Tuesday, January 5, 2016
Inilah Dalilnya : Berdoa Dengan Tawasul
Berdoa Dengan Tawasul
๐ Abu Said Al-Khudri RA meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda," Barangsiapa keluar dari rumahnya menuju Masjid untuk menunaikan sholat kemudian membaca doa berikut:
ุงูููุฉ ุงูู ุฃุณุฃูู ุจุญู ุงูุณุงุฆููู ุนููู،ูุฃุณุฃูู ุจุญู ู ู ุดุงู ูุฐุง، ูุงูู ูู ุฃุฎุฑุฌ ุฃุดุฑุง ููุง ุจุทุฑุง ู ูุง ุฑูุขุก ููุง ุณู ุนุฉ،ูุฎุฑุฌุช ุงุชูุงุก ุณุฎุทู ูุงุจุชุบุงุก ู ุฑุถุงุชู،ูุฃุณุฃูู ุฃู ุชุนูุฐูู ู ู ุงููุงุฑ،ูุฃู ุชุบูุฑูู ุฐููุจู،ุงูู ูุงูุบูุฑ ุงูุฐููุจ ุงูุง ุฃูุช
"Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu dengan kemuliaan semua orang yg memohon kepadaMu. Dan aku memohon kepadaMu dengan berkat perjalananku ini. Sesungguhnya aku tidak keluar (menuju masjid) dengan sikap angkuh,sombong,riya' ataupun sum'ah. Aku keluar(menuju masjid) demi menghindari murkaMu dan mengharapkan ridloMu. Oleh karena itu,kumohon Engkah berkenan melindungiku dari siksa neraka dan mengampuni semua dosaku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa selaib Engkau."
(Barangsiapa membaca doa ini) maka Allah menyambutnya dengan wajahNya dan 70 ribu malaikat memohonkan ampun untuknya." (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
๐ Dalam kitab Mafahim Yajibu An-Tushoh ha,cet X,Darul Auqaf Was Syu'un Al-Islamiyyah,Dubai,1995,hal 147 disebutkan bahwa sejumlah ulama besar Ilmu Hadits menyatakan hadis ini sebagai hadits shahih dan hasan,diantaranya adalah Ibnu Khuzaimah, Mundziri, Abul Hasan, Al-Iraqi, Ibnu Hajar, Syarafuddin Ad-Dimyathi, Abdul Ghani Al-Maqdisi dan Ibnu Hatim.
Dalam hadits diatas disebutkan dengan jelas bahwa Nabi Muhammad SAW bertawasul dengan kemuliaan semua orang yg berdoa memohon kepada Allah baik mereka yang masih hidup, meninggal dunia ataupun yg belum lahir ke muka bumi ini.
๐ Syaikh Muhammad bin Abdullah Al-Hakim An- Naisaburi dalam kitab Al-Mustadrak Alash Shalihin,juz 2,cet 1,Darul Kutubil Ilmiyyah, Beirut,1990,hal 672 menyebutkan bahwa dalam sebuah riwayat, Sayyidina Umar bin Khattab menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
ุญุฏุซูุง ุฃุจู ุณุนูุฏ ุนู ุฑู ุจู ู ุญู ุฏ ุจู ู ูุตูุฑ ุงูุนุฏู ุซูุง ุฃุจู ุงูุญุณู ู ุญู ุฏ ุจู ุฅุณุญุงู ุจู ุฅุจุฑุงููู ุงูุญูุธูู ุซูุง ุฃุจู ุงูุญุงุฑุซ ุนุจุฏ ุงููู ุจู ู ุณูู ุงูููุฑู ุซูุง ุฅุณู ุงุนูู ุจู ู ุณูู ุฉ ุฃูุจุฃ ุนุจุฏ ุงูุฑุญู ู ุจู ุฒูุฏ ุจู ุฃุณูู ุนู ุฃุจูู ุนู ุฌุฏู ุนู ุนู ุฑ ุจู ุงูุฎุทุงุจ ุฑุถู ุงููู ุนูู ูุงู : ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู : “ูู ุง ุงูุชุฑู ุขุฏู ุงูุฎุทูุฆุฉ ูุงู ูุง ุฑุจ ุฃุณุฃูู ุจุญู ู ุญู ุฏ ูู ุง ุบูุฑุช ูู ,ููุงู ุงููู : “ูุง ุขุฏู ู ููู ุนุฑูุช ู ุญู ุฏุง ููู ุฃุฎููู ؟ ูุงู : ูุง ุฑุจ ูุฃูู ูู ุง ุฎููุชูู ุจูุฏู ูููุฎุช ูู ู ู ุฑูุญู ูุฑูุนุช ุฑุฃุณู ูุฑุฃูุช ุนูู ููุงุฆู ุงูุนุฑุด ู ูุชูุจุง ูุง ุฅูู ุฅูุง ุงููู ู ุญู ุฏ ุฑุณูู ุงููู ูุนูู ุช ุฃูู ูู ุชุถู ุฅูู ุงุณู ู ุฅูุง ุฃุญุจ ุงูุฎูู ุฅููู, ููุงู ุงููู : ุตุฏูุช ูุง ุขุฏู ุฅูู ูุฃุญุจ ุงูุฎูู ุฅَّูู, ุงุฏุนูู ุจุญูู ููุฏ ุบูุฑุช ูู ููููุง ู ุญู ุฏ ู ุง ุฎููุชู
Artinya : “Mengabarkan kepada kami Abu Said ‘Amr bin Muhammad bin Manshur Al ‘Adl : Mengabarkan kepada kami Abul Hasan Muhammad bin Ishaq bin Ibrahim Al Handzhali : Mengabarkan kepada kami Abul Harits Abdullah bin Muslim Al Fihry : Mengabarkan kepada kami Ismail bin Maslamah ; Mengabarkan kepada kami Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari ayahnya dari kakeknya dari Umar bin Al Khaththab –radhiyallahu ‘anhu- berkata : Rasulullah-shallallahu’alaihi wasallam- bersabda : “Ketika Adam berbuat dosa , ia berdoa : “Wahai Rabbku,saya memohon padamu dengan washilah (perantaraan) hak Muhammad agar Engkau mengampuniku.” Allah berfirman : (Wahai Adam bagaimanakah engkau mengenal Muhammad padahal Aku belum menciptakannya ?),Adam menjawab : “Wahai Rabbku sebab ketika Engkau menciptakanku dengan kedua tangan-Mu dan meniupkan ruh (ciptaan)Mu kedalam jasadku,akupun menengadahkan kepalaku dan melihat di tiang-tiang Arsy-Mu tertulis (Laailaaha illallah , Muhammadan Rasulullah) , maka saya pun tahu bahwa Engkau tidaklah menyandangkan satu nama bersama nama-Mu kecuali makhluk yang paling Engkau cintai,” Maka Allah berfirman ; (Engkau benar wahai Adam,sesungguhnya ia adalah makhluk yang paling Aku cintai,maka berdoalah kepadaKu dengan berwasilah (melalui perantaraan) haknya niscaya Aku mengampunimu,dan kalau bukan karena Muhammad Aku tidak akan menciptakanmu).”
๐ณ๐ป Beberapa Ulama' besar dalam Ilmu Hadits menyatakan hadits ini shahih diantaranya Imam Hakim, Al-Hafidz As-Suyuthi, Qasthalani, Zarqani, Taqiyyudin As-Subki, Al-Hafidz Al-Haitsami. Hal ini disebutkan kitab Mafahim Yajibu An Tushohaha, cet X, Darul Auqaf, Was Syu'un Al-Islamiyyah,Dubai,1995, hal 120.
Syaikh Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub Ath-Thabrani dalam kitabnya Mu'jamul Kabir, Maktabul Ulum wal Hikam, juz 24,cet II,Mushil,1983,hal 351 menceritakan bahwa ketika Ibu Khalifah Ali bin Abi Thalib yg bernama Fathimah binti Asad meninggal dunia, Rasulullah memberikan pakaiannya untuk dijadikan kain kafan. Kemudian beliau memerintahkan Usamah bin Zaid, Abu Ayyub Al-Anshari, Umar bin Khattab dan seorang pemuda berkulit hitam untuk menggali kubur,merekapun melaksanakan perintah Rasul. Namun ketika hendak menggali liang lahat, Rasulullah memerinrahkan mereka untuk berhenti kemudian dengan kedua tangannya yg mulia beliau sendiri yg menggali liang lahat dan membuang tanahnya. Setelah selesai, beliau berbaring didasar kubur dan kemudia berkata:
ุงููู ุงูุฐูู ูุญูู ููู ุณุช ููู ุญู ูุงูู ูุช ุงุบูุฑ ูุงู ู ูุงุทู ุฉ ุจูุช ุงุณุฏ،ูููููุง ุญุฌุชูุง ู ุฏุฎููุง ุจุญู ุจุจูู ูุงูุงูุจูุขุก ุงูุฐูู ู ู ูุจูู،ูุงูู ุฃุฑุญู ุงูุฑุงุญู ูู.
"Allah adalah yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan dan Dia Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Ampunilah ibuku Fathimah binti Asad dan bimbinglah dia untuk mengucapkan hujahnya serta luaskanlah kuburnya dengan hak (kemulian) Nabimu dan para Nabi sebelumku. Karena sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dari semua yang berjiwa Pengasih."
Setelah itu Rasulullah mensholatkan jenazah beliau dan memakamkannya dibantu oleh Ibnu Abbas dan Abu Bakar Ash-Shidiq. (HR. Thabrani).
๐ณ๐ป Menurut Al-Hafidz Al-Ghimari bahwa hadits diatas merupakan hadits hasan,sedangkan menurut Hibban adalah hadits shahih, hal ini ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani dalam kitab Mafahim Yajibu An Tushohaha,cet X, Darul Auqof Was Syu'un Al-Islamiyyah,Dubai,1995,hal 146.
Dalam hadits diatas disebutkan dengan jelas bahwa Rasulullah bertawasul dg diri beliau sendiri serta Nabi sebelum beliau yang semuanya telah meninggal dunia kecuali Nabi Isa AS.
Dalam Sunan Tirmidzi disebutkan bahwa Utsman bin Hunaif berkata," Ada seseorang lelaki tuna netra datang menemui Nabi dan meminta beliau untuk mendoakannya agar dapat melihat kembali. Pada saat itu Rasulullah memberikan 2 pilihan kepadanya yaitu didoakan sembuh atau bersabar dengan kebutaan tsb. Tetapi lelaki itu bersikeras minta didoakan agar dapat melihat kembali. Rasulullah kemudian memerintahkannya untuk berwudhu dengan baik dan membaca doa berikut:
ุงูููู ุงูู ุฃุณุฃูู ูุฃุชูุฌู ุงููู ุจูุจูู ู ุญู ุฏ،ูุจู ุงูุฑุญู ุฉ،ุงูู ุชูุฌูุช ุจู ุงูู ุฑุจู ูู ุญุงุฌุชู ูุฐู ูุชูุถู ูู،ุงูููู ูุดูุนู ูู
Ya Allah sesungguhnya akh memohon dan berdoa kepadaMu dengan (bertawasul dengan) Nabimu Muhammad, Nabi yg penuh kasih sayang. (Duhai Rasul) sesungguhnya aku telah bertawajjuh kepada Tuhanku dengan (bertawasul dengan) Mu agar hajatku ini terkabul. Ya Allah terimalah syafaat beliau untukku. (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).
๐ณ๐ป Imam Tirmidzi menyatakan hadits ini sebagai hadits hasan shahih. Imam Hakim dan Adz-Dzahabi juga menyatakan hadits ini sebagai hadits shahih. Dalam hadits diatas Rasulullah mengajarkan cara kita bertawasul dengan beliau. Tawasul seperti ini tidak hanya berlaku ketika beliau masih hidup akan tetapi juga dapat dilakukan setelah wafatnya beliau,terbukti bahwa sejumlah sahabat menggunakan tawasul ini sepeninggal Nabi Muhammad ,bahkan sahabat mengajarkannya kepada orang lain.
๐ Syaikh Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub Ath-Thabrani dalam kitab Al-Mu'jumus Shaghir, Maktabul Islami Darul Ummar,juz 1, Beirut,1983,hal 306 menuliskan bahwa ketika menyebutkan hadits diatas Imam Thabrani menceritakan bahwa ada seseorang lelaki yg sering mengunjungi Khalifah Utsman bin Affan untuk menyampaikan kepentingannya tetapi Khalifah Utsman Bin Affan tidak sempat memperhatikannya. Ketika bertemu dg Utsman bin Hunaif kemudian memerintahkan lelaki itu untuk berwudhu, mengerjakan sholat 2 rakaat di masjid,membaca doa dibawah ini dan kemudian mendatanginya untuk diajak pergi menemui Sayyidina Utsman. Inilah doanya:
ุงูููู ุงูู ุฃุณุฃูู ูุฃุชูุฌู ุงููู ุจูุจููุง ู ุญู ุฏ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ،ูุจู ุงูุฑุญู ุฉ،ูุง ู ุญู ุฏุงูู ุฃุชูุฌูู ุจู ุงููุฑุจู ุฑุจู ุฌู ูุนุฒ ูููุถู ูู ุญุงุฌุชู
"Ya Allah sesungguhnya akh memohon dan berdoa kepadaMu dengan (bertawasul dengan) Nabimu Muhammad, Nabi yg penuh kasih sayang. Duhai Muhammad sesungguhnya dengan bertawasul denganmu aku bertawajjuh kepada Allah, Tuhanmu dan Tuhanku Yang Maha Agung dan Maha Mulia agar Ia mewujudkan hajatku."
๐ Setelah melaksanakan saran Utsman bin Hunaif lelaki itu pergi menemui Khalifah Utsman. Sesampainya didepan pintu,penjaga menyambutnya, membawa masuk dengan menggandeng tangannya. Sayyidina Utsman kemudian mendudukkannya di permadani tipis didekatnya dan kemudian bertanya kepadanya,"Apa hajatmu?" Setelah menyebut hajatnya Sayyidina Utsman pun memenuhi permintannya. Kemudian beliau berkata,"Kenapa baru kau sampaikan hajatmu sekarang?setiap kali kaubutuhkan sesuatu,segeralah datang kemari." Ketika meninggalkan kediaman Ustman bin Affan lelaki tsb bertemu dg Utsman bin Hunaif. "Semoga Allah membalas kebaikanmu. Sebelum engkau ceritakan perihalku kepadanya,beliau tidak pernah memperhatikan hajatku maupun memandangku,"ujar lelaki itu kepada Utsman bin Hunaif. "Demi Allah aku tidak menceritakan apapun kepadanya. Hanya saja aku menyaksikan seorang tuna netra datang menemui Rasulullah mengeluhkan kebutaannya...(sampai akhir cerita seperti yg tsb diatas).
ูุงููู ุงุนูู ...
Dinukil dari buku "Inilah Dalilnya" oleh Habib Novel Alaydrus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment