Sunday, December 20, 2015

Manaqib Sulthonul Auliya Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily QS (4) : Menghindar dari ancaman Neraka




4⃣

CAHAYA KEMULIAAN
[Manaqib Sulthonul Auliya Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily QS]

Allamah Syeikh Dalhar
Watu Congol, Muntilan
Magelang

🌾🌾🌾

~Menghindar dari ancaman Neraka~

Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily radhiyallahu ‘anhu berkata:

“ Seorang hamba tidak akan dapat menghindar dari neraka Allah kecuali ia mencegah anggota tubuhnya dan perbuatan maksiat kepada Allah.

Dan memperbaiki diri dengan menjaga amanah Allah serta membuka hatinya untuk menyaksikan kebesaran Allah selanjutnya kehadirat Allah.

Dan menghilangkan tirai/hijab antara ia dengan sifat-sifat Allah serta menyaksikan ruh-ruh (hakekat) kalam-kalam Allah. "



🌰


SIRR✨SUFI Islam Ramah

KH. Abdul Karim yang alim bersahaja dan wira'i



~KH. Abdul Karim yang alim bersahaja dan wira'i~

 "Mbah Manab niku mboten wani-wani turu nek durung dungakno santri".
Artinya "Mbah yai Manab/Kiai Abdul Karim itu tidak enak-enakan tidur kalau belum mendoakan santri". (Kalam mulia KH. Abdul Aziz Manshur -Lirboyo kediri)

 KH. Abdul Karim yang alim bersahaja dan wira'i. Bahkan pada nilai uangpun Beliau tidak faham!. Sehingga saat ada keinginan menunaikan ibadah haji, hadratusyekh KH. Hasyim Asy'ari tebu ireng jombanglah yang menghitungkan uang Beliau untuk biaya berangkat haji. Subhanallah ... Dunia tampak hina dalam pandangan Beliau.

Dan Kiai Abdul Karim memiliki ta'aluq yang kuat pada guru Beliau, syaikhona Kholil bangkalan. Hingga menjelang akhir hayat Beliau minta didoakan "Dungakno yen aku mati diakui santrine kiai Kholil" (doakan kalau aku tutup usia diakui santrinya kiai Kholil).

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengucurkan barokahNya melalui wasilah Beliau aamiin Allahumma aamiin.😘❤📚

Pantang Menyerah

Petuah ke-17 : KEPANDAIAN




Petuah Singkat SUFI Agung

Seri harian ke-17

🐬

~KEPANDAIAN (Azh-Zharf)~


Al-Junaid --rahimahullah-- pernah ditanya tentang makna azh-zharf, maka ia menjawab,

"Yaitu menghindari segala bentuk akhlak yang rendah, dan menggunakan segala akhlak yang mulia, Anda berbuat semata karena Allah, kemudian Anda tidak melihat bahwa diri Anda merasa berbuat."


🐝

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Ilmunya manfaat barokah


~Ilmunya manfaat barokah~

MAUIDHOH HAUL LANGITAN KE-45

Secara garis besar ceramah KH. Marzuki Mustamar dari malang dalam rangka Habul Masyayikh Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban Jatim yang ke 45 tahun 2015 adalah :
🔶Guru pondok tanpa gaji tetap ngajar cari Ridho Allah dan ridho kyai. Dosen akhlak tasawwuf ngajar bab zuhud kalo tidak digaji nggak bakal berangkat. Trus ikhlasnya di mana?

🔶Ustad Kyai setiap sholat mendoakan santri, santrinya setiap ngaji kirim fatihah/mendoakan kepada kyai/gurunya. Sedang Guru sekolah umum tidak pernah “nirakati” murid, muridnya juga gak pernah memfatehahi/mendoakan guru. Trus barokah dari mana.

🔶Guru pondok punya kyai, kyainya punya kyai, kyainya kyai punya guru sampai sambung dengan Rosulullah.

Sedang Dosen tafsir di kampus ada yang nasrani, Banyak profesor yg hafidz Quran di Harvard univ yang agamanya yahudi. Jadi kuliah tafsir tapi sanadnya bisa sampai ke dosen yang beragaman yahudi. :(

🔶Kyai di pondok tidak hanya mengajar kitab, tapi beliau adalah gambaran dari isi kitab itu. Santri bisa niru akhlaknya kyai, zuhudnya kyai, wirainya kyai, sabarnya kyai.

Sedang Sekolah umum dan kuliah itu gurunya cuma ngajar. Bahan materinya (pelajaran agamanya) bisa copy paste dari google atau buku.
Lah yang nulis (agama) di internet dan di buku itu belum tentu orang sholih. Belum tentu rajin bangun malam.

🔶Belajar di pondok tidak banyak kecampuran maksiyat. Santri putra kelasnya dipisah dengan santri putri. Kalo pun jadi satu pasti dipisah tabir. Lah di kampus belajar mata kuliah tasawwuf pas bab khouf (takut kepada Allah) tapi campur aduk laki perempuan. Ngetik makalah bab khouf dan roja (mengharap pengampunan Allah) sambil chatingan sama pacar. Ilmu itu nur (cahaya) sedangkan maksiyat itu dhulm (gelap), tidak akan bica cahaya dicampur dengan gelap.

🔶Yang terpenting di pondok itu ridhonya Kyai. Walaupun tidak bisa baca kitab kalo diridhoi kyai nanti pulang dari pondok hidupnya berkah, bisnis sukses, walaupun cuma punya satu dua santri TPQ ilmunya manfaat barokah.

Saturday, December 19, 2015

Kita belum ada artinya, dibanding Ulama terdahulu


~Kita belum ada artinya, dibanding Ulama terdahulu~

Apa yang mau kita sombongkan Imam An Nawawi menulis Syarh Shahih Muslim yang tebal itu sedang beliau tak punya Kitab Shahih Muslim?
Beliau menulisnya berdasar hafalan atas Kitab Shahih Muslim yang diperoleh dari Gurunya; lengkap dengan sanad inti dan sanad tambahannya.
Sanad inti maksudnya; perawi antara Imam Muslim sampai Rasulullah.
Sanad tambahan yakni; mata-rantai dari An Nawawi hingga Imam Muslim.
Jadi bayangkan Ketika menulis penjabarannya, An Nawawi  menghafal 7000-an hadits sekaligus sanadnya dari beliau ke Imam Muslim sekira 9-13 tingkat Gurunya; ditambah hafal sanad inti sekira 4-7 tingkat Rawi.
Yang menakjubkan lagi Penjabaran itu disertai perbandingan dengan hadits dari Kitab lain (yang jelas dari hafalan sebab beliau tak mendapati naskahnya), Penjelasan kata maupun maksud dengan atsar sahabat, Tabi'in, dan 'Ulama; munasabatnya dengan Ayat dan Tafsir, istinbath hukum yang diturunkan darinya dan banyak hal lain lagi. Hari ini kita menepuk dada Dengan karya yang hanya pantas jadi ganjal meja beliau, dengan kesulitan telaah yang tak ada seujung kukunya.
Hari ini kita jumawa Dengan alat menulis yang megah, dengan rujukan yang daring, dan tak malu sedikit-sedikit bertanya pada Syaikh Google.
Kita baru menyebut 1 karya dari seorang 'Alim saja sudah bagai langit dan bumi rasanya.
Bagaimana dengan kesemua karyanya yang hingga umur kita tuntas pun takkan habis dibaca?
Bagaimana kita mengerti kepayahan pada zaman mendapat 1 hadits harus berjalan berbulan-bulan?
Bagaimana kita mencerna Bahwa dari nyaris 1.000.000 hadits yang dikumpulkan dan dihafal seumur hidup, Al Bukhari memilih 6000-an saja?
Atas ratusan ribu hadits yang digugurkan Al Bukhari Tidakkah kita renungi mungkin semua ucap dan tulisan kita jauh lebih layak dibuang?
Kita baru melihat 1 sisi saja bagaimana mereka berkarya; belum terhayati bahwa mereka juga bermandi darah dan berhias luka di medan jihad.
Mereka kadang harus berhadapan dengan penguasa zhalim dan siksaan pedihnya, si jahil yang dengki dan gangguan kejinya
Betapa menyesakkan.
Kita mengeluh listrik mati atau data terhapus Imam Asy Syafi'i tersenyum kala difitnah, dibelenggu, dan dipaksa berjalan Shan'a-Baghdad.
Kita menyedihkan laptop yang ngadat dan deadline yang gawat Punggung Imam Ahmad berbilur dipukuli pagi dan petang hanya karena 1 kalimat.
Kita berduka atas gagal terbitnya karya Imam Al Mawardi berjuang menyembunyikan tulisan hingga menjelang ajal agar terhindar dari puja.
Mari kembali pada An Nawawi dan tak usah bicara tentang Majmu'-nya yang dahsyat dan Riyadhush Shalihin-nya yang permata Mari perhatikan karya tipisnya; Al Arba'in.
Betapa barakah; disyarah beratus, dihafal beribu, dikaji berjuta manusia dan tetap menakjubkan susunannya.
Maka tiap kali kita bangga dengan "best seller", "nomor satu", "juara", "dahsyat", dan "terhebat".
Liriklah kitab kecil itu. Lirik saja, Agar kita tahu; bahwa kita belum apa-apa, belum ke mana-mana, dan bukan siapa-siapa. Lalu belajar, berkarya, bersahaja.

Zero Mind Process



~Zero Mind Process~

Pertanyaan paling menggoda bagi seluruh ummat manusia adalah apakah Allah bisa di lihat di dunia? Atau adakah kemungkinan Allah bisa dilihat di dunia?
 dalam hal melihat Allah ada 3 pendapat yaitu :

Allah bisa di lihat di dunia dan akhirat,

 Allah Tidak bisa di dunia tapi bisa disaksikan di akhirat dan....

 Allah Tidak bisa di lihat di dunia dan akhirat,

Hehee,, ke 3 pendapat itu sama-sama mempunyai mempunyai dalil yang kuat.
 Kalau keyakinan bahwa Allah tidak bisa dilihat sama sekali di dunia ini maka tidak ada pertanyaan lebih lanjut,,,,
 Allah pun akan menguatkan keyakinan tersebut. Tapi orang yang meyakini bahwa Allah ada kemungkinan bisa di lihat akan muncul pertanyaan berikut,

 “Bagaimana cara melihat Allah?” atau “Apa rukun dan syarat yang harus dipenuhi agar saya bisa melihat Allah?” atau “Kemana saya berguru agar saya bisa menyaksikan wajah Allah yang Maha Agung?”.

Berikut ada sebuah pendapat yang perlu kita telaah bersama, pendapat yang memberikan keyakinan akan Melihat Allah di dunia dan alasan kenapa manusia pada umumnya tidak bisa melihat Allah:

Prof. Dr. Muhammad Tahir al-Qadri, ulama Pakistan pendiri Idarah Minhajul Qur’an di Lahore, memiliki kiat untuk bisa “melihat” Allah di dunia.
 Beliau menguraikan makna ihsan secara berbeda dalam bukunya Islamic Philosophy of Human Life.

 Ketika malaikat Jibril bertanya tentang Iman dan Islam kepada Rasulullah saw. lalu dijelaskan oleh beliau, Jibril berkata, “Kamu benar.”
 Lalu Jibril bertanya lagi, “Apakah ihsan itu?”
 Rasul menjawab, “Ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat Dia, maka bila kamu tidak bisa melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kamu.”

 Jadi, ihsan adalah beribadah dengan merefleksikan sifat Allah, al Bashir, Yang Maha Melihat.

Tetapi bagaimana kita bisa beribadah seolah-olah melihat Dia?

 Menurut saya kalimat hadis tadi harusnya dipenggal secara berbeda, bukannya
 fa in lam takun tarohu, tetapi.....
 fa in lam takun,, tarohu.

