Monday, February 1, 2016
BAROKAH SANG GURU
Seorang anak kecil kira-kira umurnya 9 tahun, pergi nyantri ke Hadratussyaih KH. Kholil Bangkalan Madura. Melihat keadaan bocah kecil ini, Kyai Kholil tidak langsung memberi pelajaran ngaji karena khawatir tidak kerasan, sambil menunggu si bocah merasa betah, Kyai Kholil memberi tugas pada si santri kecil ini untuk membersihkan daun mangga yang jatuh dari pohonnya di depan rumah Kyai Kholil. Si bocah ini menjalankan perintah gurunya dengan senang hati.
Pada suatu malam, turunlah hujan begitu lebat. Kyai Kholil keluar dan duduk di teras rumah, dilihatnya ada seorang anak yang tetap berhujan-hujanan di bawah pohon mangga, memunguti daun mangga yang jatuh ke tanah untuk langsung dibersihkan, menjaga agar daun mangga yang jatuh tidak mengotori seperti perintah Kyai Kholil. Seketika itu Kyai Kholil memanggil anak tersebut, betapa kagetnya Kyai Kholil ternyata dia adalah anak yang diberi tugas membersihkan daun mangga bila ada yang jatuh daripohonnya itu.
Melihat kejadian tersebut Kyai Kholil segera memanggil anak kecil itu lalu berkata, “Cung, sekalipun engkau masih kecil belia, tapi engkau memiliki kethoatan sungguh-sungguh kepada guru, oleh karena itu cukup untuk kamu ngaji di sini sekarang,”.
Kyai Kholil lantas bertakbir keras, “Allahu Akbar, Allahummasholli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad… pulang…!! mengajar…!! ilmunya ditanggung Khalil.”
Ketika itu pula Kyai Kholil meminta anak kecil itu menengadah ke langit dengan membuka mulut dan Kyai Kholil meludahi mulut anak kecil itu. Maka pulanglah si anak kecil dengan derai air mata karena tak kuasa meninggalkan guru yang di cintai dengan amanah yang dibanggakannya.
Maka setelah pulang, anak tersebut menjadi kyai besar yang berpengaruh di Banyuwangi dengan santri yang luar biasa hingga sekarang. Anak kecil itu bernama KH.R. Abbas Hasan pengasuh Ponpes Al-Azhar Tugung Banyuwangi.
Sumber : Amin Nur
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment