Monday, December 7, 2015
Petuah ke-5 : Kisah Taubatnya Dzun Nuun Al-Mishri
Petuah Singkat SUFI Agung
Seri harian ke-5
๐ฌ
~Kisah Taubatnya Dzun Nuun Al-Mishri~
Bersumber dari Hasan bin Alawiyah, "Aku pernah mendengar Yusuf bin Husain berkata, 'ketika aku telah bersahabat karib dengan Dzun Nun Al-Mishri, aku pernah bertanya, 'wahai Syeikh, bagaimana mulanya Anda hingga seperti sekarang ini?'
Dia kemudian berkata, 'Dulu, sewaktu muda aku adalah seorang pemuda yang suka melakukan hal-hal yang tidak berguna dan suka main-main, kemudian aku bertobat dan meninggalkan semua itu. Suatu ketika aku hendak berangkat menunaikan ibadah haji ke Baitullah dengan membawa sedikit bekal serta menumpang sebuah kapal bersama beberapa orang pedagang dari Mesir. Di antara para penumpang tersebut terdapat seorang pemuda tampan rupawan, bahkan wajahnya tampak bersih bersinar. Kapal terus melaju, di tengah perjalanan tiba-tiba sang pemilik kapal kehilangan sekantong barangnya.
Si pemilik kapal memerintahkan memperlambat laju kapal, karena dia akan mengadakan pemeriksaan satu persatu atas semua penumpangnya. Ketika pemeriksaan sampai kepada pemuda tampan itu, dia pun segera melompat dari atas kapal terjun ke lautan dan dia tampak duduk di atas gelombang yang menggunung, sedang kami (para penumpang) hanya dapat melihatnya dari atas kapal. Si pemuda itu lalu berkata, 'Wahai Tuhanku! Mereka telah mencurigaiku. Aku memohon kepada-Mu wahai Dzat yang mencintai hatiku, agar Engkau berkenan memerintahkan kepada semua binatang yang berada di lautan ini menampakkan diri dengan membawa sebutir mutiara dimulutnya!'
Dzun Nun Al-Mishri pun melanjutkan kisahnya, 'Belum selesai apa yang diucapkan pemuda itu, kami semua dikejutkan dengan munculnya seluruh binatang penghuni lautan ini di hadapan kami, dengan masing-masing dari mereka membawa sebutir mutiara berkilauan di mulutnya. Pemuda itu lalu melompat menuju ke tengah lautan dan berjalan dengan gagahnya di atas air sambil membaca, 'Hanya kepada-Mu-lah aku menyembah dan hanya kepada-Mu-lah aku memohon pertolongan.' (QS Al-Fatihah: 5)
Pemuda tersebut terus-menerus membaca ayat itu hingga hilang dari pandangan mataku. Peristiwa itulah yang membuatku menjadi seperti sekarang ini dan aku pun ingat akan sabda Rasulullah SAW, 'Dalam umat ini akan senantiasa ada tigapuluh orang, yang mereka itu berhati sebagaimana hati Nabi Ibrahim kekasih Dzat Yang Maha Kasih Sayang. Setiap satu dari mereka yang meninggal dunia, maka Allah akan menggantikannya dengan seorang lagi'. " (HR. Ahmad)
๐
SIRR✨SUFI Islam Ramah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment