Friday, December 11, 2015
Petuah ke-8 : Para Syeikh SUFI memaknai Ridha
Petuah Singkat SUFI Agung
Seri harian ke-8
๐ฌ
~Para Syeikh SUFI memaknai Ridha~
Seorang Syeikh berkata, "Ciri orang-orang yang ridha adalah meninggalkan pilihan dan harapan berdasarkan ketetapan dan qadha' Allah, serta mengutamakan cinta kepada Allah atas cinta kepada dirinya sendiri."
Basyar al-Hafi berkata, "Orang yang ridha kepada Allah, apabila Allah menguji dia dengan penyakit yang menempel pada tubuhnya, maka dia tidak menginginkan kesembuhan. Dan apabila Allah menyehatkannya, maka dia tidak menginginkan agar kesehatan itu berpindah sampai Allah-lah yang merubahnya. Apabila Allah menjadikan dia kaya, maka dia tidak menginginkan agar Allah memiskinkannya. Dan apabila Allah memiskinkannya, maka dia tidak menginginkan agar Allah menjadikan dirinya kaya. Dia meridhai apa yang diridhai Allah dan menyukai apa yang disukai Allah."
Fudhail bin Iyadh berkata, "Mintalah pilihan dan janganlah kalian memilih. Betapa banyak hamba yang memilih suatu perkara untuk dirinya sendiri, padahal justru menjerumuskannya."
Abu Sulaiman al-Darani berkata, "Apabila hati bersih dari syahwat, maka dia termasuk orang yang ridha."
Sahal bin Abdullah berkata, "Allah SWT menciptakan makhluk dan menjadikan pengaturan mereka sendiri sebagai hijab mereka. Oleh karena itu, serahkan-lah pengaturanmu kepada Tuan dan Pengasuhmu, agar Dia memelihara dan menjagamu."
Abu Husain Al-Nuri ditanya tentang ridha. Maka dia menjawab, "Seandainya aku berada di bagian neraka yang paling bawah, niscaya aku lebih ridha daripada orang yang berada di surga Firdaus yang paling tinggi."
Al-Syibli ditanya tentang ridha. Maka dia menjawab, "Seandainya jahanam berada di mataku yang kanan, niscaya aku tidak akan meminta kepada Allah agar memindahkannya di kiri."
Ja'far Al-Shadiq r.a berkata, "Ubudiyah itu ada tiga macam: menepati janji Allah, menyibukkan diri dengan perintah Allah, dan bersabar menghadapi hukum Allah."
Abu Utsman Al-Naisaburi berkata, "Sejak empat puluh tahun, Allah SWT tidak menempatkanku dalam suatu kondisi sehingga aku membencinya, dan tidak memindahkanku kepada kondisi yang lain lalu aku tidak menyukainya."
Dia juga berkata, "Ridha adalah kegembiraan hati terhadap perjalanan qadha'. Sebaik-baik ridha adalah: kamu merasa tenang kepada ridha. Dan kehidupan yang baik itu ada dalam ridha."
Al-Syibli ditanya, "Dalam kondisi ridha, apakah seseorang meminta surga dan berlindung dari neraka?" Dia menjawab, "Orang yang ridha tidak akan meminta surga dan tidak akan berlindung dari neraka."
๐
SIRR✨SUFI Islam Ramah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment