Monday, January 18, 2016

Melawan NAFSU JIHAD



Perjuangan yang kelak disebut dengan Jihad, ternyata harus juga berhadapan dengan Ghurur (tipudaya) dibalik usaha Jihad. Umat mestilah berhati-hati ketika Jihad diteriakkan di atas bendera dan pedang, ketika Jihad diledakkan di atas pucuk-pucuk senjata, lalu sebuah seruan Jihad dimana-mana, memancing emosi kita untuk memasuki sebuah perlawanan.

Ghurur dibalik Jihad seringkali muncul, seperti menunggangi isu Jihad untuk kepentingan diri sendiri, kelompok dan golongan. Termasuk Ghurur dibalik Jihad manakala kita berjuang dan berperang melawan musuh dengan penuh dendam permusuhan. Ketika kecamuk perang terjadi, tiba-tiba muncul balas dendam, dan sadisme dalam jiwa kita, lalu perjuangan itu tidak lagi menegakkan Kalimah Allah, tetapi menuntaskan dendam kesumat kita. Itulah Ghurur yang berbahaya.

Karena itu, Rasulullah SAW menyebutkan Jihad melalui perang fisik yang sulit dilihat motivasinya, masih saja disebut sebagai Jihad Kecil. Ada Jihad Besar yang setiap hari harus kita lakukan, yaitu Jihad Melawan Diri Kita Sendiri. Jihad melawan gejolak-gejolak nafsu kita, ambisi kita, keinginan-keinginan duniawi kita, hasrat-hasrat nafsu kotor kita.

Kalau ada Mujahidin (para pejuang) yang mengabaikan Jihad melawan nafsunya, ia dikhawatirkan malah terjebak oleh haru biru nafsu yang dirongrong oleh syetan. Kini, Mujahadahlah jalan satu-satunya melawan nafsu kita. Sebab apalah arti perjuangan, jika harus berakhir dengan bom-bom waktu yang tersimpan di masa depan. BOM Dendam, BOM Kerakusan, BOM Ketamakan, BOM Ambisi Kekuasaan, BOM Hasrat-Hasrat pribadi yang menghalangi hasrat kita menuju kepada Allah Ta'ala.


๐ŸŽญ

SIRR✨SUFI Islam Ramah

No comments:

Post a Comment