Friday, January 29, 2016
Keunggulan Pendidikan Pesantren
Hasil survey kualitas pendidikn di 76 negara anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi Pembangunan (OECD) di publikasikan.
Hasilnya, Singapura dinobatkan sebagai negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik sedunia.
Peringkat Indonesia 'nyungsep' di urutan 69, hanya unggul tujuh peringkat dari Ghana yang ada di daftar terbawah.
Indonesia kalah dibandingkan Thailand (47) dan Malaysia (52).
Kenapa demikian?
Sejak puluhan tahun lalu, Singapura mengubah metode pembelajarannya dari hapalan ke arah membuat siswa kreatif.
Mereka tidak ingin hny mengajarkan pengetahuan yg bisa diperoleh lewat google.
Tapi mereka ingin membuat anak2 bisa melakukan sesuatu dg ilmu pengetahuan yg dimiliki.
Jawaban untuk pertanyaan apa, siapa, kapan dan dimana. Sekarang mudah di dapat dg google.
Tapi pertanyaan kenapa? Ini hanya bisa dijawab dg otak manusia.
Itulah sebab nya, sejak TK, SD, SMP, SMA hingga kuliah, anak Singapura selalu dijejali pertanyaan kenapa. Ini membuat siswa tergerak menemukan dan melakukan (do something).
Jadi, perbanyaklah bertanya kenapa.
Tapi jangan marah jika anak akhirnya gampang bertanya kenapa kapada Anda.
Ketika anak disentak, ribuan syaraf otak nya akan langsung mati. Sebaliknya, ketika anak di puji, ribuan sel akan berkembang sehingga makin cerdas.
Oia, yg diteliti OECD itu hny pendidikn formal. Bukan pendidikn Pesantren.
Kalau yang diteliti Pesantren, pasti hasilnya beda.
Berpikir kritis (critikal thingking) dan berpikir diluar kotak (out of the box) yg ditekankn di Singapura, juga diajarkn di pesantren.
Diantaranya dengan memahami sesuai konteks lewat asbabun nuzul dan asbabul wurud. Memahami yang tersurat dan tersirat. Juga memahami yang sebaliknya (mafhum mukholafah).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment