Wacana SUFI ke-49
" Munajat-munajat Syech Ibnu 'Athaillah As-Sakandary tentang kefakiran yang begitu indah mempesona.
Oh Tuhan, di depan pintuMu aku bersimpuh, jangan Kau tolak Tuhan, sungguh celaka aku kalo Engkau tolak. Aku ini dihadapan pintuMu, kulonuwun terus-menerus, jangan sampai tidak Engkau buka, apalagi Engkau usir aku, hanya kepadaMu saja aku memohon, jangan Engkau buat aku ini sia-sia.
Oh Tuhan, Engkaulah Yang Maha Cukup, Maha Kaya dengan sendiriMu, dengan dzatMu, bukan Engkau ini cukup karena sejumlah makhluk yang mendukungMu, bukan pula karena makhluk semesta raya ini patuh padaMu, sehingga Engkau disebut Maha Cukup, juga bukan.
Oh Tuhan, sebelum ada semuanya ini, Engkau sudah Maha Kaya dan Maha Cukup, sehingga Engkau ini sangat tidak butuh manfaat, kepentingan, faedah dari makhluk, apalagi butuh aku. Jelas sekali Tuhan, Engkau ini tidak butuh aku.
Oh Tuhan, Engkau ini Maha Cukup, kalo Engkau butuh aku, itu berarti belum Maha Cukup, Engkau ini benar-benar tidak butuh aku, Tuhan! Engkau sudah Maha Cukup dan Maha Mencukupi, mungkin kah Engkau tega dengan kondisiku ini.
Ini adalah sebuah rajukan dan munajat yang luar biasa, seperti munajatnya Nabi Isa As saat mendoakan umatnya, oh Tuhan, Engkau sebenarnya sangat bisa menyiksa mereka, kaum-kaumku ini, gara-gara mereka salah faham atau mungkin karena memang sangat bodohnya, hingga tak bisa memahami diriku, lalu dia menganggap aku ini sebagai Tuhan, dan juga anak Tuhan, jadilah mereka tersesat.
Orang tersesat itu sebenarnya maksud dan maunya baik, hanya jalan yang dia tempuh buntu, jadilah tersesat, itulah jalan kaum Nashrani, hal ini berbeda dengan Yahudi, yang dimurkai.
Oh Tuhan, aku ini fakir dalam segala hal, Engkau cukup dalam segala sesuatu! sesungguhnya kebaikan-kebaikanku ini tak lebih dari onggokan-onggokan keburukan, yang selama ini menurutku adalah kebaikanku. Ternyata hanyalah onggokan dan barisan keburukan, yang aku klaim bahwa aku telah meraih hakekat.
Oh Tuhan, aku ini tempatnya keburukan, dan tak lebih hanya klaim-klaim ku saja Tuhan! karena sesungguhnya dalam segala hal sifatku adalah serba kurang, sedangkan Engkau baik secara dzat maupun sifat, sempurna!
Sempurna itu tidak sedikit pun bolong, artinya tidak layak Tuhan itu diprotes, dipertanyakan atau dipaksa, karena ini semua memang sudah sempurna baik dzat, sifat, namaNya, tindakan dan kinerjaNya! ”
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid AlMunawwaroh, GUSDUR Ciganjur, Jakarta Selatan | 11 Februari 2013 - video menit ke 44:14]
perhatian: Bagi yang ingin download, harus ijin terlebih dahulu, dengan cara meninggalkan jejaknya, klik tombol Like/Jempol/Tweet/g+ atau mengisi Komen.
*********
Link Download Rekaman Audio Mp3
https://docs.google.com/uc?id=0B4MeDhNxSLYLWks4LUItdFpVbFU&export=download
https://docs.google.com/uc?id=0B4MeDhNxSLYLWks4LUItdFpVbFU&export=download
No comments:
Post a Comment