Thursday, December 10, 2015

Agama Islam Sudah Sempurna





๐Ÿ“– Agama Islam Sudah Sempurna ๐Ÿ“–

๐ŸŒด Benarkah segala urusan dan permasalahan kita didalam kehidupan ini semuanya telah ada dalam Alquran dan Sunnah serta dijelaskan secara terperinci? Islam telah memiliki aturan yg sempurna akan tetapi bukan berarti Islam menetapkan secara terperinci semua peraturan yg telah mengatur jalan hidup manusia. Dengan berkembangnya Teknologi dan budaya muncul berbagai permasalahan baru yg belum dijelaskan terperinci oleh Alquran dan hadits.Disinilah dibutuhkan ILMUNYA PARA ULAMA untuk menggali kandungan mendalam dari Alquran dan hadits untuk menetapkan hukum baru yang belum dinyatakan secara jelas oleh Rasulullah ๏ทบ.Misalnya permasalahan  menggunakan kertas sebagai mata uang, menyimpan alquran dalam kepingan CD,hukum mendengarkan adzan di radio dsb.

๐ŸŒพ Didalam surat Almaidah ayat ketiga Allah mewahyukan:
ุงู„ูŠูˆู… ุงูƒู…ู„ุช ู„ูƒู… ุฏูŠู†ูƒู… ูˆุงุชู…ู…ุช ุนู„ูŠูƒู… ู†ุนู…ุชูŠ ูˆ๏ปปุถูŠุช ู„ูƒู… ุง๏ปปุณ๏ปปู… ุฏูŠู†ุง
 "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmatKu dan telah Kuridloi Islam sebagai agama kalian".(QS Almaidah,5:3).

๐ŸŒป Ada sebagaian orang yang menjadikan ayat diatas sebagai dalil untuk menentang bid'ah hasanah;peringatan maulid Nabi ๏ทบ, tahlilan dsb.Mereka menyatakan bahwa agama Islam telah sempurna,semua telah dijelaskan oleh Alquran dan hadits,oleh karena itu tidsk perlu menambah-nambahkan sesuatu yang baru.

๐Ÿ‚ Ungkapan mereka yang menyatakan bahwa islam telah sempurna dan tidak perlu ditambah-tambahi timbul karena kesalahan memahami ayat ketiga diatas.Mereka menganggap bahwa kesempurnaan yg dimaksud diatas adalah bahwa syariat telah sempurna dan setelah turunnya ayat itu tidak ada penambahan hukum lagi.Padahal kenyataannya tidaklah demikian.

๐ŸŒ™ Imam Jalaluddin Suyuthi dalam kitab Ad-Durul Mantsur,Darul Fikr,juz 3,hal 13 menuliskan bahwa Ibnu Jarir ketika menafsirkan ayat ketiga diatas menyatakan bahwa Kesempurnaan yang dimaksud didalam ayat tersebut bukanlah kesempurnaan hukum sebab SETELAH HARI ITU RASULULLAH ๏ทบ MASIH HIDUP 81 HARI DAN MASIH TURUN WAHYU KEPADA BELIAU YANG MENJELASKAN HUKUM-HUKUM ISLAM.
Menurut Ibnu Jarir dan mayoritas Ulama tafsir,ayat ketiga diatas BUKANLAH AYAT YANG TERAKHIR TURUN.Ibnu Jarir juga menjelaskan bahwa yang dimaksud kesempurnaan didalam ayat tsb adalah kesempurnaan dalam menunaikan ibadah haji tanpa ada gangguan ataupun keikutsertaannya seorang musyrik.

๐ŸŒต Syaikh Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam kitab tafsirnya Tafsir Thabari juz 6,hal 44,Al-Ma'rifah 1990 berkata:
"Pendapat terbaik dalam permasalahan ini adalah bahwa Allah Azza wa Jalla memberitahukan kepada nabiNya,Rasulullah ๏ทบ dan semua orang beriman kepadaNya bahwa pada hari diturunkan ayat ini kepada nabiNya,Allah telah menyempurnakan agama mereka dengan menjadikan mereka sebagai satu-satunya kelompok yg berada di kota Al-Haram(Makkah) dan dengan mengeluarkan seluruh musyrikin dari kota tsb sehingga umat islam dapat menunaikan ibadah haji tanpa bercampur dg orang musyrik".


