Wednesday, January 27, 2016

SETELAH NAFAS TERAKHIR


Setelah nafas terakhir putus, mau dikemanakan jasad kita ini?

Mau diberikan kepada siapa?

Adakah yang mau terima, mau beli atau memperebutkannya?

Padahal...

Semasa hidup,
Kitalah tuan dan orang yang paling berkuasa di rumah mewah kita.

Saat meninggal,
Tak ada yg setuju kita disimpan, walaupun hanya di garasi di belakang rumah kita.

Semasa hidup,
Tiap malam kita duduk bersantai di ruang tamu, sambil minum kopi, baca koran atau menyaksikan TV.

Saat meninggal,
Tak ada yang bisa terima, walaupun hanya ditaruh diam di pojok paling ujung, tanpa kopi, koran atau acara TV di ruang keluarga.

Semasa hidup,
Kita duduk gagah di kursi di kantor kita.

Saat meninggal,
Tak ada yang setuju kita didudukkan di kursi manapun di kantor kita.

Semasa hidup,
Kita bisa istirahat nyenyak sesuka kita di atas ranjang kamar pribadi bersama anak dan istri.

Saat meninggal,
Seisi rumah keberatan jika kita dibaringkan, walaupun hanya di atas lantai kamar ini, sekalipun semua yang ada di kamar kita semua yang membelinya.

Semasa hidup,
Setiap bepergian kita duduk dengan bangga di kursi belakang mobil mewah.
Saat meninggal,
Tak ada yang mengijinkan kita duduk, sekalipun hanya ditaruh di bagasi di belakang mobil.

Walaupun kita punya banyak rumah, villa, condominium, apartemen, namun kini tak ada satupun tempat yang dapat menerima kita.

Seminggu kemudian, badan ini akan membusuk

Satu - satunya tempat yang mau menerima kita adalah tanah di bumi ini.

Masih beranikah kita berkata dengan sombong, "ini milikku, ini wewenangku, ini kekuasaanku, ini punyaku" dll?..."

Renungkanlah...!!
Orang kaya, orang miskin mengakhiri hidupnya sama...

Tapi yang berbeda adalah, apakah mereka mendapatkan tempat di surga...?

Jangan memuji diri, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari...

Sangat baik untuk direnungkan, agar kita menghapuskan kesombongan diri..
Semoga bermanfaat untuk Kita

No comments:

Post a Comment