Monday, February 1, 2016

Apa itu ghibah?


Ghibah (mengumpat) itu termasuk dosa besar. Namun perlu difahami ertinya.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ
“Tahukah engkau apa itu ghibah?”

قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ
Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ
Dia berkata, “Engkau menyebutkan keburukan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.”

قيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ
Beliau ditanya, "Bagaimana jika perkara tersebut adalah betul?
"

قَالَ « إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
Jawab Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam, "Jika betul, engkau telah melakukan ghibah, jika salah, engkau telah melakukan buhtan (mengatakan perkara yg tidak benar)"
(HR. Muslim no. 2589).

Ghibah menurut Imam Nawawi adalah menyebutkan keburukan orang lain di saat dia tidak ada saat pembicaraan. (Syarah Sahih Muslim, 16: 129).

Dalam Al Azkar (hal. 597), Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan, “Ghibah adalah sesuatu yang amat buruk, namun tersebar dikhalayak ramai. Yang dapat selamat dari tergelincirnya lisan seperti ini hanyalah sedikit. Ghibah memang membicarakan sesuatu yang ada pada orang lain, namun yang diceritakan adalah sesuatu yang ia tidak suka untuk diperdengarkan pada orang lain.

Sesuatu yang diceritakan boleh jadi pada badan, agama, dunia, diri, akhlak, bentuk badan, harta, anak, orang tua, isteri, pembantu, hamba, pakaian, cara jalan, gerak-geri, wajah berseri, kebodohan, wajah berkerutnya, kefasihan lidah, atau segala hal yang berkaitan dengannya.

Cara ghibah boleh jadi melalui lisan, tulisan, isyarat, atau bermain isyarat dengan mata, tangan, kepala atau semisal itu.”

Bahkan dikatakan dalam Majma’ Al Anhar (2: 552), segala sesuatu yang ada maksud untuk mengghibah termasuk dalam ghibah dan hukumnya haram.

Hukum ghibah itu diharamkan berdasarkan kata sepakat ulama. Ghibah termasuk dosa besar. Sebagian ulama membolehkan ghibah pada non-muslim seperti Yahudi dan Nasrani sebagaimana diisyaratkan dalam Subulus Salam (4: 333), sebagiannya lagi tetap melarang ghibah pada kafir dzimmi.

No comments:

Post a Comment