๐ŸŒด Berbagai bid'ah hasanah yg ada pada dasarnya adalah merupakan upaya untuk memaksimalkan pengamalan sunnah baik untuk diri sendiri ataupun orang lain. Bid'ah hasanah BUKANLAH SUATU UPAYA UNTUK MEMBUAT SYARIAT BARU seperti yg dituduhkan sebagaian orang,melainkan suatu wadah yg kreatif untuk melaksanakan amalan-amalan yg sebenarnya diperintahkan oleh Rasulullah ๏ทบ seperti silaturrahmi,berdoa,berdzikir,bersholawat,bersedekah,menuntut ilmu,memupuk kecintaan dan pengagungan Rasulullah ๏ทบ berbagi rezeki dan memelihara keimanan dan ketaqwaan. Para Ulama tidak pernah menyatakan bahwa bid'ah hasanah yg dibuat merupakan TAMBAHAN ATAS KEKURANGAN AGAMA, melainkan hanya sebagai kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dalam rangka syiar atau dakwah agama.

๐ŸŒพ Maka sangat berlebihanlah jika pembuat bid'ah hasanah membuat syariat baru atau menganggap agama ini memiliki kekurangan sehingga mereka menyempurnakannya. Sungguh tuduhan ini sangat jauh dari kenyataan yang ada.

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Para Ulama tidak pernah menganggap bahwa amalan tersebut sebagai bagian dari ibadah mahdhah atau syariat melainkan hanya sebagai kebiasaan baik yg mengandung maslahat.

๐Ÿ‘‘ Diriwayatkan dalam hadits Abu Dawud,Tirmidzi,Darimi,Baihaqi dan Ahmad bahwa sewaktu Rasulullah ๏ทบ hendak mengutus Sayyidina Mu'adz bin Jabal untuk menjadi hakim di negeri Yaman,beliau bertanya :
 ูƒูŠู ุชู‚ุถูŠ ุงุฐุง ุนุฑุถ ู„ูƒ ู‚ุถุงุก؟ ู‚ุงู„ ุฃู‚ุถูŠ ุจูƒุชุงุจ ุงู„ู„ู‡.ู‚ุงู„ ูุงู† ู„ู… ุชุฌุฏ ููŠ ูƒุชุงุจ ุงุงู„ู‡؟ู‚ุงู„ ูุจุณู†ุชู‡ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…،ูุงู† ู„ู… ุชุฌุฏ ููŠ ุณู†ุฉ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูˆ๏ปป ููŠ ูƒุชุงุจ ุงู„ู„ู‡؟ู‚ุงู„ ุฃุฌุชุญุฏ ุฑุฃูŠูŠ ูˆ๏ปปุงู„ูˆ،ูุถุฑุจ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุตุฏุฑู‡،ูู‚ุงู„ ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ูˆูู‚ ุฑุณูˆู„ ู„ู„ู‡ ู„ู…ุง ูŠุฑุถูŠ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡
"Bagaimana cara kamu menyelesaikan perkara jika diajukan sebuah perkara kepadamu? "Mu'adz menjawab :Akan aku putuskan menurut ketentuan hukum yang ada dalam Alquran. "Kalau kamu tidak temukan dalam kitabullah?" Tanya Nabi ๏ทบ selanjutnya. "Akan aku putuskan menurut hukum yang ada dalam sunnah Rasul ๏ทบ " jawab Mu'adz. "Kalau tidak juga kamu temukan dalam Alquran dan sunnah Rasul?"ujar Nabi ๏ทบ. Mu'adz menjawab,"Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk berijtihad sesuai pemikiranku", kemudian Rasul ๏ทบ menepuk-nepuk dada Mu'adz sambil beliau bersabda "Segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan petunjuk kepada utusan Rasulullah ๏ทบ untuk memuaskan utusan Allah".

๐Ÿ“• Dari hadits tersebut dapat dilihat,Rasulullah ๏ทบ menegaskan banyak perkara didalam kehidupan ini yg secara eksplisit tidak terdapat dalam Alquran dan Assunah.

๐Ÿ“— Jika benar bahwa segala sesuatu itu telah terdapat dalam syariat islam maka Rasulullah ๏ทบ tidak akan mengatakan sedemikian rupa kepada Mu'adz bin Jabal.Tekad Mu'adz bin Jabal untuk berijtihad justru dibenarkan oleh Rasulullah ๏ทบ dengan cara beliau menepuk dada Mu'adz dan memujinya.

Bersambung...
Wallahu A'lam Bishshowab...
Dinukil dari Buku "Inilah Dalilnya" oleh Habib Novel Alaydrus

No comments:

Post a Comment