Thursday, January 21, 2016

Bahtera Keselamatan (Anjuran Mencintai Ahli Bait dalam Hadis Nabi)


Keluarga Nabi, Bahtera Keselamatan (Anjuran Mencintai
Ahli Bait dalam Hadis Nabi.)

Guru agung Aswaja kaum tarekat qadiriyah wa
naqsyabandiyah, al-Habib Luthfi bin Yahya,Hafizhahullah,
selalu mengingatkan akan peran penting dan tanggung
jawab ini untuk para keluarga Nabi saw. Seraya mengutip
sabda baginda Nabi saw., beliau menyatakan:
"Ahli baiti ka safinati nuh, man rakibaha naja wa man
takhallafa ‘anha gharaqa "
Artinya: "(Keluargaku seperti bahtera Nuh. Siapa saja yang
menaiki, akan selamat. Siapa yang meninggalkannya akan
tenggelam)".
Menarik sekali melihat penafsiran Guru Agung tersebut.
Bahwa mereka yang mengaku keturunan Nabi saw. harus
mawas diri dan sadar akan tanggung jawab dalam
menyelamatkan umat. Upaya penyelamatan didasarkan
pada penyelamatan kesadaran rohani yang meliputi
kesadaran akan Tuhan dan kepercayaan yang dilapisi
kecintaan yang tinggi kepada utusan-Nya, Muhammad
saw.
Berdasarkan paparan di atas, keluarga nabi berjasa besar
menjadi sekoci penyelamat spiritualitas masyarakat
Muslim. Ia seperti bahtera Nuh yang menyelamatkan kaum
beriman. Orang-orang yang percaya akan mengikuti,
menaiki, lalu mereka selamat. Orang-orang yang tidak
mempercayai akan mengingkari, menjauh dan pada
akhirnya tenggelam dalam kehampaan.
Takhrij Hadis: ‘Bahtera Nuh’ Dicantumkan dalam Kutubul
Hadis al-Mu’tabarah. Hadis ini memiliki sanad lengkap
dalam beberapa kitab hadis mu’tabar, Seperti:
(1) al-Mu’jam al-Kabir,
(2) al-Mu’jam al-Ausath dan
(3) al-Mu’jam al-Shaghir karya al-Thabarani,
(4) al-Mushannaf karya Ibnu Abi Syaibah,
(5) Hilyat al-Auliya wa Thabaqat al-Ashfiya karya Abu
Nu’aim al-Ashfihani,
(6) al-Musnad karya al-Bazzar,
(7) al-Mustadrak karya al-Hakim,
(8) al-Musnad karya al-Syihab,
(9) Akhbar Makkahkarya al-Fakihi, dan
(10) Amtsal al-Hadis karya Abu al-Syaikh al-Ashfihani.
Perawi tingkat sahabatnya terdiri dari empat orang. Yaitu
Ali bin Abi Thalib, Abu Dzarr al-Ghiffari, Ibnu ‘Abbas dan
Abu Sa’id al-Khudri. Empat sahabat besar ini dikenal
sebagai tokoh sahabat ahlul ilmi wal akhlaq. Ali bin Abi
Thalin dikenal sebagai babul ‘ilmi (gerbang pengetahuan).
Ibnu ‘Abbas merupakan penafsir ulung generasi sahabat.
Abu Dzar dan Abu Sa’id dikenal sebagai periwayat wasiat-
wasiat rohani Nabi saw.
NB: Ahlu bait (Keluarga Nabi) di sini adalah dzurriyah Rasul
yang menjunjung tinggi dan menghormati para Sahabat 4
khulafaur rasyidin, bukan dzurriyah yang menghina para
sahabat Nabi seperti Syi'ah rafidhah/nawashib.

Wallahu a'lam. —

No comments:

Post a Comment