Saturday, January 25, 2014

Semata-mata Menjalankan Kehambaan

Wacana SUFI ke-45

" Adab saat beribadah perlu dijaga, misalnya adab ketika berdoa atau sholat. 
Harus dipahami bahwa sebenarnya doa itu tidak bisa menentukan wujud ijabah! namun kenapa kita harus berdoa? karena doa itu diperintah oleh Allah. 
Ketika menjalankan tindakan berdoa, seseorang pada saat yang sama dia sedang bersimpuh, dan bersimpuh itulah tujuan yang sebenarnya. Sebab dengan bersimpuh, akan bisa mengembalikan kehambaannya muncul lagi, dan ketika orang bersimpuh, sifat-sifat hebatnya, sombongnya, perasaan berlebih, takaburnya menjadi hilang, yaitu saat orang tersebut mengucapkan “Allahumma……... “. 
Seseorang ketika berdoa, supaya diperintahkan minta apa saja, tentu harus minta apa saja yang baik bagi dunia akherat. Terus jangan berpikiran, “ah, ini kan menjalankan perintah saja, yang penting sudah dijalankan”, ini berarti tidak serius menjalankannya. 
Kalo dia benar-benar serius menjalankan perintah berdoa, saat berdoa dia bisa menangis betul, karena memang diperintah begitu.
Jadi ini menggambarkan juga keadaan para SUFI ketika berdoa, itu semata-mata menjalankan kehambaannya, “karena Allah memerintahkan aku berdoa, tentu aku berdoa”. 
Contoh adab yang lain, misalnya ketika orang sholat dalam rangka menjalankan syareat, apakah dengan syareat itu akan menemukan hakekat? “TIDAK!”. Sholat bukan dalam rangka untuk meraih hakekat, sholat itu menjalankan perintahnya Allah, titik! 
Dikarenakan menjalankan perintahnya Allah, “oh, aku diperintahkah menegakkan dan mendirikan sholat”, disana bunyi perintahnya bukan sholatlah engkau kalo sudah bisa khusyuk, tidak seperti itu! pokoknya sholat saja. 
Ketika waktunya sholat tiba, ya sholat saja, tidak usah dan jangan menunggu kita mood dulu.  
Sholat…..ya sholat saja, karena kita menjalankan perintah!. ”  
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid GUSDUR Ciganjur, Jakarta Selatan | 10 Desember 2012 - video menit ke 10:55]

No comments:

Post a Comment