Tuesday, November 3, 2015

Ciri-ciri WALI




Nutrisi Ruhani
Santun menyejukkan

Wacana SUFI ke-98

~Ciri-ciri WALI~

" Siapakah Wali itu ?

GusMus dalam canda pengajiannya,
"Anda tinggal di Indonesia yang merupakan negara wali. Kabarnya di Jawa Timur saja ada sekitar 200 wali. Kalau di jawa tengah ada sekitar 57 wali. Entah itu termasuk saya atau tidak. Issunya seperti itu."

Wali menurut tafsir konvensional, ada yang maknanya kekasih, ada yang mengartikan penolong.

Dalam AlQur’an disebutkan, “penolong-penolong atau kekasih-kekasih Gusti Allah”.

Saya memiliki makna sendiri terhadap kata wali, ini asli dari saya. Menurut keyakinan saya, makna inilah yang paling tepat, daripada tafsir-tafsir lainnya. Menurut saya, kata wali itu maknanya “bolo”.

Bolo itu maknanya bukan teman, melainkan idiom peperangan, bolo atau musuh. Kalau tidak bolo, ya musuh. Jika bolo jangan ditembak, kalau musuh ditembak.

Tidak ada bolo kok nembak bolo. Tetapi pernah terjadi bolo nembak bolo, waktu zaman perang Teluk. Amerika dengan inggris itu bolo, melawan Saddam Husein. Suatu ketika tentara Amerika, tiba-tiba nembak tentara Inggris, itu namanya kecelakaan.

Jadi, kalau ada bolo bertengkar dengan bolo, itu kecelakaan. Kata AlQur'an,
"orang mukmin-mukmin laki-laki, orang mukmin-mukmin perempuan, itu sama lain adalah bolo".

Kalau ada orang Islam bertengkar dengan orang Islam, itu namanya kecelakaan. Bisa jadi salah satu atau salah keduanya, tidak pernah mengaji AlQur’an, atau pernah mengaji tapi tidak paham.

Kenapa saya bilang makna wali itu artinya bolo, yang paling pas ?
sebab ada hadis,
“barang siapa yang berani dengan Auliya-KU, Aku mengumumkan perang kepadanya”.

Siapa saja yang berani dengan bolonya Gusti Allah, bakal merasakan sakit semua. Menjadi bolone gubernur saja sudah sakti, apalagi bolone Gusti Allah. Kalau jadi bolone Gusti Allah, malaikat akan ikut jadi bolone.

Menjadi wali itu mudah sebenarnya kalau berdasarkan AlQur’an. Posisi kita itu hanya tinggal tambah sedikit saja, sudah jadi wali. Ciri-cirinya Wali menurut AlQur’an,
“Wali itu tidak punya takut dan rasa susah”.

Jadi kalau dengar kabar di jombang ada wali cilik ponari, itu tidak perlu dites, sudah pasti ngawur. Atau ada kyai yang bisa mengundang burung yang sedang terbang atau bisa berjalan diatas air. Trus kita ragu-ragu dia wali atau bukan. Coba saja dites dengan diberitahu,
“mbah, infonya meski sekarang bbm turun sedikit, sebentar lagi akan naik tinggi”.

“lho, apa benar mau naik lagi? masyaAllah.....”.

Itu tandanya bukan wali, sebab perkara bbm saja lho kok susah. Wali itu berhadapan dengan malaikat Munkar Nakir saja tidak takut. Syech Abdul Qodir al Jailany pernah mengatakan, kalaupun dibolehkan dan dimungkinkan, Beliau ingin mendampingi kita saat meninggal. Nanti pas saat malaikat Munkar Nakir bertanya, biar Beliau saja yang menjawab, kita ga perlu repot menjawab pertanyaan malaikat.

Kalau anda masih susah, masih takut, jangan melamun jadi wali.

Tadi sudah saya sampaikan bahwa kalau anda ingin jadi wali, itu tinggal sedikit saja. Sebab syaratnya menjadi wali itu cuma 2 yaitu

๐Ÿ’ฆ tidak menyembah selain Gusti Allah.
Di Indonesia sudah berpancasila, ada ketuhanan yang Maha Esa, yaitu Gusti Allah, jadi semua orang Indonesia ini sudah Rabbunallah.

๐Ÿ’ฆ Tinggal satu syarat yaitu anda tetap istiqomah mempertahankan Rabbunallah.
Itu sudah menjadi wali.

Dalam AlQur’an disebutkan,
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita."
(QS. Al Ahqaf 13).

Walinya Gusti Allah itu tidak takut dan susah. Jadi, kalau orang ingin menjadi wali, dia harus tidak takut dan tidak susah.

Dan kalau ingin tidak takut dan tidak susah, dia harus menyembah hanya kepada Gusti Allah dan istiqomah dalam Rabbunallah. "

[Mbah GusMus | Pasuruan | 7 Maret 2009]

๐ŸŒท

SUFI Islam Ramah

No comments:

Post a Comment