Monday, January 25, 2016
BERKAT SHALAWAT , DARJO KULI KASAR JASADNYA UTUH
Waktu saya mondok di Kedung Paruk Purwokerto.
Disana ada tukang kuli angkut bernama Darjo, pekerja kasar, ada beras ya ngangkut beras.
Biasa setelah salat subuh tidur sebentar jam 7 keluar kerja kepasar.
Pak Darjo pekerja kasar wafat.
Setelah 9 tahun cucunya kemudian wafat.
Maksud orang tua anak itu, ingin anaknya dimakamkan didekat makam kakek-nya; Darjo, terlebih di pemakaman itu banyak orang saleh, seperti ayahya Mbah Kiai Abdul Malik yaitu Kiai Ilyas.
Akhirnya kuburan pak Darjo dibongkar, setelah digali 1,5 m ternyata bambunya masih hijau, kain kafannya masih utuh, wangi luar biasa seperti baru dimakamkan beberapa jam.
Setelah kejadian itu saya menghadap ke guru saya Mbah Kiai Abdul Malik, maksudnya mau laporan ke Mbah Malik.
Mbah Kiai Abdul Malik sedang duduk santai didepan rumah, tersenyum melihat kedatangan saya.
Tiba-tiba mbah Malik bilang, pie Darjo mayite isih utuh?
Darjo mayitnya masih utuh?
Belum bicara Mbah Malik sudah menjelaskan.
Kata beliau, Darjo kui wong ahli shalawat ora tahu tinggal shalawat, tiap bengi durung turu sadurunge moco shalawat 16.000.
Darjo itu istiqamah tiap malam tidak pernah meninggalkan membaca shalawat, sebelum membaca shalawat 16.000 Darjo tidak akan tidur.
Shalawatnya Allahumma shalli 'ala Muhammad,
Allahumma Shalli 'ala Muhammad.
Secara lahiriah kuli kasar ternyata Pak Darjo temasuk orang saleh.
Kita tidak harus membaca 16.000, minimal 300 saja setiap malam sudah bagus.
Siapa yang membaca shalawat tiap hari buat keluarga dan putra- putrinya tiap malam 300 kali,
Insya Allah putra-putrinya akan diberkahi, dan jika nakal senakal apapun anaknya, pada waktunya akan menjadi baik.
Insya Allah.
Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya berpesan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment