Wacana SUFI ke-89
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid Baiturrohim, Beji Timur, Depok | 26 Mei 2015]" Allah itu sudah membeli harta dan jiwa orang yang beriman dengan surga.
Jadi, sebenarnya surga itu sudah diberikan oleh Allah, sehingga harta dan jiwa kita harus bermanfaat untuk kepentingan Allah.
Munculnya cobaan di dunia ini, yang bermula dari cobaan psikologis maupun cobaan materi, itu gara-gara sebenarnya jiwa dan harta kita tidak untuk kepentingan Allah. Jika, kita menumpuk kekayaan supaya lebih super kaya, ini sebenarnya bakal mendatangkan cobaan dibelakangnya.
Karena itu, bagaimana cara kita menyikapi terhadap dunia, harta, fasilitas ? yaitu bersama Allah (billah).
Anda memegang dan beraktivitas apapun jangan bersama diri sendiri, sebab kalau bersama diri kita, itu pasti untuk senang-senang, dan untuk kepentingan nafsu kita.
Beberapa waktu lalu, pernah saya ceritakan kisah Nabi Musa ketika disuruh membuang tongkatnya, yang ternyata menjadi ular, kemudian disuruh mengambil lagi oleh Allah, ular berubah jadi tongkat kembali dan sudah tidak bahaya.
Harta itu juga begitu, kalau kita mengambilnya bersama Allah, harta tidak akan membahayakan lagi, karena fitnahnya harta/dunia sudah diambil oleh Allah.
Maka, ketika anda mengambilnya bersama Allah, anda pun menerimanya dengan mengucap, “ya Allah terima kasih, ini dariMU”.
Dunia, harta, fasilitas atau apa saja harus kita nilai dari Allah, agar menjadi barokah dan bisa membuat rasa syukur kita semakin besar. "
No comments:
Post a Comment