanakan ibadah haji berulang-ulang bersama gurunya. Dan ketika Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a sudah merasa cukup dan ‘alim serta mengerti seluk beluk dan tata cara ilmu dhahir masalah syariat, pergilah beliau melanjutkan perjalanannya ke negara Irak.

⛵Dimulai dengan berkunjung ke rumah Syeikh Abu Fathih al Wasiti r.a yang menjadi Maha Guru bagi para guru di daerah barat negara Mesir dan menjadi Guru Besar Toriqoh di zaman itu. Maka ketika Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a menjelaskan maksud kedatangannya maka berkata Syeikh Abu Fathih al Wasiti r.a kepada beliau bahwa Wali Qutub yang dicarinya tidak terdapat di negara Irak justru Wali Qutub tersebut berdiam di negara beliau sendiri, negara bagian barat dan Syeikh Abu Fathih al Wasiti r.a memberi isyarah atau petunjuk kepada beliau bahwa Wali Qutub tersebut berdiam di atas puncak gunung.

⛵Maka pergilah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a menuju tempat Wali Qutub yang berada di atas puncak gunung. Ketika beliau sampai di lereng gunung yang dituju dan mempersiapkan diri serta bersiap sedia untuk berta’dhim kepada Wali Qutub yang akan ditemui, beliau lebih dulu mandi di sebuah kolam air yang terletak di lereng gunung tersebut. Setelah mandi hendak beranjak pergi menuju tempat kediaman Wali Qutub tersebut, belum sempat melangkahkan kedua kakinya, tiba-tiba Wali Qutub tersebut sudah berdiri dihadapannya, hadir di tempat beliau mandi.

⛵Tiba-tiba Wali Qutub tersebut sudah hadir di hadapannya, tempat beliau mandi. Sang Wali Qutub itu berkata Rasulullah SAW telah memberitahukan kepadaku bahwa Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a akan mengunjungiku. Dan Rasulullah SAW memerintahkan kepadaku agar mendidiknya. Sang Wali Qutub tersebut adalah Syeikh Abdussalam Ibnu Masyisy r.a.

⛵Setelah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a merasa telah cukup dalam menggali ilmu, lalu beliau diperintahkan oleh gurunya untuk kembali ke daerahnya sendiri yaitu daerah Syadzilah. Dikatakan oleh gurunya bahwa beliau akan disebut-sebut dengan panggilan “Asy-Syadzily” dan akan menjadi seorang wali Qutub di negeri Mesir.

⛵Kemudian kembalilah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a ke tanah kelahirannya “Syadzilah”. Ketika sampai pada usia 19 tahun, beliau bertemu Rasulullah SAW di dalam tidurnya. Dan memerintahkan kepada beliau untuk berhijrah ke negara Mesir. Dan dikatakan oleh Rasulullah SAW bahwa beliau akan dianugerahi Allah dengan tujuh puluh macam kemuliaan dalam toriqohnya. Dan akan dikarunia sebanyak empat puluh murid dari golongan para wali Siddiqin.

⛵Ketika Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a berkunjung ke negara Mesir ternyata bertepatan dengan wafatnya Asy Syeikh Abu Hajjaj al Aqsori r.a, seseorang yang diberikan kedudukan oleh Allah sebagai wali Qutub di negara Mesir. Wafat pada malam nisfu Sya’ban tahun 612 H. Dan pada saat tersebutlah Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a menggantikan kedudukan Asy Syeikh Abu Hajjaj al Aqsori r.a sebagai Wali Qutub di negara Mesir.

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily r.a adalah samudera ilmu syariat dengan ilmu alatnya (Qowa’idul Fiqhiyah) sekaligus menguasai ruhnya ilmu syariat (Maqosid At Tasyri). Hal itu karena beliau dianugerahi oleh Allah berupa ilmu rahasia tiap-tiap Asma’ (Ismul A’dhom) yang merupakan ilmu warisan dari kakeknya Rasulullah SAW.

⛵Beliau pernah berkata, seandainya seluruh golongan manusia dan jin itu menjadi penulis ilmuku mereka akan kelelahan untuk menulisnya sebab keluasan ilmuku akan melelahkan mereka. Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a menasabkan masalah ilmu (toriqoh) kepada gurunya yang pertama yaitu Syeikh Abdussalam Ibnu Masyisy r.a.

⛵Selanjutnya beliau tidak hanya menasabkan ilmu pada satu orang guru saja, tetapi juga kepada guru-gurunya yang berjumlah sepuluh orang, yang masing-masing guru adalah termasuk samudera ilmu pengetahuan. Lima guru beliau ada di langit dan lima guru ada di bumi.

⛵Jika ditanyakan kepada beliau, “siapa gurumu?”,
beliau akan menjawab,
“nasab guruku yang pertama adalah Syeikh Abdus Salam”.
Adapun sekarang aku tidak merasakan pada satu orang guru saja, tetapi aku telah berenang pada sepuluh samudera, yaitu :

๐Ÿ•‹ Muhammad Rasulullah SAW,
๐Ÿ•‹ Abu Bakar Ash Siddiq r.a,
๐Ÿ•‹ Umar Ibnu Khattab r.a,
๐Ÿ•‹ Ustman bin Affan r.a,
๐Ÿ•‹ Ali Ibnu Abi Thalib karramallahu wajhahu,
๐Ÿ•‹ Jibril a.s,
๐Ÿ•‹ Mikail a.s,
๐Ÿ•‹ Israfil a.s,
๐Ÿ•‹ Izrail a.s,
๐Ÿ•‹ Ruhul Akbar.

๐Ÿ’Shalawat dan salam semoga tetap atas mereka semua.

⛵Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a adalah sorang yang ahli makrifat pada zamannya. Syeikh Taqiyyuddin Ibnu Daqiqil’id r.a pernah berujar, “aku tidak melihat orang yang lebih ma’rifat kepada Allah, selain dari Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a. Beliau adalah Samudera Ilmu Hakikat”.

⛵Dan sebagai petunjuk beliau seorang Samudera Ilmu Hakikat, Syeikh Abu Hasan Asy Syadily r.a pernah berkata,
“Di katakan kepadaku (isyarah yang aku dapatkan) berkata, Hai Ali.....!

๐Ÿ™‡ tidak ada tempat di bumi majlis/tempat ilmu Fiqh yang lebih baik dari majlisnya Syeikh ‘Izzuddin Ibnu Abdis Salam r.a karena ia adalah rajanya para ulama.

๐Ÿ™‡ Dan tidak ada tempat di bumi majlis ilmu Hadits yang lebih baik dari majlisnya Syeikh Abdul Adhim Al Mundiri r.a.

๐Ÿ™‡ Dan tidak ada tempat di bumi majlis ilmu Hakikat yang lebih baik dari majlismu. "

๐Ÿ’ Ya Allah limpahkanlah kesempurnaan Rahmat dan Keridlaan pada Syeikh Hasan Syadily dan karuniakanlah kepadaku Kemakrifatan, sebagaimana kemakrifatan yang Engkau karuniakan kepadanya.

๐Ÿ’ Alfaatehah......
aamiin Ya Rabb


๐Ÿก


SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ini adl Group Khusus
SIRR ONLINE๐ŸŒ™247

#Jaga HATI online dengan Allah, nonstop 24 jam, 7 hari


ุฃَู„ู„ู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَ ุณَู„ِّู…ْ ุนَู„َู‰ ุณَูŠِّุฏِู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَ ุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ ๐ŸŒณ๐Ÿƒ๐ŸŒด