*Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (Simtud Duror)
Jika mendengar sifat-sifat yang mulia RUH kita merindukannya. Namun RUH terikat dalam kurungan. JASAD adalah tempat RUH, kurungan RUH, tetapi juga pembantu RUH. Makanan RUH adalah dzikir. Jika kau sidq dalam berdzikir kepada Allah, niscaya kau akan mencukupkan diri dengan dzikir itu, kau tidak lagi membutuhkan makanan dan minuman.
Kau menjadi seperti para malaikat: tidak makan dan tidak minum. Makanan para malaikat adalah dzikir dan tasbih. RUH sesungguhnya selalu ingin kembali ke asalnya:
RUH terbang dengan sayap-sayap cinta
menuju alamnya yang tinggi, menuju asalnya
Mengembara di taman-taman surga dan tinggal di lentera-lentera bercahaya
Tanpa bulu sayap-sayap itu terbang lalu menetap di sisi Tuhan alam semesta
Berkelana di taman Quds di bukit
Minum dari samudra kaum arifin
Wahai RUH, relakah kau tinggal abadi dalam jasad yang gelap dan kotor ini?
DI mana kau dahulu sebelum menghuni jasad?
Bukankah kau dahulu berada di Hadhrah Al-Quds,
hendaknya kau ingat itu
Kau tinggal bersama para malaikat yang mulia
Minum dari telaga uns dan memetik buahnya
Sampai akhirnya kau diletakkan
atas perintah Allah dalam kurungan 'tuk mengujimu, maka jadilah sebaik-baik yang diujui
Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang ARIF, mendekatkan kita kepada_Nya, mempertemukan cabang (FURU') dengan pokok (USHUL), dan tetap meletakkan SIRR pada tempat dan ahlinya
No comments:
Post a Comment