Tuesday, December 1, 2015
REPOT! ga mau Neraka, Maunya Surga tapi tidak Taqwa
Nutrisi Ruhani pagi
Santun menyejukkan
Wacana SUFI ke-105
~REPOT! ga mau Neraka, Maunya Surga tapi tidak Taqwa~
" Siapa kira-kira yang akan masuk surga menurut Al Qur’an?
Apakah golongan NU, Muhammadiyah ataukah FPI ?
Menurut AlQur’an yang akan masuk surga itu orang yang bertaqwa.
Apakah benar demikian ?
Definisi Takwa yang paling mudah adalah “Imtitsalu awamirillah wajtinabu nawahihi”.
Menjalankan SEMUA perintah Gusti Allah, Menjauhi SEMUA larangan Gusti Allah.
Jika hanya meninggalkan yang dilarang saja, itu mudah.
Atau kalau menjalankan yang diperintahkan saja, itu juga mudah.
Lha ini “semuanya”, itu sangat berat.
Menjalankan SEMUA perintah Gusti Allah
Anda Shalat? sudah.
Anda Puasa? sudah.
Anda Zakat? nanti dulu.
Biasanya orang eman untuk berzakat. Kalau puasa tidak modal apa-apa. Jika disuruh mengeluarkan duit untuk zakat rasanya berat, sebab memang dia sedang suka-sukanya dengan duit.
Menjauhi SEMUA larangan Gusti Allah.
Anda Membunuh orang? tidak.
Anda Berzina? tidak.
Anda Mencuri? tidak.
Anda Ngrasani orang? Sering.
Padahal hal ini belum jika dirinci semua larangan.
Larangan yang paling berat adalah syirik. Makanya, ada orang yang suka menyirik-nyirikan. Artinya itu menganggap berat sekali.
Orang yang mencintai Kanjeng Nabi itu berat sekali, sampai disyirikkan.
Ziarah kubur syirik, katanya “patok batu nisan kok disembah".
Sebab dikiranya orang ziarah kubur itu menyembah “patok”, makanya kadang-kadang diajak ikut saja, biar tahu orang berziarah kubur itu menyembah patok atau melakukan apa? “ayo, melu ziarah kang, ora ono dhemit e kok”.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰ لِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَـرٰۤى اِثْمًا عَظِيْمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
(QS. An Nisa’: 48)
“Gusti Allah ora kerso ngapuro nek ono seng nyirik/nyekutukan Gusti Allah”.
Ada yang salah tangkap memaknainya. Disangkanya syirik itu suatu dosa yang tak terampuni. Karena ada kalimat, "Gusti Allah tidak akan mengampuni".
Padahal Sayyidina Umar, Khalid bin Walid, Abu Sofyan, Himdun yang memakan jantungnya Sayyidina Hamzah, itu semua mereka awalnya musyrik.
Lha terus maknanya bagaimana ?
Yaitu orang musyrik yang tidak taubat.....naudzubillah mindzalik, itu tidak bisa dengan sendirinya diampuni oleh Gusti Allah.
Tapi kalau dosa-dosa lainnya, meskipun tidak memohon ampunan, bisa jadi diampuni oleh Gusti Allah Ta’ala, tergantung kehendaknya Gusti Allah.
Menyekutukan Gusti Allah adalah dosa yang paling besar, itu kalau dirinci ada syirik halus dan ada syirik kasar. Itu akan tambah bikin anda puyeng lagi.
Syirik kasar itu menyembah berhala.
Menyembah batu.
Menyembah kursi.
Menyembah pasangan suami/istri.
Ada syirik yang tidak kelihatan, yaitu menyembah dirinya sendiri.
Itu karena terlalu senang dengan dirinya sendiri, terus dia merasa dirinya itu setingkat dengan Gusti Allah.
Kalau sudah bilang, "ini pendapatku mutlak benar, pendapatmu mutlak salah", berarti hampir menyaingi Gusti Allah. Sebab yang mutlak benar, hanyalah Gusti Allah.
Hati-hati anda!
Jika mengaggap yang paling benar adalah dirinya, itu terus kadang-kadang memiliki pemahaman jika dia gregetan, berarti Gusti Allah gregetan.
Orang seperti ini yang sekarang banyak kita jumpai. Padahal dia yang gregetan, kok Gusti Allah dianggap gregetan juga.
Jadi mempersonifikasikan, dikira dirinya pengejawantahan Gusti Allah. Lantas kemudian berhak mengkavling-kavling surga dan neraka.
Hati-hati anda!
Membunuh orang juga ada yang kasar, dan juga ada yang halus.
Membunuh yang kasar itu seperti mencekik, menembak, menyabet dengan pedang.
Ada juga membunuh yang halus, contohnya punya istri hanya diberi penghasilan sedikit. Sudah begitu sedikit-sedikit menggertak. Sedikit-sedikit marah. Kopi kurang manis sedikit menyentak. Kluyuran sampai malam, nyampek rumah ngamuk. Lama-lama istrinya mengelus dada, sambil nyanyi “sakitnya tuh disini”, kemudian sakit batuk-batuk, trus mati. Itu namanya membunuh secara halus.
Anda mau dimasukkan ke neraka, itu tidak cocok sebab anda bersyahadat.
Jadi, nanti anda bakal bingung, masuk surga tapi kok tidak bertaqwa.
Masih suka menggunjing orang.
Belum dizakati semua.
Belum baik dengan saudara.
Sedangkan yang baik catatannya, hanyalah sholat dan puasa saja.
Kenapa orang itu bisa rajin shalat dan puasa ?
sebab tidak mengeluarkan modal duit, dan juga tidak berhubungan dengan emosi.
Hubungan baik dengan tetangga.
Hubungan baik dengan saudara.
Menghormati orang tua.
Menyayangi yang lebih muda.
Itu semua juga diperintahkan Gusti Allah.
Sedangkan anda belum melaksanakan semua perintah Gusti Allah tersebut.
Trus nanti bagaimana di akherat ?
anda bilang ke Malaikat, “saya masuk surga ya?”
Kata malaikat, "lho, sebentar dulu, kamu ini bertaqwa atau tidak? kok minta masuk surga”.
Tapi anda akan diseret ke neraka, itu anda juga bisa membantah, “lho gimana, jangan dimasukkan neraka, wong saya ini sudah bersyahadat, malah ikut Jamuro (Jamaah Muji Rosul)”.
Makanya, posisi diri kita ini agak repot, apakah kita bertakwa atau tidak ? "
[mbah Yai GusMus | Tabligh Akbar & Sholawat Jamuro l Dies Natalis ke-22 IAIN Surakarta, 10 des 2014]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment