Thursday, June 18, 2015

Cahaya Membuka Kegelapan



Wacana SUFI ke-84
Apa sebenarnya fungsi cahaya bagi diri kita ?
Dimana posisi hati kita ketika menerima cahaya itu ?
Akal dan hati kita harus bagaimana ?

Nur itu memiliki fungsi membuka, yaitu membuka hal-hal yang tersembunyi, rahasia-rahasia Allah, serta ada juga nur yang membuka kegelapan alam.

“sesungguhnya alam ini gelap gulita, kemudia Allah mencahayai”

Dimana yang dicahayai oleh Allah ? yaitu dibalik semesta ini.

Maka, pada saat alam muncul, apakah aku melihat alam ini dengan pandangan gelap atau dengan pandangan terang ?

Kalau kita terpukau pada fisik wujud alam dengan mata kepala kita, sesungguhnya alam ini gelap. 

Tetapi kalau kita “melek” (melihat) dengan matahati, baru kita akan melihat ada Allah di balik alam, yaitu ada asma, af’al, sifat yang hidup, karena tanpa itu semua alam ini juga tidak ada. 

Sebuah benda terkecil atom/nuklir tidak akan pernah ada, kecuali karena ada asma Allah disitu. 

Hal ini, akan menghantar kita terus menerus untuk musyahadah. 

Musyahadah itu menyaksikan dengan mata hati, tentang hadirnya Allah di balik ini semua. 

Maka, orang tidak bisa menghindar dari Allah dan dia akan terus menerus berdzikir kepada Allah, dengan terus menerus meningkatkan kualitas dzikirnya.

“hari ini aku mengingatMu, dengan sebuah kesadaran akan hadirMu secara terus menerus”, lama-lama akan muncul, “aku mengingatMu juga dengan kepasrahan dan kerelaan”. 

Kemudian besok muncul lagi, bertambah terus, tambah yakin, tambah cinta, tambah makrifat, berlangsung terus menerus tidak ada selesainya, dan tidak ada habisnya.

Lantas tidak bisa dikatakan, “sudah final perjalananku”, rupanya masih akan ada terus. 

Dan yang anda cari masih ada di depan sana. "
[DR. KHM. Luqman Hakim | Masjid Baitul Ihsan, BANK INDONESIA, Jakarta Pusat | 20 Mei 2015]

No comments:

Post a Comment