Monday, January 11, 2016

Inilah Dalilnya : Dzikir Berjamaah Dengan Suara Keras


๐ŸŒพ Dzikir Berjamaah Dengan Suara Keras ๐Ÿ”Š

๐Ÿ’ Dzikir berjamaah sebenarnya bukan hal baru di dalam Islam,kebiasaan dzikir berjamaah ini biasa dilakukan oleh Para Sahabat dan generasi setelah mereka. Dalam hadits shahih yg diriwayatkan oleh Imam Hakim disebutkan bahwa pada suatu hari, Salman beserta sejumlah sahabat berdzikir kepada Allah. Saat itu Rasulullah melewati mereka kemudian menghampiri mereka. Saat beliau berada didekat mereka,mereka menghentikan dzikir karena menghormati beliau,maka Rasululullah bersabda:

ู…ุงูƒู†ุชู… ุชู‚ูˆู„ูˆู† ูุงู†ูŠ ุฑุฃูŠุช ุงู„ุฑุญู…ุฉ ุชู†ุฒูŠู„ ุนู„ูŠูƒู…،ูุฃุญุจุจุช ุฃู† ุงุดุงุฑูƒูƒู… ุบูŠู‡ุง
" Apa yang kalian ucapkan,sesungguhnya aku melihat rahmag turun kepada kalian. Oleh karena itu aku ingin turut serta bersama kalian didalam rahmat tersebut."(HR. Hakim).

๐Ÿ‘ณ๐Ÿป Syaikh Yusuf Khattar Muhammad dalam kitabnya Maushu'ah Al-Yusufiiyah berkata,"Sayyidina Salman dan kawan-kawannya berhenti berdzikir demi menghormati kedatangan Rasulullah merupakan dalil bahwa sebelum Rasulullah mendatangi mereka,mereka berdzikir sangat keras. Hadits ini merupakan salah satu dalil dzikir dg suara keras.

๐Ÿ“• Dalam hadits shahih Imam Muslim,disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:

ู„ุงูŠู‚ุนุฏ ู‚ูˆู… ูŠุฐูƒุฑูˆู† ุงู„ู„ู‡ ุนุฒูˆุฌู„ ุงู„ุง ุญูุชู‡ู… ุงู„ู…ู„ุงุฆูƒุฉ،ูˆุบุดูŠุชู‡ู… ุงู„ุฑุญู…ุฉ،ูˆู†ุฒู„ุช ุนู„ูŠู‡ู… ุงู„ุณูƒูŠู†ุฉ،ูˆุฐูƒุฑู‡ู… ุงู„ู„ู‡ ุบูŠู…ู† ุนู†ุฏู‡
"Tidaklah duduk sekelompok orang untuk berdzikir kepada Allah melainkan para Malaikat mengerumuni mereka,rahmat meliputi mereka, ketenangan (sakinah) menghampiri mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan para Malaikat yg berada disisiNya."(HR. Muslim,Ibnu Majah,Tirmidzi dan Ahmad).

๐Ÿ“— Dalam hadits hasan shahih yg diriwayatkan oleh Abu Daud bahwa Rasulullah bersabda:
ู„ุงู† ุฃู‚ุนุฏ ู…ุน ู‚ูˆู… ูŠุฐูƒุฑูˆู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู…ู† ุตู„ุงุฉ ุงู„ุบุฏุงุฉ ุญุชู‰ ุชุทู„ุน ุงู„ุดู…ุณ ุฃุญุจ ุฅู„ูŠ ู…ู† ุฃู† ุงุนุชู‚ ุฃุฑุจุนุฉ ู…ู† ูˆู„ุฏ ุฅุณู…ุงุนูŠู„،ูˆู„ุฃู† ุฃู‚ุนุฏ ู‚ูˆู… ูŠุฐูƒุฑู† ุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุตู„ุงุฉ ุงู„ุนุตุฑ ุฅู„ู‰ ุฃู† ุชุนุฑุจ ุงู„ุดู…ุณ ุฃุญุจ ุฅู„ูŠ ู…ู† ุงุนุชู‚ ุฃุฑุจุนุฉ
"Duduk bersama sekelompok orang yg berdzikir kepada Allah sejak sholat shubuh hingga matahari terbit lebih aku sukai daripada membebaskan empat budak keturunan Ismail dan duduk bersama sekelompok orang yg berdzikir kepada Allah sejak sholat Ashar hingga matahari tenggelam lebih aku sukai daripada membebaskan empat budak."(HR. Abu Daud).

๐Ÿ“˜ Dalam hadits hasan gharib yg diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi bahwa Rasulullah bersabda:
ุฅุฐุง ู…ุฑุฑุชู… ุจุฑูŠุงุถ ุงู„ุฌู†ุฉ ูุงุฑุชุนูˆุง ู‚ุงู„ูˆ:ูˆู…ุงุฑูŠุงุถ ุงู„ุฌู†ุฉ؟ู‚ุงู„:ุฌู„ู‚ ุงู„ุฐูƒุฑ
"Jika kalian melewati taman-taman surga maka singgahlah disana."Para sahabat lantas bertanya,"Apakah taman surga itu?" Rasulullah menjawab,"Halaqah-halaqah dzikir.'(HR. Tirmidzi).
๐Ÿ“– Dalam hadits yg diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim dalam Al-Mustadrak dan juga oleh Bazzar,disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:

ูŠุง ุฃูŠู‡ุง ุงู„ู†ุงุณ ุฅู† ู„ู„ู‡ ุณุฑุงูŠุง ู…ู† ุงู„ู…ู„ุงุฆูƒุฉ ุชุญู„ ูˆุชู‚ู ุนู„ู‰ ู…ุฌุงู„ุณ ุงู„ุฐูƒุฑ ููŠ ุงู„ุงุฑุถ،ูุงุฑุชุนูˆุง ููŠ ุฑูŠุงุถ ุงู„ุฌู†ุฉ،ู‚ุงู„ูˆ:ูˆุฃูŠู† ุฑูŠุงุถ ุงู„ุฌู†ุฉ؟ู‚ุงู„:ู…ุฌุงู„ุณ ุงู„ุฐูƒุฑ ูุงุบุฏูˆุง ูˆุฑูˆุญูˆุง ููŠ ุฐูƒุฑุงู„ู„ู‡
"Duhai umat manusia,sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yg bertugas berkeiling. Mereka berhenti dan singgah di majelis-majelis dzikir yg terdapat dimuka bumi. Oleh karena itu merumputlah di taman-taman surga." Para sahabat lantas bertanya,"Dimanakah taman-taman surga itu?" Beliau menjawab,"Majelis-majelis dzikir. Oleh karena itu,pergilah di pagi dan sore hari dalam dzikrullah."(HR. Hakim dan Bazzar).

๐Ÿ“œ Dalam hadits shahih lain yg diriwayatkan oleh Imam Bukhori,Muslim, Al-Hakim, Rasulullah bersabda:

ุญَุฏَّุซَู†َุง ู‚ُุชَูŠْุจَุฉُ ุจْู†ُ ุณَุนِูŠุฏٍ ุญَุฏَّุซَู†َุง ุฌَุฑِูŠุฑٌ ุนَู†ْ ุงู„ْุฃَุนْู…َุดِ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ุตَุงู„ِุญٍ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ู‚َุงู„َู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฅِู†َّ ู„ِู„َّู‡ِ ู…َู„َุงุฆِูƒَุฉً ูŠَุทُูˆูُูˆู†َ ูِูŠ ุงู„ุทُّุฑُู‚ِ ูŠَู„ْุชَู…ِุณُูˆู†َ ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ุฐِّูƒْุฑِ ูَุฅِุฐَุง ูˆَุฌَุฏُูˆุง ู‚َูˆْู…ًุง ูŠَุฐْูƒُุฑُูˆู†َ ุงู„ู„َّู‡َ ุชَู†َุงุฏَูˆْุง ู‡َู„ُู…ُّูˆุง ุฅِู„َู‰ ุญَุงุฌَุชِูƒُู…ْ ู‚َุงู„َ ูَูŠَุญُูُّูˆู†َู‡ُู…ْ ุจِุฃَุฌْู†ِุญَุชِู‡ِู…ْ ุฅِู„َู‰ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ู‚َุงู„َ ูَูŠَุณْุฃَู„ُู‡ُู…ْ ุฑَุจُّู‡ُู…ْ ูˆَู‡ُูˆَ ุฃَุนْู„َู…ُ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ู…َุง ูŠَู‚ُูˆู„ُ ุนِุจَุงุฏِูŠ ู‚َุงู„ُูˆุง ูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ูŠُุณَุจِّุญُูˆู†َูƒَ ูˆَูŠُูƒَุจِّุฑُูˆู†َูƒَ ูˆَูŠَุญْู…َุฏُูˆู†َูƒَ ูˆَูŠُู…َุฌِّุฏُูˆู†َูƒَ ู‚َุงู„َ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُ ู‡َู„ْ ุฑَุฃَูˆْู†ِูŠ ู‚َุงู„َ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ู„َุง ูˆَุงู„ู„َّู‡ِ ู…َุง ุฑَุฃَูˆْูƒَ ู‚َุงู„َ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُ ูˆَูƒَูŠْูَ ู„َูˆْ ุฑَุฃَูˆْู†ِูŠ ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ู„َูˆْ ุฑَุฃَูˆْูƒَ ูƒَุงู†ُูˆุง ุฃَุดَุฏَّ ู„َูƒَ ุนِุจَุงุฏَุฉً ูˆَุฃَุดَุฏَّ ู„َูƒَ ุชَู…ْุฌِูŠุฏًุง ูˆَุชَุญْู…ِูŠุฏًุง ูˆَุฃَูƒْุซَุฑَ ู„َูƒَ ุชَุณْุจِูŠุญًุง ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ูَู…َุง ูŠَุณْุฃَู„ُูˆู†ِูŠ ู‚َุงู„َ ูŠَุณْุฃَู„ُูˆู†َูƒَ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ูˆَู‡َู„ْ ุฑَุฃَูˆْู‡َุง ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ู„َุง ูˆَุงู„ู„َّู‡ِ ูŠَุง ุฑَุจِّ ู…َุง ุฑَุฃَูˆْู‡َุง ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ูَูƒَูŠْูَ ู„َูˆْ ุฃَู†َّู‡ُู…ْ ุฑَุฃَูˆْู‡َุง ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ู„َูˆْ ุฃَู†َّู‡ُู…ْ ุฑَุฃَูˆْู‡َุง ูƒَุงู†ُูˆุง ุฃَุดَุฏَّ ุนَู„َูŠْู‡َุง ุญِุฑْุตًุง ูˆَุฃَุดَุฏَّ ู„َู‡َุง ุทَู„َุจًุง ูˆَุฃَุนْุธَู…َ ูِูŠู‡َุง ุฑَุบْุจَุฉً ู‚َุงู„َ ูَู…ِู…َّ ูŠَุชَุนَูˆَّุฐُูˆู†َ ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ู…ِู†ْ ุงู„ู†َّุงุฑِ ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ูˆَู‡َู„ْ ุฑَุฃَูˆْู‡َุง ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ู„َุง ูˆَุงู„ู„َّู‡ِ ูŠَุง ุฑَุจِّ ู…َุง ุฑَุฃَูˆْู‡َุง ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ูَูƒَูŠْูَ ู„َูˆْ ุฑَุฃَูˆْู‡َุง ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ู„َูˆْ ุฑَุฃَูˆْู‡َุง ูƒَุงู†ُูˆุง ุฃَุดَุฏَّ ู…ِู†ْู‡َุง ูِุฑَุงุฑًุง ูˆَุฃَุดَุฏَّ ู„َู‡َุง ู…َุฎَุงูَุฉً ู‚َุงู„َ ูَูŠَู‚ُูˆู„ُ ูَุฃُุดْู‡ِุฏُูƒُู…ْ ุฃَู†ِّูŠ ู‚َุฏْ ุบَูَุฑْุชُ ู„َู‡ُู…ْ ู‚َุงู„َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ู…َู„َูƒٌ ู…ِู†ْ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉِ ูِูŠู‡ِู…ْ ูُู„َุงู†ٌ ู„َูŠْุณَ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ุฅِู†َّู…َุง ุฌَุงุกَ ู„ِุญَุงุฌَุฉٍ ู‚َุงู„َ ู‡ُู…ْ ุงู„ْุฌُู„َุณَุงุกُ ู„َุง ูŠَุดْู‚َู‰ ุจِู‡ِู…ْ ุฌَู„ِูŠุณُู‡ُู…ْุฑَูˆَุงู‡ُ ุดُุนْุจَุฉُ ุนَู†ْ ุงู„ْุฃَุนْู…َุดِ ูˆَู„َู…ْ ูŠَุฑْูَุนْู‡ُ ูˆَุฑَูˆَุงู‡ُ ุณُู‡َูŠْู„ٌ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠู‡ِ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุนَู†ْ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ
"Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan, dan mencari-cari majelis dzikir, jika mereka mendapati suatu kaum yang berdzikir kepada Allah mereka memanggil teman-temannya seraya berkata; 'Kemarilah terhadap apa yang kalian cari.' Lalu mereka pun datang seraya menaungi kaum tersebut dengan sayapnya sehingga memenuhi langit bumi. Maka Rabb mereka bertanya padahal Dia lebih tahu dari mereka; 'Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Mereka mensucikan Engkau, memuji Engkau, mengagungkan Engkau.' Allah berfirman: 'Apakah mereka melihat-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Tidak, demi Allah mereka tidak melihat-Mu.' Allah berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka melihat-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Sekiranya mereka dapat melihat-Mu pasti mereka akan lebih giat lagi dalam beribadah, lebih dalam mengagungkan dan memuji Engkau, dan lebih banyak lagi mensucikan Engkau, ' Allah berfirman: 'Lalu apa yang mereka minta? ' Para malaikat menjawab; 'Mereka meminta surga.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Belum, demi Allah mereka belum pernah melihatnya.' Allah berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Jika mereka melihatnya tentu mereka akan lebih berkeinginan lagi dan antusias serta sangat mengharap.' Allah berfirman: 'Lalu dari apakah mereka meminta perlindungan? ' Para malaikat menjawab; 'Dari api neraka.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Belum, demi Allah wahai Rabb, mereka belum pernah melihatnya sama sekali.' Allah berfirman: 'Bagaimana jika seandainya mereka melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Tentu mereka akan lari dan lebih takut lagi.'" Beliau melanjutkan: 'Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku telah mempersaksikan kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka.' Beliau melanjutkan; 'Salah satu dari malaikat berkata; 'Sesungguhnya diantara mereka ada si fulan,dia bukan dari kelompok mereka. Ia mendatangi majelis itu untuk suatu keperluan? ' Allah berfirman: 'Mereka adalah suatu kaum yang majelis mereka tidak ada kesengsaraannya bagi temannya.' Dan telah diriwayatkan pula oleh Syu'bah dari Al A'masy namun ia tidak merafa'kan hadits tersebut. Dan diriwayatkan pula dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.(HR. Bukhori,Muslim dan Al-Hakim,redaksi hadits ini sesuai yg terdapat dalam riwayat Bukhori).
Dalam redaksi yg diriwayatkan Imam Muslim,ketika para Malaikat ditanya oleh Allah,"Darimana kalian?" Maka Malaikat menjawab:

ุฌุฆู†ุง ู…ู† ุนู†ุฏ ุนุจุงุฏ ู„ูƒ ููŠ ุงู„ุงุฑุถ،ูŠุณุจุญูˆู†ูƒ ูˆูŠูƒุจุฑูˆู†ูƒ ูˆูŠู‡ู„ู„ูˆู†ูƒ ูˆูŠู…ุฌุฏูˆู†ูƒ ูˆูŠุณุฃู„ูˆู†ูƒ
"Kami datang dari sisi Hamba-hambaMu yg terdapat di bumi. Mereka bertasbih,bertakbir dan bertahlil memuliakanmu dan memohon kepadaMu."(HR. Muslim).

๐Ÿ“ƒ Dalam hadits shahih sanadnya,Rasulullah bersabda:

ู„ูŠุจุนุซู† ุงู„ู„ู‡ ุฃู‚ูˆุงู…ุง ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ููŠ ูˆุฌูˆู‡ู‡ู… ุงู„ู†ูˆุฑ ุนู„ู‰ ู…ู†ุงุจุฑ ุงู„ู„ุคู„ุค ูŠุบุจุทู‡ู… ุงู„ู†ุงุณ ู„ูŠุณูˆุง ุจุฃู†ุจูŠุงุก،ูˆู„ุง ุดู‡ุฏุงุก.ู‚ุงู„:ูุญุซุง ุฃุนุฑุงุจูŠ ุนู„ู‰ ุฑูƒุจุชูŠู‡ ูู‚ุงู„:ูŠุงุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุญู„ู‡ู… ู„ู†ุง ู†ุนุฑูู‡ู…؟ู‚ุงู„:ู‡ู… ุงู„ู…ุชุญุงุจูˆู† ููŠ ุงู„ู„ู‡ ู…ู† ู‚ุจุงุฆู„ ุดุชู‰،ูˆุจู„ุงุฏ ุดุชู‰ ูŠุฌุชู…ุนูˆู† ุนู„ู‰ ุฐูƒุฑุงู„ู„ู‡ ูŠุฐูƒุฑูˆู†ู‡
"Kelak di hari kiamat Allah akan membangkitkan sekelompok orang,diwajah mereka terpancar cahaya dan mereka berada diatas mimbar-mimbar yg terbuat dari permata. Umat manusia akan iri kepadaNya. Mereka bukan Nabi dan bukan pula Syuhada'."(Perawi hadits ini berkata),kemudian seorang badui berlutut dan berkata,"Duhai Rasulullah sifatkanlah mereka agar kami dapat mengenal mereka." Rasulullah kemudian bersabda,"Mereka adalah orang-orang yg saling mencintai di jalan Allah dari berbagai suku dan daerah yg berbeda-beda,berkumpul untuk berdzikir kepada Allah dan merekapun berdzikir kepadaNya."(HR. Thabrani dg sanad hasan).

๐Ÿ“ Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan hadits:

ุญَุฏَّุซَู†َุง ุฅِุณْุญَุงู‚ُ ุจْู†ُ ู†َุตْุฑٍ ู‚َุงู„َ ุญَุฏَّุซَู†َุง ุนَุจْุฏُ ุงู„ุฑَّุฒَّุงู‚ِ ู‚َุงู„َ ุฃَุฎْุจَุฑَู†َุง ุงุจْู†ُ ุฌُุฑَูŠْุฌٍ ู‚َุงู„َ ุฃَุฎْุจَุฑَู†ِูŠ ุนَู…ْุฑٌูˆ ุฃَู†َّ ุฃَุจَุง ู…َุนْุจَุฏٍ ู…َูˆْู„َู‰ ุงุจْู†ِ ุนَุจَّุงุณٍ ุฃَุฎْุจَุฑَู‡ُ ุฃَู†َّ ุงุจْู†َ ุนَุจَّุงุณٍ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู†ْู‡ُู…َุง ุฃَุฎْุจَุฑَู‡ُุฃَู†َّ ุฑَูْุนَ ุงู„ุตَّูˆْุชِ ุจِุงู„ุฐِّูƒْุฑِ ุญِูŠู†َ ูŠَู†ْุตَุฑِูُ ุงู„ู†َّุงุณُ ู…ِู†ْ ุงู„ْู…َูƒْุชُูˆุจَุฉِ ูƒَุงู†َ ุนَู„َู‰ ุนَู‡ْุฏِ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูˆَู‚َุงู„َ ุงุจْู†ُ ุนَุจَّุงุณٍ ูƒُู†ْุชُ ุฃَุนْู„َู…ُ ุฅِุฐَุง ุงู†ْุตَุฑَูُูˆุง ุจِุฐَู„ِูƒَ ุฅِุฐَุง ุณَู…ِุนْุชُู‡ُ
"Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashir berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Amru bahwa Abu Ma'bad mantan budak Ibnu 'Abbas, mengabarkan kepadanya bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengabarkan kepadanya, bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir setelah orang selesai menunaikah shalat fardlu terjadi di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ibnu 'Abbas mengatakan, "Aku mengetahui bahwa mereka telah selesai dari shalat itu karena aku mendengarnya." (HR. Bukhori).

๐Ÿ“„ Abu Said Al-Khudri sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam hadits shahih,juga Imam Baihaqi meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:

ุฃูƒุซุฑูˆุง ุฐูƒุฑุงู„ู„ู‡ ุญุชู‰ ูŠู‚ูˆู„ูˆุง ู…ุฌู†ูˆู†
'Perbanyaklah berdzikir kepada Allah hingga mereka(orang-orang) berkata,"Dia gila".(HR. Hakim,Ahmad,Ibnu Hibban dan Baihaqi).

๐Ÿ“— Dalam hadits shahih yg diriwayatkan Imam Muslim dan Bukhori serta beberapa perawi lainnya Rasulullah bersabda:

