Friday, January 15, 2016

Rezeki itu pasti


▪Aku melihat hidupnya begitu indah, ternyata ia hanya MENUTUPI keluhan.

▪Aku melihat hidupnya tidak ada pedih, ternyata ia hanya MENUTUPI dengan MENSYUKURI.

▪Aku melihat hidupnya tanpa ujian, ternyata ia begitu MENIKMATI badai hidup.

▪Aku melihat hidupnya sempurna, ternyata ia hanya menjadi apa ADANYA.

▪Aku melihat hidupnya beruntung, ternyata ia TUNDUK pada ALLAH untuk bergantung.

▪Aku BELAJAR MEMAHAMI, mengamati setiap hidup orang yg aku temui, ternyata aku yg kurang MENSYUKURI, bahwa di belahan dunia lain, masih ada yg belum SEBERUNTUNG yg aku miliki.

▪Dan satu hal yg aku ketahui, bahwa Allah TIDAK PERNAH mengurangi, hanya akulah yg masih KURANG MENSYUKURI.

▪Maka jangan IRI HATI dengan rejeki orang lain.

▪Mungkin kita tidak tahu dimana rezeki kita.
Tapi....rezeki kita tahu... dimana diri kita.

▪Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah MEMERINTAHKANNYA menuju ke kita.

▪Allah MENJAMIN rezeki kita, sejak 9 bulan 10 hari kita dalam kandungan Ibu kita.

▪Sangatlah KELIRU jika rezeki, DIMAKNAI dari hasil bekerja. Karena BEKERJA adalah IBADAH, sedang REJEKI itu URUSAN NYA.

▪Melalaikan KEBENARAN demi menghawatirkan apa yg dijaminNYA adalah kekeliruan berganda.

▪ Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji. Yg mungkin esok akan ditinggal mati.

▪ Mereka lupa bahwa HAKEKAT rezeki bukan apa yg tertulis dalam ANGKA, tapi apa yg telah DINIKMATInya.

▪Rezeki tidak selalu terletak pada pekerjaan kita. ALLAH menaruh SEKEHENDAK NYA.

▪ Rezeki itu kejutan. Dan jangan lupa, tiap HAKEKAT rezeki akan ditanya,....
 "Dari mana dan untuk apa".

▪ Karena rezeki adalah "hak pakai". Maka, jangan kita IRI pada rezeki orang lain.

▪ Bila kita iri pada rezekinya, kita juga HARUS iri pada TAKDIR MATInya.

▪ Karena Allah membagi rezeki, jodoh dan usia umatnya tanpa bisa TERTUKAR satu dan lainnya.

▪Jadi yakinlah!

Selamat berkarya hanya utk ibadah karena mengharap ridho اَللّهُ

No comments:

Post a Comment