Wacana SUFI ke-22
" Kita ini ditengah-tengah alam semesta posisinya, makanya kita disebut anda bersama alam, sepanjang anda tidak menyaksikan Sang Pencipta Alam.
Jika hidup anda tidak bersama Allah, tapi bersama alam saja. Maka ini sama dengan Anda bersama dunia, sepanjang di dunia Anda tidak menyaksikan Allah, hidupnya seperti “ngintil dunyo” terus.
Sebaliknya kalo anda menyaksikan Allah, berarti alam lah yang mengikuti anda, bukan anda yang mengikuti alam.
Selama ini, barangkali kita memposisikan alam semesta, kehidupan dan aneka ragam perniknya di depan kita, baru diujung sananya ada Allah.
Banyak pandangan bahwa kehidupan harus diperjuangkan, setelah itu nanti baru menghadap dan ketemu Allah. Padahal akhirnya kita bukan ketemu Allah, tetapi akan mengikuti yang ada di depan kita saja, yaitu ternyata mengikuti alam.
Sama saja, ketika kita beralasan/beralibi : “Saya mau tekun ibadah, ntar kalo saya sudah lulus, ntar kalo urusan saya sudah beres”. Ini sesuatu yang kita ciptakan di depan kita, akhirnya hidup kita begini-begini saja dan tidak ketemu Gusti Allah.
Semestinya khan, alam diletakkan di belakang, di depanku adalah Engkau, Allah ! "
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid "GUSDUR" Ciganjur Jakarta Selatan | 18 April 2011 - video menit ke 13:13]
No comments:
Post a Comment