Wacana SUFI ke-66
" Tasawuf itu membangun optimisme luar biasa.
Jangan sampai dosa-dosa kita yang bertumpuk di masa lalu itu menimbulkan :
Rata-rata orang habis berbuat salah, dia mulai tidak istiqomah, “waduh, saya banyak dosa”. Tiba-tiba dia malas tahajud, padahal biasanya rajin, "kayaknya Allah tidak senyum selebar kemarin”.
- Membuat kita kehilangan husnudzon kepada Allah swt.
- Membuat istiqomah kita turun.
Begitu juga sebesar apapun masa lalu kita, harus dipahami bahwa itu juga bagian cara Allah mendidik kita. Betapa banyak orang yang dididik oleh Allah melalui pintu-pintu kesalahan.
Jadi kemudian dengan begitu, orang tetap husnudzon kembali kepada Allah, tetap terima kasih kepada Allah swt.
Hari kemarin aku memang bersalah, tetapi bukan untuk besok aku bersalah lagi,
- Siapa tahu itu caraMu menakdirkan aku lebih dekat denganMu.
- Siapa tahu itu adalah kesalahan terakhir yang Engkau takdirkan kepadaku, setelah itu tidak ada lagi.
Dan tentu mantan salah, lebih baik daripada mantan benar. Orang benar terus, bisa berbahaya juga. Seperti apa bahayanya ?
- Lama-lama membuat dia sombong, “sekarang aku yang paling benar nih”
- Mulai mentakjubi/kagum pada proses perjalanan dirinya yang benar.
Kadang-kadang orang yang benar terus, oleh Allah swt langsung dijatuhkan, supaya menyadari, muncul kembali rasa butuh dan bersalahnya kepada Allah, sehingga kemudian dia mulai bersahaja kembali. "
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid Baiturrohim, Beji Timur, Depok | 25 Februari 2014 - video menit ke 17:26]
perhatian: Bagi yang ingin download, harus ijin terlebih dahulu, dengan cara meninggalkan jejaknya, klik tombol Like/Jempol/Tweet/g+ atau mengisi Komen.
*********
Link Download Rekaman Audio Mp3
https://docs.google.com/uc?id=0B4MeDhNxSLYLYnp6MXNZczhiYXM&export=download
https://docs.google.com/uc?id=0B4MeDhNxSLYLYnp6MXNZczhiYXM&export=download