Tuesday, January 12, 2016

Fana' dan Ittihad menurut Abu Yazid Al-Bustami


Dengan cara fana’ Abu yazid al-bustami meninggalkan dirinya dengan menuju kehadirat Tuhannya. Dia berada sangat dekat dengan Tuhan dia dapat melihat dalam kesempatan Syathohat dia ungkapkan. Ungkapan Abu Yazid tentang fana’ dan ittihad (menyatu) dengan Tuhan, sebagaimana diucpkan dari abu yazid : ”aku ini Allah, tidak ada tuhan selain aku maka sembahlah aku”.
Ungkapan-ungkapan Abu Yazid tentang Ittihad terlukis dalam kata-katanya berikut ini: ”aku tidak heran terhadap cintaku kepadamu, karena aku hanyalah seorang hamba yang hina dina. Tetapi aku heran terhadap cintamu kepadaku, karena engkau adalah maha raja yang maha kuasa”. ”aku tidak mendambakan dari Allah kecuali hanya Allah”. ”manusia bertobat dari dosa mereka, tetapi aku bertobat dari ucapanku”.tidak ada tuhan selain allah karena dalam hal ini aku memakai ungkapan alat dan huruf, sedangkan tuhan tidak dapat digapai dan dijangkau dengan alat dan huruf”, pada suatu ketika aku dinaikan kehadirat tuhanku dan Dia berkata ”Abu Yazid, makhluk-makhlukku ingin melihatmu”. Aku menjawab ” kekasihku aku tidak ingin melihat mereka. Tetapi itu kehendakmu, hiasilah aku dengan keesanmu sehingga jika makhluk mu melihat aku mereka akan berkata : telah aku lihat engkau. Tetapi yang mereka lihat sebenarnya engkau, karena pada saat itu aku tidak ada disana. Abu yazid juga pernah mengatakan tuahanku berfirman semua mereka, adalah makhlukku, aku adalah engkau, engkau adalah aku, dan aku adalah engkau”.
Cerita lain tentang Abu yazid. Dia pernah ditanya tentang umurnya, dia menjelaskan bahwa umurnya ’empat tahun’. Si penanya kaget lalu balik bertanya ‘bagaimana hal itu bisa terjadi? Abu yazid mengatakan lebih lanjut : “aku terlindung dengan tabir pemisah antara aku dengan tuhanku oleh tabir dunia selama tujuh puluh tahun dan aku baru dapat melihatnya selama empat tahun terakhir ini’.
Perjalanan Abu Yazid untuk menjadi seorang sufi memakan waktu puluhan tahun. Sebelum membuktikan dirinya sebagai seorang sufi, ia terlebih dahulu menjadi seorang fakih dari Mazhab Hanafi. Salah seorang gurunya yang terkenal adalah Abu Ali As-Sindi. Ia mengajarkan ilmu tauhid, ilmu hakikat, dan ilmu lainnya kepada Abu Yazid. Hanya saja ajaran sufi Abu Yazid tidak ditemukan dalam buku.
Dalam menjalani kehidupan zuhud selama 13 tahun, Abu Yazid mengembara digurun-gurun pasir di Syam, hanya dengan tidur, makan, dan minum yangsedikit sekali.

No comments:

Post a Comment