Wednesday, January 20, 2016
Komitmen untuk melawan kemalasan
Kalau Malas Baca Quran, Mungkin Nasihat Ini yang Kita Perlukan.
"Bukan kita yg tidak punya waktu bertilawah, tetapi Al-Qur'an lah yang tidak ridho lagi dibaca sama kita"
Sobat semua, kalimat bijak di atas mengalir dari lisan Ustadz Yusuf Mansur, seorang alim yang kita kenal sangat akrab dengan Al Qur'an.
Ketika membaca kalimat di atas, terasa diingatkan kembali agar tetap membaca Al Qur'an, karena jika terlalu lama lalai membiarkan diri ini tidak membaca Al Qur'an, bisa jadi Allah menguji kita dengan tidak ridhonya lagi Al Qur'an dibaca oleh kita. Naudzubillah. Jangan sampai terjadi ya Sobat.
Masih dari Ustadz Yusuf Mansur, berikut nasihat sederhana yang membuat kita sadar kembali dari kelalaian membaca Al Qur'an.
Dikisahkan seseorang menemui sahabat karibnya, untuk bercerita tentang keadaan imannya.
“Aku sudah lama tidak membaca Al Qur'an satu hari satu juz"
"Kembalilah dan baca Al Qur’an.” Jawab singkat Sahabatnya
“Entah kenapa aku sudah tidak punya semangat itu lagi"
“ Kembalilah dan baca Al Qur’an.” masih dengan jawaban yang sama.
“Tapi aku tidak lagi menikmatinya. Semacam beban buatku dan mulai merasa jenuh tiap hari tilawah 1 juz, pekerjaanku banyak. Aku khawatir bila aku paksakan, tilawahku jadi tidak ikhlas.
“Sahabatku, Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?”
“Pastilah ” jawab seseorang itu dengan mantap.
“Syukurlah kalau begitu, sekarang coba bayangkan, sehari setelah ibu kita melahirkan, dan kita menangis di tengah malam karena popok basah, kemudian dengan sangat terpaksa bangun walau tubuhnya masih amat letih dan rasa sakit akibat mengecilnya rahim belum usai. Apakah ibu kita sungguh-sungguh menikmati itu semua?”
“Tidak” Sambil menggeleng dan kemudian menunduk
”Lalu, Apakah Ibu kita juga tidak ikhlas? Sahabatku, ukuran besarnya cinta bukan karena ibu kita menikmati mengganti popok dan harus menyusui kita di tengah malam, melainkan karena ibu kita RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menikmatinya."Begitu juga dengan ibadah, ia tidak melulu didasari perasaan cinta atau suka, lebih dari itu yaitu KOMITMEN.”
"Dalam ibadah ternyata perlu KOMITMEN dan upaya untuk memaksakan diri, melawan rasa malas yang menyergap, bukannya tugas kita hanya taat? suka atau tidak suka.
Hanya KOMITMEN yang membuat kita bisa istiqomah dalam beribadah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment