Thursday, January 21, 2016

PROSES PENCIPTAAN NABI ADAM AS SERTA PERBANDINGAN ANTARA KESENANGAN DAN KESEDIHAN KISAH NABI ADAM AS


ﻗﺎﻝ ﻓﻠﻤﺎ ﻗﺒﺾ ﻣﻨﻬﺎ ﻭﻣﻀﻰ ﺑﻜﺖ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻧﻘﺺ ﻣﻨﻬﺎ ﻓﺄﻭﺣﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻴﻬﺎ ﺍﻧﻰ ﺳﻮﻑ ﺃﺭﺩ ﺇﻟﻴﻚ ﻣﺎ ﺃﺧﺬ ﻣﻨﻚ ﻭﻫﻮ ﻗﻮﻟﻪ
ﺗﻌﺎﻟﻰ ‏( ﻣﻨﻬﺎ ﺧﻠﻘﻨﺎﻛﻢ ﻭﻓﻴﻬﺎ ﻧﻌﻴﺪﻛﻢ ﻭﻣﻨﻬﺎ ﻧﺨﺮﺟﻜﻢ ﺗﺎﺭﺓ ﺃﺧﺮﻯ ‏) ﺛﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻣﺮ ﻋﺰﺭﺍﺋﻴﻞ ﺃﻥ ﻳﻀﻊ ﺗﻠﻚ
ﺍﻟﻘﺒﻀﺔ ﻋﻠﻰ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻓﻠﻤﺎ ﻭﺿﻌﻬﺎ ﺃﻣﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﺿﻮﺍﻥ ﺧﺎﺯﻥ ﺍﻟﺠﻨﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﻌﺠﻨﻬﺎ ﺑﻤﺎﺀ ﺍﻟﺘﺴﻨﻴﻢ ﺛﻢ ﺃﻣﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
ﺟﺒﺮﺍﺋﻴﻞ ﺑﺄﻥ ﻳﺄﺗﻰ ﺑﺎﻟﻘﺒﻀﺔ ﺍﻟﺒﻴﻀﺎﺀ ﺍﻟﺘﻰ ﻫﻲ ﻗﻠﺐ ﺍﻷﺭﺽ ﻓﺨﻠﻖ ﻣﻨﻬﺎ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﺛﻢ ﺧﻠﻂ ﺍﻟﻄﻴﻦ ﺑﺎﻟﻤﺎﺀ ﺣﺘﻰ ﺻﺎﺭﺕ
ﻣﻌﺠﻨﺔ ﻛﺒﻴﺮﺓ
Imam Tsa'labi berkata:
Setelah diambil secakupan tanah maka bumi menangis karena dirinya merasa
kehilangan,kemudian Allah memberi wahyu kepadanya:
“Sungguh suatu saat nanti aku akan mengembalikan apa yang Aku ambil
darimu.”

Sebagaimana firman Allah yang artinya:
"Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan
mengembalikan kamu serta dari padanya Kami akan mengeluarkan kamu pada
kali yang lain"
[QS.Thoha : 55]

Kemudian Allah mengutus Izrail agar secakupan tanah tadi diletakkan dipintu
surga,setelah diletakkan kemudian Allah mengutus malaikat penjaga surga
( Ridwan) agar menjadikan secakupan tanah tadi menjadi adonan dengan
dicampur air dari bengawan “Tasnim”.

Kemudian Allah mengutus Jibril agar mendatangkan segumpal tanah yang putih
yaitu hati/intisari bumi dan dari itu Allah menciptakan para Nabi,kemudian Allah
mencampur debu tersebut dengan air sehingga menjadi adonan yang besar.
ﻭﻗﺪ ﻗﻴﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ
ﻳﺎ ﻣﺸﺘﻜﻰ ﺍﻟﻬﻢ ﺩﻋﻪ ﻭﺍﻧﺘﻈﺮ ﻓﺮﺟﺎ ... ﻭﺩﺍﺭ ﻭﻗﺘﻚ ﻣﻦ ﺣﻴﻦ ﺍﻟﻰ ﺣﻴﻦ
ﻭﻻ ﺗﻌﺎﻧﺪ ﺍﺫﺍ ﺃﺻﺒﺤﺖ ﻓﻲ ﻛﺪﺭ ... ﻓﺎﻧﻤﺎ ﺃﻧﺖ ﻣﻦ ﻣﺎﺀ ﻭﻣﻦ ﻃﻴﻦ

Dan dikatakan pada makna :
“Wahai orang yang mengadukan kesusahan,tinggalkanlah kesusahan itu dan
tunggulah solusinya karna waktumu itu berputar dari masa ke masa,dan
janganlah menentang jika kamu dalam keadaan keruh karena sesungguhnya kamu
tercipta dari paduan air dan tanah.”

ﻓﻠﻤﺎ ﻋﺠﻨﺖ ﺗﺮﻛﺖ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﺳﻨﺔ ﺣﺘﻰ ﺻﺎﺭﺕ ﻃﻴﻨﺎ ﻻﺯ ﻳﺎ ﺛﻢ ﺗﺮﻛﺖ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﺳﻨﺔ ﺃﺧﺮﻯ ﺣﺘﻰ ﺻﺎﺭﺕ ﺻﻠﺼﺎﻻ ﻛﺎﻟﻔﺨﺎﺭ ﺛﻢ
ﺟﻌﻞ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻌﺠﻴﻨﺔ ﺟﺴﺪﺍ ﻣﺼﻮﺭﺍ ﻭﺃﻟﻘﺎﻩ ﻋﻠﻰ ﻃﺮﻳﻖ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺍﻟﺘﻰ ﺗﺼﻌﺪ ﻣﻨﻬﺎ ﻭﺗﻬﺒﻂ ﻭﺗﺮﻙ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﺳﻨﺔ ﻣﻠﻘﻰ
ﻋﻠﻰ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻬﻴﺌﺔ ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ
‏( ﻫﻞ ﺃﺗﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻻﻧﺴﺎﻥ ﺣﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻫﺮ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﺬﻛﻮﺭﺍ ‏)
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺍﻟﺤﻴﻦ ﺃﺭﺑﻌﻮﻥ ﺳﻨﺔ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺜﻌﻠﺒﻲ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﻤﺎ ﻋﺠﻦ ﻃﻴﻨﺔ ﺁﺩﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﺃﻣﻄﺮ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺳﺤﺎﺋﺐ
ﺍﻟﻬﻤﻮﻡ ﻭﺍﻟﺤﺰﻥ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﺳﻨﺔ ﺛﻢ ﺃﻣﻄﺮ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺍﻟﺴﺮﻭﺭ ﻭﺍﻟﻔﺮﺡ ﺳﻨﺔ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻓﻠﺬﻟﻚ ﺻﺎﺭ ﺍﻟﻬﻢ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺮﺡ ﻭﺍﻟﺤﺰﻥ ﺃﻛﺜﺮ
ﻣﻦ ﺍﻟﺴﺮﻭﺭ
Setelah dijadikan adonan terus ditinggal selama 40 tahun sehingga menjadi tanah
yang keras,kemudian dibiarkan selama 40 tahun lagi sehingga menjadi seperti
batu bata,kemudian baru dibentuk jasad .

Setelah itu diletakkan dijalan yang mana para malaikat melewati jalan tersebut
ketika hendak naik turun,lalu dibiarkan disitu selama 40 tahun lagi.”

Allah SWT berfirman :
ﻫﻞ ﺃﺗﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻻﻧﺴﺎﻥ ﺣﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻫﺮ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﺬﻛﻮﺭﺍ
“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika
itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”
[QS.Ad-Dahr : 1]

Ibnu Abbas berkata:
“Yang dimaksud masa tersebut adalah 40 tahun.”

Imam Tsa'labi berkata:
“Ketika Allah membuat adonan pada tanah liat Adam,Allah memberi siraman
hujan kesedihan dan kesusahan selama 40 tahun,kemudian memberi siraman
hujan kebahagiaan selama 1 tahun,oleh karena itu jadilah dalam kehidupan susah
itu lebih banyak daripada senang dan sedih lebih banyak dari pada bahagia.”
ﻭﺃﻧﺸﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ
ﺃﻱ ﺷﻴﺊ ﻳﻜﻮﻥ ﺃﻋﺠﺐ ﻣﻦ ﺫﺍ ... ﻟﻮ ﺗﻔﻜﺮﺕ ﻓﻲ ﺻﺮﻭﻑ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ
ﺣﺎﺩﺛﺎﺕ ﺍﻟﺴﺮﻭﺭ ﺗﻮﺯﻥ ﻭﺯﻧﺎ ... ﻭﺍﻟﺒﻼﻳﺎ ﺗﻜﺎﻝ ﺑﺎﻟﺼﻴﻌﺎﻥ
Jika kamu berfikir pada pergantian zaman,manakah sesuatu yang lebih
mengagumkan daripada ini (susah lebih banyak daripada senang) ? Datangnya
kebahagiaan itu bisa ditimbang dan cobaan itu bisa ditakar dengan cetakan.

No comments:

Post a Comment