Friday, November 6, 2015

Merasa diri sebagai personifikasi Tuhan




Nutrisi Ruhani malam
Santun menyejukkan

Wacana SUFI ke-99

~Merasa diri sebagai personifikasi Tuhan~

“ Hamba yang soleh adalah hamba yang baik kepada Tuhannya, juga baik kepada alam semesta dan hamba-hambaNya.

Sekarang ini ada yang mengerikan. Ada yang merasa dia itu sebagai personifikasi dari Gusti Allah. Jadi, kalau dia gregetan sama orang, tandanya berarti Gusti Allah gregetan.

Bagaimana kok bisa seperti itu ?
apa kira-kira kitab pedomannya ?

Jadi saya pikir, orang tersebut ngakunya seperti orang Islam, tapi kok lucu. Kok berani-beraninya menganggap dirinya seperti Tuhan. Kalau dia marah kepada anda, berarti Gusti Allah marah, lalu anda dimaki habis-habisan, “jahanam sampean”.

Saya kira orang ini tidak mengenal Gusti Allah. Bersemangat saja, tapi tidak mengenal Gusti Allah.

Coba anda membayangkan Gusti Allah itu seperti apa ?

Anda tidak kenal Gusti Allah, tapi mencari ridhonya Gusti Allah, itu bagaimana caranya ?

Gusti Allah kok marah dengan hambanya, itu tidak masuk akal.
Gusti Allah itu salah satu asmanya adalah As-Syakur.

Saya belum menemukan Bahasa Indonesia yang pas untuk As-Syakur, tapi kalau bahasa jawa masih bisa. As-Syakur jika diibaratkan orang, itu artinya orang yang banyak berterima kasih, banyak bersyukur.

Tetapi kalau Gusti Allah, As-Syakur itu apa ? yaitu Maha “Nrima-ake”.

Kalau anda diperintahkan oleh Allah, misalnya untuk membaca AlQur’an. Padahal anda sudah berusaha, tapi tetap saja bunyinya “ngalaihim”, seharusnya “alaihim”. Itu mungkin akan ada ustad yang marah-marah, dan menyalah-nyalahkan. “bacaan fatihahmu keliru”.

Kalau Gusti Allah tidak marah, sebab As-Syakur. Logatnya orang tegal “ngalaihim”, itu sudah lumayan. Orang jogja itu lebih dekat dengan Borobudur, dibanding kakbah, tapi masih mau ngaji, itu sudah bagus sekali, jaminan surga. Seperti itulah Gusti Allah.

Orang banyak keliru, dianggapnya agama itu buat Gusti Allah. Padahal Gusti Allah tidak membutuhkan apa-apa. Di dunia ini kira-kira hanya berjumlah 7 milyar manusia. Jika mereka semua membangkang, Gusti Allah sama sekali tidak rugi. Ada trilyunan malaikat yang taat sembahyang. Jadi, sesungguhnya agama itu untuk kita sebagai manusia. “

[Mbah GusMus | Ponpes Rohmatul Umam, Tegalsari, Donotirto, Kretek, Bantul | 4 Sep 2015]

๐ŸŒท

SIRR - SUFI Islam Ramah

No comments:

Post a Comment