Terjemahnya ialah, “Maka bila kamu tidak ada, kamu akan melihat Dia”.
 Allohu Akbar.

Rupanya penghalang untuk bisa melihat Dia adalah sikap mendewakan diri. Ketika seseorang masih mempertahankan keberadaannya, masih mementingkan eksistensinya, masih mendahulukan kepentingannya, ia tidak akan bisa “melihat” Allah. Ia tidak akan bisa menghayati kebesaran-Nya.
 Ia tidak akan bisa mengerti keadilan-Nya.
 Ia tidak akan bisa menyaksikan keindahan-Nya.
 Ia tidak akan bisa merasakan kehangatan kasih sayang-Nya.

 Maka untuk bisa khusyu’ seolah-olah melihat Dia, kita harus meleburkan diri, menghancurkan diri, bagaikan gunung yang sirna mencair oleh tajalli, cahaya Allah. Semakin larut kita menghampakan diri dalam fana, semakin jelas wajah Allah bagi mata hati kita.
 IHSAN adalah Zero Mind Process...
 Lenyapkan dirimu, kamu akan “melihat” Allah. Wallohu A’lam

Ironi & Realita Zaman Kini



~Ironi & Realita Zaman Kini~

Banyak rumah besar,
Keluarganya makin kecil
.
Gelar makin tinggi,
Akal sehat makin rendah
.
Pengobatan makin canggih,
Kesehatan makin buruk
.
Travelling keliling dunia,
Tak kenal dengan tetangga
.
Penghasilan bertambah,
Tak ada ketentraman
jiwa
.
Kualitas ilmu tinggi,
Kualitas emosi rendah
.
Manusia makin banyak,
Rasa kemanusiaan makin menipis
.
Pengetahuan makin bagus,
Kearifan makin berkurang
.
Perselingkuhan makin marak,
Kesetiaan hampir punah
.
Banyak teman di facebook,
Tak punya sahabat sejati
.
Minuman keras makin banyak,
Air bersih makin berkurang
.
Pakai jam tangan mahal,
Selalu kekurangan waktu
.
Ilmu semakin tersebar,
Adab dan akhlak hampir lenyap
.
Kitab Suci banyak dihafal,
Sedikit sekali yang mengamalkan
.
Belajar semakin mudah,
Guru makin tak berharga
.
Teknologi informasi kian canggih,
Fitnah dan aib makin banyak tersebar
.
Orang yang sedikit ilmu banyak bicara,
Orang yang banyak ilmu terdiam

Apakah Akhir zaman sudah tampak jelas dihadapan kita ?

Mari saudaraku,
kita instropeksi diri..
kita benahi diri ini.. disertai yang manfaat, yang nyata untuk lebih meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT.

Semoga aktifitas hari ini pun bernilai ibadah...
dan mendapat RidhoNYA...
Aamiiin.

ADA APA DGN WAKTU



~ADA APA DGN WAKTU~

🎆Waktu sedang "Jaya" kita merasa banyak teman di sekeliling kita.
🎆Waktu sedang "Berkuasa" kita percaya diri melakukan apa saja.
🎆Waktu sedang "Tak Berdaya" barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati yang ada.
🎆Waktu sedang "Jatuh" kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang memperalat dan memanfaatkan kita.
🎆Waktu sedang "Sakit" kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta.
🎆Waktu "Miskin" kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/ menderma & saling membantu.
🎆Waktu Masuk "Usia Tua" kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan.
🎆Waktu "di Ambang Ajal" kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
🎆Hidup tidaklah lama,
Sudah saatnya kita bersama-sama membuat
HIDUP LEBIH BERHARGA:
🎆Saling menghargai, saling membantu, saling memberi, saling mendukung. Jadilah teman setia tanpa syarat ...
🎆Jangan saling memotong & menggunting sesama teman...
🎆Tunjukkanlah bahwa anda masih mempunyai Hati Nurani yang tulus. Jauhkan niat jahat untuk mencelakai, menzolimi atau memfitnah.
🎆Jauhkan niat memaksa seseorang melakukan suatu hal untuk kepentingan pribadi kita.
🎆Ingat, Apa yang ditabur itulah yang akan dituai.
🎆Allah tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar.
🎆Tapi ketahuilah bahwa Allah swt selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum disetiap air mata,
Rahmat & barokah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa......
🎆Jangan pernah menyerah, terus berjuanglah dgn tulus ikhlas dan penuh semangat...Life is so beautiful....
🎆Hidup di dunia bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah perjalanan.

🎆 Saudaraku,.............
Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita, namun berapa banyak orang yang bahagia mengenal kita..

Have a beautiful day...semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan....

Aamiin..

Al-Asma'ul Husna : YA QUDDUS




Menyelami Rahasia & Hakikat
99 Nama Indah TUHAN

Syeikh M.Rahim Bawa Muhaiyadden

🔱🔱🔱

Al-Asma'ul Husna

(5)

YA QUDDUS
(Sang Suci)


Mahasuci, Mahamurni


Suci segala suci dari seluruh ciptaan.
Mahasuci, Dzat tanpa noda, goresan, atau kesalahan.
Mahamurni


🌠

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Petuah ke-16 : Suasana dalam pertolongan Allah Ta'ala




Petuah Singkat SUFI Agung

Seri harian ke-16

🐬

~Suasana dalam pertolongan Allah Ta'ala~


Sayyid Abu Sa’id Al-Kharraj, semoga Allah meridhoinya, berkata:

“ Bila Allah hendak menolong salah seorang hamba-Nya, Allah bukakan untuknya pintu dzikir kepada-Nya.

Bila ia merasakan kelezatan dzikir, Allah bukakan untuknya pintu ‘qurb’ (dekat kepada Allah) dan mengangkatnya ke majlis ‘uns’ (akrab dengan Allah). Kemudian Allah tempatkan ia di kursi tauhid, lalu Allah angkat hijab darinya dan memasukkannya ke ‘dar al-fardaniyah’. Lalu Allah singkapkan untuknya hijab yang menutupi kemuliaan dan keagungan Allah.

Apabila pandangannya telah menangkap Kemuliaan dan Keagungan Allah, maka ia tinggal tanpa ‘huwa’. Ketika itu ia menjadi zaman yang mengalami fana’ dan terletak dalam perlindungan Allah, dan terlepas dari klaim dirinya. ”


🐝

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Manaqib Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily QS (3) : Memberi manfaat bagi orang lain



CAHAYA KEMULIAAN
[Manaqib Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily QS]

Allamah Syeikh Dalhar
Watu Congol, Muntilan
Magelang

🌾🌾🌾

~Memberi manfaat bagi orang lain~

Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Termasuk suatu hal yang sulit bagi manusia adalah senang jika menuruti apa yang diinginkan, padahal dirinya tidak menemukan dari sebagian apa yang diinginkan itu.

Raihlah dirimu dengan kemulyaan yang ada padamu untuk memberi manfaat pada mereka, dan janganlah engkau cari kelebihan yang ada pada mereka (mengambil manfaat) untuk mencari kesempatan mendapatkan kemulyaan dirimu, dan jangan engkau bebankan kecuali pada dirimu.

Saya tidak mengambil manfaat terhadap diriku, bagaimana bisa aku mengambil manfaat dari orang lain yang aku gunakan untuk diriku, dan aku berharap kepada Allah untuk kebaikan orang lain, bagaimana mungkin aku tidak berharap kepada Allah untuk kebaikan diriku. ”


🌰


SIRR✨SUFI Islam Ramah

Al-Asma'ul Husna : YA MALIK




Menyelami Rahasia & Hakikat
99 Nama Indah TUHAN

Syeikh M.Rahim Bawa Muhaiyadden

🔱🔱🔱

Al-Asma'ul Husna

(4)

YA MALIK
(Sang Raja)


Sang Penguasa, Raja Diraja, Pangeran, Sang Pemilik


Raja paling dalam dan paling luar dari seluruh ciptaan.
Dialah Raja Yang menyebarkan pertolongan dan keadilan untuk semua.


🌠

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Friday, December 18, 2015

Untaian Hadits : Malaikat Penghitung Tetesan Air Hujan



~Malaikat Penghitung Tetesan Air Hujan~

Rasulullah bersabda, "Disaat aku tiba di langit di malam Isra’ Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril pendampingku. Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya? Jibril menjawab, "Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi". Rasulullah bertanya kepada malaikat (penghitung tetesan air hujan) tadi, "apakah kamu tahu berapa jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam?", Malaikat itu pun menjawab, "Wahai Rasulullah, demi yang telah mengutusmu dengan haq (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, dari mulai diciptakan Adam sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetetas yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung - gunung, ke lembah - lembah, ke sungai - sungai, ke perkebunan, dan ke tempat yang tidak diketahui manusia". Mendengar uraian malaikat tadi Rasulullah sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung tetesan air hujan. Kemudian malaikat tadi pun berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keahlian untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan. Rasulullah pun bertanya, "apa kekurangan dan kelemahan kamu?" Malaikat itupun menjawab, "Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulullah, jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut - nyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas dirimu. (Al Mustadrak Syeikh An Nuri, jilid 5, hal 355)

Rahasia sampainya ilmu pada pendengar



Rahasia sampainya ilmu pada pendengar

الْعِبَا رَتُ قُوْتٌ لِعَا ئِلَةِ الْمُسْتَمِعِيْنَ , وَلَيْسَ لَكَ إِلَّا مَا أَنْتَ لَهُ آ كِلٌ.

Ibarat (kata kata) itu sebagai makanan bagi pendengar yang berhajat dan membutuhkannya, dan engkau tidak mendapat apa apa dari padanya kecuali yang engkau makan.

        Bagaimanapun aneka warnanya hidangan, maka yang berguna bagi tiap orang hanya yang dimakannya, dan masing-masing makan kesukaannya, memliih yang dimengertinya.

    Terjadi ada tiga orang sama-sama mendengar suara yang berkata : Ya sa’tara birri maka masing-masing menerima kalimat itu sendiri-sendiri. Yang satu berkata : Saya telah mendengar suara itu berkata : Is’a tarra birri. Berusalah niscaya engkau akan melihat (mendapat) kurnia pemberianKu. Yang kedua berkata : Saya telah mendengar : Assa’atatara birri : Pada saat itu juga engkau akan mendapat (melihat) kurnia pemberianKu. Yang ketiga berkata : Saya telah mendengar : Ma ausa’a biri : Alangkah luasnya kurnia pemberianKu.

    Muhyiddin (Muhammad) bin Al Araby ra berkata : Pada suatu hari kami mendapat undangan dari teman di Zuqaqil qanadil di mesir, tiba-tiba di situ bertemu dengan guru-guru, dan setelah hidangan dikeluarkan, di situ ada suatu wadah dipakai untuk tempat kencing, tetapi karena sudah tidak terpakai lagi, maka dipakai juga untuk tempat makanan, maka setelah selesai orang-orang makan, tiba-tiba wadah itu berkata : Karena kini saya telah mendapat kehormatan dari Allah untuk tempat mekanan guru-guru ini maka sejak kini saya tidak rela untuk dipakai tempat kotoran, kemudian ia belah dua. Syaikh Muhyiddin bertanya kepada hadirin : Apakah yang kamu telah dengar? Jawab mereka : Ya, kami mendengar ia berkata : Sejak saya dipakai tempat makanan untuk guru-guru, maka saya tidak mau menjadi tempat kotoran lagi. Berkata Muhyiddin : Tidak begitu katanya. Bertanya para hadirin : Lalu berkata apa? Jawab Muhyiddin : Demikian pula hatimu setelah mendapat kehormatan dari Allah dijadikan tempat iman, maka janganlah rela ditempati najis-najis, syirik, maksiat dan cinta dunia.

Sosok Ulama yang mengagumkan


~Sosok Ulama yang mengagumkan~

Sekitar 7-8 tahun yang lalu, saat haflah ahir sanah Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyi'in Paculgoang Jombang, KH Maemoen Zubair disela2 tausyiahnya menuturkan bahwa di bumi nusantara ini ada beberapa ulama yg beliau kagumi, bukan semata2 karena kealimannya,tetapi juga karena keunikanya. Diantaranya :

1. Kyai Ihsan bin Dahlan Jampes.
Suatu saat beliau (mbah moen) di ajak abahnya (mbah zubair) silaturrahmi ke jampes untuk tabarrukan & mengenal lebih dekat sosok mbah Ihsan, melihat kitab Sirojuttolibin karangan beliau yg begitu mendunia & begitu dikagumi banyak ulama2 nusantara hingga manca negara , tentulah beliau jg seorang kyai yg sangat mahir bebahasa arab (berdialog arab), karena itu tanpa sungkan2 mbah Zubair langsung memulai perbincangan dg berbahasa arab, tetapi mbah Ihsan selalu menyahutinya dg bahasa jawa Nggeh, nggeh yai (ya, ya yai) . . ,setelah lewat beberapa pembicaraan barulah mbah Ihsan berkata :" Ngapunten yai, ngagem boso jawi mawon, kulo niku saget maham kitab2, nanging kulo mboten saget ngendikan boso arab". (Maaf yai, pakai bahasa jawa saja dialognya, saya itu bisa memaham kitab2 berbahasa arab, tetapi saya tidak mahir berbahasa arab).
Unik memang pengakuan beliau itu, sesuatu yg tidak lazim untuk seorang ulama yg punya karya sekaliber karya beliau, walau tidak menutup kemungkinan bahwa pengakuan itu semata hanyalah ungkapan tawadlu' beliau.

Konon, Kyai Jazuli Ploso pun sempat keqi & heran melihat apa yg ada pada diri mbah Ihsan ini, saat beliau berdua sama2 mbalah kitab (meberikan pengajian dg membacakan kitab tertentu) di masjidil haram. Kyai Jazuli yg disamping dikenal akan keluasan ilmunya, jg sangat fasih lisannya, uraian2 beliau yg luas & menarik serta mudah dipahami membuat orang tidak pernah bosan mendengarkan pengajiannya,tetapi meski demikian, yg mengikuti pengajian beliau selalu tidak sebanyak yg mengikuti pengajian mbah Ihsan, padahal mbah Ihsan hanya membacanya saja dg ma'na ala jawa & jarang sekali menguraikan atau menjabarkannya.

2 . Kyai Ahmad abu Fadlol Senori.
Karya2 beliau menunjukkan betapa luas perbendaharan kosa kata bahasa arab beliau, (mbah moen menyebutnya sang kamus berjalan), susunan & untaian bahasanya yg indah menawan,ma'na yg mendalam, serta dzauq (intuisi) bahasa arabnya yg terasa kuat mengakar. Seakan beliau seperti ulama yg sudah puluhan tahun mengenyam pendidikan di timur tengah. Padahal, jangankan bermukim di negara arab, pergi haji saja beliau belum sempat, mondokpun hanya di Tebuireng Jombang, itupun juga tidak lebih dari 7 bulan.
Mendengar cerita mbah Moen bahwa mbah Fadlol belum sempat menjalankan ibadah haji tentu semakin menambah keunikan beliau, mungkin karna beliau memang belum termasuk orang yg sudah berkewajiban menjalankan ibadah haji. Andai beliau menginginkannya, tentu masyarakat sekitar beliau atau orang2 kaya yg mengenal beliau akan berebut membantunya. Tetapi beliau bukanlah tipe orang yg memaksakan menjalankan sebuah ibadah yg belum menjadi sebuah tuntutan dalam dirinya baik tuntutan wajib ataupun sunah, karena cara yg demikian itu tentu akan bisa mengurangi nilai keihlasan dalam menjalankannya.

Dalam sejarah ulama2 kita dahulu, ternyata ada yg lebih unik lagi katimbang cerita itu, Al Qodli ibn Hani' berkisah :

امامان ما اتفق لهما الحج، ابو اسحاق الشيرازي وقاضي القضاة ابو عبد الله الدامغان، اما ابو اسحاق فكان ففيرا، ولو اراده لحملوه على الاعناق، والاخرلو اراده لأمكنه على السندس والاستبرق.
(Ada dua Imam besar yg belum sempat menjalankan ibadah haji, yaitu imam Abu Ishaq as-Syiroziy & Qodli qudlot (gelar hakim tertinggi) Abu Abdillah Addamighoni. Imam Abu Ishaq lantaran pilihan hidup beliau sebagai orang miskin, andai beliau mau, pastilah penduduk kota Baghdad tempat beliau menetap akan berebut memberangkatkannya, Sedang Imam Abu Abdillah lantaran kesibukannya sebagai hakim tertinggi yg tidak memberinya kesempatan untuk menunaikannya).

Melepaskan semua perasaan negatif terhadap siapapun


~Melepaskan semua perasaan negatif terhadap siapapun~

Di Afrika, ada sebuah tehnik yang unik untuk berburu monyet dihutan Afrika. Si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa harus menggunakan senapan & obat bius.

Cara menangkapnya sederhana saja. pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang & sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma untuk  mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.

Para pemburu melakukannya disore hari. Besoknya, mereka tinggal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak didalam botol tak bisa dikeluarkan. Kok, bisa?

Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada didalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak.

Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi kemana-mana!

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi, tanpa sadar sebenarnya banyak manusia melakukan hal yang sama seperti monyet-monyet itu.

Mereka menggenggam erat setiap permasalahan yang dimiliki layaknya monyet yang menggenggam kacang.

Mereka sering menyimpan dendam,
tak mudah memberi maaf, tak mudah mengampuni. Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada didalam dada. Sehingga tak pernah bisa melepasnya.
Bahkan, terkadang mereka begitu bodoh, membawa "toples-toples" itu kemanapun mereka pergi. Mereka terus berusaha jalan dengan beban berat itu. Tanpa sadar, mereka sebenarnya sudah terperangkap, penyakit, derita, kepahitan yang akut.
Sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya, begitupun manusia, mereka akan selamat dari sakit hati jika sebelum matahari terbenam mereka mau melepaskan semua perasaan negatif terhadap siapapun.

Semoga ALLAH menganugrahi petunjuk, kelapangan, dan keikhlasan dalam bertindak

Puisi Salik ke-8 : Berdzikirlah



Puisi Pejalan Ruhani

~Berdzikirlah~

Menghadap-Nya tak butuh berhitung, sebab kemurahan-Nya tak terhitung.
menemui-Nya tak perlu waktu luang, sebab setiap saat Dia datang.

Yang menyibukkanmu adalah kekhawatiranmu.
yang menghalangimu adalah kebiasaanmu sendiri.
engkau tak menghargai dirimu sendiri sehingga engkau tak mawas diri.

Pertemuanmu dengan-Nya padahal tak perlu waktu banyak, sebanyak kesibukanmu dengan selain-Nya. Engkau hanya malas hingga engkau tak menganggap waktumu luas.

engkau hanya enggan hingga rintangan kecil saja membuatmu tak bangkit dan segera meniti perjalanan. Berdzikirlah...

PERINGATAN RASUL SAW PERIHAL AKHIR ZAMAN




PERINGATAN RASUL SAW PERIHAL AKHIR ZAMAN

Baginda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

Akan tiba masanya atas ummat ku di mana ke khusyu'an akan hilang.

Akan tiba masanya atas ummat ku banyaknya kematian secara mengejut.

Akan Tiba masanya atas ummat ku banyak nya gempa bumi.

Akan tiba masanya atas ummatku di mana seorang muslim tak akan mengucapkan salam kecuali terhadap orang yang ia kenal.

Akan tiba masanya atas ummat ku banyak terjadi pembunuhan.

Para sahabat bertanya " Kapan itu akan terjadi wahai Rasulullah?

Rasulullah menjawab " semua itu akan terjadi di akhir zaman, Jika hal itu sudah terjadi maka tunggulah kedatangan hari kiamat.

Sepertinya itu terjadi di zaman kita.

Adalah Hari-hari yang sangat Ganjil.

Para bapak dan ibu mementingkan makanan dan model pakaian terhadap anak-anaknya.

Namun lupa menanam ajaran agama dan akhlak.

Hari-hari yang ganjil.

Para Pejabat tidak ikhlas bekerja dengan Alasan gaji sedikit.

Namun mereka Lupa sesungguhnya Allah memberkati rezeki yang halal dan menghilangkan berkah dari rezeki yang Haram.

Hari-hari yang ganjil

Pemuda dan pemudi berjam-jam menghabiskan waktunya , jalan-jalan dan bermain-main di Mall atau di Pasar.

Namun merasa letih dan berat mengerjakan shalat walau hanya satu Rakaat.

Hari-hari Ganjil.

Pemuda dan pemudi asik mendengarkan lagu dengan hati yang girang.

Namun jika mendengar Firman-dirman Allah hati mereka menjadi sesak. seolah-olah mereka hendak naik ke langit sedang mereka tidak Tahu bahwa perkara yang halal tidak boleh bercampur dengan perkara yang Haram.

Hari-hari sangat ganjil.

Kita mampu membeli yang enak-enak dan yang bagus-bagus, baik itu sedikit maupun banyak. kita mampu membayar nya dengan beratus-ratus dollar,

Namun ketika kita jumpai kotak amal. terlebih dahulu kita cari petugas kotak amal supaya ia tahu bahwa kita telah memasukkan uang receh kemudian kita bangga mendengar bunyi uang receh jatuh ke dalam kotak amal.

Hari-hari yang ganjil.

Kita setting alarm takut terlambat datang kerja.

Namun lupa menghadap Allah di shalat subuh, padahal kita tahu bahwa kita dapat setting alarm untuk shalat dan kerja.

Hari-hari sangat ganjil

Kita saling caci, dan membicarakan keburukan makhluk-Makhluk Allah.

Namun kita lupa akan firman Allah "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir" .

Hari-Hari yang ganjil.

Kita Mengeluh dari banyak nya musibah dan bencana.

Namun kita lupa Akan Firman allah " Maha Suci Allah yang telah menggerakkan untuk kami kendaraan ini kepada kami padahal kami tiada kuasa menggerakkannya".

Hari-hari yang ganjil.

Para suami dan bapak membiarkan melihat isteri dan anak perempuan nya memakai pakaian dengan menampakkan aurat yang menimbulkan Fitnah. tanpa ada Rasa Ghiroh (kecemburuan)dan tidak ada keberanian untuk mencegahnya dengan Alasan mereka sudah mengerti, Hak asasi dan peradaban modern.

Hari-hari yang ganjil.

Pada saat pesan ini sampai kepada engkau, maka dengan begitu engkau menjadi salah seorang yang bergabung dalam memberikan peringatan tentang sunnah-sunnah Nabi, Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam.

Apa yang kami harapkan dari engkau adalah ikut serta menghidupkan sunnah Nabi sedikitnya walau hanya dengan satu perbuatan sunnah.

Memelihara Hadist yang mulia. dengan demikian engkau telah bergabung dengan kami dalam menyebarkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Jadilah engkau salah seorang yang mengajak kepada kebaikan.

3 Tanda-tanda Kiamat Ini Sudah Muncul di Mekkah




Wallahu A'lam.. 3 Tanda-tanda Kiamat Ini Sudah Muncul di Mekkah


Tanda-tanda kiamat, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW kini sudah muncul di Mekkah. Kiamat memang merupakan hal ghaib, Tidak akan pernah ada yang tahu kapan kiamat akan terjadi kecuali hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Namun, Utusan-utusan Allah seperti para Rasul dan Nabi telah diberi kisi-kisi oleh Allah mengenai tanda-tanda yang akan terjadi sebelum kiamat tiba. Hal ini dilakukan bukan bertujuan untuk menakut-nakuti manusia, Namun lebih dari itu adalah agar manusia sadar bahwa dunia bukanlah tempat tinggal yang abadi, semua yang ada di dunia ini akan hancur dan musnah jika hari kiamat itu tiba.

Selain itu, Jika seorang muslim percaya akan terjadinya kiamat, maka dia akan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan di dunia ini, Selalu berbuat baik dan benar, Selalu beramal sholeh dan meningkatkan ketakwaannya pada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Setidaknya ada 3 tanda-tanda kiamat yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW, dan sekarang tanda-tanda itu sudah muncul di Makkah. Apa saja tanda tersebut? di bawah ini adalah ulasannya.

1. Orang-orang Arab Berlomba-lomba Meninggikan Bangunan di Mekkah

Kiamat adalah ketetapan Allah dan itu pasti akan terjadi. Namun, tak ada satu orang pun yang mengetahui kapan kiamat itu akan terjadi termasuk malaikat jibril sekalipun.

Namun, Nabi Muhammad -Shallallahu alaihi wa salam- telah memberikan banyak gambaran tentang tanda tanda mendekati terjadinya kiamat. salah satunya adalah. orang-orang Arab saling berlomba-lomba dalam membangun bangunan yang tinggi.

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan,

وَلَكِنْ سَأُحَدِّثُكَ عَنْ أَشْـرَاطِهَا… (فَذَكَرَ مِنْهَا:) وَإِذَا تَطَاوَلَ رِعَاءُ الْبَهْمِ فِي الْبُنْيَانِ فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا

“Akan tetapi aku akan menyebutkan kepadamu tanda-tandanya… (lalu beliau menyebutkan, di antaranya:) jika para penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan, maka itulah di antara tanda-tandanya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Sementara dalam riwayat Muslim diungkapkan:

وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ

“Dan engkau menyaksikan orang yang tidak memakai sandal, telanjang lagi miskin yang menggembala domba, berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.”

Dan dijelaskan dalam riwayat Imam Ahmad dari Ibnu ‘Abbas -Radiallahuanhuma- , beliau berkata:

يَا رَسُـولَ اللهِ، وَمَنْ أَصْحَابُ الشَّاءِ وَالْحُفَاةُ الْجِيَـاعُ الْعَالَةُ قَالَ: اَلْعَرَبُ

“Wahai Rasulullah, dan siapakah para penggembala, orang yang tidak memakai sandal, yang lapar dan yang miskin itu?” Beliau menjawab, “Orang Arab.” (Musnad Ahmad IV/332-334, no. 2926)

Foto dibawah ini kiranya sudah cukup untuk membuktikan kebenaran hadits Rasulullah diatas.⁠⁠⁠⁠

2. Gunung-Gunung di Mekkah Mulai Berlubang

Salah satu tanda-tanda kiamat, yaitu jika gunung-gunung di Kota Mekkah sudah banyak yang berlubang. Hal ini tentu tidak akan masuk akal jika dipahami pada masa kehidupan Nabi bersama sahabatnya. Namun ternyata hal itu sudah terjadi sekarang ini.

Baca Juga: Inilah Tanda-tanda Jika Kiamat Sudah Dekat

Gunung-gunung di Kota Mekkah sekarang sudah banyak yang berlubang dalam bentuk terowongan. Sejak pembangunan besar-besaran oleh dinasti Saud, Mekkah dijuluki dengan Kota Terowongan karena memiliki ratusan terowongan. Di tahun 2011 saja, Makkah sudah membuat 55 terowongan melalui pegunungan dan sejumlah ruas jalan.

Ibnu Syaibah meriwayatkan dengan sanadnya kepada Ya’la ibn Atha’ dari ayahnya, dia berkata: pada suatu hari, aku menuntun tali kekang unta Abdullah ibn Amr, lalu beliau berkata: "Bagaimana pendapat kalian, jika kalian hancurkan Ka’bah dan tidak menyisakan batu yang masih menumpuk? Mereka menjawab: oleh kita yang beragama Islam?

Beliau menjawab: benar, kalian yang beragama Islam. Seseorang bertanya: lalu apa lagi? Beliau menjawab: kemudian ia akan dibangun dengan yang lebih bagus darinya. Apabila kalian telah melihat gunung-gunung di Makkah mulai berlubang, dan bangunan-bangunannya menjulang tinggi melebihi pegunungannya, maka ketahuilah bahwa kiamat telah dekat.

3. Bayangan Ka'bah Tidak Lagi Tampak

Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan pada sahabatnya, Bahwa kiamat akan terjadi jika As-Sa'ah telah membentangkan bayangannya sehingga bayangan Ka'bah tidak akan tampak. As-Sa'ah sendiri merupakan salah satu kata kiasan untuk kiamat.

Sementara itu, dalam bahasa arab, As-Sa'ah juga diartikan sebagai jam. Karena itu bisa saja kiamat akan terjadi jika bayang menara jam telah menutupi Ka'bah sehingga bayang ka'bah tak lagi tampak.

Musafir Cerdas




🍁 Musafir Cerdas 🍁

Seorang musafir lewat di suatu kampung. Ia melihat penduduk kampung lagi berkumpul ramai sekali. Mereka sepertinya lagi mengadakan musyawarah besar.

Setelah mencari tahu, ternyata penduduk kampung itu lagi membicarakan siapa yang mau menjadi ketua kampung. Ia menjadi heran, kenapa orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut kebiasaan orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.

Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya. Di padang pasir yang dipenuhi binatang buas dan berbisa. Setiap orang yang masuk ke sana mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.

Setelah berpikir sejenak ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu. Tentu saja penduduk kampung menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menanda tangani perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan tugas.

Namun musafir ini ternyata seorang yang sangat cerdas. Pantas sekali ia berani menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.

Di tahun pertama dan kedua ia mengumpulkan dana yang sangat besar. Pada tahun ketiga ia menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan tempat pembuangannya. Tahun keempat ia membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa. Tahun kelima ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan menanaminya dengan berbagaimacam tumbuh-tumbuhan. Tahun keenam sampai kedelapan ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti.

Akhirnya pada tahun kesembilan ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak sabaran lagi untuk menempati rumah masa depannya.

Itulah gambaran dunia dan akhirat bagi orang yang sadar. Orang yang merasa cemas akan kematian karena ia membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas dan berbisa. Rumahnya hancur berantakan, bahkan dipenuhi api. Tapi bila kita persiapkan dengan segala amal shaleh, justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana. Ia malah merasa asing dan tidak betah di dunia yang fana ini, karena harap menempati kampung nan indah di seberang sana.

Orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan diri untuk kehidupan yang tiada berakhir. Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan yang hanya sekejap.

Semoga bermanfaat....😊

Evaluasi Diri


~Evaluasi Diri~


ikhwan akhwat fillah
assalamualaykum warohmatulhlahi wa barokatuh

terkadang kita tidak sadar sedang bermaksiat. ..

mohon evaluasi diri... apakah Allah sedang menghukum kita ?
Benarkah Allah SWT tidak menghukum kita?

ﻗﺎﻝ ﺍﺣﺪ ﺍﻟﻄﻼﺏ ﻟﺸﻴﺨﻪ :
ﻛﻢ ﻧﻌﺼﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﻳﻌﺎﻗﺒﻨﺎ ..

Seorang santri bertanya kepada guru nya:

Berapa kali kita durhaka kepada Allah سبحانه وتعالى  dan Dia tidak menghukum kita?

ﻓﺮﺩ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ :

Maka sang guru pun  menjawab:

ﻛﻢ ﻳﻌﺎﻗﺒﻚ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺃﻧﺖ ﻻ ﺗﺪﺭﻱ .. ﺃﻟﻢ ﻳﺴﻠﺒﻚ ﺣﻼﻭﺓ ﻣﻨﺎﺟﺎﺗﻪ .. ﻭﻣﺎ ﺍﺑﺘﻠﻲ ﺍﺣﺪ ﺑﻤﺼﻴﺒﺔ ﺃﻋﻈﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﻗﺴﻮﺓ ﻗﻠﺒﻪ ..

Berapa kali Allah SWT telah  menghukummu sedangkan kamu tidak mengetahuinya?

Bukankah ketika dihilangkan nya dari dirimu akan rasa ni'mat bermunajat kepada-Nya adalah merupakan sebuah hukuman?
Tidak ada cobaan yang lebih besar menimpa seseorang dari kerasnya hati...

ﺍﻥ ﺍﻋﻈﻢ ﻋﻘﺎﺏ ﻣﻤﻜﻦ ﺍﻥ ﺗﺘﻠﻘﺎﻩ ﻫﻮ ﻗﻠﺔ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﺍﻟﻰ ﺍﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺨﻴﺮ ..

Sesungguhnya hukuman yang paling besar dan mungkin kamu temui adalah sedikitnya taufik kepada perbuatan baik...

ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻻﻳﺎﻡ ﺩﻭﻥ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻟﻠﻘﺮﺍﻥ ..

Bukankah telah berlalu nya hari-harimu tanpa bacaan Al Quran?  (itu adalah sebuah hukuman)

ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻠﻴﺎﻟﻲ ﺍﻟﻄﻮﺍﻝ ﻭﺃﻧﺖ ﻣﺤﺮﻭﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ..

Bukankah telah berlalu malam malam yang panjang sedangkan engkau terhalang dari shalat malam?  (itu jg adalah sebuah hukuman)

ﺍﻟﻢ ﺗﻤﺮ ﻋﻠﻴﻚ ﻣﻮﺍﺳﻢ ﺍﻟﺨﻴﺮ .. ﺭﻣﻀﺎﻥ .. ﺳﺖ ﺷﻮﺍﻝ .. ﻋﺸﺮ ﺫﻱ ﺍﻟﺤﺠﺔ .. ﺍﻟﺦ ﻭﻟﻢ ﺗﻮﻓﻖ ﺍﻟﻰ ﺍﺳﺘﻐﻼﻟﻬﺎ ﻛﻤﺎ ﻳﻨﺒﻐﻲ .. ﺍﻱ ﻋﻘﺎﺏ ﺍﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ؟

Bukankah telah berlalu musim-musim kebaikan, Ramadhan, enam hari syawwal, sepuluh hari dzulhijjah, dan lainnya..., sedangkan engkau tidak mendapatkan taufik untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya... hukuman manalagi yang lebih banyak dari ini...?

ﺍﻻ ﺗﺤﺲ ﺑﺜﻘﻞ ﺍﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ..

Tidakkah engkau merasakan beratnya ketaatan?

ﺍﻻ ﺗﺤﺲ ﺑﻀﻌﻒ ﺍﻣﺎﻡ ﺍﻟﻬﻮﻯ ﻭﺍﻟﺸﻬﻮﺍﺕ ..

Tidakkah engkau merasa lemah dihadapan hawa nafsu dan syahwat?

ﺍﻟﻢ ﺗﺒﺘﻠﻰ ﺑﺤﺐ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻭﺍﻟﺠﺎﻩ ﻭﺍﻟﺸﻬﺮﻩ ..

Bukankah engkau diuji dengan cinta harta, kedudukan, dan popularitas..?

ﺃﻱ ﻋﻘﺎﺏ ﺍﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ..

Hukuman mana yang lebih banyak dari itu?

ﺍﻟﻢ ﺗﺴﻬﻞ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻐﻴﺒﺔ ﻭﺍﻟﻨﻤﻴﻤﺔ ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ ..

Bukankah engkau merasa ringan untuk berghibah, namimah dan dusta..?

ﺍﻟﻢ ﻳﺸﻐﻠﻚ ﺑﺎﻟﻔﻀﻮﻝ ﻭﺍﻟﺘﺪﺧﻞ ﻓﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻌﻨﻴﻚ ..

Bukankah engkau tersibukkan untuk campur tangan pada hal yang tidak bermanfaat untukmu..?

ﺍﻟﻢ ﻳﻨﺴﻴﻚ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻭﻳﺠﻌﻞ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺍﻛﺒﺮ ﻫﻤﻚ ..

Bukankah akhirat dilupakan dan dunia dijadikan sebagai tujuan utama?

ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺨﺬﻻﻥ ﻣﺎ ﻫﻮ ﺍﻻ ﺻﻮﺭ ﻣﻦ ﻋﻘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ..

Ini adalah tipuan,,, tidaklah itu semua kecuali bentuk hukuman dari Allah...

# ﺇﺣﺬﺭ ﻳﺎ ﺑﻨﻲ ﻓﺎﻥ ﺍﻫﻮﻥ ﻋﻘﺎﺏ ﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﺤﺴﻮﺳﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﺃﻭ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺃﻭ ﺍﻟﺼﺤﺔ ..

Hati-hatilah anakku, sesungguhnya hukuman Allah yang paling ringan adalah yang terletak pada materi, harta, anak, kesehatan ...

ﻭﺍﻥ ﺍﻋﻈﻢ ﻋﻘﺎﺏ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ ..

Sesungguhnya hukuman terbesar adalah yang ada pada hati...

ﻓﺎﺳﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﺎﻓﻴﺔ ﻭﺍﺳﺘﻐﻔﺮ ﻟﺬﻧﺒﻚ ..

Maka, mintalah keselamatan kepada Allah, dan mintalah ampunan untuk dosamu...

ﻓﺎﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻳﺤﺮﻡ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻟﻠﻄﺎﻋﺎﺕ ﺑﺴﺒﺐ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻳﺼﻴﺒﻪ

Sesungguhnya seorang hamba yang diharamkan taufik untuk melakukan ketaatan karena sebab dosa yang menimpanya....                        
Ternyata hukuman Allah yg terberat itu bukanlah  hanya ketika kita kehilangan materi, harta & jabatan, tetapi hukuman yg terberat dari Allah itu adalah ketika Allah SWT telah  menutup diri kita utk dapat berbuat dan melakukan kebaikan2.


2.Al-Baqarah : 286

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".


Tundukkan pandangan mu


~Tundukkan pandangan mu~


ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ
Berkata seorang laki laki
ﺣﻴﻦ ﺃﻋﺠﺒﺖ ﺑﺰﻭﺟﺘﻲ .. ﻛﺎﻧﺖ ﻓﻲ ﻧﻈﺮﻱ
ﻛﺄﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻢ ﻳﺨﻠﻖ ﻣﺜﻠﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ
Dulu di saat aku mengagumi istriku ia di mataku
seakan akan Allah tidak menciptakan
wanita sepertinya di dunia ini
ﻭﻟﻤﺎ ﺧﻄﺒﺘﻬﺎ .. ﺭﺃﻳﺖ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮﻳﻦ ﻣﺜﻠﻬﺎ
Di saat aku meminangnya, ternyata aku melihat
banyak wanita yang sepertinya
ﻭﻟﻤﺎ ﺗﺰﻭﺟﺘﻬﺎ .. ﺭﺃﻳﺖ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮﻳﻦ ﺃﺟﻤﻞ ﻣﻨﻬﺎ
Di saat aku menikahinya, ternyata aku melihat
banyak wanita yang lebih cantik darinya
ﻓﻠﻤﺎ ﻣﻀﺖ ﺑﻀﻌﺔ ﺃﻋﻮﺍﻡ ﻋﻠﻰ ﺯﻭﺍﺟﻨﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﺃﻥ ﻛﻞُّ
ﺍﻟﻨَﺴَﺎﺀِ ﺃﺣْﻠَﻰ ﻣِﻦْ ﺯَﻭﺟَﺘِﻲ !
Setelah beberapa tahun aku menikah dengannya,
ternyata aku melihat semua wanita
lebih cantik dari istriku
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ : ﺃﻓﺄﺧﺒﺮﻙ ﺑﻤﺎ ﻫﻮ ﺃﺩﻫﻰ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻭﺃﻣﺮّ ؟ !
Salah seorang Sheikh berkata: Maukah aku kasih
tahu kepadamu dengan hal yang lebih
parah dan lebih dahsyat dari itu
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ : ﺑﻠﻰ
Laki2 itu menjawab: Ya
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ : ﻭﻟﻮ ﺃﻧﻚ ﺗﺰﻭﺟﺖ ﻛﻞ ﻧﺴﺎﺀ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ..
ﻟﺮﺃﻳﺖ ﺍﻟﻜﻼﺏ ﺍﻟﻀﺎﻟﺔ ﻓﻲ ﺷﻮﺍﺭﻉ ﺍﻟﻤﻨﺎﻃﻖ ﺍﻟﺸﻌﺒﻴﺔ
ﺃﺟﻤﻞ ﻣﻦ ﻛﻞّ ﻧﺴﺎﺀ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ !!
Sheikh berkata: Sekiranya kamu menikah dengan
semua wanita yang ada di dunia ini,
maka kamu akan melihat anjing anjing (betina)
yang tersesat di jalan lebih cantik dari
semua wanita yang ada di dunia
ﺍﺑﺘﺴﻢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﺑﺘﺴﺎﻣﺔ ﺧﻔﻴﻔﺔ ﻭﻗﺎﻝ : ﻟﻤﺎﺫﺍ ﺗﻘﻮﻝ ﺫﻟﻚ ؟
Laki2 tadi tersenyum ringan lalu ia berkata:
Kenapa kamu berbicara seperti itu ?
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ :
ﻷﻥ ﺍﻟﻤﺸﻜﻠﺔ ﻟﻴﺴﺖ ﻓﻲ ﺯﻭﺟﺘﻚ، ﺍﻟﻤﺸﻜﻠﺔ ﺃﻥ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ
ﺇﺫﺍ ﺃﻭﺗﻲ ﻗﻠﺒﺎً ﻃﻤّﺎﻋﺎً، ﻭﺑﺼﺮﺍً ﺯﺍﺋﻐﺎً،
ﻭﺧﻼ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻴﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ
ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﻤﻜﻦ ﺃﻥ ﻳﻤﻸ ﻋﻴﻨﻪ ﺇﻻ ﺗﺮﺍﺏ ﻣﻘﺒﺮﺗﻪ .. ﻣﺸﻜﻠﺘﻚ
ﺃﻧﻚ ﻻ ﺗﻐﺾّ ﺑﺼﺮﻙ ﻋﻤﺎ ﺣﺮّﻡ ﺍﻟﻠﻪ
Sheikh menjawab: Masalahnya bukan pada
istrimu, masalahnya jika manusia memiki hati
rakus dan mata keranjang, dan ia tidak punya
rasa malu kepada Allah, maka tidak ada
yang dapat menutup matanya kecuali tanah
kuburannya
ﺃﺗﺮﻳﺪ ﺷﻴﺌﺎً ﺗﺮﺟﻊ ﺑﻪ ﺍﻣﺮﺃﺗﻚ ﺇﻟﻰ ﺳﺎﻟﻒ ﻋﻬﺪﻫﺎ ‏( ﺃﺟﻤﻞ
ﻧﺴﺎﺀ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ‏) ؟
Sheikh berkata: Apakah kamu ingin sesuatu yang
menjadikan istrimu seperti dulu (wanita
yang paling cantik di dunia ‏) ?
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ : ﻧﻌﻢ
Laki2 itu menjawab: Ya
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ : ﺍﻏﻀﺾ ﺑﺼﺮﻙ
Sheikh berkata: Tundukkan pandangan mu

Meluruskan Sejarah tentang Syekh Siti Jenar


Meluruskan Sejarah tentang Syekh Siti Jenar


Nama asli Syekh Siti Jenar adalah Sayyid Hasan ’Ali Al-Husaini, dilahirkan di Persia, Iran. Kemudian setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Dan ketika datang untuk berdakwah ke Caruban, sebelah tenggara Cirebon. Dia mendapat gelar Syaikh Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit.

Syaikh Siti Jenar adalah seorang sayyid atau habib keturunan dari Rasulullah Saw. Nasab lengkapnya adalah Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan ’Ali] bin Sayyid Shalih bin Sayyid ’Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin Sayyid ’Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat Khan bin Sayyid 'Alwi 'Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin Sayyid 'Ali Khali Qasam bin Sayyid 'Alwi Shohib Baiti Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma'ah bin Sayyid 'Alwi al-Mubtakir bin Sayyid 'Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid 'Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib bin Sayyid 'Ali Al-'Uraidhi bin Imam Ja'far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam 'Ali Zainal 'Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah Saw.

Syaikh Siti Jenar lahir sekitar tahun 1404 M di Persia, Iran. Sejak kecil ia berguru kepada ayahnya Sayyid Shalih dibidang Al-Qur’an dan Tafsirnya. Dan Syaikh Siti Jenar kecil berhasil menghafal Al-Qur’an usia 12 tahun.

Kemudian ketika Syaikh Siti Jenar berusia 17 tahun, maka ia bersama ayahnya berdakwah dan berdagang ke Malaka. Tiba di Malaka ayahnya, yaitu Sayyid Shalih, diangkat menjadi Mufti Malaka oleh Kesultanan Malaka dibawah pimpinan Sultan Muhammad Iskandar Syah. Saat itu. KesultananMalaka adalah di bawah komando Khalifah Muhammad 1, Kekhalifahan Turki Utsmani. Akhirnya Syaikh Siti Jenar dan ayahnya bermukim di Malaka.

Kemudian pada tahun 1424 M, Ada perpindahan kekuasaan antara Sultan Muhammad Iskandar Syah kepada Sultan Mudzaffar Syah. Sekaligus pergantian mufti baru dari Sayyid Sholih [ayah Siti Jenar] kepada Syaikh Syamsuddin Ahmad.

Pada akhir tahun 1425 M. Sayyid Shalih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon. Di Cirebon Sayyid Shalih menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad.

Posisi Sayyid Kahfi di Cirebon adalah sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dari sanad Utsman bin ’Affan. Sekaligus Penasehat Agama Islam Kesultanan Cirebon. Sayyid Kahfi kemudian mengajarkan ilmu Ma’rifatullah kepada Siti Jenar yang pada waktu itu berusia 20 tahun. Pada saat itu Mursyid Al-Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyah ada 4 orang, yaitu:

1. Maulana Malik Ibrahim, sebagai Mursyid Thariqah al-Mu’tabarah al-Ahadiyyah, dari sanad sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan sekitarnya
2. Sayyid Ahmad Faruqi Sirhindi, dari sanad Sayyidina ’Umar bin Khattab, untuk wilayah Turki, Afrika Selatan, Mesir dan sekitarnya,
3. Sayyid Kahfi, dari sanad Sayyidina Utsman bin ’Affan, untuk wilayah Jawa Barat, Banten, Sumatera, Champa, dan Asia tenggara
4. Sayyid Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Ja’far al-Bilali, dari sanad Imam ’Ali bin Abi Thalib, untuk wilayah Makkah, Madinah, Persia, Iraq, Pakistan, India, Yaman.

Kitab-Kitab yang dipelajari oleh Siti Jenar muda kepada Sayyid Kahfi adalah Kitab Fusus Al-Hikam karya Ibnu ’Arabi, Kitab Insan Kamil karya Abdul Karim al-Jilli, Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali, Risalah Qushairiyah karya Imam al-Qushairi, Tafsir Ma’rifatullah karya Ruzbihan Baqli, Kitab At-Thawasin karya Al-Hallaj, Kitab At-Tajalli karya Abu Yazid Al-Busthamiy. Dan Quth al-Qulub karya Abu Thalib al-Makkiy.

Sedangkan dalam ilmu Fiqih Islam, Siti Jenar muda berguru kepada Sunan Ampel selama 8 tahun. Dan belajar ilmu ushuluddin kepada Sunan Gunung Jati selama 2 tahun.

Setelah wafatnya Sayyid Kahfi, Siti Jenar diberi amanat untuk menggantikannya sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dengan sanad Utsman bin ’Affan. Di antara murid-murid Syaikh Siti Jenar adalah: Muhammad Abdullah Burhanpuri, Ali Fansuri, Hamzah Fansuri, Syamsuddin Pasai, Abdul Ra’uf Sinkiliy, dan lain-lain.

KESALAHAN SEJARAH TENTANG SYAIKH SITI JENAR YANG MENJADI FITNAH adalah:

1. Menganggap bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing. Sejarah ini bertentangan dengan akal sehat manusia dan Syari’at Islam. Tidak ada bukti referensi yang kuat bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing. Ini adalah sejarah bohong. Dalam sebuah naskah klasik, Serat Candhakipun Riwayat jati ; Alih aksara; Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah, 2002, hlm. 1, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas, “Wondene kacariyos yen Lemahbang punika asal saking cacing, punika ded, sajatosipun inggih pancen manungsa darah alit kemawon, griya ing dhusun Lemahbang.” [Adapun diceritakan kalau Lemahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu salah. Sebenarnya ia memang manusia yang akrab dengan rakyat jelata, bertempat tinggal di desa Lemah Abang]….

2. “Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti” yang diidentikkan kepada Syaikh Siti Jenar oleh beberapa penulis sejarah Syaikh Siti Jenar adalah bohong, tidak berdasar alias ngawur. Istilah itu berasal dari Kitab-kitab Primbon Jawa. Padahal dalam Suluk Syaikh Siti Jenar, beliau menggunakan kalimat “Fana’ wal Baqa’. Fana’ Wal Baqa’ sangat berbeda penafsirannya dengan Manunggaling Kawulo Gusti. Istilah Fana’ Wal Baqa’ merupakan ajaran tauhid, yang merujuk pada Firman Allah: ”Kullu syai’in Haalikun Illa Wajhahu”, artinya “Segala sesuatu itu akan rusak dan binasa kecuali Dzat Allah”. Syaikh Siti Jenar adalah penganut ajaran Tauhid Sejati, Tauhid Fana’ wal Baqa’, Tauhid Qur’ani dan Tauhid Syar’iy.

3. Dalam beberapa buku diceritakan bahwa Syaikh Siti Jenar meninggalkan Sholat, Puasa Ramadhan, Sholat Jum’at, Haji dsb. Syaikh Burhanpuri dalam Risalah Burhanpuri halaman 19 membantahnya, ia berkata, “Saya berguru kepada Syaikh Siti Jenar selama 9 tahun, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, bahwa dia adalah pengamal Syari’at Islam Sejati, bahkan sholat sunnah yang dilakukan Syaikh Siti Jenar adalah lebih banyak dari pada manusia biasa. Tidak pernah bibirnya berhenti berdzikir “Allah..Allah..Allah” dan membaca Shalawat nabi, tidak pernah ia putus puasa Daud, Senin-Kamis, puasa Yaumul Bidh, dan tidak pernah saya melihat dia meninggalkan sholat Jum’at”.

4. Beberapa penulis telah menulis bahwa kematian Syaikh Siti Jenar, dibunuh oleh Wali Songo, dan mayatnya berubah menjadi anjing. Bantahan saya: “Ini suatu penghinaan kepada seorang Waliyullah, seorang cucu Rasulullah. Sungguh amat keji dan biadab, seseorang yang menyebut Syaikh Siti Jenar lahir dari cacing dan meninggal jadi anjing. Jika ada penulis menuliskan seperti itu. Berarti dia tidak bisa berfikir jernih. Dalam teori Antropologi atau Biologi Quantum sekalipun.Manusia lahir dari manusia dan akan wafat sebagai manusia. Maka saya meluruskan riwayat ini berdasarkan riwayat para habaib, ulama’, kyai dan ajengan yang terpercaya kewara’annya. Mereka berkata bahwa Syaikh Siti Jenar meninggal dalam kondisi sedang bersujud di Pengimaman Masjid Agung Cirebon. Setelah sholat Tahajjud. Dan para santri baru mengetahuinya saat akan melaksanakan sholat shubuh.“

5. Cerita bahwa Syaikh Siti Jenar dibunuh oleh Sembilan Wali adalah bohong. Tidak memiliki literatur primer. Cerita itu hanyalah cerita fiktif yang ditambah-tambahi, agar kelihatan dahsyat, dan laku bila dijadikan film atau sinetron. Bantahan saya: “Wali Songo adalah penegak Syari’at Islam di tanah Jawa. Padahal dalam Maqaashidus syarii’ah diajarkan bahwa Islam itu memelihara kehidupan [Hifzhun Nasal wal Hayaah]. Tidak boleh membunuh seorang jiwa yang mukmin yang di dalam hatinya ada Iman kepada Allah. Tidaklah mungkin 9 waliyullah yang suci dari keturunan Nabi Muhammad akan membunuh waliyullah dari keturunan yang sama. Tidak bisa diterima akal sehat.”

Penghancuran sejarah ini, menurut ahli Sejarah Islam Indonesia (Azyumardi Azra) adalah ulah Penjajah Belanda, untuk memecah belah umat Islam agar selalu bertikai antara Sunni dengan Syi’ah, antara Ulama’ Syari’at dengan Ulama’ Hakikat. Bahkan Penjajah Belanda telah mengklasifikasikan umat Islam Indonesia dengan Politik Devide et Empera [Politik Pecah Belah] dengan 3 kelas:
1) Kelas Santri [diidentikkan dengan 9 Wali]
2) Kelas Priyayi [diidentikkan dengan Raden Fattah, Sultan Demak]
3) Kelas Abangan [diidentikkan dengan Syaikh Siti Jenar]

Wahai kaum muslimin melihat fenomena seperti ini, maka kita harus waspada terhadap upaya para kolonialist, imprealis, zionis, freemasonry yang berkedok orientalis terhadap penulisan sejarah Islam. Hati-hati jangan mau kita diadu dengan sesama umat Islam. Jangan mau umat Islam ini pecah. Ulama’nya pecah. Mari kita bersatu dalam naungan Islam untuk kejayaan Islam dan umat Islam

Thursday, December 17, 2015

Petuah ke-15 : Hiduplah bersama Allah



Petuah Singkat SUFI Agung

Seri harian ke-15

🐬

~Hiduplah bersama Allah~

Asy-Sya’raniy ra berkata: “Hati-hati mengatakan bahwa jalan Sufi/Thariqat tidak didukung Al-Qur’an dan Sunnah. Sebab ucapan seperti itu adalah kufur. Thariqat itu seluruhnya akhlak Nabi Muhammad SAW, meniti jalan hidup Muhammad SAW, dan Sunnah Ilahi. Kemudian ketahuilah bahwa riyadah (olah ruhani) tidak akan bermanfaat dan tidak mendekatkan seorang hamba kepada Allah selama tidak selaras dengan syari’ah dan mengikuti Sunnah”.

Syaikh Junaid al-Baghdady qaddasa Allah sirrah, berkata: “seluruh thariqat tertutup bagi manusia kecuali bagi orang yang mengikuti jejak Rasulullah SAW”.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Aku tinggalkan untuk kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat setelah kalian berpegang teguh kepada keduanya. Kedua hal itu adalah Kitab Allah dan sunnahku”.

Ada hadits dengan sanad yang shahih yang mengemukakan: “Para ulama itu mewarisi ajaran para nabi”.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda: “Hiduplah bersama Allah. Bila engkau tidak dapat hidup bersama Allah, hiduplah bersama orang yang hidup bersama Allah, sebab ia akan menghantarkanmu kepada Allah”.
Beliau juga bersabda: “Sahabat-sahabatku itu laksana bintang. Siapa pun diantara mereka yang kalian ikuti, kalian akan mendapat petunjuk”.


🐝

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Puisi Salik ke-7 : Alam Semesta


Puisi Pejalan Ruhani

~Alam Semesta~

Aku adalah alam semesta,...
Alam semesta adalah diriku,...

Jika aku menutup mentari,...
Maka mataku yang akan buta,...

Jika aku merusak bumi,...
Maka ragaku yang akan hancur,...

Jika aku aku menebang pepohonan,...
Maka rambutku yang akan terpotong,...

Jika aku menyumbat mata air,...
Maka darahku yang akan berhenti mengalir,...

Karna aku adalah alam semesta,...
dan alam semesta adalah diriku.

Ayo lestarikan alam,
Jangan jadi perusak alam,...
Itu adalah perintah-Nya,
Hidup sebagai khalifah-Nya.

Menyambung Silaturahmi



~Menyambung Silaturahmi~

QULTUM Menjelang Ashar:
17 Dec 2015

Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
بِسْــــــــمِ اللَّــہ الرَّحْمَــــــانِ الرَّحِيـــــــم
Bismillahir Rahmanir Rahim

“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim”
(Muttafaqun ‘alaihi).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Orang yang menyambung silaturahmi itu, bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin,

akan tetapi orang yang menyambung silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus”
(Muttafaqun ‘alaihi).

Oleh karena itu, sambunglah hubungan silaturahmi dengan kerabat-kerabat kita, meskipun mereka memutuskannya.

Diriwayatkan, telah datang seorang lelaki kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan berkata,

“Wahai Rasulullah, aku mempunyai kerabat. Aku menyambung hubungan dengan mereka, akan tetapi mereka memutuskanku.

Aku berbuat baik kepada mereka, akan tetapi mereka berbuat buruk terhadapku. Aku berlemah lembut kepada mereka, akan tetapi mereka kasar terhadapku”

Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila engkau benar demikian, maka seakan engkau menyuapi mereka pasir panas,

dan Allah akan senantiasa tetap menjadi penolongmu selama engkau berbuat demikian”
(Muttafaqun ‘alaihi).

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka”
(QS. Muhammad: 22-23).

Dari Jubair bin Muth’im radhiallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus (tali silaturahmi)”
(Muttafaqun ‘alaihi).

Oleh karena itu, tetap sambungkanlah tali silaturahmi. Berhati-hatilah dari memutuskannya.

Masing-masing kita akan datang menghadap Allah dengan membawa pahala, bagi orang yang menyambung silaturahmi.

Atau ia menghadap dengan membawa dosa, bagi orang yang memutus tali silaturahmi.

Semoga bermanfaat, selamat siang menjelang sore dan selamat menjalankan sholat Ashar

 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
(Wassalamu‘alaikum Wr. Wb)

Al-Asma'ul Husna : YA RAHIM



Menyelami Rahasia & Hakikat
99 Nama Indah TUHAN

Syeikh M.Rahim Bawa Muhaiyadden

🔱🔱🔱

Al-Asma'ul Husna

(3)

YA RAHIM
(Sang Penyayang)


Maha Pengasih, Pengampun, Penyayang dan Memahami
Sang Penopang dan Penebus


Dzat Yang penuh dengan cinta kasih tanpa akhir untuk semua kehidupan.



🌠

SIRR✨SUFI Islam Ramah

Falsafah wong JOWO




Falsafah wong JOWO :

Rejeki iku ora iså
ditiru..
       REJEKI ITU TIDAK BISA
       DITIRU..

Senajan pådå lakumu
       WALAU SAMA  
       JALANMU

Senajan pådå dodolan mu,
       WALAU SAMA
        JUALANMU

Senajan pådå nyambut gawemu.
         WALAU SAMA
         PEKERJAANMU...

Kasil sing ditåmpå bakal bedå2....,
        HASIL YANG
        DITERIMA AKAN BERBEDA
        SATU SAMA LAIN

Iså bedå nèng akèhé båndhå,
         BISA LAIN DALAM
         BANYAKNYA HARTA

Iså ugå ånå nèng Råså lan Ayemé ati,  Yåaa iku sing jenengé bahagia....
       BISA LAIN DALAM
       RASA BAHAGIA DAN
       KETENTERAMAN HATI

Kabèh iku såkå tresnané Gusti kang måhå kuwåså.....,
     SEMUA ITU ATAS
     KASIH DARI TUHAN YANG
     MAHA KUASA

Såpå temen bakal tinemu,
     BARANG SIAPA BER-
     SUNGGUH2 AKAN
     MENEMUKAN

Såpå wani rekåså bakal nggayuh mulyå.
     BARANG SIAPA BERANI
     BERSUSAH PAYAH
     AKAN MENEMUKAN
     KEMULIAAN

Dudu akèhé, nanging berkahé kang dadèkaké cukup lan nyukupi.....
     BUKAN BANYAKNYA
     MELAINKAN BERKAH
     NYA YANG MENJADIKAN
     CUKUP DAN
     MENCUKUPI

Wis ginaris nèng takdiré menungså yèn åpå sing urip kuwi wis disangoni såkå sing kuwåså.
      SUDAH DIGARISKAN
      OLEH TAKDIR BAHWA
      SEMUA YANG HIDUP
      ITU SUDAH DIBERI
      BEKAL OLEH YANG
      MAHA KUASA

Dalan urip lan pangané wis cemepak cedhak kåyå angin sing disedhot bendinané....,
     JALAN HIDUP
     DAN REJEKI SUDAH
     TERSEDIA.. DEKAT..
     SEPERTI UDARA YANG
     KITA HIRUP SETIAP
     HARINYA

Nanging kadhang menungså sulap måtå lan peteng atiné, sing adoh såkå awaké katon padhang cemlorot ngawé-awé,
Nanging sing cedhak nèng ngarepé lan dadi tanggung jawabé disiå-siå kåyå orå duwé gunå
     TETAPI KADANG
      MANUSIA SILAU MATA
      DAN GELAP HATI,
      YANG JAUH KELIHATAN
     BERKILAU DAN
     MENARIK HATI..
     TETAPI YANG DEKAT
     DIDEPANNYA DAN
     MENJADI TANGGUNG
     JAWABNYA DISIA SIA
     KAN SEPERTI TAK ADA
     GUNA

Rejeki iku wis cemepak såkå Gusti, ora bakal kurang anané kanggo nyukupi butuhé menungså såkå lair tekané pati....,
     REJEKI ITU SUDAH
     DISEDIAKAN OLEH
     TUHAN, TIDAK BAKAL
     BERKURANG UNTUK
     MENCUKUPI
     KEBUTUHAN MANUSIA
     DARI LAHIR SAMPAI
     MATI
   
Nanging yèn kanggo nuruti karep menungså sing ora ånå watesé, rasané kabèh cupet, nèng pikiran ruwet, lan atiné marahi bundhet.
     TETAPI KALAU
     MENURUTI KEMAUAN
     MANUSIA YANG TIDAK ADA
     BATASNYA, SEMUA
     DIRASA KURANG
     MEMBUAT RUWET DI HATI
     DAN PIKIRAN

Welingé wong tuwå, åpå sing ånå dilakoni lan åpå sing durung ånå åjå diarep-arep, semèlèhké atimu, yèn wis dadi duwèkmu bakal tinemu, yèn ora jatahmu, åpå maneh kok ngrebut såkå wong liyå nganggo cårå sing ålå, yå  waé, iku bakal gawé uripmu lårå, rekåså lan angkårå murkå sak jeroning kaluwargå, kabeh iku bakal sirnå balik dadi sakmestiné.
     PETUAH ORANG TUA,
     JALANILAH APA YANG
     ADA DIDEPAN MATA
     DAN JANGAN TERLALU
     BERHARAP LEBIH UNTUK
     YANG BELUM ADA
 
     KALAU MEMANG
     MILIKMU PASTI AKAN  
     KETEMU..
     KALAU BUKAN JATAHMU..
     APALAGI SAMPAI
     MEREBUT MILIK ORANG
     MEMAKAI CÀRA TIDAK
     BAIK, ITU AKAN
     MEMBUAT HIDUPMU
     MERANA, SENGSARA
     DAN ANGKARA MURKA
     SEMUA ITU AKAN SIRNA
     KEMBALI KE ASALNYA

Yèn umpåmå ayem iku mung biså dituku karo akèhé båndhå dahnå rekasané dadi wong sing ora duwé.
     SEUMPAMA
     KETENTERAMAN ITU
     BISA DIBELI DENGAN
     HÀRTA, ALANGKAH
     SENGSARANYA ORANG
     YANG TIDAK PUNYÀ

Untungé ayem isà diduwèni såpå waé sing gelem ngleremké atiné ing bab kadonyan, seneng tetulung marang liyan, lan pasrahké uripé marang GUSTI KANG MURBENG DUMADI…

     UNTUNGNYA,
     KETENTERAMAN BISA
     DIMILIKI OLEH SIAPA
     SAJA YANG TIDAK
     MENGAGUNGKAN
     KEDUNIAWIAN, SUKA
     MENOLONG ORANG
     LAIN DAN
     MENYERAHKAN
     HIDUPNYA KEPADA
     TUHAN SANG
     PENCIPTA

☝ Semoga bermanfaat...

Manaqib Abu Hasan Asy Syadzily QS (2) : Hati-hati dalam menyebarkan ilmu




CAHAYA KEMULIAAN
[Manaqib Abu Hasan Asy Syadzily QS]

Allamah Syeikh Dalhar
Watu Congol, Muntilan
Magelang

🌾🌾🌾

~Hati-hati dalam menyebarkan ilmu~


Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily radhiyallahu ‘anhu berkata:

“ Kamu jangan bersandar pada ilmu dan kelebihannya, tetapi bersandarlah kepada Allah.

Dan berhati-hatilah / waspada di dalam menyebarkan ilmumu dengan tujuan semua manusia akan membenarkanmu, tetapi sebarkanlah ilmumu agar kamu dibenarkan oleh Allah Ta’ala. “

Cukupkan dirimu atas apa yang telah dinasehatkan oleh Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily radhiyallahu ‘anhu yang termasuk golongan orang-orang ma’rifat, zuhud, orang mukhlisin.

Ahli dalam urusan agama, ahli muroqobah dan beliau termasuk juga guru orang-orang besar.

Ya Allah, limpahkanlah kesempurnaan Rahmat dan Keridlaan pada Syeikh Abu Hasan Asy Syadzily dan karuniakanlah kepadaku Kemakrifatan, sebagaimana kemakrifatan yang Engkau karuniakan kepadanya.


🌰


SIRR✨SUFI Islam Ramah

TINGGALKAN PERKATAAN YANG TAK MANFAAT




TINGGALKAN PERKATAAN YANG TAK MANFAAT

Setiap hari klo kita dibiasakan terlatih bicara keburukan, ketidak-puasan, mencari aib2 orang.. Kapan kita melatih hati kita untuk menjadi lebih baik, jika setiap saat hanya membicarakan sesuaatu yang tidak bermanfaat untuk akherat...

Hidayah hati itu ga gratis dapatnya dari Allah, semua harus dengan jihad yang sungguh-sungguh dan diusahakannya pun dengan kerja keras dan setiap saat harus di latih hati kita dengan kebaikan2..

klo setiap hari dilatihnya hanya berbicara yang buruk2, kapan hati kita bisa hijrah menjadi lebih baik...

Biasakan hati dan percakapan kita untuk tidak membiasakan berkata yang tak manfaat dana biasakan hati kita untuk tidak membaca tentang kekerasan, membaca cerita tentang gibah , membaca berita tentang fitnah dan membaca cerita tentang aib2 orang..  Kapan hati bisa menjadi "Qolbun Salim"

Hati yang hidup tidak akan mau menerima sesuatu yang buruk....dia akan mampu menerima sesuatu yang manfaat dan baik bagi akherat..

Sangat disayangkan jika hati kita hanya dilatih untuk mengeluh, melawan dan memberontak.. bukankah hati adalah jendela akherat. Dan hati yang bersih adalah tempat Allah bernaung...

Menelisik bukan sikap bijaksana. Menela'ah itulah yang bijaksana..

Dan Allah tidak pernah berbicara akan tetapi Dia berbicara lewat gerak-Nya (Af'al-Nya)..

Lewat af'al-Nya yang berkehendak. Diam tapi bekerja. Harusnya kita seperti itu...

Senjatanya orang mukmin adalah Doa. Dan doa dapat menggerakkan yang diam menjadi bergerak..

Abdullah Bin Abi Zakariya Al-khuza'iy ra berkata :

”Aku melatih diri untuk tidak berbicara yang tidak bermanfaat bagiku selama 20 tahun, sebelum aku mampu melakukan sesuai yang aku inginkan”

(Al Muntazham Fii Taarikhil Muluk Wal Umam 7/181)

Rasul SAW Bersabda : "Barang siapa yang mencela seseorang sebab dosanya, maka ia tak akan mati kecuali telah melakukan dosa yg dilakukan orang tersebut"

(HR Tirmidzi)

"Sering kita mungkin mencela perbuatan buruk seseorang dibarengi dengan pandangan yang meremehkan, sombong dan merasa dirinya lebih baik (Ujub). Itulah penyebab kita mendapat adzab dengan tidak diambil nyawa kita oleh Allah kecuali kita telah melakukan dosa tersebut.."

(Sayyidil walid alhabib ali assegaf bin abdurahman assegaf)

Yuuuk Istiqomah untuk tidak berbicara yang tak manfaat bagi akherat...

Salam Lisan

Ayat-Ayat Al-Qur'an sebagai SOLUSI UTAMA Untuk Kebangkitan Umat Islam



~Ayat-Ayat Al-Qur'an sebagai SOLUSI UTAMA Untuk Kebangkitan Umat Islam~


Ass.wr.wb: Al-Qur'an adlh "PEMBEDA" (al-furqaan), PENERANGAN bagi seluruh umat, & "PETUNJUK" serta "PELAJARAN" bagi orang-orang yang  bertaqwa (QS 3 Ali-imron 138) dan juga bahkan "MU'JIZAT" (yang ilmiah, gaib&ajaib, baca qs 59 Al-hasyr  21 dan qs 13 Ar-Ra'd 31) sbgai warisan nabi besar Muhammad Saw utk ulama dan umatNYA.
Dan Rangkuman 58 Ayat-Ayat Al-Qur'an sebagai SOLUSI UTAMA Untuk Kebangkitan Umat Islam tahap ke-2 setelah Perjuangan Awal Pertama Rasulullah SAW. Kebangkitan Umat Islam, menuju Sebaik-baik Umat dan Berkuasa di Bumi. Hal ini berdasar kepada Theory dan Methode Economic yang bersifat " Scientific - Exact", ditunjang oleh "Dalil-dalil dari Arasy" dlm bentuk "Mu'jizat Al-Qur'an" yang menjanjikan "KEMENANGAN BESAR" seperti Firman ALLAH SWT pada ayat Qs 9 At-Taubah: 100 / Qs58 Al-Mujaadilah:21

Adapun 58 Ayat-Ayat Solusi tersebut dimulai dari (Qs Al-Baqarah:214,261,269 ; Qs Al-Imran:104,109,110,138,139,140,142,146,150,196,197,200 ; QsAl-An'am:162,163 ; Qs Al-Anfal:17 ; Qs At-Taubah: 16,18,19,20,24,33,41,42,71,100,111 ; Qs Yusuf: 111 ; Qs Ar-Rad : 11, 31 ; Qs Al-Hijr:21 ; Qs  Al-Isra:1, 4, 5, 6, 7 ; Qs Al-Anbiyaa:105,107 ; Al-Hajj: 40 ; Qs An-Nuur: 55 ; Qs An-Naml: 77 ; Qs Al-Qashash: 58 ; Qs Al-Ankabut: 69 ; Qs Fushshilat : 46 ; Qs Muhammad : 31 ; Qs Al-Mujaadilah : 21 ; Qs Ash-Shaff : 4, 9, 10, 11, 12, 13, 14 ; Qs Al-Jin : 18 ; Qs Al-Muddatstsir: 1,  dan 2 ) hal tersebut diatas rangkaian komposisi ayat-ayat Al-Qur'an yang dapat menjadi KUNCI UTAMA Sebagai Jalan Keluar dari aneka ragam segala macam masalah/ kesulitan umat yang MultiComplex sperti
( Aqidah , Sosial, Ekonomi, Politik dan Teknologi ) yang dpt
menjadi Solusi Utama Umat Islam (bahkan diseluruh dunia) di awal abad 15 Hijriah ini,  guna penyelamatan umat islam sedunia dari KETIDAK BERDAYAAN selama 700 tahun dlm menghadapi segala macam upaya Pengkafiran umat manusia secara perlahan dan SISTEMATIS dari agen-agen belakang layar pihak yahudi ke segala arah kehidupan masyarakat dunia melalui : " Modernisasi, Sekularisasi, Liberalisasi, Pluralisasi, Westernisasi, dan terakhir Globalisasi" masyarakat dunia yang tujuan resultantenya menuju kepada DEISLAMISASI atau Pengkafiran seluruh Bani Adam / Umat Manusia seluruhnya sesuai permohonan terakhir Iblis Laknatulloh kpd ALLAH SWT sebelum Adam ditempatkan di Bumi, yang mana permohonan itu telah di kabulkan oleh Allah Swt, Kecuali Hamba-hamba-NYA yang dikehendaki-NYA.
Dengan mengkaji, mengamalkan dan mewujudkan seluruh isi 58 ayat-ayat tersebut diatas maka BANGKITLAH seluruh umat islam sedunia yang bergerak di awali utk NKRI yang memulai dengan melakukan revolusi " Ekonomi Kerakyatan secara Sistematik & Ilmiah dengan sistem ECONOMETRICS berbasis Islam berorientasi ke Masjid-masjid. Dengan demikian tercapailah umat islam menjadi Sebaik-baik Umat yang dilahirkan dan Berkuasa di Bumi.

(Bani Musafir Al-Faqir, PMSR -  Majelis Dzikir Minna Ar-Ruuhi wa Nurul Hidayah, Panca Buana Tengah Siliwangi)

HIDUP YANG DAMAI




HIDUP YANG DAMAI

Kesusahan (rasa susah), dan sebangsanya, kita semua telah tahu,
membuat dan memberikan beban kepada hidup kita,
sehingga kita merasa berat, lelah, dan ingin terbebas darinya.

Kesenangan (rasa senang), kebahagiaan (rasa bahagia)
ternyata juga merupakan beban bagi hidup kita.

Mengapa demikian?

Karena dengan menikmati atau merasakan rasa bahagia itu
yang memang merupakan dambaan setiap orang,
kita ingin mempertahankan kebahagiaan kita itu.

Usaha-usaha maupun upaya-upaya untuk mempertahankan
tersebut sudah merupakan kerja berat, beban yang melelahkan.

Belum lagi kalau kita gagal mempertahankannya, kebahagiaan
tersebut berubah menjadi kekecewaan, kekesalan, kesusahan,
yang kembali lagi itu jelas merupakan beban yang tak
menyenangkan bagi hidup kita.

Betapa rentannya kebahagiaan semacam ini, betapa goyahnya dia,
yang demikian mudah berubah, laksana bumerang beban.

Lalu bagaimana agar kita benar-benar bisa menikmati dan
merasakan hidup yang damai,
yang tanpa beban dan ancaman beban itu?

Caranya, kita harus bisa untuk :

MENGERTI dengan apa adanya, hal-hal yang terjadi itu.
MENERIMA dengan apa adanya, hal-hal yang terjadi itu.
MELEPASKAN atau TIDAK TERIKAT, dengn apa yang terjadi itu.

Dengan begitu, kita akan benar-benar merasakan KEDAMAIAN,
bukan lagi sekedar KEBAHAGIAAN

Nahi Munkar KH. Hasyim Asy’ari dalam Bidang Akidah



Nahi Munkar KH. Hasyim Asy’ari dalam Bidang Akidah

Oleh Kholili Hasib

Hadratus Syekh Hasyim Asyari, pendiri jam’iyah Nahdhatul Ulama’ (NU), pernah menceritakan tentang keadaan pemikiran kaum Muslimin di pulau Jawa. Cerita itu kemudian ditulis dalam salah satu kitabnya, Risalah Ahl al-Sunnah wal Jamaah. Selain dalam kitab tersebut, juga diuraikan dalam karya-karya lain, tentang ajaran-ajaran yang menyimpang yang harus diluruskan.

Kritik Kyai Hasyim terhadap bid’ah pemikiran di zaman itu juga dituangkan dalam buku-buku yang lain dan pidato-pidato muktamar.

Pada sekitar tahun 1330 H terjadi infiltrasi beragam ajaran dan tokoh-tokoh yang membawa pemikiran yang tidak sesuai dengan mainstream Muslim Jawa waktu, yakni berakidah Ahlussunnah wal Jama’ah.

Kyai Hasyim mengkritik orang-orang yang mengaku-ngaku pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab, dengan menggunakan paradigma takfir terhadap madzhab lain, penganut aliran kebatinan, kaum Syiah Rafidhah, pengikut tasawwuf menyimpang yang menganut pemikiran manunggaling kawulo gusti.

Organisasi yang beliau dirikan, NU, bertujuan memperbaiki keislaman kaum Muslim nusantara dengan cara membangkitkan kesadaran ulama-ulama’ Nusantara akan pentingnya amar ma’ruf nahi munkar. Diharapkan dengan wadah organisasi ini, para ulama’ bersatu padu membela akidah Islam.

Paradigma takfir, dalam bidang furu’, tidaklah tepat karena akan memecah belah kaum Ahlussunnah wal Jama’ah. Dalam menyikapi perbedaan furuiyah, Kyai Hasyim melarang untuk bersikap fanatik buta. Dalam al-Tibyan fi al-Nahyi ‘an Muqatha’ati al-Arham wa al-‘Aqarib wa al-Ikhwan beliau megatakan:

“Wahai para ulama’ yang fanatik terhadap madzhab-madzhab atau terhadap suatu pendapat, tinggalkanlah kefanatikanmu terhadap perkara-perakar furu’, dimana para ulama telah memiliki dua pendapat yaitu; setiap mujtahid itu benar dan pendapat satunya mengatakan mujtahid yang benar itu satu akan tetapi pendapat yang salah itu tetap diberi pahala. Tinggalkanlah fanatisme dan hindarilah jurang yang merusakkan ini (fanatisme). Belalah agama Islam, berusahalah memerangi orang yang menghina al-Qur’an, menghina sifat Allah dan perangi orang yang mengaku-aku ikut ilmu batil dan akidah yang rusak. Jihad dalam usaha memerangi (pemikiran-pemikiran) tersebut adalah wajib” (al-Tibyan, hal. 33).

Ia mendorong keras kepada para ulama’ untuk bersama-sama membela akidah Islam. Maka, seruan untuk tidak fanatik buta terhadap pendapat ijtihad merupakan salah satu cara untuk menggalang kekuatan pemikiran dalam satu barisan.

Jika berdakwah dengan orang yang berbeda madzhab fikihnya, ia melarang untuk bertindak keras dan kasar, tapi harus dengan cara yang lembut. Sebaliknya, orang-orang yang menyalahi aturan qath’i tidak boleh didiamkan. Semuanya harus dikembalikan kepada akidah yang benar.

Aliran Syiah yang mencaci sahabat Abu Bakar dan Umar adalah aliran yang dilarang untuk diikuti. Bagaimana bermuamalah dengan penganut Rafidhah? Beliau mengutip penjelasan Qadhi Iyadh tentang hadis orang yang mencela sahabat, bahwa ada larangan untuk shalat dan nikah dengan pencaci maki sahabat tersebut. Karena mereka sesungguhnya menyakiti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Pada masa lalu di Jawa juga telah muncul ajaran ibahiyyah. Kelompok ini mengajarakan pengguguran kewajiban syariah. Dijelaskannya, jika seseorang telah mencapai puncak mahabbah (cinta), hatinya ingat kepada Sang Maha Pencipta, maka kewajiban menjalan syariat menjadi gugur. Ibadah cukup hanya dengan mengingat Allah saja. Kyai Hasyim menyebut mereka sebagai kelompok sesat dan zindiq (Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah, hal. 11).

Ajaran-ajaran lain yang menyusup merusak tasawwuf adalah ajaran inkarnasi, dan manunggaling kawula gusti. Menurut beliau orang yang meyakini inkarnasi telah mendustakan firman Allah swt dan sabda Rasulullah saw. Ajaran manunggaling kawula gusti merusak telah merusak ajaran tasawwuf. Ajaran ini menyimpangkan karena mengajarkan panteisme.

Menurut Kyai Hasyim, konsep penyatuan wujud yang ada pada para ulama’ sufi dahulu bukanlah panteisme bukan pula pluralisme, tapi penyatuan itu hanya dalam konteks hierarki wujud, antara wujud makhluk dan wujud Allah. Tidak dipungkiri ajaran tersebut sengaja dirusak untuk menyimpangkan ajaran tasawwuf para ulama’-ulama’ terdahulu. Mereka ini disebut orang jahil yang sok bertasawwuf.

Dalam kitab Al-Dhurar al-Muntastiro fi Masa’ili al-Tis’i ‘Asyarah Syekh Hasyim memberi penjelasan-penjelasan ringkas dan padat tentang konsep-konsep kewalian dan tasawwuf. Di situ, terdapat penjelasan penting. Bahwasannya, jika ada seorang mengaku wali lantas melakukan hal-hal ‘aneh’, namun mengingkari syariat maka — menurut beliau — dia bukan wali, tapi sedang ditipu setan.

Beliau mengatakan bahwa, siapapun diwajibkan untuk melaksanakan syariat. Tidak ada perbedaan antara seorang santri, kyai, orang awam dan wali, semuanya sama diwajibkan menjalankan perintah syariah.

Ia mengatakan, “Tidak ada namanya wali yang meninggalkan kewajiban syariat. Apabila ada yang mengingkari syariat maka ia sesungguhnya mengikuti hawa nafsunya saja dan sedang tertipu setan”.

Penjelasan-penjelasan tersebut merupakan usaha Kyai Hasyim untuk membendung keyakinan yang mendekonstruksi akidah Ahlussunnah wal Jama’ah di kalangan jam’iyah NU secara khusus dan umat Islam di Nusantara secara umum.

Bahkan menurutnya, kelompok-kelompok yang menyimpang tersebut lebih berbahaya bagi kaum Muslimin daripada kekufuran lainnya. Sebab, kalangan Muslim awam mudah terkecoh dengan penampilan mereka, apalagi bagi kalangan yang awam dalam bahasa arab dan syariat.

Mereka wajib dibendung. Tapi beliau mengingatkan, bahwa nahi munkar terhadap aliran ‘nyeleneh’ tersebut harus dilakukan sesuai petunjuk syariat. Tidak boleh nahi munkar dengan cara munkar pula atau menimbulkan fitnah baru. Sehingga tidak menyudahi kemungkaran namun akan menambah kemungkaran itu sendiri, yakni menambah umat Islam makin menyimpang akidahnya. Sebagaimana dilarangnya sedekah dengan harta hasil curian. Tapi di sini bukan larangan nahi mungkar dengan ‘tangan’, namun yang dilarang  adalah yang melanggar syariat.

Wallahu Alam