Sunday, December 13, 2015

BELAJAR DARI RODA BAN




BELAJAR DARI RODA BAN
------------
Seorang anak memperhatikan ayahnya yg sedang mengganti BAN mobil mereka.
"Mengapa ayah mau repot-repot mengerjakan ini dan tidak memanggil orang bengkel saja untuk mengerjakannya?"
tanya si bocah dg penasaran.
Sang ayah tersenyum.
"Sini, nak, kau lihat dan perhatikan. Ada enam hal tentang BAN yg bisa kita pelajari untuk hidup kita," katanya sambil menyuruh sang bocah duduk di dekatnya.
"Belajar dari BAN ?"
Mata sang anak membelalak.
"Lebih pintar mana BAN ini drpd bu guru di sekolah?"
Sang ayah tertawa. "Gurumu tentu pintar, Nak. Tapi perhatikan BAN ini dg segala sifat-sifatnya. Pertama, BAN selalu konsisten bentuknya. Bundar. Apakah dia dipasang di sepeda roda tiga, motor balap pamanmu, atau roda pesawat terbang yg kita naiki untuk mengunjungi kakek-nenekmu. BAN tak pernah berubah menjadi segi tiga atau segi empat."
Si bocah mulai serius.
"Benar juga ya, Yah. Terus yg kedua?"
"Kedua, BAN selalu mengalami kejadian terberat. Ketika melewati jalan berlubang, dia dulu yg merasakan. Saat melewati aspal panas, dia juga yg merasakan. Ketika ada banjir, dia juga yg harus mengalami langsung. Bahkan ketika ada kotoran hewan atau bangkai hewan di jalan yg tidak dilihat si pengemudi, siapa yg pertama kali merasakannya?" tanya sang ayah.
"Aku tahu, pasti BAN ya, Yah?" jawab sang bocah antusias.
"Benar sekali. Yg ketiga, BAN selalu menanggung beban terberat. Baik ketika mobil sedang diam, apalagi sedang berjalan. Baik ketika mobil sedang kosong, apalagi saat penuh penumpang dan barang. Coba kau ingat," ujar sang ayah. Si bocah mengangguk.
"Yang keempat, BAN tak pernah sombong dan berat hati menolak permintaan pihak lain. BAN selalu senang bekerja sama. Ketika pedal rem memerintahkannya berhenti, dia berhenti. Ketika pedal gas menyuruhnya lebih cepat, dia pun taat dan melesat. Bayangkan kalau ban tak suka kerjasama dan bekerja sebaliknya? Saat direm malah ngebut, dan saat digas malah berhenti?"
"Wow, benar juga Yah," puji sang bocah sambil menggeser duduknya lebih dekat kpd sang ayah.
"Nah, sifat kelima BAN adalah, meski banyak hal penting yg dilakukannya, dia tetap rendah hati dan tak mau menonjolkan diri. Dia biarkan orang-orang memuji bagian mobil lainnya, bukan dirinya."
"Maksud ayah apa?" tanya si bocah bingung.
"Kamu ingat waktu kita ke pameran mobil bulan lalu?" tanya sang ayah disambut anggukan sang bocah.
"Ingat dong, Yah, kita masuk ke beberapa mobil kan?"
"Persis," jawab sang ayah. "Biasanya di show room atau pameran mobil, pengunjung lebih mengagumi bentuk body mobil itu, lalu ketika mereka masuk ke dalam, yang menerima pujian berikutnya adalah interior mobil itu. Sofanya empuk, AC-nya dingin, dashboardnya keren, dll. Jarang sekali ada orang yg memperhatikan BAN apalagi sampai memujinya. Padahal semua kemewahan mobil, keindahan mobil, kehebatan mobil, tak akan berarti apa-apa kalau BANnya kempes atau bocor."
"Wah, iya ya, Yah, aku sendiriu selalu lebih suka memperhatikan kursi mobil untuk tempat mainanku."
Sang ayah selesai mengganti bannya, dan berdiri menatap hasil kerjanya dg puas.
"Yang keenam tentang BAN adalah, betapa pun bagus dan hebatnya mobil yg kau miliki, atau sepeda yg kau punya, atau pesawat yg kita naiki, saat BAN tak berfungsi, kita tak akan bisa kemana-mana. Kita tak akan pernah sampai ke tujuan."
Sang anak mengangguk-angguk.
Sang ayah menuntaskan penjelasannya, "Jadi saat kau besar kelak, meski kau menghadapi banyak masalah dibanding kawan-kawanmu, menghadapi lumpur, aspal panas, banjir, atau tak mendapat pujian sebanyak kawan-kawanmu, bahkan terus menanggung beban berat di atas pundakmu, tetaplah kamu konsisten dengan kebaikan yg kau berikan, tetaplah mau bekerja sama dg orang lain, dan jangan merasa hebat sendiri, dan yg terpenting, tetaplah menjadi penggerak dalam ketaatan dan kedisiplinan di manapun kau berada.
Itulah yg ayah maksud dengan hal-hal yg bisa kita pelajari dari BAN untuk hidup kita."
Semoga dapat memberikan inspirasi dalam beraktifitas dan dapat memotivasi diri unt

No comments:

Post a Comment