ูคูจูฃูข - ุญَุฏَّุซَู†َุง ู‚ُุชَูŠْุจَุฉُ ุจْู†ُ ุณَุนِูŠุฏٍ ูˆَุฒُู‡َูŠْุฑُ ุจْู†ُ ุญَุฑْุจٍ ูˆَุงู„ู„َّูْุธُ ู„ِู‚ُุชَูŠْุจَุฉَ ู‚َุงู„َุง ุญَุฏَّุซَู†َุง ุฌَุฑِูŠุฑٌ ุนَู†ْ ุงู„ْุฃَุนْู…َุดِ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ุตَุงู„ِุญٍ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ู‚َุงู„َ ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ุฃَู†َุง ุนِู†ْุฏَ ุธَู†ِّ ุนَุจْุฏِูŠ ุจِูŠ ูˆَุฃَู†َุง ู…َุนَู‡ُ ุญِูŠู†َ ูŠَุฐْูƒُุฑُู†ِูŠ ุฅِู†ْ ุฐَูƒَุฑَู†ِูŠ ูِูŠ ู†َูْุณِู‡ِ ุฐَูƒَุฑْุชُู‡ُ ูِูŠ ู†َูْุณِูŠ ูˆَุฅِู†ْ ุฐَูƒَุฑَู†ِูŠ ูِูŠ ู…َู„َุฅٍ ุฐَูƒَุฑْุชُู‡ُ ูِูŠ ู…َู„َุฅٍ ู‡ُู…ْ ุฎَูŠْุฑٌ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ูˆَุฅِู†ْ ุชَู‚َุฑَّุจَ ู…ِู†ِّูŠ ุดِุจْุฑًุง ุชَู‚َุฑَّุจْุชُ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ุฐِุฑَุงุนًุง ูˆَุฅِู†ْ ุชَู‚َุฑَّุจَ ุฅِู„َูŠَّ ุฐِุฑَุงุนًุง ุชَู‚َุฑَّุจْุชُ ู…ِู†ْู‡ُ ุจَุงุนًุง ูˆَุฅِู†ْ ุฃَุชَุงู†ِูŠ ูŠَู…ْุดِูŠ ุฃَุชَูŠْุชُู‡ُ ู‡َุฑْูˆَู„َุฉً ุญَุฏَّุซَู†َุง ุฃَุจُูˆ ุจَูƒْุฑِ ุจْู†ُ ุฃَุจِูŠ ุดَูŠْุจَุฉَ ูˆَุฃَุจُูˆ ูƒُุฑَูŠْุจٍ ู‚َุงู„َุง ุญَุฏَّุซَู†َุง ุฃَุจُูˆ ู…ُุนَุงูˆِูŠَุฉَ ุนَู†ْ ุงู„ْุฃَุนْู…َุดِ ุจِู‡َุฐَุง ุงู„ْุฅِุณْู†َุงุฏِ ูˆَู„َู…ْ ูŠَุฐْูƒُุฑْ ูˆَุฅِู†ْ ุชَู‚َุฑَّุจَ ุฅِู„َูŠَّ ุฐِุฑَุงุนًุง ุชَู‚َุฑَّุจْุชُ ู…ِู†ْู‡ُ ุจَุงุนًุง
"Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb - dan lafadh ini milik Qutaibah- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman; 'Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia berdzikir kepada-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia berdzikir kepada-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan sanad ini, namun dia tidak menyebutkan kalimat; 'Jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa."(HR. Bukhori dan Muslim).
Ketika menjelaskan kata "dihadapan sekelompok orang" Al-Mubarak Al-Fauri dalam bukunya Tuhfatul Ahwadzi berkata:

ุฃูŠ ู…ุน ุฌู…ุงุนุฉู…ู† ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุฃูˆููŠ ุญุถุฑุชู‡ู…
"Yakni berdzikir kepada Allah bersama sejumlah mukmin atau di hadapan sejumlah mukmin."

๐Ÿ“• Syaikh Yusuf Khattar Al-Fauri dalam kitab Al-Maushu'ah Al-Yusufiyyah,Daruttaqwa,hal 225 menyebutkan bahwa Syaikh Ibnu Athaillah berkata,"Jika sekelompok orang berdzikir bersama-sama maka yg utama bagi mereka adalah berdzikir dengan suara keras akan tetapi senada dan seirama. Dzikir berjamaah dg satu hati lebih berkesan bagi hati dan lebih kuat pengaruhnya untuk menyingkapkan berbagai hijab yg menutupinya."

๐Ÿ“— Dalam kitab yang sama juga disebutkan juga bahwa Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya'rani dalam bukunya Anwarul Qudsiyyah berkata:

ูˆุฃุฌู…ุนูˆุง ุนู„ู‰ ุฃู†ู‡ ูŠุฌุจ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุฑูŠุฏ ุงู„ุฌู‡ุฑ ุจุงู„ุฐูƒุฑ ุจู‚ูˆุฉ ุชุงู…ุฉ ุจุญูŠุซ ู„ุง ูŠุจู‚ู‰ ู…ู†ู‡ ู…ุชุณุน ุงู„ุง ูˆูŠู‡ุชุฒ ู…ู† ููˆู‚ ุฑุฃุณู‡ ุฅู„ู‰ ุฅุตุจุน ู‚ุฏ ู…ูŠู‡
"Mereka (para Ulama) sepakat bahwa seseorang murid wajib berdzikir dengan suara keras (jahr) dan kekuatan yg sempurna sehingga tidak ada tempat pun mulai dari atas kepala hingga jari-jemari kaki kecuali bergetar (karena dzikir)."

๐Ÿ“˜ Syaikh Sayyid Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhur dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin,Darul Fikr,Beirut Lebanon,1414 H,hal 79 berfatwa,"Dalam berbagai ayat dan riwayat,umat islam sangat dianjurkan untuk berdzikir seperti pembacaan Al-quran. Selama tidak menimbulkan riya' dan tidak mengganggu orang yg sedang sholat dan sejenisnya,dzikir dg  suara kera(jahr) lebih utama daripada dzikir dg suara pelan (sirri). Sebab manfaat dzikir dg suara keras lebih banyak. Diantaranya akan bermanfaat bagi pendengarnya,menyadarkan hati yg membacanya,dapat membantu memusatkan pikirannya untuk merenungkan makna dzikir yg ia baca,menyatukan pendengarannya kepada dzikir itu,mengusir rasa kantuk dan menambah semangat pembacanya."

๐Ÿ€ Mungkin ada yg bertanya bukankah dalam surat Al-A'raf ayat 205 Allah telah mewahyukan:

ูˆุงุฐูƒุฑ ุฑุจูƒ ููŠ ู†ูุณูƒ ุชุถุฑุนุง ูˆุฎูŠูุฉ ูˆุฏูˆู† ุงู„ุฌู‡ุฑ ู…ู† ุงู„ู‚ูˆู„ ุจุงู„ุบุฏูˆ ูˆุงู„ุงุตุงู„ ูˆู„ุง ุชูƒู† ู…ู† ุงู„ุบุงูู„ูŠู†
"Dan sebutlah Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut serta tidak mengeraskan suara,diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yg lalai."
Bukankah dalam ayat diatas disebutkan dg jelas agar berdzikir dg tidak mengeraskan suara?lantas bagaimana mungkin Ulama membolehkan bahkan menganjurkan utk berdzikir keras?

๐Ÿ“„ Para Ulama menyebutkan ayat diatas bukanlah dalil pelarangan dzikir jahar, para Ulama memberika  3 penjelasan yaitu:
Pertama: ayat diatas adalah ayat Makiyyah sebagaimana ayat:

ูˆู„ุง ุชุฌู‡ุฑ ุจุตู„ุงุชูƒ ูˆู„ุงุชุฎุงูุช ุจู‡ุง
"Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam sholat dan jangan pula merendahkannya."(QS. Al-Isra,17:110).
Ayat ini turun ketika Rasulullah membaca Al-Quran dg suara keras dan didengar oleh kaum musyrikin. Kemudian mereka mencela Al-Quran dan Allah,kemudian Rasulullah diperintahkan untuk tidak membacanya dg suara keras agar kaum musyrikin tidak bisa mencela Al-Quran dan Allah. Sekarang hal ini tidak terjadi lagi sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya.

๐Ÿ“ƒ Sejumlah ahli tafsir seperti Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dan Ibnu Jarir menafsirkan ayat ini berlaku bagi seseorang yg berdzikir didekat orang yg sedang membaca Al-Quran. Untuk memuliakan Al-Quran maka dia diperintahkan untuk tidak berdzikir dg suara keras agar tidak ada suara yg lebih keras dari seseorang yg sedang membaca Al-Quran. Pendapat ini diperkuat dg wahyu Allah dalam ayat:

ูˆุฅุฐุง ู‚ุฑุฆ ุงู„ู‚ุฑุขู† ูุงุณุชู†ุนูˆุง ู„ู‡
"Dan apabila dibacakan Al-Quran maka dengarkanlah baik-baik."(QS. Al-Araf,7:204).

๐Ÿ“‘ Ketiga sebagaimana yg disebutkan oleh para sufi yg mulia,yaitu ayat ini khusus untuk Nabi Muhammad,manusia yg sempurna dan disempurnakan. Adapun manusia selain beliau,hatinya selalu dipenuhi rasa was-was dan berbagai bisikan buruk. Oleh karena itu mereka diperintahkan untuk berdzikir dg keras, sebab dzikir dg suara keras sangat bermanfaat untuk menghalau was-was dan berbagai bisikan buruk. Pendapat ini didukung oleh sebuah hadits yg diriwayatkan oleh Al-Bazzar dari Mu'adz bin Jabal RA. Rasulullah bersabda:

ู…ู† ุตู„ู‰ ู…ู†ูƒู… ุจุงู„ู„ูŠู„ ูู„ูŠุฌู‡ุฑ ุจู‚ุฑุงุกุชู‡ ูุฅู† ุงู„ู…ู„ุงุฆูƒุฉ ุชุตู„ูŠ ุจุตู„ุงุชู‡ ูˆุชุณุชู…ุน ู„ู‚ุฑุงุกุชู‡،ูˆุฅู† ู…ุคู…ู†ูŠ ุงู„ุฌู† ุงู„ุฐูŠู† ูŠูƒูˆู†ูˆู† ููŠ ุงู„ู‡ูˆู‰ ูˆุฌูŠุฑุงู†ู‡ ู…ุนู‡ ููŠ ู…ุณูƒู†ู‡ ูŠุตู„ูˆู† ุจุตู„ุงุชู‡ ูˆูŠุณุชู…ุนูˆู† ู„ู‚ุฑุงุกุชู‡،ูˆุฃู†ู‡ ูŠู†ุทุฑุฏ ุจุฌู‡ุฑู‡ ููŠ ู‚ุฑุงุกุชู‡ ุนู† ุฏุงุฑู‡ ูˆุนู† ุงู„ุฏูˆุฑ ุงู„ุชูŠ ุญูˆู„ู‡ ูุณุงู‚ ุงู„ุฌู† ูˆู…ุฑุฏุฉ ุงู„ุดูŠุงุทูŠู†
"Siapaun diantara kalian yg menunaikan sholat dimalam hari maka hendaknya dia mengeraskan bacaannya,sebab para malaikat ikut sholat bersamanya dan mendengarkan bacaannya. Sesungguhnya jin-jin mukmin yg berada diudara dan tinggal bertetangga bersamanya dirumahnya juga ikut sholat bersamanya dan mendengarkan bacaannya. Sesungguhnya berkat bacaannya yg keras tsb jin fasik dan setan yg sangat durhaka akan terusir dari rumahnya dan rumah-rumah yg berada disekitar rumahnya."(HR. Al-Bazzar).

๐Ÿ“œ Jika demikian halnya penjelasan para Ulama tentang ayat diatas bagaimana penjelasan Ulama mengenai Hadits shahih larangan berdzikir berjamaah yg diriwayatkan oleh Imam Bukhori. Dalam shahih Bukhori disebutkan bahwa Abu Musa Al-Asyari RA berkata:

ูƒู†ุง ู…ุน ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…،ููƒู†ุง ุฅุฐุง ุฃุดุฑูู†ุง ุนู„ู‰ ูˆุงุฏ ู‡ู„ู„ู†ุง ูˆูƒุจุฑู†ุง،ูˆุงุฑุชูุนุช ุฃุตูˆุงุชู†ุง،ูู‚ุงู„ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ู…ุณู„ู…:ูŠุง ุฃูŠู‡ุง ุงู„ู†ุงุณ،ุฅุฑุจุนูˆุง ุนู„ู‰ ุงู†ูุณูƒู…،ูุฅู†ูƒู… ู„ุง ุชุฏุนูˆู† ุฃุตู… ูˆู„ุง ุบุงุฆุจุง،ุฅู†ู‡ ู…ุนูƒู…،ุฅู†ู‡ ุณู…ูŠุน ู‚ุฑูŠุจ،ุชุจุงุฑูƒ ุงุณู…ู‡،ูˆุชุนุงู„ู‰ ุฌุฏู‡
"Dahulu kami melakukan perjalanan bersama Rasulullah ketika melewati jalan yg mendaki kami mengucapkan kalimat tahlil dan takbir dg keras. Nabi SAW bersabda,"Wahai manusia,sayangilah diri kalian,sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada yang tuli dan tidak pula jauh,kalian berdoa kepada Yang Maha Mendengar dan Dekat dan dia selalu menyertai kalian. Mahasuci Namanya dan Maha Tinggi kedudukannya."(HR. Bukhori dan Muslim).
Hadits diatas tidak dapat dijadikan dalil pelarangan dzikir jahar,hadits tsb disampaikan dalam perjalanan perang. Jika para sahabat berdzikir keras maka musuh akan mudah mengetahui posisi mereka. Oleh karena itu Rasulullah melarang mereka berdzikir dg suara jahar. Meski demikian pelarangan ini bukanlah sebuah pengharaman. Ibnu Hajar As-Asqalani berkata,"Larangan berdzikir dg suara keras tersebut khusus bagi takbir dalam peperangan. Adapun dzikir keras dalam keadaannya selainnya telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas,"Sesunguhnya dzikir dengan suara keras setelah sholat wajib adalah biasa dilakukan pada masa Rasulullah."

ูˆุงู„ู„ู‡ ุงุนู„ู…...
Dinukil dari buku "Inilah Dalilnya" oleh Habib Novel Alaydrus

No comments:

Post a Comment